Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Banyaknya sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah dengan kurangnya
kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan; lemahnya pemasaran, yang
tentunya akan mempengaruhi

pencapaian

target

penjualan. Kelemahan

di bidang

manajemen menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kredit macet. Kondisi seperti ini
semakin menyulitkan memperoleh tambahan sumber pembiayaan melalui lembaga
keuangan.
Dalam mengatasi kendala di atas, kehadiran lembaga anjak piutang akan memberi
suatu alternatif pemecahan masalah. Melalui anjak piutang, dimungkinkan bagi
perusahaan-perusahaan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah dan cepat
sampai 80% dari nilai faktur penjualannya secara kredit. Dengan demikian klien dapat
lebih terkonsentrasi pada kegiatan peningkatan produksi dan penjualan.
Usaha anjak piutang dimulai di wilayah Amerika Utara pada sektor industri
tekstil. Selanjutnya anjak piutang telah memasuki berbagai jenis segmen produk dan jasa.
Kegiatan anjak piutang merupakan bidang usaha yang relatif baru di Indonesia. kelembagaan anjak piutang dimulai sejak Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988
atau Pakdes 20, 1988.
Usaha anjak Piutang ini dimaksudkan untuk memperoleh sumber-sumber
pembiayaan alternatif di luar sektor perbankan. Kegiatan usaha anjak piutang dapat
dilakukan oleh multi finance company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat melakukan
kegiatan usaha di bidang anjak piutang, sewa guna usaha, modal ventura, kartu kredit,
dan pembiayaan konsumen. Bank pada prinsipnya dapat memberikan jasa anjak piutang
sebagai bagian dari produknya tanpa perlu membentuk badan usaha baru. Karena volume
usaha anjak piutang ini biasanya relatif besar, maka umumnya bank-bank cenderung
memisahkan kegiatan anjak piutang ini dari operasional sehari-hari dengan membentuk
suatu badan hukum terpisah.

1.2

Rumusan Maslah
1. Apa itu Anjak Piutang?
2. Apa saja jenis Anjak Piutang?
3. Jasa apa saja yang diberikan oleh Perusahaan Anjak Piutang?
4. Apa manfaat dari Anjak Piutang?
5. Bagaimana ruang lingkup operasi Anjak Piutang?

1.3

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Anjak Piutang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Anjak Piutang
3. Untuk mengetahui jasa-jasa yang diberikan oleh Perusahaan Anjak Piutang
4. Untuk mengetahui manfaat dari Anjak Piutang
5. Untuk mengetahui ruang lingkup operasi Anjak Piutang

1.4

Metode Penulisan
Dalam penulisan kami menggunakan metode kepustakaan dan mencari sumbersumber dari internet.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Definisi Anjak Piutang


Anjak piutang adalah transaksi pembelian dan atau penagihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek klien (penjual) kepada perusahaan factoring, yang
kemudian akan ditagih oleh perusahaan anjak piutang kepada pembeli karena adanya
pembayaran kepada klien oleh perusahaan factoring (factor).
Definisi perusahaan anjak piutang menurut Men Keu No. 1251/KM013/ 1988
tangga120 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan

dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokok anjak piutang meliputi:
a. Pembelian dana atau pengalihan piutang jangka pendek dari transaksi perdagangan
b. Mengurus administrasi penjualan kredit
c. Penagihan piutang perusahaan klien

2.1.1

Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Anjak Piutang


Dalam kegiatan anjak piutang terdapat tiga pelaku utama yang terlibat yaitu:
a. Perusahaan anjak piutang (factor),
Factor adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak piutang.
b. Klien (supplier)
Klien adalah pihak yang menggunakan jasa perusahaan anjak piutang.
c. Nasabah (customer) atau disebut debitor.
Nasabah adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
Istilah klien (client) dan nasabah (customer) dalam mekanisme anjak
piutang memiliki pengertian yang sangat berbeda. Lain halnya dengan bank yang
memiliki nasabah atau customer, sedangkan perusahaan anjak piutang hanya
memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang memiliki nasabah
atau customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya diawali dari adanya

transaksi jual beli barang atau jasa yang pembayarannya secara kredit. Selanjutnya,
apabila suatu transaksi penjualan melibatkan jasa jasa perusahaan anjak piutang,
maka secara diagram dapat dijelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Gambar berikut :

Siklus Penjualan Tradisional


Istilah dalam mekanisme anjak piutang perlu dipahami antara lain sebagai berikut:
Disclosed.
Fasilitas disclosed adalah penjualan atau penyerahan piutang kepada
perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor atau customer. Pada
saat utang tersebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang, atau disebutfactor
memiliki hak tagih pada nasabah yang bersangkutan. Oleh karena itu biasanya di
atas faktur dicantumkan pernyataan bahwa piutang yang timbul dari faktur ini telah
diserahkan atau dijual kepada perusahaan anjak piutang.

Pihak-pihak yang terlibat dalam Factoring (Anjak Piutang)

2.1.2

Perbedaan Anjak Piutang Dengan Kredit Bank


Perbedaan anjak piutang dengan kredit bank antara lain sebagai berikut:
a. Kredit bank melibatkan praktik-praktik dalam perkreditan umum termasuk
mengenai jaminan. Sedangkan anjak piutang pada prinsipnya merupakan transaksi
jual beli piutang.

b. Kredit bank dimulai dari timbulnya utang melalui mobilisasi dana kemudian
dialihkan menjadi aktiva produktif. Sementara anjak piutang berkaitan dengan
pengalihan dari suatu aktiva produktif, yaitu tagihan menjadi kas pada saat jatuh
tempo.
c. Kredit bank memberikan tambahan aktiva dalam bentuk kas pada debitor. Anjak
piutang tidak memberikan tambahan kas akan tetapi hanya memperlancar arus kas
dengan menggunakan piutang yang belum jatuh tempo.
d. Kredit bank biasanya dalam jumlah tetap clan memiliki syarat pelunasan tetap.
Sedangkan fasilitas anjak piutang mengubah penjualan kredit menjadi uang tunai.
e. Kredit bank hampir selalu dikaitkan dengan agunan. Sementara bagi anjak piutang
agunan bukan merupakan hal mutlak.
f. Keahlian pemisahaan anjak piutang dalam memelihara atau mengurus pembukuan
penjualan klien dan penyediaan informasi manajemen menjadikan anjak piutang
lebih sebagai mitra usaha.

2.2

Jenis-Jenis Anjak Piutang


Transaksi anjak piutang berkembang sejalan dengan meningkatnya berbagai
kebutuhan supplier. Perusahaan anjak piutang menawarkan berbagai jenis fasilitas anjak
piutang, namun biasanya supplier melakukan negosiasi lebih dari satu perusahaan anjak
piutang yang disesuaikan dengan kebutuhan supplier tersebut dengan fasilitas yang
disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila supplier atau klien telah mengetahui persis
sejak

awal

kebutuhannya, akan mempermudah

dan

mempercepat

menenhukan

perusahaan anjak piutang mana yang menyediakan fasilitas sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Fasilitas anjak piutang yang ditawarkan oleh pentsahaan anjak piutang dapat
dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1.

Berdasarkan Pemberitahuan
Disclosed / notification. Disclosed factoring atau juga disebut dengan
notification factoring adalah pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang
5

dengan sepengetahuan pihak debitor (customer). Oleh karena itu pada saat piutang
tersebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada debitor yang
bersangkutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di dalam faktur dicantumkan
pernyataan bahwa piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang. Notifikasi setiap transaksi anjak piutang kepada pihak
customer dimaksudkan antara lain:
a.

untuk menjamin pembayaran langsung kepada perusahaan anjak piutang.

b.

untuk mencegah pihak customer melakukan perbuatan yang merugikan pihak


perusahaan anjak piutang misalnya, pengurangan jumlah piutang sesuai dengan
kontrak klien sebagai penjual.

c.

mencegah perubahan-perubahan yang ada dalam kontrak yang dapat


mempengaruhi perusahaan anjak piutang.

d. memungkinkan perusahaan anjak piutang untuk menuntut atas namanya apabila


terjadi perselisihan.
Mekanisme anjak piutang dengan fasilitas disclosed dapat diikuti pada Gambar
dibawah ini.

Mekanisme Disclosed Factoring


Keterangan:
1. Penjualan secara kredit kepada customer (debitor).
2. Kontrak factoring antara supplier (klien) dengan perusahaan factoring (factor)
disertai dengan penyerahan faktur dan dokumen terkait lainnya.
3. Pemberitahuan kepada customer mengenai kontrak factoring.

4. Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan dalam waktu 24 jam.
Pembayaran tersebut berjumlah sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar apabila telah dilakukan pelunasan penuh oleh customer atau
debitor.
5. Penagihan oleh perusahaan factoring yang disertai dengan bukti-bukti pendukung.
6. Pelunasan utang customer kepada perusahaan factoring.
Undisclosed/non notification atau juga disebut dengan non-notification factoring adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran
atas kesepakatan pada pihak klien; atau secara sepihak perusahaan anjak piutang
menganggap akan menghadapi risiko.
Transaksi disclosed atau undisclosed factoring terhadap pengalihan piutang
klien kepada perusahaan anjak piutang akan memiliki dampak hukum pada masingmasing pihak yang terkait. Mekanisme undisclosed factoring adalah seperti gambar
berikut :

Mekanisme Undisclosed Factoring


Keterangan:
1. Penjualan secara kredit oleh klien (supplier) kepada nasabahnya (customer).
2. Penyerahan faktur dan bukti-bukti pendukung lainnya tanpa ada pemberitahuan
mengenai kontrak anjak piutang.
3. Tembusan atau copy faktur diserahkan kepada perusahaan anjak piutang.

4. Pembayaran kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar pada saat pelunasan utang oleh debitor (customer).
5. Pada saat jatuh tempo, debitor akan melunasi utangnya langsung kepada supplier
atau klien.
6. Klien kemudian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada perusahaan anjak
piutang. Perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran 20%
kepada klien.
2.

Berdasarkan Penanggungan Risiko


Recourse factoring. Anjak piutang dengan cara recourse atau disebut juga with
recourse factoring berkaitan dengan risiko debitor yang tidak mampu memenuhi
kewajibannya. Keadaan ini bagi perusahaan anjak piutang merupakan ancaman
risiko. Dalam perjanjian with recourse, klien akan menanggung risiko kredit terhadap
piutang yang dialihkan kepada perusahaan anjak piutang. Oleh karena itu,
perusahaan

anjak

piutang akan mengembalikan

tanggung

jawab

(recourse)

pembayaran piutang kepada klien atas piutang yang tidak tertagih dari customer.
Without recourse factoring. Anjak piutang ini juga disebut non-recourse factoring,
yaitu perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya piutang
yang telah dialihkan oleh klien. Namun, dalam perjanjian anjak piutang dapat
dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan dapat diberlakukan bentuk
recourse. Ini untuk menghindarkan tagihan yang tidak dibayar karena pihak klien
ternyata mengirimkan barang yang cacat atau tidak sesuai dengan perjanjian kepada
nasabahnya. Dengan demikian customer berhak untuk mengembalikan barang yang
telah diserahkan tersebut dan terlepas dari kewaj iban pembayaran utang. Dalam hat
terjadi kasus demikian, perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan tersebut
kepada klien.
3.

Berdasarkan Pelayanan
Full service fuctoring, yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa
anjak piutang baik dalam bentukjasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan,
8

misalnya urusan administrasi penjualan (sale ledger administration), tagihan dan


penagihan piutang termasuk menanggung risiko terhadap piutang yang macet.
Finance factoring, yaitu perusahaan anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas
pembiayaan saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih. Penyediaan
pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur kepada perusahaan factoring
sampai sejumlah 80% dari nilai seluruh faktur sesuai dengan besarnya plafon
pembiayaan (limit kredit). Klien tetap bertanggung jawab terhadap pembukuan
piutang dan penagihannya, termasuk menanggung risiko tidak tertagihnya piutang
tersebut.
Bulk factoring. Jasa factoring ini juga disebut dengan agency factoring yaitu
transaksi yang mengaitkan perusahaan factoring sebagai agen dari klien. Bentuk
fasilitas factoring ini pada dasarnya hampir sama dengan full service factoring,
namun penagihan piutang tetap dilakukan oleh klien dan proteksi risiko kredit tidak
dijamin perusahaan factoring.
Maturity factoring. Dalam maturity factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak
diperlukan oleh klien tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta
proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity memberikan kredit
perdagangan kepada customer atau nasabah dengan pembayaran segera. Misalnya,
2% 10 hari, net 30, artinya apabila debitor membayar dalam jangka waktu 10 hari
pertama, ia memperoleh potongan sebesar 2%. Apabila tidak, pembayaran penuh
harus dilakukan dalam waktu 30 hari. Dalam perjanjian anjak piutang ini perusahaan
factoring akan membayar kliennya tidak lebih dari 10 hari setelah faktur jatuh tempo.
Oleh karena itu tidak ada beban bunga yang diperhitungkan. Pembayaran atas
piutang yang dialihkan dapat dilakukan berdasarkan periode tertentu yang didasarkan
atas perkiraan rata-rata jatuh tempo faktur atau penyerahan copy faktur.
4.

Berdasarkan Lingkup Kegiatan

Domestic factoring, yaitu kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan


perusahaan anjak piutang, klien dan debitor yang semuanya berdomisili di dalam
negeri
International factoring, Anjak piutang ini juga sering disebut export factoring, yaitu
adalah kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang yang melibatkan
dua perusahaan factoring di masing-masing negara sebagai export factor dan import
factor.
5.

Berdasarkan Pembayaran kepada Klien


Advanced payment, yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran
di muka (prepayment financing) oleh perusahaan anjak piutang kepada klien
berdasarkan penyerahan faktur yang besarnya berkisar 80% dari nilai faktur.
Maturity, transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan perusahaan
anjak piutang pada saat piutang tersebut jatuh tempo. Pembayaran tagihan tersebut
biasanya dilakukan berdasarkan rata-rata jatuh tempo tagihan (faktur).Untuk lebih
jelasnya lihat kembah maturity factoring yang telah dibahas terdahulu.
Collection, yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya akan dilakukan
apabila perusahaan anjak piutang berhasil melakukan penagihan terhadap debitor.

2.3

Jasa-Jasa Anjak Piutang


1.

Jasa Pembiayaan
Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar
antara 60%- 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan
penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau transaksi ini dapat dilakukan
atas dasar with recourse atau without recourse.
Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang
mana yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan dan

10

mempertimbangkan besarnya risiko terjadinya kemacetan yang mungkin dihadapi


oleh pihak nasabah (customer).
2.

Jasa Non-pembiayaan
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya
merupakan

jasa

untuk

melayani

kepentingan

pengelolaan

kredit

klien

(supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak
piutang antara lain sebagai berikut:
a.

Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit.

b. Sales ledger administration atatt sales accounting.


c.

Pengawasan kredit dan penagihannya. Perusahaan anjak piutang dapat


memberikan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang
dilakukan klien termasuk pula menetapkan prosedur penagihannya.

d.

Perlindungan terhadap risiko kredit. Perusahaan anjak piutang dapat


mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap risiko piutang khususnya
dalam hal export financing. Untuk tujuan ini perusahaan dapat pula
memberikan jasa perlindungan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta
asing.
Jasa-jasa non pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang

sebagaimana dijelaskan di atas pada prinsipnya merupakan fungsi credit department


bagi perusahaan klien. Perusahaan anjak piutang menyampaikan laporan kepada
kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal sebagai berikut:
a.

Credit standing para nasabah (customer).

b.

Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien berguna
untuk perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.

c.

Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi pihak
nasabah yang bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas pembayaranpembayaran yang telah dilakukannya, di samping sebagai informasi mengenai
posisi utang dan tanggal jatuh temponya.

11

d.

Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah


ditentukan. Dalam proses penagihan ini, perusahaan factoring berusaha
sebaik-baiknya untuk tidak merusak hubungan klien dengan nasabah.

2.3.1 Biaya Anjak Piutang


Biaya biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang antara lain terdiri
atas service charge dan initial payment charge atau juga disebut discount charge
(biaya bunga). Besamya service charge anjak piutang untuk jasa nonpembiayaan
untuk anjak piutang domestik berkisar antara 0,5%-1.5% dari jumlah tagihan.
Sedangkan untuk anjak piutang internasional antara 1,0%-2,5%. Pembayaran service
charge tersebut biasanya dipotong dari pembayaran pre financing yang diberikan
oleh perusahaan anjak piutang. Sedangkan biaya bunga atau discount charge
sehubungan dengan pembayaran di muka (initial payment), perusahaan anjak piutang
mengenakan biaya antara 2%-3% p.a. di atas prime rate. Biaya yang terdiri atas 2
(dua) macam biaya :
1. Service charge. Service charge atau fee berkaitan dengan fungsi perusahaan
factoring dalam melakukan pembukuan penjualan (sales ledger) terhadap
transaksi penjualan oleh klien. Besarnya biaya tersebut sangat tergantung dalam,
perjanjian atau persetujuan kedua belah pihak antara perusahaan anjak piutang
dengan klien sebelum kontrak anjak piutang dilaksanakan dan biasanya
dinyatakan dalam suatu persentase tertentu dari nilai faktur.
2. Discount Charge. Biaya ini secara langsung berhubungan dengan pembayaran di
muka yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang kepada klien setelah
penyerahan faktur dilakukan. Besarnya biaya tersebut juga dinyatakan dalam
suatu persentase secara tahunan (annual basis). Seperti halnya dengan service
charge, biaya ini juga ditetapkan berdasarkan negosiasi antara pihak perusahaan
anjak piutang dengan klien sebelum kontrak anjak piutang dilakukan.
2.4

Manfaat Anjak Piutang


12

Manfaat anjak piutang bagi klien dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:
a.

Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and


collection services)
Perusahaan anjak piutang memperoleh fee atau komisi sebesar persentase tertentu
dari jumlah piutang yang dianjak-piutangkan atas jasa jasa administrasi yang
diberikan sebagai bagian dari perjanjian anjak piutang. Jasa jasa tersebut meliputi
administrasi piutang yang dianjak-piutangkan dan membantu penagihannya. Dengan
mengalihkan tugas pembukuan kepada perusahaan anjak piutang akan timbul beban
biaya atas klien.

b. Membantu beban risiko (credit inscrrance)


Kadang-kadang klien (supplier) membatasi penjualannya hanya kepada nasabah lama
saja karena alasan risiko kredit. Sehingga kemungkinan mereka menolak menjual
kredit kepada nasabah baru. Hal tersebut berarti suatu kerugian, bukan saja sematamata rugi materi yaitu akibat batalnya memperoleh keuntungan yang sudah di
depan mata tetapi juga rugi secara immateriel dalam hal goodwill. Sekiranya risiko
dapat dibagi dengan perusahaan anjak piutang berarti akanmeningkatkan keuntungan
karena pesanan barang dari nasabah baru tidak perlu lagi ditolak.
c.

Memperbaiki sistem penagihan


Keuntungan lain perusahaan anjak piutang adalah memperbaiki sistem penagihan.
Apabila suatu perusahaan anjak piutang membeli suatu tagihan, tentu perusahaan
tersebut mengharapkan untuk , dibayar pada saat jatuh temponya. Hat tersebut berarti
perusahaan anjak piutang akan memantau pembayarannya dan memberitahukan
kepada klien tagihan-tagihan yang telah jatuh tempo. Klien biasanya melakukan
revisi posisi tagihan yang dianjak-piutangkan. Dalam melakukan penagihan,
perusahaan anjak piutang sedapat mungkin tidak memperburuk hubungan antara
kliennya dengan nasabah atau customer.

d. Membantu memperlancar modal kerja


Dengan anjak piutang, setiap penjualan praktis berarti penjualan tunai dan ini berarti
terlepas dari masalah kredit. Di samping itu, klien dapat menawarkan penjualan
kredit untuk jangka waktu yang sedikit lebih panjang untuk menarik lebih banyak
13

nasabah. Hal tersebut akan lebih kompetitif karena klien akan dapat meningkatkan
pangsa pasarnya.
Manfaat anjak piutang dalam siklus manufaktur dapat dijelaskan dalam Gambar
berikut :

Manfaat Anjak Piutang dan Siklus Manufaktur


Keterangan :
1. Pemrosesan bahan mentah sesuai dengan klasifikasi produk.
2. Barang setengahjadi selanjutnya diproses selesai untukdikirimkan kepada
nasabah.
3. Penjualan dilakukan secara kredit.
4. Alternatif imtuk memperoleh uang tunai melalui fasilitas anjak piutang tanpa
perlu menunggu jatuh temponya piutang yang biasanya berkisar antara 1-3 bulan.
5. Siklus produksi baru dapat dimulai kembali setelah piutang jatuh tempo.
e.

Meningkatkan kepercayaan
Karena arus dana bukan lagi suatu masalah maka setiap tagihan dapat dibayar tepat
waktu yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan pihak klien. Reputasi
yang baik akan mengakibatkan mudahnya melakukan pembelian misalnya barangbarang mentah secara kredit dengan harga yang lebih baik. Sedangkan dalam hal
penjualan tunai klien dapat memberikan discount yang lebih menarik.

f.

Kesempatan untuk mengembangkan usaha

14

Manfaat lain anjak piutang yang cukup menarik adalah kesempatan untuk tumbuh
dan berkembang khususnya bagi usaha kecil. Sekiranya ada permintaan atas produk
atau jasa jasa dan apabila mereka menjual kepada nasabah besar dengan reputasi
baik.
2.5

Ruang Lingkup Operasi Anjak Piutang


Dilihat dari ruang lingkup operasi, kegiatan transaksi anjak piutang dapat dibedakan
dalam bentuk :
a. Transaksi dalam negeri (domestic factoring)
b. Transaksi internasional (international factoring)
Pada dasarnya kedua bentuk transaksi anjak piutang tersebut dapat dilakukan dengan
fasilitas disclosed (with recourse) ataupun confidential (without recourse).
A. Anjak Piutang Domestik
Mekanisme

perdagangan

tanpa

melibatkan

jasa

anjak

piutang akan menyebabkan kurang lancarnya cash flow perusahaan. Jangka waktu
piutang dagang umumnya berkisar antara 30-90 hari. Bagi perusahaan yang memiliki
modal kerja yang terbatas penjualan kredit akan sangat mengganggu arus kas yang
pada gilirannya akan mempengaruhi kelancaran usaha atau produksi bagi perusahaan
manufaktur. Penggunaan anjak piutang memungkinkan penjual untuk mengubah
penjualan kreditnya tersebut ke dalam bentuk tunai. Ilustrasinya dapat diikuti pada
Gambar berikut.

15

Anjak Piutang domestik


Mekanisme transaksi dalam negeri dengan menggunakan jasa anjak piutang
tersebut biasanya dilakukan dengan fasilitas disclosed factoring. Proses anjak
piutang dalam negeri sebagaimana digambarkan pada Gambar diatas dapat dijelaskan
berdasarkan tahap tahap berikut: transaksi jual beli barang diikuti dengan penyerahan
barang dan faktur (1) dan (2). Kemudian klien menyerahkan pula kopi faktur kepada
perusahaan anjak piutang (3). Berdasarkan kopi fakturtersebut dan sesuai dengan
persetujuan, perusahaan anjak piutang segera membayar klien maksimum 80% dari
nilai faktur (4). Perusahaan anjak piutang secara, aktif melakukan penagihan sesuai
dengan syarat pembayaran yang telah disetujui (5). Pihak customer selanjutnya
membayar kepada perusahaan anjak piutang sesuai dengan besarnya kontrak
(6). Setelah selesai seluruh pembayaran perusahaan anjak piutang melunasi sisa
pembayaran (refirnd) kepada klien sebesar 20% dari nilai faktur dikurangi biaya
anjak piutang yang besarnya telah disepakati dalam kontrak (7).
B. Anjak Piutang Internasional
Anjak piutang internasional atau sering juga disebut export factoring
merupakan fasilitas untuk membantu mempercepat proses pembayaran tunai atas
transaksi antarpenjual di suatu negara (eksportir) dengan pembeli dari negara lain
(importir).Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perdagangan ekspor impor
barang

memungkinkan

eksportir

dapat

segera

menerima

tunai

hasil

penjualannya. Dalam anjak piutang internasional terdapat 4 (empat) pihak yang


terlibat, yaitu :
1. Eksportir
2. Importir
16

3. Perusahaan anjak piutang eksportir (export factor) dan


4. Perusahaan anjak piutang importir (import factor).
Dalam transaksi factoring internasional, biasanya perusahaan anjak piutang
menjamin

100%

atas

importir. Mekanisme

anjak

kemungkinan
piutang

tidak

dibayarnya

internasional

dapat

utang

pihak

diikuti

pada

Gambar dibawah :

Mekanisme Anjak Piutang Internasional


Transaksi tersebut dimulai dengan pihak eksportir membuat kontrak factoring
dengan perusahaan anjak piutang yang selanjutnya disebut export factor. Pihak
eksportir mengajukan permohonan credit limit kepada export factor sehubungan
dengan

rencana

ekspornya. Export

factor

selanjutnya

menghubungi

pihak

korespondennya di negara di mana customer (importir) tersebut berkedudukan dalam


hal ini di Jepang. Corespondent factor ini akan menjadi import factor. Pihak import
factor melakukan investigasi kredit untuk mengetahui kondisi atau credit standing
importir. Apabila import factor menyetujui permohonan pihak importir, maka import
factor akan memberi jaminan untuk membayar berdasarkan jumlah tagihan (faktur)
yang di factoring-kan sampai jumlah credit limit yang disetujui oleh import factor.
Apabila segala persyaratan dan semua ketentuan telah disepakati oleh pihak pihak
terkait, maka proses anjak piutang akan terjadi dengan mekanisme berikut:
Eksportir mengapalkan barangnya untuk dikirimkan kepada importir. Pada
waktu yang sama, eksportir mengirimkan fakturnya dengan memberitahukan agar
17

importir melakukan pembayaran kepada import factor pada saat penjualan kredit
tersebut jatuh tempo (1). Setelah barang dikapalkan, eksportir menyampaikan copy
faktur dan dokumen dokumen pengapalan kepada export factor (2). Selanjutnya
export factor membayar sampai maksimum 80% dari total nilai faktur sesuai dengan
kontrak kepada eksportir (3). Oleh export factor, copy faktur dan dokumen
pengapalan dikirirnkan kepada import factor (4). Import factor menyiapkan sales
ledger dan melakukan penagihan kepada importir berdasarkan faktur dan dokumen
pengapalan yang diterima dari export factor pada saat penjualan kredit tersebut jatuh
tempo (5). Import factor kemudian melakukan pembayaran kepada exportfactor
sebesar 100% dari total nilai faktur setelah dikurangi persentase tertentu yang telah
disepakati selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal pengiriman barang.
Pembayaran tersebut harus dilakukan tanpa memperhatikan apakah import factor
telah menerima pembayaran dari importir atau belum (6) dan (7).Selanjutnya, export
factor melunasi sisa pembayaran (20%) kepada eksportir setelah dikurangi biaya
biaya factoring.

BAB III
PENUTUP

18

Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran
lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha.
Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin
meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada
gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga
keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain:
kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga
target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan
secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien)
dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan
dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah
mengetahui kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat
transaksi anjak piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification
Factoring dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien)
adalah membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection services),
membantu beban risiko (credit inscrrance), memperbaiki sistem penagihan, membantu
memperlancar modal kerja, meningkatkan kepercayaan dan menarik kesempatan untuk
mengembangkan usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi 5
19

http://www.sylabus.web44.net/blk2file/kuliah6.htm
Syaefullah. Makalh Anjak Piutang
https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang/

20

Anda mungkin juga menyukai