LAPORAN PRAKTIKUM
PERPINDAHAN PANAS DAN TERMODINAMIKA
SINGLE PUMP (EFISIENSI POMPA)
DISUSUN OLEH :
NAMA / NIM
JENJANG
KELAS
KELOMPOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan percobaan
1. Menghitung karakteristik dari pompa setrifugalhead/flowrate characteristic dari
pompa sentrifugal untuk variasi pompa single pump. Series pump, dan paralel
pump pada berbagai variasi laju alir.
2. Menghitung efisiensi dari pompa single pump, series pump, dan paralel pump.
V D
Keterangan :
V : kecepatan linear
D : diameter pipa
: viscositas
v 22
2g
+ Z2
F = friksi
3. Head Loss / Kehilangan Energi Friksi
Transportasi fluida dalam suatu sistem perpipaan akan
mengikuti hukum kekekalan massa dan energi, untuk incompresible
fluida dalam system perpipaan berlaku sbb :
Massa masuk = Massa keluar
Volume masuk = volume hukum
Neraca massa / hukum kekekalan energi
Persamaan tersebut dapat dinyatakan :
P V2 g
+
+ z=(f )=(w )+ g
2 gc gc
Jika faktor
dan
P 1 VI 2
+
=Z 2 +
2g
Dimana : V
Z
P 2 V 22
+
+ hf
2g
P = tekanan (N/m2)
= density (kg/m2)
hf =4 f
L.V2
D .2. g
Dimana :
hf
akan
mengganggu
didalam
pola
pipa,
aliran
misalnya
fluida
dan
15 XD
Va
hf =kf
2g
Dimana : hf
kf
Va
hf =kf
2g
Dimana :
hf
kf
4. Efisiensi Pompa
1.2.3.
Rangkaian Pompa
Operasi Seri Paralel dengan Karakteristik Pompa Sama
Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan
satu pompa saja, maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun
secara seri atau paralel.
1 Susunan Single
Susunan Paralel
Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang
besar yang tidak dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila
diperlukan pompa cadangan yang akan dipergunakan bila pompa utama
rusak/diperbaiki. Penyusunan pompa secara paralel dapat digambarkan
sebagai berikut :
1.2.1.
1.2.2.
Jsancnmjh
Jnjkdck m
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan bahan
2.1.1
4. Stopwatch
5. Thermometer
2.2.2
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Tabel 3.1 Data Pengamatan untuk Reynold Number
Rangkaian
Single
Pump
Series
Pump
Paralel
Pump
Control
Valve
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
Volume (L)
Waktu (s)
Suhu (oC)
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
253,40
18,40
10,40
7,80
70,20
17,40
9,20
7,80
381,20
17,00
8,80
11,20
27
27
27
28
28
28
29
29
32
32
32
32
Single
Pump
Series
Pump
Paralel
Pump
\
Control
Valve
Tekanan
Pompa Input
P1abs (Pa)
Tekanan
Pompa
Output
P2abs (Pa)
Tinggi
Cairan
Input
(m)
Tinggi
Cairan
Output
(m)
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
101325,00
101325,00
81734,49
81734,49
297230,12
228663,33
12915,51
71939,23
101325,00
101325,00
91529,74
62143,98
297230,12
258049,09
204175,19
155198,91
473544,73
395182,68
238458,58
150301,28
297230,12
228663,33
218868,07
111120,26
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,225
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
Jumlah
Elbow
Jumlah
Tee
1
1
1
1
Rangkaian
Control
Valve
Jumlah
Angle Valve
Jumlah Gate
Valve
Panjang Pipa
(m)
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2,93
2,93
2,93
2,93
3,72
3,72
3,72
3,72
3.31
3.31
3.31
3.31
Single
Pump
Series Pump
Paralel Pump
Daya
Pompa
(Watt)
250
600
650
700
950
1100
1200
1250
850
950
1050
700
Single
Pump
Series
Pump
Paralel
Pump
Rangkaian
Single
Pump
Series
Pump
Control
Valve
Viscositas
(kg/ms)
Densitas
(kg/m3)
Laju Alir
Volumetri
k (m3/s)
Kecepatan
Linear
(m/s)
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
9,20x10-4
9,20x10-4
9,20x10-4
8,70x10-4
8,70x10-4
8,70x10-4
8,50x10-4
8,50x10-4
8,20x10-4
8,20x10-4
8,20x10-4
8,20x10-4
996,51
996,51
996,51
996,23
996,23
996,23
995,03
995,95
995,026
995,026
995,026
995,026
3,95x10-5
5,43x10-4
9,62x10-4
1,28x10-3
1,42x10-4
5,88x10-4
1,14x10-3
1,28x10-3
2,62x10-3
5,88x10-4
1,14x10-3
8,93x10-4
0,11
1,57
2,78
3,70
0,41
1,70
3,14
3,70
0,08
0,04
3,28
2,579
Control Valve
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
0,02
2,20
6,23
10,45
0,27
3,63
11,29
15,33
Friksi
0,023
0,022
0,070
Paralel
Pump
1
1,5
2
2,5
8,42x10-3
3,43x10-3
10,80
6,912
5,30
118,77
268,38
153,91
Series Pump
Paralel Pump
Control Valve
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
1
1,5
2
2,5
Reynold Number
25931,10
35711,99
63235,25
88973,91
9883,32
40879,91
77261,89
91041,09
1936,66
917,36
83582,18
65719,04
Efisiensi (%)
3,20
16,675
28,02
33,19
2,77
11,13
21,15
23,960
0,623
12,50
25,56
15,61
BAB IV
PEMBAHASAN
dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah zat cair, apabila daya hidrolik semakin
besar maka nilai effisiensinya juga akan semakin meningkat karena daya hidrolik
pompa semakin meningkat dimana peningkatan daya hidroliknya dipengaruhi oleh
kecepatan laju alirnya. Pada pompa paralel pump, effisiensi yang diperoleh tidak
stabil. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan pada saat praktikum yang
disebabkan adanya kebocoran pipa, sehingga cairan tidak mengalir secara
maksimal. Cairan yang tidak mengalir secara maksimal mengakibatkan laju alir
yang tidak konstan atau berubah-ubah.
Pada praktikum ini selanjutnya akan membahas pengaruh konfigurasi
pompa yang menggunakan variasi pompa single pump, series pump, dan paralel
pump serta menggunakan variasi bukaan 1 ; 1,5 ; 2 ; dan 2,5 terhadap nilai N Re.
Pada putaran 1 rangkaian series memiliki nilai N Re tertinggi. Sama halnya dengan
variasi bukaan 1,5 dan 2 tetapi berbeda dengan variasi bukaan 2 yang justru
memiliki nilai NRe tertinggi pada konfigurasi rangkaian paralel. Hal ini dikarenakan
NRe berhubungan dengan laju alir yang cenderung memiliki nilai yang tinggi pada
rangkaian series.
Selanjutnya didapat nilai efisiensi pompa dari ketiga konfigurasi yaitu
single pump, series pump, dan paralel pump. Untuk bukaan valve aliran output 1 ;
1,5 ; 2 ; dan 2,5 putaran didapat nilai efisiensi dari konfigurasi single pump lebih
besar dari konfigurasi pompa series maupun paralel. Hal ini disebabkan karena
efisiensi pompa dipengaruhi oleh panjang lintasan yang dialiri oleh fluida tersebut
dimana pada praktikum ini panjang lintasan dari konfigurasi pompa single pump
paling pendek yaitu 2,93 m sedangkan untuk series dan paralel pump yaitu 3,72 m
dan 3,31 m. Nilai effisiensi yang diperoleh dari konfigurasi single pump dan series
pump nilainya semakin meningkat sedangkan pada paralel pump nilai effisiensinya
juga meningkat tetapi pada bukaan valve output 2,5 nilainya menurun. Hal ini
disebabkan karena laju alir yang tidak konstan.kemudian hubungan antara Ws
(kerja yanng diterima fluida)dengan effisiensi baik pada single pump, series pump,
dan paralel pump semakin besar kerja yang diterima fluida maka semakin besar
pula effisiensinya. Untuk menghasilkan effisiensi pompa mencapai 100%, maka
aliran harus dalam keadaan ideal dimana aliran pada pompa sentrifugaltanpa gaya
gesek. Namun, pada kenyataannya sangat susah menghilangkan gesekan atau friksi
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
1. Hubungan nilai v (laju allir linear ) dengan NRe berbanding lurus, artinya
5.2.
Saran
1. Sebelum melakukan percobaan sebaiknya peralatan diperiksa apabila
terjadi kebocoran.
2. Untuk mengukur waktu yang dibutuhkan sampai fluida mencapai batas
volume yang dibutuhkan sebaiknya jangan terlalu lama karena pompa
akan kehabisan air untuk disedot kembali
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://teknikmesinpnup.blogspot.co.id/2011/04/teori-dasar-pompa.html.
Diakses pada 30 September 2016
Anonim. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_Reynolds. Diakses pada 30 September
2016
Geankoplis, C.J. 1983, Transport Process and Unit Operation, 3rd edition. New Delhi :
Prentice-Hall of India
McCabe, W.L., Smith, J.M. 1994. Operasi Teknik Kimia. Edisi keempat. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Robert H. Perry, 1997, Perrys Chemical Engineers Handbook, 7th edition, Mc Graw
Hill International Edition, New York
Tim penyusun.2016.Penuntun Praktikum Laboratorium Satuan Operasi.Samarinda:
POLNES.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Rangkaian Single Pump variasi bukaan 1,5
a). Diketahui :
Kg
m3
Kg
m. s
1 cP
0,001
air ( 27 ) = 0,92 cP
Volume air
= 10 L =
Waktu (t)
= 18,4 s
Diameter
0,001m3
3
1 dm
10 dm
= 0,824 in
Q
A
Ditanya : NRe ?
Jawab :
D
Kg
996,513
=
3 x 1,570
9,2 x 104
= 35711,993
3
= 0,01 m
39,37
1m
= 0,021 m
NRe =
4 Kg
= 9,2 x 10 m. s
m
s x 0,021m
Kg
m. s
V
t
1
4 D2
0,021m 2
4 x 3,14 x
1
=
0,01 m3
18,4 s
= 1,570
m
s
Kg
m. s 2
= 0 Pa
39,37
1m
Pg2 = 16 mH20
248,8 Pa
1H 2O
= 156724,096 Kg/m.s2 =
156724,096 Pa
Patm = 1 atm = 101325 Pa
Pabs = Patm + Pg
Pabs1 = 101325 Pa + 0 Pa
= 101325 Pa
Pabs2 = 101325 Pa + 156724,096 Pa
= 258049,096 Pa
Kg
m3
g = 9,8 m/s2
Z1
Z2
= 22,5 cm
102 m
1 cm
102 m
1 cm
= 84 cm
= 0,225 m
= 0,840 m
= 293 cm
10 m
1 cm
= 2,93 m
f = 0,0056 +
= 0,0056 +
Untuk rangkaian single :
Elbow 90
= 3 ; kf = 0,75
0,5
NRe 0,32
0,5
35711,993 0,32
= 0,023
..?
Ditanya :
F = (4 f
L
2
+kf
) 2g
D
m/ s
1,570
2,93 m
(4 x 0,023 x
+4,59)
=
x
0,021 m
2
= 2,192 m
2
P1 1
+ +z
g 2 g 1 F Ws =
Ws =
P2 2
+ +z
g 2 g 1
P2 P
g + (Z2 Z1) + F
1
( 258049,096101325 ) kg /m s 2
kg
=
996,513 3 x 9,8 m/s 2
m
+ (0,840 0,225)m +
2,192m
= 16,048 m + 0,615 m + 2,192 m
= 18,855 m
Ws = - Ws x m x g
= - Ws x ( x Q
xg
Ws
x 100%
100,049 Watt
600 Watt
x 100%
= 16,675 %
Kg
m3
air (28
) = 996,233
Kg
m. s
1 cP
0,001
air ( 28
) = 0,87 cP
Volume air
= 10 L =
Waktu (t)
= 17,4 s
Diameter
10 dm
Q
A
Ditanya : NRe ?
Jawab :
D
Kg
3 x 1,7
8,7 x 104
3
= 0,01 m
39,37
1m
= 0,021 m
= 0,824 in
996,233
0,001m3
1 dm 3
NRe =
4 Kg
= 8,7 x 10 m . s
m
s x0,021 m
Kg
m.s
V
t
1
4 D2
0,021m 2
4 x 3,14 x
1
=
0,01 m3
17,4 s
= 1,7
m
s
= 40879,91
b). Diketahui : Pg1 = 13 mH20
39,37
1m
248,8 Pa
1H 2O
39,37
1m
248,8 Pa
1H 2O
Pa
Pg2 = 30 mH20
Pa
Patm = 1 atm = 101325 Pa
Pabs = Patm + Pg
Pabs1 = 101325 Pa + 127338,33 Pa
= 228663,33 Pa
Pabs2 = 101325 Pa + 293857,68 Pa
= 395182,68 Pa
air (28
) = 996,233
Kg
m3
g = 9,8 m/s2
Z1
Z2
= 22,5 cm
102 m
1 cm
102 m
1 cm
= 84 cm
= 0,225 m
= 0,840 m
10 m
1 cm
= 372 cm
NRe
4000 (turbulen)
= 3,72 m
f = 0,0056 +
= 0,0056 +
Untuk rangkaian series :
Elbow 90
= 6 ; kf = 0,75
0,5
NRe 0,32
0,5
40879,910,32
= 0,0223
..?
L
2
+kf
) 2g
D
F = (4 f
m/s
1,7
3,72 m
(4 x 0,023 x
+4,59)
=
x 2
0,021 m
= 3,63 m
P1 21
+ +z
g 2 g 1 F Ws =
Ws =
P2 22
+ +z
g 2 g 1
P2 P
g + (Z2 Z1) + F
1
( 395182,68228663,33 ) kg/m s 2
kg
=
+ (0,840 0,225)m +
996,233 3 x 9,8 m/s2
m
3,63m
= 17,06 m + 0,615 m + 3,63 m
= 21,305 m
Ws = - Ws x m x g
= - Ws x ( x Q
xg
Ws
x 100%
122,409 Watt
1100 Watt
x 100%
= 11,13 %
Kg
m3
air (32
) = 995,026
Kg
m. s
1 cP
0,001
air ( 28
) = 0,82 cP
Volume air
= 10 L =
Waktu (t)
= 17 s
Diameter
0,001m3
3
1 dm
10 dm
= 0,824 in
Q
A
Ditanya : NRe ?
Jawab :
D
Kg
995,026
=
3 x 0,036
8,2 x 104
3
= 0,01 m
39,37
1m
= 0,021 m
NRe =
4 Kg
= 8,2 x 10 m. s
m
s x 0,021 m
Kg
m. s
V
t
1
2
4D
0,021m 2
4 x 3,14 x
1
=
0,01 m3
17 s
= 0,036
m
s
= 917,36
b). Diketahui : Pg1 = 0 mH20 = 0 Kg/m.s2 = 0 Pa
39,37
1m
Pg2 = 20 mH20
248,8 Pa
1H 2O
Pa
Patm = 1 atm = 101325 Pa
Pabs = Patm + Pg
Pabs1 = 101325 Pa + 127338,33 Pa
= 101325 Pa
Pabs2 = 101325 Pa + 195905,12 Pa
= 297230,12 Pa
air (32
) = 995,026
Kg
m3
g = 9,8 m/s2
Z1
= 22,5 cm
102 m
1 cm
= 0,225 m
Z2
10 m
1 cm
= 84 cm
= 331 cm
102 m
1 cm
= 0,840 m
= 3,31 m
f=
=
Untuk rangkaian series :
Elbow 90
= 3 ; kf = 0,75
= 1 ; kf = 1
64
NRe
64
917,36
= 0,070
..?
Ditanya :
F = (4 f
L
2
+kf
) 2g
D
m/s
0,036
3,31 m
(4 x 0,023 x
+7,76)
=
x
0,021 m
2
= 3,431 x 10-3 m
2
P1 1
+ +z
g 2 g 1 F Ws =
Ws =
P2 2
+ +z
g 2 g 1
P2 P
g + (Z2 Z1) + F
1
( 297230,12101325 ) kg/ m s 2
kg
=
+(0,840
995,026 3 x 9,8 m/s2
m
0,225)m+3,431 x 10-3 m
= 20,090m + 0,615 m + 3,431 x 10-3 m
= 20,708 m
Ws = - Ws x m x g
= - Ws x ( x Q
xg
Ws
x 100%
118,77 Watt
950 Watt
= 12,502 %
x 100%
GAMBAR ALAT