DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
Menimbang
Nomor
Kesehatan,
12
perlu
Tahun
2013
ditetapkan
tentang
Jaminan
Peraturan
Badan
Pembayaran
Pembayaran
Iuran
Denda Akibat
Jaminan
Kesehatan
Keterlambatan
dan
Pembayaran
Mengingat
: 1.
tentang
Sistem
Jaminan
Sosial
Nasional
2.
3.
2016
tentang
Perubahan
Ketiga atas
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PEMBAYARAN
IURAN
JAMINAN
KESEHATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial
Jaminan
Kesehatan
perlindungan
kesehatan
adalah
jaminan
berupa
memenuhi
kebutuhan
dasar
kesehatan
membayar
iuran
atau
iurannya
dibayar
oleh
pemerintah.
2.
dibentuk
untuk menyelenggarakan
bekeija
Iuran Jaminan
Kesehatan adalah
sejumlah
uang
disingkat PBI
fakir
miskin
dan
Jaminan
orang
Kesehatan
tidak
mampu
7.
8.
9.
hukum
mempekerjakan
atau
tenaga
badan
kerja,
atau
lainnya
yang
penyelenggara
peraturan
perundang-undangan,
termasuk
-1
dan/atau jasa
yang
telah
atau
akan
dilakukan.
11. Fasilitas
Kesehatan
adalah
fasilitas
pelayanan
pelayanan
promotif,
kesehatan
preventif,
kuratif
perorangan,
maupun
baik
rehabilitatif
disingkat
yang
perorangan
FKRTL
melakukan
yang
subspesialistik yang
adalah
pelayanan
fasilitas
kesehatan
bersifat
spesial istik
atau
meliputi
rawat jalan
tingkat
Pemerintah
Pegawai
Tidak
Non
Pegawai
Tetap, Pegawai
Negeri
adalah
Honorer,
Staf
Pusat
yang
selanjutnya
disebut
sebagaimana
1945.
15.
P e m e r in ta h
Walikota,
D aerah
dan
a d a la h
perangkat
G u b e rn u r ,
daerah
B u p a ti,
sebagai
a ta u
unsur
Virtual Account
sebagai
rekening
tujuan
dalam
Peserta yang
asuhan
mendapatkan
medis
pelayanan
pasien
kesehatan
pada
di
saat
Fasilitas
Pasal 2
Setiap
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1)
(2)
3) Pejabat
Negara
yang
berhenti
dengan
hak
piatu
dari
pensiun; dan
4) janda,
duda,
atau
anak
yatim
Pembayaran
iuran
bagi
Peserta
sebagaimana
Bagian Kedua
Tata Cara Pembayaran Iuran
Paragraf Kesatu
Iuran PBI Jaminan Kesehatan
Pasal 4
(1)
Dalam
menagihkan
Kesehatan
setiap
iuran
PeserLa
bulan,
PBI
BPJS
Jaminan
Kesehatan
perhitungan
dana
iuran
PBI
Jaminan
Kesehatan;
b. kuitansi/tanda terima; dan
c. surat pernyataan tanggung jawab mutlak yang
ditandatangani oleh Pejabat BPJS Kesehatan.
(3)
pada ayat
(2),
Kementerian
Kesehatan
mencairkan
dana
iuran
PBI
Jaminan
Kesehatan
(5)
(6)
kepada
Kementerian
Kesehatan
dan
Kementerian Keuangan.
(7)
Ketentuan
teknis mengenai
pencairan
dan pertanggungjawaban
dana
iuran
Paragraf Kedua
Iuran Penduduk yang Didaftarkan Oleh Pemerintah
Daerah
Pasal 5
(1)
Iuran
Peserta
dimaksud
dalam
Pemerintah
Daerah
sebagaimana
dengan
mengacu
pada
ketentuan
terkait
Paragraf Ketiga
Iuran Pekerja Penerima Upah
Pasal 6
(1)
Pemberi
Keija
wajib
memungut
iuran
dari
dan
menyetor
iuran
tersebut
kepada
Pemberi
terdiri atas:
a. Pemberi Keija penyelenggara negara; dan
b. Pemberi Kerja selain penyelenggara negara.
(3)
Pemberi
Keija
penyelenggara
negara sebagaimana
Pemerintah
huruf a,
Pasal 7
(1)
(2)
disetorkan
melalui
(3)
BPJS
Kesehatan
setelah
sebagaimana dimaksud
menerima
penyetoran
melakukan
(5)
rekonsiliasi
data
kelebihan
tersebut
sebagaimana
atau
akan
kekurangan
diperhitungkan
pada
Pasal 8
(1)
(2)
Pemerintah
sebagaimana
Daerah
menyetorkan
dimaksud
iuran
Peserta
(5)
BPJS
Kesehatan
setelah
sebagaimana dimaksud
menerima
pada
penyetoran
(5)
Berdasarkan
hasil
rekonsiliasi
data
sebagaimana
kelebihan
tersebut
akan
atau
kekurangan
diperhitungkan
pada
Pasal 9
Tata
cara
penghitungan,
penyediaan,
pencairan
dan
10
Pasal 10
(1)
Pemberi
Kerja selain
penyelenggara
negara wajib
kepada
BPJS
Kesehatan
paling
lambat
kepada
Pemberi
Kerja
selain
(4)
(5)
dimaksud
pada
ayat
(1)
dikenakan
Paragraf Keempat
Iuran Anggota Keluarga Yang Lain
Pasal 11
(1)
Setiap
Peserta
keluarga yang
dapat
mengikutsertakan
lain yang
menjadi
anggota
tanggungannya
11
Pasal 12
(1)
Besaran
Iuran
Jaminan
Kesehatan
bagi
anggota
11
dari
Peserta
Pekerja
Penerima
Upah
iuran
dan
menyetorkan
kepada
BPJS
Paragraf Kelima
Iuran Peserta Pekeija Bukan Penerima Upah dan
Peserta Bukan Pekeija
Pasal 13
(1)
Peserta
Iuran
Pekeija
Jaminan
Bukan
Kesehatan
bagi
dirinya
beserta
melalui
nomor
Virtual
Account
yang
Pasal 14
(1)
Iuran
Peserta
Bukan
Pekeija
yang
berasal
dari
12
(2) Pihak
ketiga
pembayar
pensiun
sebagaimana
uang
pensiun
oleh
pihak
ketiga
iuran
yang
menjadi
tanggung
jawab
Pemerintah.
(4) BPJS
Kesehatan
sebagaimana
setelah
menerima
dimaksud pada
ayat
penyetoran
(2) melakukan
hasil
rekonsiliasi
data
sebaguimanu
kelebihan
tersebut
atau
akan
kekurangan
diperhitungkan
pada
cara
penyediaan,
pertanggungjawaban
dana
dimaksud
(1)
pada
ayat
pencairan
iuran
dan
dan
sebagaimana
ayaL (2)
mengacu
Pasal 15
(1) Peserta
Bukan
Pekeija
selain
penerima
pensiun
Kesehatan
bagi
Iuran
13
Virtual
diberikan
Kesehatan
oleh
BPJS
Account
pada
yang
saat
pendaftaran.
(3) Turan Jaminan Kesehatan dapat dibayarkan untuk
lebih dari 1 (satu) bulan yang dilakukan di awal.
Bagian Ketiga
Kanal Pembayaran
Pasal 16
(1)
(2)
Kcrjasama
dalam
memungut,
mengumpulkan,
Pihak
lain
sebagai
penyedia
kanal
pembayaran
Pasal 17
(1)
(2)
e.
-1
14
f. Internet Banking.
(3)
Pasal 18
Ketentuan
persyaratan
lebih
lanjut
dan
mengenai
pemilihan
teknis
kanal
pendaftaran,
pembayaran
Iuran
BAB III
TATA CARA PEMBAYARAN TUNGGAKAN IURAN DAN DENDA
IURAN JAMTNAN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 19
(1)
(2)
(3)
Pemberhentian
sementara
penjaminan
Peserta
15
Pasal 20
(1)
BPJS
Kesehatan
(3)
biaya
pelayanan
yang
dihitung
Pasal 21
Peserta atau Pemberi Keija yang telah menunggak lebih
dari atau sama dengan 12 (dua belas) bulan sebelum 1
Juli 2016:
a. pembayaran
iuran
bulan
tertunggak
sebagaimana
"i
16
Bagian Kedua
Tata Cara Pembayaran Iuran Tertunggak
Pasal 22
(1)
Pekerja
Penerima
Upah
penyelenggara
negara.
(2)
Account
atau
rekening
BPJS
Kesehatan
Bagian Ke liga
Tata Cara Pembayaran Denda
Pasal 23
(1)
Denda
sebagaimana
dibayarkan
Eligibilitas
dimaksud
sebelum
Peserta
diperhitungkan
kekurangannya
Peserta
Rawat
Pasal
mendapatkan
Inap
kembali
setelah
dalam
di
FKRTL
kelebihan
FKRTL
20,
Surat
dan
atau
menyampaikan
Peserta atau
datang
ke
FKRTL
dengan
membawa
17
di
aplikasi
SEP
dan
melakukan
diagnosa
atau pihak
menandatangani
perhitungan
lain
surat
atas
atas nama
pernyataan
Peserta
terkait
selisih
pembayaran
denda
lain
atas nama
Peserta
sementara;
g. Peserta
atau pihak
atau pihak
lain
atas nama
Peserta
dimaksud
pada
huruf
kepada
instansi yang
berwenang untuk
selanjutnya
atau
pihak
menandatangani
lain
dan
atas
nama
Peserta
menyerahkan
surat
-1
18
dapat
dilayani
tanpa
menunjukkan
(6)
Dalam
hal
Peserta
atau
Pemberi
Kerja
tidak
Paoal 24
(1)
BPJS
Kesehatan
menghitung
kelebihan
atau
biaya
kekurangan
19
diperhitungkan
bersamaan
dengan
(5)
Pasal 25
(1)
(2)
(3)
(4)
Kesehatan
20
setempat
untuk
dilakukan
proses
pada
ayat
(3),
Peserta
diwajibkan
(7)
(8)
instansi
mendaftarkan
yang
berwenang
Peserta
tidak
setempat
mampu
untuk
sebagaimana
BAB IV
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN
Pasal 26
(1) BPJS
Kesehatan melakukan
pengawasan
dan
melakukan
kepatuhan
pengawasan
pembayaran
tagihan
dan
pemeriksaan
Iuran
Jaminan
21
bekeijasama
dengan
Pengawas
dengan
pada
ketentuan
ayat
(2),
peraturan
dilakukan
perundang-
undangan.
Pasal 27
Pada saat Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan ini mulai berlaku, ketentuan mengenai tata cara
pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan yang diatur dalam
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
Agar
setiap
22
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Kesehatan
ini
dengan
penempatannya dalam
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juni 2016
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
ttd.
FACHMI IDRIS
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Juni 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
Fervanita
NPP: 01884