Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
II.
III.
JUDUL PRAKTIKUM
TANGGAL PRAKTIKUM
TUJUAN PRAKTIKUM
: Indikator Asam-Basa
: 29 Januari 2015
: Untuk memahami bagaimana menentukan suatu bahan
IV.
alami maupun buatan dapat digunakan sebagai indicator asam basa pada suatu senyawa.
LANDASAN TEORI
Asam basa merupakan salah satu sifat suatu zat baik yang berbentuk larutan maupun
non pelarut, sifat dari asam yaitu terasa masam dan basa terasa pahit dan sifat asam basa juga
bersifat beracun dan korosif. hubungan asam basa dengan pH adalah pH sebagai penentu agar
suatu senyawa bisa diketahui bersifat asam atau basa, jika pH senyawa lebih kecil dari 7 maka
senyawa tersebut bersifat asam dan jika suatu senyawa pH lebih besar dari 7 maka senyawa
tersebut bersifat basa. ( Yayan sunarya, 2003 )(Windarti,T.,2008)
Teori asam basa menurut Arrhenius yaitu asam adalah suatu spesies yang akan
meningkatkan konsentrasi ion H+ di dalam air dan basa adalah suatu spesies yang akan
meningkatkan konsentrasi ion OH- di dalam air, sedangkan teori asam basa menurut BronstedLowry yaitu asam didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau
mendonorkan kation hidrogen (proton, H+) dan basa sebagai spesi kimia yang mampu menarik
atau menerima kation hidrogen (proton), dan teori asam basa menurut Lewis yaitu asam adalah
spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan akseptor pasangan elektron bebas dari
spesi yang lain dan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen melalui donator
pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain. ( Belajar kimia, 2009 )(Ziessow,D.,2007)
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan
reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan
pembentukan reaksi kompleks. Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer
ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. ( Belajar kimia, 2008 )
(Gressangga,W.,2010)
V.
Pipa tetes
Plat tetes
Lumping porselen + alu
Jumlah
Secukupnya
1 buah
1 buah
Jumlah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
VI.
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
CARA KERJA
A. Indikator Kertas Lakmus
Ambil kertas lakmus merah-biru letakkan pada pelat tetes dan tetesilah dengan larutan diatas
(Larutan NaOH, HCL, Sabun cari, dan coca-cola)! Catat hasilnya !
B. Indikator Alami
Ikuti cara kerja percobaan sebagai berikut :
1. Cara pembuatan indicator alami dari bunga sepatu
Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu, yang diambil
mahkotanya, benang sari dan putiknya dibuang. Gerus dan lumping dengan sedikit air.
Saring ektrak mahkota bunga tersebut. Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam
cekungan plat tetes.
Ikuti dengan langan yang sama pada indicator alami yang lain
2. Untuk masing-masing bahan ekstrak, teteskan pada 2 slot pada plat tetes.
3. Berikan tanda pada plat tetes pada setiap ekstrak idikator sebagai pembeda dari ekstrak
yang lain.
4. Catat warna alami setiap ekstrak sebelum ditambhakan dengan larutan asam dan basa.
5. Beri dua tetes larutan penguji asama (HCL) dan basa (NaOH) pada masing-masing
bagian ekstrak.
6. Amati perubahan warna yang terjadi, dan catat perubahan tersebut.
7. Amati perubahan warna yang terjadi, dan catat perubahan warna tersebut.
C. Indikator Buatan
Isi plat tetes masing-masing 2 slot dengan indicator Fenolflatein, Methyl Merah (MM),
Methyl Orange(MO).
Teteskan HCL (Asam) pada satu slot PP, MM, MO. Amati perubahan warnanya !
Teteskan NaOH (Basa) pada satu slot PP, MM, MO. Amati perubahan warnanya !
VII.
HASIL PENGAMATAN
A. Indikator Kertas Lakmus
NO.
Larutan
Lakmus Biru
Sifat Larutan
1.
Hcl
Tetap Merah
Berubah menjadi
merah
Asam
2.
NaOH
Berubah menjadi
biru
Tetap biru
Basa
3.
Coca-Cola
Tetap Merah
Berubah menjadi
merah
Asam
4.
Sabun Cair
Berubah menjadi
biru
Tetap Biru
Basa
Sebelum
ditetesi larutan
sesudah
ditetesi larutan
B. Indikator Alami
Warna indikator alami sebelum ditetesi larutan asam basa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Indikator
Kunyit
Bunga Mawar
Bunga Sepatu
Kulit Manggis
Wortel
Bawang Merah
Warna
Kuning
Ungu Muda
Ungu Tua
Coklat
Orange
Putih/Bening
Nama Indikator
Kunyit
Bunga Mawar
Bunga Sepatu
Kulit Manggis
Wortel
Bawang Merah
Warna Indikator
HCL
Tetap kuning
Merah muda
Merah pekat
Merah bata
Tetap
Merah bening
NaOH
Merah
Coklat lumut
Hijau tua
Coklat
Tetap
Hijau terang
C. Indikator Buatan
Warna indikator buatan sebelum ditetesi asam dan basa
No.
1
2
3
Nama Indikator
Fenolftalein (PP)
Metil Merah (MM)
Metil Orange (MO)
Warna
Bening
Merah
Orange
Perubahan warna indikator yang diuji setelah ditetesi larutan asam dan basa
No.
Nama Indikator
Warna Indikator
Fenolftalein (PP)
HCL
Bening
NaOH
Ungu
Merah
Kuning
coklat
Orange
Asam
Basa
VIII.
ANALISA PENGAMATAN
Berdasarkan praktikum kali ini kertas lakmus merah yang ditetesi HCl tetap bewarna
merah, sedangkan lakmus biru yang ditetesi berubah warna menjadi merah berarti larutan
tersebut bersifat asam. Coca-cola dan HCl memiliki sifat larutan yang sama yaitu asam.
Sedangkan pada larutan NaOH dan sabun cair bersifat basa karena pada saat lakmus biru ditetesi
kedua larutan tersebut tidak berubah warna sedangkan pada kertas lakmus merah yang ditetesi
kedua larutan itu akan berubah warna menjadi warna biru. Pada indicator alami yang baik
digunakan sebagai indicator asam basa yang baik adalah Bungan sepatu tetapi tumbuhan yang
lain bisa diunakan sebagai indicator asam basa juga contohnya yang kita pakai bunga mawar ,
kunyit, kulit manggis, bawang merah. Tetapi wortel tidak bisa menjadi indicator asam basa
karena pada saat ditetesi larutan asam dan basa tetap bewarna orange. Ada juga indikator buatan
yaitu Fenolftelain, metil merah, metil orange.
IX.
Pertanyaan :
1. Dari pengujian beberapa ekstrak, indikator manakah yang dapat digunakan sebagai
indikator asam-basa yang baik? Jelaskan jawabanmu.
2. Bila suatu larutan diuji dengan indicator alami dan diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Dengan kunyit, larutan berwarna merah
b. Dengan bunga kembang sepatu, larutan berwarna hijau muda
Berdasarkan hasil uji tersebut, larutan yang diuji tersebut bersifat apa? Jelaskan.
3. Apa yang dimaksud zat indicator?
4. Berdasarkan uji lakmus, larutan mana yang bersifat asam, basa, dan netral?
5. Dapatkah tumbuhan dijadikan zat indicator ? jelaskan!
6. Tumbuhan yang bagaimana yang baik sebagai zat indicator? Jelaskan !
Jawaban :
1. Indicator yang baik adalah bahan alami, tetapi Tidak semua tumbuhan dapat dijadikan
indicator yang baik hanya tumbuhan dengan warna mencolok yang dapat dijadikan
indicator yang baik, karena pada tumbuhan tepatnya di kelopak bunga memiliki pigmen
sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Indicator asam yang baik dapat
memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang
bersifat basa.
2. Kedua larutan tersebut bersifat basa karena bisa kita lihat dari perubahan warna yang
dihasilkan oleh kedua indicator tersebut. Warna merah pada waktu kunyit ditetesi basa.
Dan warna hijau muda pada waktu bunga kembang sepatu di tetesi basa.
3. Indikator adalah senyawa kompleks yang bias bereaksi dengan asam dan basa. Indicator
diguakan untuk mengidentifikasikan apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu,
indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam dan basa
4. Larutan asam : HCl dan coca-cola
Larutan basa : NaOH dan sabun cair
Larutan netral : di praktikum kita kali ini tidak ada larutan netral.
5. Bisa. Beberapa jenis taman dapat dijadikan sebagai indicator. Seperti yang kami gunakan
pada praktikum ini. Ada pula tanaman yang menjadi indicator keasaman basaan tanah
tempat ia ditanam. Yaitu bunga hydrangea atau lebih dikenal dengan nama bunga panca
warna. Bunga hydrangea ini akan bewarna biru jika ditanam di tanah yang terlalu asam.
Namun bukan bunga itu yang kita gunakan sebagai indicator alami. Melainkan Bungan
dan tanaman yang sudah kita kenal, yaitu : bunga mawar, kembang sepatu, kunyit, kulit
manggis, bawang merah. Tetapi wortel tidak bisa menjadi indicator asam basa karena
pada saat ditetesi larutan asam dan basa tetap bewarna orange.
6. Tumbuhan yang memiliki warna yang mecolok, di praktikum kita kali ini tumbuhan yang
baik sebagai zat indicator yang baik adalah bunga sepatu karena sebelum ditetesi bunga
sepatu bewarna ungu tua. Pada saat ditetesi HCl berubah warna menjadi merah pekat
sedangkan pada saat ditetesi NaOH berubah warna menjadi hijau tua.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
-
Untuk menunjukkan larutan bersifat asam dan larutan bersifat basa kita dapat
menggunakan indicator atau kertas lakmus. Selain itu kita juga dapat menggunakan indicator
Fenolftalein, Metil Merah, Metil Orange, dll.
Data hasil percobaan kami menunjukkan bahwa HCl dan coca-cola yang bersifat asam,
NaOH dan sabun cair bersifat basa. Tidak ada yang bersifat netral di praktikum kita kali ini.
Basa adalah kebalikan dari asam. Kekuatan asam basa dapat ditentukan pada skala pH,
dimana asam memiliki pH<7 , basa memiliki pH>7 , sedangkan netral memiliki pH=7.
Daftar Pustaka
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xi/asam-basa/
http://frosty-mee.blogspot.com/2010/04/tumbuhan-sebagai-indikator.html
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP/pengamatan-kimia-indikator-asam-dan-basa?
related=1
http://mitamalinda.blogspot.com/2014/03/mempelajari-indikator-asam-basa-dari.html
https://indrienola.wordpress.com/2013/07/06/laporan-praktikum-teori-asam-basa/