PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyaknya sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah dengan kurangnya
kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan; lemahnya pemasaran, yang
tentunya akan mempengaruhi
pencapaian
target
penjualan. Kelemahan
di bidang
manajemen menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kredit macet. Kondisi seperti ini
semakin menyulitkan memperoleh tambahan sumber pembiayaan melalui lembaga
keuangan.
Dalam mengatasi kendala di atas, kehadiran lembaga anjak piutang akan memberi
suatu alternatif pemecahan masalah. Melalui anjak piutang, dimungkinkan bagi
perusahaan-perusahaan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah dan cepat
sampai 80% dari nilai faktur penjualannya secara kredit. Dengan demikian klien dapat
lebih terkonsentrasi pada kegiatan peningkatan produksi dan penjualan.
Usaha anjak piutang dimulai di wilayah Amerika Utara pada sektor industri
tekstil. Selanjutnya anjak piutang telah memasuki berbagai jenis segmen produk dan jasa.
Kegiatan anjak piutang merupakan bidang usaha yang relatif baru di Indonesia. kelembagaan anjak piutang dimulai sejak Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988
atau Pakdes 20, 1988.
Usaha anjak Piutang ini dimaksudkan untuk memperoleh sumber-sumber
pembiayaan alternatif di luar sektor perbankan. Kegiatan usaha anjak piutang dapat
dilakukan oleh multi finance company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat melakukan
kegiatan usaha di bidang anjak piutang, sewa guna usaha, modal ventura, kartu kredit,
dan pembiayaan konsumen. Bank pada prinsipnya dapat memberikan jasa anjak piutang
sebagai bagian dari produknya tanpa perlu membentuk badan usaha baru. Karena volume
usaha anjak piutang ini biasanya relatif besar, maka umumnya bank-bank cenderung
memisahkan kegiatan anjak piutang ini dari operasional sehari-hari dengan membentuk
suatu badan hukum terpisah.
1.2
Rumusan Maslah
1. Apa itu Anjak Piutang?
2. Apa saja jenis Anjak Piutang?
3. Jasa apa saja yang diberikan oleh Perusahaan Anjak Piutang?
4. Apa manfaat dari Anjak Piutang?
5. Bagaimana ruang lingkup operasi Anjak Piutang?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Anjak Piutang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Anjak Piutang
3. Untuk mengetahui jasa-jasa yang diberikan oleh Perusahaan Anjak Piutang
4. Untuk mengetahui manfaat dari Anjak Piutang
5. Untuk mengetahui ruang lingkup operasi Anjak Piutang
1.4
Metode Penulisan
Dalam penulisan kami menggunakan metode kepustakaan dan mencari sumbersumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokok anjak piutang meliputi:
a. Pembelian dana atau pengalihan piutang jangka pendek dari transaksi perdagangan
b. Mengurus administrasi penjualan kredit
c. Penagihan piutang perusahaan klien
2.1.1
transaksi jual beli barang atau jasa yang pembayarannya secara kredit. Selanjutnya,
apabila suatu transaksi penjualan melibatkan jasa jasa perusahaan anjak piutang,
maka secara diagram dapat dijelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Gambar berikut :
2.1.2
b. Kredit bank dimulai dari timbulnya utang melalui mobilisasi dana kemudian
dialihkan menjadi aktiva produktif. Sementara anjak piutang berkaitan dengan
pengalihan dari suatu aktiva produktif, yaitu tagihan menjadi kas pada saat jatuh
tempo.
c. Kredit bank memberikan tambahan aktiva dalam bentuk kas pada debitor. Anjak
piutang tidak memberikan tambahan kas akan tetapi hanya memperlancar arus kas
dengan menggunakan piutang yang belum jatuh tempo.
d. Kredit bank biasanya dalam jumlah tetap clan memiliki syarat pelunasan tetap.
Sedangkan fasilitas anjak piutang mengubah penjualan kredit menjadi uang tunai.
e. Kredit bank hampir selalu dikaitkan dengan agunan. Sementara bagi anjak piutang
agunan bukan merupakan hal mutlak.
f. Keahlian pemisahaan anjak piutang dalam memelihara atau mengurus pembukuan
penjualan klien dan penyediaan informasi manajemen menjadikan anjak piutang
lebih sebagai mitra usaha.
2.2
awal
dan
mempercepat
menenhukan
perusahaan anjak piutang mana yang menyediakan fasilitas sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Fasilitas anjak piutang yang ditawarkan oleh pentsahaan anjak piutang dapat
dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Pemberitahuan
Disclosed / notification. Disclosed factoring atau juga disebut dengan
notification factoring adalah pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang
5
dengan sepengetahuan pihak debitor (customer). Oleh karena itu pada saat piutang
tersebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada debitor yang
bersangkutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di dalam faktur dicantumkan
pernyataan bahwa piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang. Notifikasi setiap transaksi anjak piutang kepada pihak
customer dimaksudkan antara lain:
a.
b.
c.
4. Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan dalam waktu 24 jam.
Pembayaran tersebut berjumlah sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar apabila telah dilakukan pelunasan penuh oleh customer atau
debitor.
5. Penagihan oleh perusahaan factoring yang disertai dengan bukti-bukti pendukung.
6. Pelunasan utang customer kepada perusahaan factoring.
Undisclosed/non notification atau juga disebut dengan non-notification factoring adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran
atas kesepakatan pada pihak klien; atau secara sepihak perusahaan anjak piutang
menganggap akan menghadapi risiko.
Transaksi disclosed atau undisclosed factoring terhadap pengalihan piutang
klien kepada perusahaan anjak piutang akan memiliki dampak hukum pada masingmasing pihak yang terkait. Mekanisme undisclosed factoring adalah seperti gambar
berikut :
4. Pembayaran kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya
20% akan dibayar pada saat pelunasan utang oleh debitor (customer).
5. Pada saat jatuh tempo, debitor akan melunasi utangnya langsung kepada supplier
atau klien.
6. Klien kemudian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada perusahaan anjak
piutang. Perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran 20%
kepada klien.
2.
anjak
tanggung
jawab
(recourse)
pembayaran piutang kepada klien atas piutang yang tidak tertagih dari customer.
Without recourse factoring. Anjak piutang ini juga disebut non-recourse factoring,
yaitu perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya piutang
yang telah dialihkan oleh klien. Namun, dalam perjanjian anjak piutang dapat
dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan dapat diberlakukan bentuk
recourse. Ini untuk menghindarkan tagihan yang tidak dibayar karena pihak klien
ternyata mengirimkan barang yang cacat atau tidak sesuai dengan perjanjian kepada
nasabahnya. Dengan demikian customer berhak untuk mengembalikan barang yang
telah diserahkan tersebut dan terlepas dari kewaj iban pembayaran utang. Dalam hat
terjadi kasus demikian, perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan tersebut
kepada klien.
3.
Berdasarkan Pelayanan
Full service fuctoring, yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa
anjak piutang baik dalam bentukjasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan,
8
2.3
Jasa Pembiayaan
Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar
antara 60%- 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan
penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau transaksi ini dapat dilakukan
atas dasar with recourse atau without recourse.
Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang
mana yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan dan
10
Jasa Non-pembiayaan
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya
merupakan
jasa
untuk
melayani
kepentingan
pengelolaan
kredit
klien
(supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak
piutang antara lain sebagai berikut:
a.
d.
b.
Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien berguna
untuk perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.
c.
Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi pihak
nasabah yang bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas pembayaranpembayaran yang telah dilakukannya, di samping sebagai informasi mengenai
posisi utang dan tanggal jatuh temponya.
11
d.
Manfaat anjak piutang bagi klien dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:
a.
nasabah. Hal tersebut akan lebih kompetitif karena klien akan dapat meningkatkan
pangsa pasarnya.
Manfaat anjak piutang dalam siklus manufaktur dapat dijelaskan dalam Gambar
berikut :
Meningkatkan kepercayaan
Karena arus dana bukan lagi suatu masalah maka setiap tagihan dapat dibayar tepat
waktu yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan pihak klien. Reputasi
yang baik akan mengakibatkan mudahnya melakukan pembelian misalnya barangbarang mentah secara kredit dengan harga yang lebih baik. Sedangkan dalam hal
penjualan tunai klien dapat memberikan discount yang lebih menarik.
f.
14
Manfaat lain anjak piutang yang cukup menarik adalah kesempatan untuk tumbuh
dan berkembang khususnya bagi usaha kecil. Sekiranya ada permintaan atas produk
atau jasa jasa dan apabila mereka menjual kepada nasabah besar dengan reputasi
baik.
2.5
perdagangan
tanpa
melibatkan
jasa
anjak
piutang akan menyebabkan kurang lancarnya cash flow perusahaan. Jangka waktu
piutang dagang umumnya berkisar antara 30-90 hari. Bagi perusahaan yang memiliki
modal kerja yang terbatas penjualan kredit akan sangat mengganggu arus kas yang
pada gilirannya akan mempengaruhi kelancaran usaha atau produksi bagi perusahaan
manufaktur. Penggunaan anjak piutang memungkinkan penjual untuk mengubah
penjualan kreditnya tersebut ke dalam bentuk tunai. Ilustrasinya dapat diikuti pada
Gambar berikut.
15
memungkinkan
eksportir
dapat
segera
menerima
tunai
hasil
100%
atas
importir. Mekanisme
anjak
kemungkinan
piutang
tidak
dibayarnya
internasional
dapat
utang
pihak
diikuti
pada
Gambar dibawah :
rencana
ekspornya. Export
factor
selanjutnya
menghubungi
pihak
importir melakukan pembayaran kepada import factor pada saat penjualan kredit
tersebut jatuh tempo (1). Setelah barang dikapalkan, eksportir menyampaikan copy
faktur dan dokumen dokumen pengapalan kepada export factor (2). Selanjutnya
export factor membayar sampai maksimum 80% dari total nilai faktur sesuai dengan
kontrak kepada eksportir (3). Oleh export factor, copy faktur dan dokumen
pengapalan dikirirnkan kepada import factor (4). Import factor menyiapkan sales
ledger dan melakukan penagihan kepada importir berdasarkan faktur dan dokumen
pengapalan yang diterima dari export factor pada saat penjualan kredit tersebut jatuh
tempo (5). Import factor kemudian melakukan pembayaran kepada exportfactor
sebesar 100% dari total nilai faktur setelah dikurangi persentase tertentu yang telah
disepakati selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal pengiriman barang.
Pembayaran tersebut harus dilakukan tanpa memperhatikan apakah import factor
telah menerima pembayaran dari importir atau belum (6) dan (7).Selanjutnya, export
factor melunasi sisa pembayaran (20%) kepada eksportir setelah dikurangi biaya
biaya factoring.
BAB III
PENUTUP
18
Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran
lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha.
Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin
meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada
gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga
keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain:
kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga
target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha
peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan
secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien)
dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan
dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah
mengetahui kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat
transaksi anjak piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification
Factoring dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien)
adalah membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection services),
membantu beban risiko (credit inscrrance), memperbaiki sistem penagihan, membantu
memperlancar modal kerja, meningkatkan kepercayaan dan menarik kesempatan untuk
mengembangkan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi 5
19
http://www.sylabus.web44.net/blk2file/kuliah6.htm
Syaefullah. Makalh Anjak Piutang
https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang/
20