Anda di halaman 1dari 5

Ditulis oleh:

dr. Dyah Novita Anggraini


Anggota Redaksi Medis
Kedokteran Umum
KlikDokter.com
Keputihan tidak hanya menyerang wanita dewasa, melainkan juga bisa terjadi pada anakanak. Apa gejalanya dan bagaimana pencegahan keputihan pada anak ini?

Keputihan
adalah
cairan yang keluar dari vagina selain darah. Keputihan tidak hanya terjadi pada wanita
dewasa, namun dapat juga menyerang anak-anak.
Gejala keputihan pada anak perlu diwaspadai. Cairan vagina yang normal memiliki ciri-ciri
antara lain warnanya putih jernih; bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning
terang; tidak berbau, tidak panas, dan gatal.
Sementara itu, cairan vagina tidak normal memiliki ciri-ciri seperti cairan vagina sudah
mengalami perubahan warna menjadi putih susu, keabuan hingga kehijauan; berbau; serta
terdapat keluhan lain seperti gatal dan panas.
Tak perlu segan untuk mengajak anak berbicara mengenai hal tersebut, tentu dengan bahasa
yang ia mengerti atau sesuai dengan usianya.
Penyebab Keputihan pada Anak
Penyebab keputihan pada anak bisa dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.
Faktor penyebab dari dalam tubuh diakibatkan oleh:

Letak lubang kemaluan pada bayi dan anak masih sangat dekat dengan anus, sehingga
mudah terkontaminasi oleh bakteri dari anus.

Permukaan kulit di daerah vagina pada anak masih sangat tipis, sehingga bakteri lebih
mudah masuk dan mengalami peradangan.

Daerah vagina belum ditumbuhi rambut pubis yang berfungsi sebagai pelindung
bakteri atau parasit.

Faktor dari luar tubuh diakibatkan oleh:


1. Infeksi

Bakteri: Haemophilus influenzae, Shigella eischeria coli atau Chlamydia trachomatis,


streptococcus, staphylococcus.

Jamur: Candida sp.

Parasit: Trichomonas vaginalis, Oxyuris enterobius vermicularis.

2. Noninfeksi
Penyebab keputihan noninfeksi diakibatkan oleh adanya benda asing yang masuk ke
vagina, baik sengaja maupun tidak sengaja, seperti:

Bedak yang diberikan sampai ke vagina.

Kapas atau tisu yang tertinggal di vagina saat membersihkan kotoran.

Kotoran feses yang tertinggal tidak bersih saat dibersihkan.

Anak duduk dan jongkok sembarangan di tanah atau lantai sehingga memudahkan
bakteri atau jamur masuk ke vagina.

Menggaruk daerah sekitar vagina dengan tangan yang kotor sehabis bermain di luar
rumah, sehingga memudahkan infeksi bakteri.

Pencegahan Keputihan pada Anak


Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya keputihan pada anak:

Saat membersihkan kotoran BAB, sebaiknya basuh dari arah depan ke belakang untuk
mencegah bakteri yang berasal dari anus masuk ke vagina.

Setelah dibasuh, keringkan daerah seputar kemaluan.

Hindari membedaki area dalam vagina.

Hindari penggunaan sabun secara langsung ke dalam vagina anak.

Pilihlah pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat (bahan katun), sehingga vagina anak tetap kering dan tidak lembap.

Ganti pakaian dalam anak minimal 2-3 kali sehari, supaya selalu dalam keadaan kering

Jika anak sudah berusia di atas tujuh tahun, ajarkan ia untuk menjaga kebersihan daerah
kemaluannya demi mencegah keputihan. Dengan menerapkan pola kebersihan daerah sekitar
vagina maka keputihan tidak akan berulang.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan
Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[]

https://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/kesehatankewanitaan/masalahmasalah-haid/waspada-keputihan-juga-bisa-terjadi-padaanak

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat timbul dari berbagai
keadaan, yaitu secara normal/fisiologis dan secara patologis. Keputihan fisiologis adalah
keputihan yang normal terjadi akibat perubahan hormonal, seperti saat menstruasi, stres,
kehamilan, dan pemakaian kontrasepsi. Sedangkan keputihan patologis adalah keputihan yang
timbul akibat kondisi medis tertentu dengan penyebab tersering adalah akibat infeksi
parasit/jamur/bakteri.
Cairan vagina normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih, bila menempel pada
pakaian dalam warnanya kuning terang, konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung
siklus hormon, tidak berbau serta tidak menimbulkan keluhan.
Ketika cairan yang keluar dari vagina sudah mengalami perubahan warna (menjadi putih susu,
keabuan, hingga kehijauan), berbau, banyak dan disertai keluhan lain (seperti gatal, panas, dll)
menunjukkan bahwa telah terjadi keputihan abnormal yang umumnya disebabkan karena
infeksi pada saluran reproduksi oleh berbagai kuman, jamur ataupun parasit.

Sering mengganti celana dalam apabila berkeringat atau lembab

Menghindari penggunaan celana ketat yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap
keringat

Apabila ingin menggunakan panty liner pilihlah yang tidak mengandung pengharum
dan tidak digunakan selama lebih dari 4-6 jam

Menghindari penggunaan produk pembersih kemaluan yang dapat menyebabkan


perubahan keasaman dan keseimbangan bakteri dalam liang kemaluan ibu

Bila hendak membilas setelah buang air kecil, lakukanlah dengan arah dari depan ke
belakang menggunakan handuk.

Perlu diketahui bahwa keputihan dapat saja merupakan infeksi menular seksual. Bila
disebabkan oleh infeksi menular seksual, maka baik Anda maupun pasangan (suami) perlu
diobati juga agar pengobatan tuntas. Anda dapat ke dokter spesialis kandungan ataupun dokter
spesialis kulit dan kelamin. Bila perlu, dilakukan pemeriksaan mikroskopik dari cairan
keputihan agar kuman penyebab diketahui secara pasti.

dr. Nadia Octavia


Anggota Redaksi Medis
Kedokteran Umum
KlikDokter.com
https://www.klikdokter.com/tanyadokter/kebidanan-kandungan/sering-keputihanpada-remaja

Keputihan atau dalam bahasa kedokteran disebut flour albus, memang dapat terjadi pada
kondisi normal (fisiologis) ataupun akibat kondisi medis yang lebih serius (patologis).
Keputihan yang normal dapat timbul saat terjadi perubahan siklus hormonal, seperti sebelum
pubertas (akil baliq), stress psikologis, sebelum dan setelah datang bulan, kehamilan, saat
menggunakan kontrasepsi hormonal, atau saat menopause.
Umumnya keputihan pada keadaan ini tidak berwarna dan tidak berbau. Saat keputihan mulai
berbau - seperti pada kasus anda, konsistensi kental dengan warna kekuningan atau kehijauan,
juga disertai rasa gatal atau terbakar, maka sangat mungkin keputihan yang timbul
merupakan keadaan patologis, paling sering disebabkan oleh infeksi. Sumber infeksinya bisa
berupa jamur, bakteri, atau parasit yang ditransmisikan melalui dudukan toilet umum,
handuk, hingga hubungan seksual. Keputihan yang terjadi akibat infeksi memerlukan
pengobatan dengan antijamur/antibiotik/antiparasit sesuai dengan kuman penyebabnya.
Yang dapat anda lakukan saat ini adalah mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin untuk
menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Cairan keputihan Anda akan diambil untuk dilakukan
pemeriksaan jamur/bakteri/parasit menggunakan mikroskop, baru kemudian dapat ditentukan
pengobatan yang sesuai. Namun bila anda memiliki keluhan lain seperti nyeri perut bawah,
keluar darah saat hubungan, gangguan siklus haid, dsb saya sarankan anda mengunjungi
dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk konsultasi lebih lanjut.
Vagistin adalah obat antimikroba yang digunakan untuk mikroba penyebab penyakit di vagina,
terdiri dari metronidazole dan nistatin, suatu kombinasi antara antibiotik dan antijamur.
Selama digunakan dalam dosis dan pemakaian yang sesuai, obat tersebut aman digunakan.

Demikian Informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat bermanfaat.


Salam

dr. Muhammad Anwar Irzan


Anggota Redaksi Medis
Kedokteran Umum

KlikDokter.com

https://www.klikdokter.com/tanyadokter/kulit-dan-kelamin/65703-keputihanpada-remaja

Anda mungkin juga menyukai