EPIDEMIOLOGI
Mata Kuliah Epidemiologi
Dosen : Dra. Lili Musnelina, MSi, Apt.
Disusun Oleh :
Jemmi Suprianto
(10330065)
Rizqi Dhimas W
(12330095)
Avivah Azaniah
(123300104)
David Putrasila S
(123300105)
(13330077)
Ayudita Emira D
(13330104)
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Konsep Penyebab Dan Strategi Epidemiologi dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah epidemiologi, Ibu Lili
Musnelina serta semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
kemampuan kami, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1
Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................6
2.1
2.2
Strategi Epidemologi.......................................................................................................13
2.3
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
3.1
Kesimpulan.....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang
sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan
makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih
banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di
bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya,
maupun proses kejadian.
Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya
penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca,
dan lain sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan
manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan
bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.
Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul
karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral).
Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni
cairan putih, kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan.
keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu, (tergantung pada jenis
cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml, Icon tersebut masih merupakan
dasar dalam sistem pengobatan Cina tradisional,
Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup yang
mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun lingkungan
sekitarnya. Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah
pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh
pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa
4
pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang
jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam
konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga konsep penyebab
penyakit beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah
hormonal yang semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam
menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika, sistem imunitas, dan lain sebagainya.
Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara maju,
muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur dan faktor
penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh,
dan pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait. Keadaan ini
sangat erat hubungannya dengan berbagai pengamatan epidemiologi terhadap gangguan
kesehatan. Dan pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat
dipisahkan dengan berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang
dikembangkan melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa
manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan
pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit yang tertentu pula.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Suffisien (memadai)
Necessary (perlu)
Pengertian Penyakit
Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada sistem atau fungsi dari tubuh.
Suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.
Suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga
berada dalam keadaan yang tidak normal (Azwar, 1988).
Gold Medical Dictionary :
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi
atau struktur dari organisasi atau sistem tubuh.
Segitiga epidemiologi merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu
epidemiologi mulai digunakan di dunia, yang menggambarkan hubungan dari ketiga faktor
penyebab penyakit, yaitu host, agent, dan lingkungan.
1. Host
Host atau penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi faktor
risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik.
Komponen dari faktor penjamu yang biasanya menjadi faktor untuk timbulnya suatu
penyakit sebagai berikut:
1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma, jantung
dan lain-lain daripada yang usia muda.
2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes melitus
cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi pada wanita atau
penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau yang cenderung terjadi
pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.
3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda
kerentangannay terhadapa suatu penyakit.
4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti hemofilia, buta
warna, sickle cell anemia, dll.
5. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll.
6. Bentuk anatomis tubuh
7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh
8. Keadaan imunitas dan respons imunitas
9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent
10. Penyakit yang diderita sebelumnya
11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri.
2. Agent
yang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan oleh mikro
organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll), unsur nutrisi karena bahan
makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang
disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon
monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang disebabkan oleh panas,
benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan heriditer atau keturun.
Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok, alcohol, dll), perubahan hormonal
dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan, dll.
3.
Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit,
hali ini Karena faktor ini datangnya dari luar atau bisa disebut sebagai faktor ekstrinsik.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi:
1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)
2. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai
sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, zat kimia atau polusi, radiasi, dll.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem ekonomi yang
berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang
akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi masalah
yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah keadaan
kepadatan penduduk rumah tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan
hidup masyarakat, bentuk organisasi masyarakat yang semuanya dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan terutama munculnya bebagai penyakit.
Komponen dari faktor lingkungan:
Kepadatan penduduk
Perpindahan penduduk
Tempat tinggal (misalnya, ventilasi, sanitasi)
10
terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan
kesehatan.
5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang bertalian dengan kejadian
penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini
belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan
sekelompok ahli lebih menitikberatkan kejadian penyakit pada unsur penyebab
genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-hati terhadap faktor kehidupan sosial
yang bersifat nonkausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya
dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiwaan.
b. Penyebab Nonkausal (Sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses
kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibal terjadinya penyakit.
Dengan demikian, maka dalam setiap analisis penyebab penyakit dan hubungan
sebab ikibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya terpusat pada penyebab kausal
primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur
penyebab kausal primer. Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya
kejadian setiap penyakit sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi
dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada
penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya,
kejadiannya tidak dibatasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus dianalisis
dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder
sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara
bersama-sama menimbulkan penyakit.
2.2
Strategi Epidemologi
Strategi epidemiologi yaitu suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan
tertentu yang akan diterapkan dalam mengkaji masalah masalah kesehatan sedemikian
rupa sehingga diperoleh pelbagai kejelasan tentang masalah kesehatan tersebut. (Azrul
Azwar)
12
karakteristik data yang dikumpulkan menurut waktu, tempat dan orang. Hasilnya
kemudian dilaporkan serta memberi rekomendasi aksi untuk mengatasi masalah
kesehatan. (WHO)
b.
13
penyebab umum dan diyakini sebagai penyebab terjadinya penyakit meskipun terjadi
pada waktu yang berbeda .
c. Method of concomitant variation (Perubahan Bertahap)
Rumusan perubahan bertahap, jika frekuensi suatu penyakit selalu berubah
sesuai dengan perubahan faktor X,maka faktor X tersebut mungkin sebagai penyebab
penyakit.
Metode ini melibatkan pola penelitian dalam mencari frekuensi dan kekuatan
yang berbeda pada suatu faktor penyebab sehingga dapat menimbulkan penyakit
dengan melibatkan pendekatan kuantitatif.
d. Method of analogy.
Metode ini menggunakan proses penjelasan deduktif dimana distribusi suatu
penyakit kemungkinan sama dengan distribusi penyakit sejenis yang telah dilakukan
investigasi sehingga timbul kemungkinan ada beberapa faktor penyebab yang sama
untuk kedua jenis penyakit
2. Menguji Hipotesa
Pengujian ini dilakukan dalam bentuk melakukan penelitian epidemiologi analitik.
3. Menarik kesimpulan
Pada dasarnya kesimpulan yang dirumuskan menyangkut hubungan sebab akibat.
15
Kondisi yang menopang terjadinya hubungan sebab akibat yakni terhadap necessary
condition ataupun sufficient condition
Contoh. C disebut contributory condition untuk B jika diketahui untuk terjadi B
disamping A (necessary condition) diperlukan C.
4. Kondisi yg memungkinkan (contingent condition)
Perananya memungkinkan terjadinya hubungan sebab akibat
Contoh. C disebut contingent condition untuk B, jika diketahui sekalipun ada A, B
tidak terjadi jika disekitarnya tidak ditemukan C
5. Kondisi pilihan (alternatif condition)
Kondisi pilihan yang dapat menimbulkan hubungan sebab akibat
Contoh. C disebut alternatif condition untuk B jika diketahui kehadiran A sebagai
sufficient condition untuk menimbulkan B dapat diganti oleh C
16
BAB III
PENUTUP
17
3.1 Kesimpulan
o
o
o
o
o Merumuskan hipotesa
o Menguji hipotesa
o Menarik kesimpulan
18