Task 4
Task 4
KEMAMPUAN LAHAN
Untuk memenuhi tugas matakuliah Perencanaan Wilayah dan Kota
Dosen Pengampu : Dr. Eng Donny Harisuseno, ST., MT.
Disusun oleh :
Dewana Nugraha Kevin Caesar Perdhana
135060401111063
Kelas A
I.
Mangondow Sulawesi Utara mempunyai bentuk wilayah landai sampai agak curam atau
bergunung. Penggunaan lahannya terdiri dari hutan primer, kebun campuran, hutan
mangrove, pemukiman, sawah dan semak belukar. Dari hasil survei lapangan dijumpai bahwa
penggunaan lahan yang ada tidak mengikuti kaidah konservasi tanah dan air atau tidak sesuai
dengan kemampuan lahannya, di mana kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya erosi
tanah dan akan berdampak pada produksi tanaman.
Dalam menentukkan klasifikasi kemampuan lahan harus memperhatikan beberapa
faktor penghambat yaitu lereng permukaan, tingkal erosi, kedalaman tanah, tekstur,
permeabilitas, drainase, kerikil atau batuan dan bahaya banjir.
Adapun faktor-faktor pembatas kemampuan lahan sebagai berikut :
A. Kemiringan Lereng
Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan
adalah keadaan lereng. Memiliki presentase kemiringan lereng > 40%, sehingga
dapat dikategorikan ke dalam klasifikasi lereng curam. Kemiringan lereng sangat
berkaitan erat dengan erosi. Semakin curam lereng pada suatu tempat maka
kemungkinan atau potensi erosi akan semakin besar. Kemiringan lereng ini juga
berpengaruh pada kesesuaian fungsi lahan dan konservasi yang dapat dilakukan
pada lereng yang memiliki kemiringan lereng yang datar sampai sangat curam.
B. Kedalaman Tanah
Berdasarkan Peta Kedalaman Tanah Bolmong (2008) terdiri atas kedalaman
tanah dangkal yaitu < 30 cm dan kedalaman tanah dalam yaitu > 90 cm.
Kedalaman tanah termasuk pada kedalaman dalam. Kedalaman efektif adalah
kedalaman tanah yang masih dapat ditembus oleh akar tanaman. Tanah-tanah yang
dalam dan permeabel kurang peka terhadap erosi daripada tanah yang permeabel
tetapi dangkal. Kedalaman tanah sampai lapisan kedap air menentukan banyaknya
air yang dapat diserap tanah dengan demikian mempengaruhi besarnya aliran
permukaan.
C. Tekstur Lapisan Bawah
Hasil analisis tekstur tanah menunjukkan bahwa tekstur tanah lempung.
Tekstur tanah ditentukan dari tekstur lapisan atas (horison A atau sampai
kedalaman 15-25 cm dari permukaan). Perbedaan tekstur akan mempengaruhi
tidak sesuai untuk usaha pertanian. Hal ini dapat dilihat dari
kemiringannya yang mencapai 45-65%, kedalaman tanah yang dangkal < 30 cm, teksturnya
tanah lempung, permeabilitas tanah sedang, tidak memiliki ancaman banjir, serta tutupan
batuannya berkerikil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lahan ini cocok untuk digunakan
sebagai hutan mangrove (pengembangan sedang).
III. Daftar Pustaka
Tugas Evaluasi Kemampuan Lahan Prodi Agroteknoligi Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran (dokumen.tips/documents/evaluasi-kemampuan-lahan56202e3cba06c.html)
E-Book Bahan Ajar Matakuliah Perencanaan Wilayah dan Kota Teknik Pengairan
Fakultas Tenik Universitas Brawijaya (Tata Guna Lahan Kesesuaian Lahan dan
Kemampuan Lahan Dr. Eng Donny Harisuseno, ST., MT)