Anda di halaman 1dari 9

Sejarah indonesia

1) DIAKRONIS
Yang dimaksud dengan cara pikir diakronis dalam sejarah
adalah memanjangkan waktu dalam berpikir, namun secara
ruang kita terbatas. Sejarah dalam cara pikir ini dipentingkan
prosesnya sehingga berupaya untuk melihat sejarah dari sudut
rentang waktu. Pendekatan diakronis ini menganalisis evolusi
dari waktu sehingga lebih menekankan perubahan dari masamasa lampau. Diakronik memiliki sifat vertikal dan memiliki
konsep perbandingan.
2) SINKRONIS
Yang dimaksud dengan cara pikir sinkronis dalam sejarah
adalah memperluas ruang dalam berpikir, namun secara waktu
kita terbatas. Dalam pola pikir sinkronik ini, peristiwa sejarah
yang dipelajari adalah sejaman dan melihat sudut sejarah
dalam ruangan yang sama. Pendekatan sinkronis ini
mempelajari aspek pada kurun waktu yang terbatas dan
memiliki sifat horizontal dan tidak memiliki konsep
perbandingan seperti diakronik.
3) Konsep ruang dan merupakan unsur penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan
manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia
pasti berlangsung bersamaan dengan tempat kejadian. Manusia selama
hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat karena perjalanan
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat
dimana manusia hidup (beraktivitas).
Secara Luas Konsep ruang dan merupakan unsur penting yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam
kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas
manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan
karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup (beraktivitas). Secara Sempit Ruang
adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan
tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan

waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak


dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika
waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka
konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu
terjadi
4) Waktu adalah bagian dari struktur dasar dari alam
semesta, sebuah dimensi di mana peristiwa terjadi secara
berurutan. Waktu merupakan suatu dimensi di mana
terjadi peristiwa yang dapat dialami dari masa lalu melalui
masa kini ke masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian
dan interval. Waktu telah lama menjadi subjek utama
penelitian dalam agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan..
Namun demikian, berbagai bidang seperti bisnis, industri,
olahraga, ilmu pengetahuan, musik, tari, dan teater hidup
semua menggabungkan beberapa gagasan waktu ke
dalam sistem masing-masing pengukuran.
5) - konsep ruang dan waktu merupakan unsur yg tidak
dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan
perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subjek
atau pelaku sejarah
- segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan
dengan tempat dan waktu kejadian
- manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari
unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama
dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat
dimana manusia itu beraktivitas
6) Istilah prasejarah kurang tepat digunakan. pra artinya
belum, itu berarti zaman sebelum ada sejarah. padahal
sejarah sudah berlangsung sejak kehidupan tercipta.
berbeda dengan pra aksara, yaitu zaman belum mengenal
tulisan. pada masa pra aksara, sudah ada makhluk hidup
dan sejarahnya, hanya saja mereka belum mengenal
tulisan.
7) Kebudayaan sekarang adalah sisa peningal kebudayaan
dahulu, misalnya tradisi membuat senjata tradisonal
seperti keris

8) nilai - nilai yang bisa kita ambil dari terbentuknya pulau


yang ada di indonesia adalah nilai keuntungan dan nilai
kerugianya .karna kebanyakan nilai keuntungan terbentuk
karna faktor alam atu faktor manusia misalnya faktor alam
bisa kita jadikan wisata sedangkan fakto manusia kita bisa
mencari perkerjaan seperti halnya nelayan atau petani
karna indonesia negara penghasil rempah-rempah
9) karena Pada zaman pra sejarah hampir semua manusia purba dan
makhluk hidup lain seperti hewan menggantungkan hidupnya pada alam
seperti hutan, laut, dan sungai. Nah, sungai adalah tempat bergantung
manusia purba paling utama karena banyak sumber makanan serta air di
sana, selain itu sungai juga dekat dengan hutan untuk kebutuhan makanan
dan peristirahatan lainnya. Jadi manusia purba zaman dahulu sering
bertempat tinggal di pinggiran sungai. Jadi alasan banyak para ahli
melakukan penelitian manusia purba di bantaran sungai adalah karena :
1. Banyak manusia purba bermukim di daerah bantaran sungai
2. Banyak ditemukan berbagai peralatan yang digunakan dalam zaman pra
sejarah di daerah ini.
3. Banyak ditemukan hewan purba
Jadi karena banyaknya makhluk hidup yang bermukim di daerah bantaran
sungai (Otomatis akan banyak fosil dan benda prasejarah di daerah
tersebut), maka banyak penelitian yang memanfaatkannya untuk melakukan
penelitian di daerah tersebut
10)
manusia purba bisa menyebar ke dalam wilayah
kepulauan indonesia untuk mencari buruan dan mencari
makanan. selain itu juga di dorong oleh keinginan utk
mencari makanan, perpindahan itu juga dimaksud kan utk
menghindari fenomena alam yg belum stabil pada saat itu
11)
Menurut Franz dan Paul Sarasin, dua penjelajah dan
ilmuwan Swiss yang masih memiliki hubungan darah
(sepupu) menyebutkan bahwa populasi asli kepulauan
Indonesia adalah suatu ras berkulit gelap dan bertubuh
kecil dan awalnya ras ini mendiami seluruh Asia bagian
tenggara. Sarasin bersaudara menyebutkan bahwa
keturunan populasi asli tersebut adalah orang-orang
Vedda yang dikategorikan sebagai negrito/negroid.

12)
Beberapa pendapat para ahli tentang asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal
dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens
yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol
yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah
ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur
orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di
daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang.
Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto
Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM
(Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama adalah kebudayaan
Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang
kedua menggunakan perahu bercadik-dua.
b. Prof. Dr. H. Kern .Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa
bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia,
Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia.
Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah
dan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa
Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan
Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama
dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia,
misalnya kata kampong yang banyak digunakan sebagai kata tempat
di Kamboja. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat
perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K.
Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.
c.
Willem Smith . Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui
penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith
membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni
bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan
bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu
bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa
Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami
wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia
d. Prof. Dr. Sangkot Marzuki. Menyatakan bahwa nenk moyang
bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal ini
didasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus
atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia
saat ini. Mereka punah dan digantikan oleh manusia dengan species
baru, yang sementara ini diyakini sebagai nenek moyang manusia yang
ditemukan di Afrika.

e. Van Heine Geldern. Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern


bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini
didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai
perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak
kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
f. Prof. Mohammad Yamin . Yamin menentang teori-teori di atas. Ia
menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan
Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal
dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian
bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin
menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap
di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil
Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak
ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).
13)
Saat zaman ras Proto Melayu (melayu tua), Deutero
Melayu (melayu muda), dan ras Melanesoid. Melayu muda
dan tua menetap di seluruhindonesia kecuali di papua dan
sekitarnya, karena disana wilayah ras Melanesoid.
Melanesoid bermigrasi saat zaman es, ketika permukaan
laut turun 100 m dan membuat daratan Australia dan
Papua menyatu.
14)
Nenek
moyangnya
sama-sama
berasal
dari
Yunan,China dan pindah ke Indonesia karena terjadi
peperangan di Mongolia. dan setelah tingggal menetap di
Indonesia para bangsa Deutro melayu mendesak bangsa
proto melayu untuk pindah dan menyebar ke sejumlah
pulau di Indonesia
15)
Manusia purba (prehictoric people) adalah jenis
manusia yang hidup jauh sebelum ditemukannya tulisan.
Manusia purba tersebut mempunyai ciri-ciri yang sangat
berbeda dengan manusia modern saat ini, salah satunya
yaitu manusia purba mempunyai otak yang lebih kecil.
Manusia purba memiliki pola kehidupan nomaden
(berpindah-pindah). Manusia purba juga banyak yang
tinggal di tepi sungai. Alasan mengapa manusia purba
hidup nomaden adalah karena SDA yang ada di satu
tempat telah habis, dan untuk bertahan hidup manusia
purba berpindah untuk menemukan SDA yang baru.
Sedangkan alasan manusia purba banyak yang tinggal di
tepi sungai adalah karena di sungai banyak terdapat air,

tumbuhan dan binatang. Dengan adanya ketersediaan air,


maka akan mengundang para binatang dan akan
menyuburkan tumbuhan. Binatang dan tumbuhan itulah
yang mereka makan untuk bertahan hidup.
Selain tinggal di tepi sungai, manusia purba juga banyak
yang tinggal di tepi pantai. Alasan manusia purba memilih
tinggal di tepi pantai, yaitu :
1. Sumber makanan berlimpah.
2. Di pantai biasanya banya terdapar goa-goa yang dapat
dimanfaatkan sebagai tempat tinggal.
3. Manusia purba menjadi jauh dari binatang darat yang
buas.
4. Karena di pantai banyak terdapat kerang gigi yang
cangkangnya dapat mereka manfaatkan sebagai senjata.
Bukti adanya manusia purba yang tinggal di tepi pantai
adalah dengan ditemukannya banyak tumpukan kerang di
sekitar tepi pantai.

16)
manusia purba memiliki kemampuan bertahan hidup
dengan bergantung pada alam, di masa ketika manusia
purba masih hidup berpindah-pindah (nomaden) mereka
masih sangat bergantung pada alam, dengan kata lain,
mereka masih hidup dengan cara berburu dan meramu,
dengan demikian ketika tempatnya berburu sudah kurang
banyak mendapat hasil buruan, mereka akan berpindah
mencari tempat baru. hal tersebut terjadi karena di masa
tersebut bercocok tanam dan berternak belum diterapkan
oleh manusia purba.
17)
Tinggal di dataran: bercocok tanam padi sawah
tinggal di lahan miring landai : bersawah, berkebun
tinggal
di
lahan
miring:
berkebun
sayur
tinggal di lahan terjal: berkebun tanaman keras / tahunan
semoga membantu
18)
Sistem Kepercayaan Masyarakat IndonesiaDi
Indonesia terdapat berbagai macam sistem kepercayaan

yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang diatur dalam


pasal 28E UUD RI 1945.
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.
Selain pasal 28E, kemerdekaan beragama juga diatur dalam
pasal 29 UUD RI 1945.
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pola Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara
agraris sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani, nelayan dan sebagainya. Hal ini disebabkan
karena masyarakat Indonesia masih dimanjakan oleh alam.
Segala yang diinginkan tersedia di alam khususnya di daerah
pelosok. Berbeda dengan daerah perkotaan yang mulai
dirambah oleh rana industri dan kehidupan serta penghidupan
masyarakat selangkah lebih maju dari pada di daerah pelosok.
Adakah Hubungan Antara Sistem Kepercayaan
Masyarakat Dengan Pola Mata Pencaharian?
Selain perbedaan wilayah dan kebudayaan yang ikut
memengaruhi pola mata pencaharian masyarakat adalah
sistem kepercayaan yang dianut. Jadi jawaban dari
pertanyaan di atas adalah ada.

Mengapa demikian? Karena adanya sistem kepercayaan dapat


memengaruhi pola mata pencaharian masyarakat. Misalnya
pada masyarakat yang bekerja dalam pemotongan atau
penyembelihan hewan, dalam agama Islam penyembelihan
hewan harus mengucapkan basmalah, namun tidak demikian
dengan agama lainnya. Begitu juga dengan masyarakat yang
tinggal di daerah pedalaman yang menggantungkan hidupnya
dengan berburu binatang terutama babi, namun tidak semua
agama menghalalkan babi sehingga ini akan memengaruhi
masyarakat tersebut untuk menggantungkan hidup pada mata
pencaharian lainnya. Contoh lain di luar negeri khususnya
minoritas muslim, misalnya larangan menggunakan jilbab
sehingga para wanita muslim sulit mendapat pekerjaan seperti
wanita lainnya.
19)Persebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia bisa
dikatakan cukup cepat. Hal ini tidak lepas dari masyarakat
Indonesia yang mudah menerima agama tersebut. Diperkirakan
alasan dari mudahnya masyarakat Indonesia dalam menerima
ajaran Hindu-Buddha adalah karena secara garis besar unsur
budaya yang dimiliki hampir sama dengan unsur budaya
Indonesia. Misalnya saja, candi di India berundak sama seperti
di Indonesia, fungsinya juga untuk pemujaan. Dalam agama
Buddha juga tidak dikenal dengan pembagian kasta.
20)Berikut ini Kelebihan dan Kekurangan Teori" agama Hindu-budha yang
masuk di indonesia
1. Teori Brahmana
Kelebihan : Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Budha yang
menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Bahasa tersebut pada
saat itu hanya dikuasi oleh kaum Brahmana
Kelemahan : Dalam tradasi Hindu-Budha kaum Brahmana pantang
menyebrang lautan
2. Teori Ksatria

Kelebihan : Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam


berpetualang ke seluruh dunia
Kelemahan : Para Ksatria tidak memahami bahasa sangsekerta dan huruf
pallawa
3. Teori Waisya
Kelebihan : Banyak Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia dan para
pedagang yang berasal dari India dan menyebarkan agama Hindu-Budha
ketika berdagang
Kelemahan : Para Pedagang tidak mengerti bahasa sangsekerta dan huruf
pallawa
4 Teori Arus Balik
Kelebihan : Ada kemungkinaan para bangsawan di Indonesia pergi ke
India untuk belajar agama Hindu-Budha dan Budaya, tujuanya agar
dengan ilmu yang mereka dapat dari india, para bangsawan bisa membuat
kekuasaan di Indonesi dengan mencotoh kebudayan Hindu-Budha
Kelemahan : Kemungkinaan orang Indonesia untuk belejar agama HinduBudha ke india sulit, karena pada masa itu oran indonesia masih bersifat
pasif.

Anda mungkin juga menyukai