SIFAT-SIFAT UNSUR
OLANDIANI PASABI
H221 16 520
HASIL PRAKTIKUM
SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun dan diajukan oleh
OLANDIANI PASABI
H221 16 520
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
ASISTEN
ANDI AKBAR
NIM. H311 13 309
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bila unsur-unsur disusun sesuai dengan massa atomnya, sifat unsur atau
senyawa menunjukkan keperiodikan, dan pengamatan ini berujung pada
penemuan hukum periodik. Konfigurasi elektron unsur menentukan tidak hanya
sifat kimia unsur tetapi juga sifat fisiknya. Keperiodikan jelas ditunjukkan sebab
energi ionisasi atom secara langsung ditentukan oleh konfigurasi elektron. Energi
ionisasi pertama,
elektron
energi
yang diperlukan
untuk
memindahkan
dengan
jumlah
elektron
valensi,
seperti
muatan
inti,
ini
dapat
dan jumlah
elektron dalam. Energi ionisasi kedua dan ketiga didefinisikan sebagai energi
yang diperlukan untuk memindahkan elektron kedua dan ketiga. Afinitas elektron
didefinisikan sebagai kalor reaksi saat elektron ditambahkan kepada atom netral
gas. Nilai positif mengindikasikan reaksi eksoterm, negatif menunjukkan
reaksi
endoterm.
elektron pada fasa gas, data yang ada terbatas jumlahnya dibandingkan jumlah
data untuk energi ionisasi menunjukkan bahwa afinitas elektron lebih besar untuk
non logam daripada untuk logam.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat pH larutan
asam basa, mendata larutan-larutan yang menghasilkan endapan dan melihat
kereaktifan suatu larutan.
1.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah :
1. Mengetahui reaktifitas unsur golongan IA dan IIA
2. Mengetahui kelarutan golongan IA dan IIA terhadap garam sulfat
3. Mengetahui kelarutan golongan IA dan IIA terhadap garam hidroksida.
1.3 Prinsip percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Golongan IA (Logam Alkali)
Semua logam alkali tergolong logam yang lunak (kira-kira sekeras karet
penghapus, dapat diiris dengan pisau) dan ringan (massa jenis Li, Na, dan K
-3
kurang dan 1 g cm ). Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi yang
mudah leapas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling reaktif,
dapat terbakar diudara, dan berinteraksi hebat dengan air. Dari litium ke
sesium, reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium bereaksi agak pelan,
tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan ledakan,
sementara
yang
lainnya
bereaksi
lebih
dahsyat
lagi.
Oleh
karena
kereaktifannya dengan air dan uadara, logam alkali biasa disimpan dalam
digunakan
untuk
membuat
kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi. Banyak diantaranya
membentuk senyawa-senyawa
digunakan dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam industri adalah logam
transisi. Misalnya, besi, temabga, kromium, nikel, titanium, perak, emas, dan
platina (Sinaga, 2010).
2.4
Magnesium merupakan unsur terbanyak kedelapan yang ada di kerak bumi yang
secara alami ditemukan dalam bentuk senyawa berupa dolomit (MgCO3CaCO3);
magnesit (MgCO3); brusit (Mg(OH)2) dan karnalit (MgCl3KCl6H2O). Terdapat
enam sumber bahan baku untuk memproduksi magnesium diantaranya magnesit,
dolomit, karnalit, serpentin, bikosfit dan air laut (Park, 2008). Kelimpahan
magnesium dalam air laut cukup tinggi sehingga air laut merupakan sumber
paling besar untuk industri magnesium. Dari 1 km3 air laut terdapat kira-kira satu
juta ton magnesium (~0,001 ppm). Proses ekstraksi logam ini yang seringkali
digunakan adalah Proses Dow. Proses Dow menggunakan reagen pengendap
berupa kalsium hidroksida untuk memperoleh endapan magnesium hidroksida.
Dengan penambahan reagen ini magnesium mengendap dalam bentuk magnesium
hidroksida sehingga dapat mengalami proses lebih lanjut hingga menghasilkan
logam magnesium.Selain menggunakan kalsium hidroksida sebagai agen
pengendap, proses elektrolisis air garam atau air laut juga dapat menghasilkan
endapan magnesium hidroksida. Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya
(Jihad, 2012) bahwa pada saat elektrolisis air laut atau garam dengan pH di atas
10 didapatkan endapan berwarna putih di sekitar katoda. Setelah dilakukan
pengujian dengan menggunakan instrumen SSA, diketahui bahwa endapan
pada
penelitian ini akan dilakukan elektrolisis larutan garam industry yang diperoleh
dari kristalisasi garam industry dengan elektroda grafit serta kanebo komersial
yang terbuat dari polivinial alkohol formaldehid (Rakhmawati dan Suprapto,
2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 BahanPercobaan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah pertama Logam
Li, Na, Mg, dan Ca. larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 masing-masing 0.5 M.
indicator H2SO4 dan NaOH. Serta Indikator phenolptalin (PP).
3.2 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, cawan
penguap, pipet tetes, pemanas (spiritus), dan gelas ukur.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Reaktifitas Unsur
Pertama disiapkan 3 buah tabung reaksi, logam alkali (Li,Mg,Ca,Na),
indikator PP, aquades, pinset, pipet tetes 1 mL, penjepit tabung, dan spiritus.
Kemudian disiapkan 3 buah tabung reaksi, lalu diberi 2 mL aquades. Setelah itu
tabung pertama diberi logam Litium (Li), tabung kedua diberi logam Magnesium
(Mg), dan tabung ketiga diberi logam Kalsium(Ca). Kemudian tabung diamati
untuk melihat apakah terjadi reaksi atau tidak. Setelah itu diteteskan indikator PP
ke dalam tabung yang bereaksi, diperhatikan perubahan warna yang terjadi.Pada
tabung yang tidak bereaksi dipanaskan kemudian diangkat dan diberi indikator PP,
diperhatikan perubahan warnanya. Cawan penguap dilapisi kertas saring dan
diberi aquades, diberikan logam Natrium (Na). Kemudian diberi indikator PP dan
diamati perubahan warnanya.
3.3.2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk Laboratorium
Lebih memperhatikan jumlah kursi pada tempat praktikum dan apabila ada
kursi yang sudah tidak layak pakai sebaiknya diperbaiki.
5.2.3
Untuk Asisten
Sebaiknya lebih memberi waktu kepada praktikan untuk membuat hasil
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhawati, F., dan Suprapto. 2013. Pengendapan Magnesium Hidroksida pada
Elektrolisis Larutan Garam Industri. J. Sains dan Seni. 1(2):1 4.
Sinaga, K.R.M. 2010. Pengembangan Aplikasi Sistem Periodik Unsur Kimia
pada
Ponsel menggunakan J2ME. Jakarta : UIN Syarif Hidayatulla
Takeuchi,Yashito. 2006. Pengantar Kimia. Diterjemahkan oleh Ismunandar.
Jakarta : Iwanami Publishing Company.