Anda di halaman 1dari 5

KASUS DUA SAMPEL BEBAS (INDEPENDEN)

Dalam analisis yang melibatkan kasus dua sampel independen maka sampel dimaksud
dapat diperoleh setidaknya melalui dua kemungkinan yakni; (a). Kemungkinan sampelsampel ditarik secara random dari dua populasi dan (b). Sampel-sample muncul karena
diterapkannya secara random dua perlakuan terhadap anggota-anggota sampel dengan asalusul sembarang. Dalam kedua kemungkinan tersebut tidak perlu kedua sampel memiliki
ukuran (sample size) yang sama.

TES DUA SAMPEL KOLMOGOROV SMIRNOV


(KOLMOGOROV SMIRNOV TWO SAMPLE TEST)

Fungsi :
Tes dua sampel Kolmogorov Smirnov adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
apakah dua sampel bebas (independent) berasal dari populasi yang sama. Artinya tes ini
diterapkan dalam kaitan pembuktian apakah sampel yang diambil berasal dari satu populasi
yang sama atau populasi yang berbeda.
Sebagaimana yang berlaku pada kasus satu sampel tes Kolmogorov Smirnov dua sampel
secara prinsip memperhatikan kesesuaian antara dua distribusi kumulatif. Jika kasus satu
sampel memperhatikan kesesuaian antara distribusi kumulatif harga sampel dengan distribusi
teoritis, maka pada kasus dua sampel tes ini memperhatikan kesesuaian antara dua himpunan
harga sampel.
Apabila dua sampel ditarik dari populasi yang sama maka distribusi kumulatif kedua sampel
berada pada kondisi berdekatan. Sebaliknya jika distribusi frekuensi kumulatif kedua sampel
posisinya berjauhan (pada titik dimanapun berada) maka sampel-sampel dapat dinyatakan
berasal dari populasi yang berbeda. Dengan demikian fakta yang menjadi dasar untuk
membuat kesimpulan apakah dua sampel berasal dari populasi yang sama atau tidak adalah
memperhatikan deviasi yang cukup besar antara distribusi kumulatif kedua sampel.
Asumsi :

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

1).Tes ini diterapkan jika berhadapan dengan dua sampel bebas


2). Masing-masing sampel mempunyai data paling rendah berskala ordinal
3). Menggunakan pendekatan distribusi frekuensi kumulatif dan data untuk masingmasing sampel observasi disusun dalam bentuk interval-interval kelas.
Catatan : interval kelas untuk sampel 1 dan sampel 2 dibuat sama dengan catatan tidak boleh
terlalu sedikit. Apabila dengan jumlah interval yang terlalu sedikit kemungkinan Ho diterima,
maka diijinkan untuk membuat klasifikasi atau interval kelas yang baru dengan jumlah
interval lebih banyak sebelum memutukan Ho.

Prosedur Analisis :
1). Buatlah interval kelas yang sama untuk kedua distribusi, selanjutnya hitunglah frekuensi
untuk tiap interval kelas pada tiap kelompok sampel.
2). Tentukan selisih antara kedua distribusi kumulatif sesuai dengan titik-titik interval kelas
yang ada.
3). Tentukan selisih terbesar atau deviasi terbesar, selanjutnya identifikasi selisih terbesar itu
sebagai D.
Tes Statistik dan metode untuk menetapkan signifikansi harga D
Untuk menetapkan signifikansi harga D tergantung pada ukuran sampel dan sifat/ arah
hipotesisnya.

a). Pengujian hipotesis 2 arah (two tailed test).


Apabila N < 40 di mana n1 = n2 = N
Untuk menentukan hasil analisis menggunakan rumus D = maks. I Sn1 (x) Sn2 (X) I
D yang dimaksud adalah pembilang terbesar dari selisih tersebut dan selanjutnya disebut KD.

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

Untuk tes ini sebagai titik kritis digunakan tabel L dalam berbagai tingkat signifikansi baik
untuk tes satu sisi maupun tes dua sisi.
Apabila masing-masing n > 40
Dalam kasus ini n1 tidak harus sama dengan n2. Tes statistiknya sama dengan tes diatas tetapi
hasilnya akan menunjuk pada bilangan desimal.
Harga D dalam kasus ini bukan merupakan pembilang tetapi benar-benar merupakan selisih
antara 2 sampel dan ditunjukkan dengan bilangan desimal.
Titik kritis untuk kasus ini terletak pada tabel M dengan catatan titik kritis hanya memberikan
petunjuk dan disesuaikan dengan besar n dan taraf signifikansi.
n1 + n2
Misalnya untuk alpha 0,05 maka harga D tabel (titik kritis) adalah : 1,36 ---------ni. n2
b). Pengujian hipotesis 1 sisi (one tailed test)
Apabila N < 40,

n1= n2 = N < 40

Pada kasus ini tes statistiknya adalah D = maks { Sn1 (X) Sn2 (X)}
D dalam hal ini adalah pembilang terbesar dari selisih antara 2 kelompok sampel.
Titik kritis terletak pada tabel L.
Apabila masing-masing n > 40
Tes statistik untuk menentukan D analisis sama dengan diatas dan D adalah selisih terbesar
(bukan pembilang). Untuk tes satu sisi di mana masing-masing n > 40 maka dilakukan
pendekatan pada distribusi Chi Square dengan tes sebagai berikut :
n1.n2
X = 4 D

----------n1 + n2

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

Untuk kasus ini titik kritis terletak pada tabel C dengan db = 2


Keputusan : Hipotesis nol ditolak jika D hasil analisis > D tabel atau titik kritis.

Contoh Soal :
Permasalahan : Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat
keotoriteran orang tua dalam mendidik anak-anak pada keluarga dengan status sosial
ekonomi tinggi dan rendah. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 122 orang dengan
proporsi keluarga dengan SES tinggi sebanyak 55 orang dan SES rendah sejumlah 67 orang.
Data hasil pengukuran tentang tingkat keotoriteran diperoleh dengan skala ordinal. Berikut
data yang berhasil dihimpun :
Interval
Frek.I
Frek.II
Sn1(X)
Sn2(X)
Sn1(X)

11-13
5
8
5/55
8/67
0,028

14-16
8
10
13/55
18/67
0,033

17-19
15
12
28/55
30/67
0,061

20-22
12
17
40/55
47/67
0,026

23-25
8
13
48/55
60/67
0,023

26-28
7
4
55/55
64/67
0,045

29-31
0
3
55/55
67/67
0

N
55
67

Sn2(X)
Catatan : interval kelas disusun berdasarkan hasil (data) yang diperoleh (skor terendah 11 dan
tertinggi 31)
Berdasarkan data tersebut lakukan analisis dan buktikan hipotesis yang telah anda rumuskan
dengan taraf kesalahan sebesar 5%.

Penyelesaian :
H1: Ada perbedaan tingkat keotoriteran orang tua dalam mendidik anak antara klg
dengan SES tinggi dan rendah
Ho: Tidak ada perbedaan tingkat keotoriteran orang tua dalam mendidik anak antara
klg dengan SES tinggi dan rendah

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

Justifikasi : Fungsi dan asumsi ( uraikan )


Analisis :

D maksimum = 0,06 ( D hasil analisis)

Titik kritis : lihat tabel M .


Pada taraf kesalahan 5 persen D tabel sebesar = 0,25

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai