BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak saat konsepsi, saat dimana sel telur dan sel sperma bersatu
untuk membentuk suatu kehidupan baru, maka terjadilah perubahan-perubahan
secara terus-menerus yang disebabkan karena adanya saling pengaruhmempengaruhi antara proses biologis tertentu dengan masukan (input) berupa
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Kapan proses tersebut berakhir,
tidak dapat ditentukan dengan jelas, namun banyak pendapat menyatakan
bahwa kematian yang merupakan titik akhir dari proses tersebut.
Perubahan-perubahan itu terjadi baik dalam aspek fisik maupun psikis
dan perubahan-perubahan ini tidak selalu dengan mudah tampak oleh
pengamatan orang. Misalnya saja, perubahan fisik dapat diamati dengan
mudah. Contoh " Bagaimana perubahanseorang bayi yang tidak berdaya
menjadi seorang anak yang lincah,kemudian menjadi remaja yang aktif,
selanjutnya menjadi seorang yang dewasa. Sebaliknya perubahan psikis tidak
mudah diamati dan dijelaskan.
Hal ini meliputi perkembangan seorang anak untuk dapat berbicara,
berkomunikasi dengan orang lain dan ketera,pilan-keterampilan intelektual
lainnya. Dengan adanya perubahan-perubahan fisik dan psikis atau kematangan
mental, maka secara bertahap terjadilah perubahan-perubahan dalam tingkah
laku sosial seorang anak serta pengalaman emosionalnya.
Aspek aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial,
emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan
sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya
pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas
baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi
dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan
perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Karakterisitik perkembangan sosio-emosional peserta didik serta
implikasinya dalam bidang pendidikan. Sosio-emosional berasal dari kata sosial
dan emosi. Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam
1
hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral
agama. Sedangkan emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi
tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar.
Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap
sebagai suatu garis kurva, yaitu proses perkembangan itu berjalan dengan cepat
selama masa prenatal (kehamilan), masa bayi, masa anak remaja, k e m u d i a n
terjadi
suatu
masa
stagnan ,
perkembangan
individu, terutama
mengenai
perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya.
perubahan
pada
process)
berkembang
artinya
manusia
dipengaruhi
oleh
bagian
atau
tidak
pernah
secara
terus
pengalaman
atau
terhambat.
arah
tertentu
sehingga
Perkembangan
a r t i n ya
itu
perkembangan
mengikuti
terjadi
pola
secara
atau
teratur
maupun
dengan
baik
pada
periode
tertentu.
Perkembangan
baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi.
Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila
seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakitsakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek
lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan
emosional. Perkembangan manusia dipengaruhi oleh beberapa aspek :
1. Fisik
Kondisi jasmaniah seseorang dapat mempengaruhi karakteristik
kepribadiannya. Kretchmer dan William Sheldon melalui teorinya tentang
tipologi kepribadian menyatakan bahwa karakteristik psikologis (kepribadian)
manusia berkaitan dengan bentuk tubuhnya.
Perkembangan fisik mencakup dua aspek utama yaitu aspek anatomis
(berkaitan dengan perubahan kuantitatif pada struktur tulang, indeks tinggi,
berat badan dan proporsi antar bagian) dan aspek fisiologis. Laju
perkembangan anatomis secara umum ialah :
a. Berat dan tinggi badan pada waktu lahir antara 2 4 kg dan 50 60 cm.
Masa kanak-kanak sekitar 12 15 kg dan 90 120 cm. Pada remaja awal
30 40 kg dan 140 160 cm. Selanjutnya kecepatan berangsur dan
bahkan menjadi mapan.
b. Tulang-tulang pada masa bayi berjumlah 270 yang masih lentur berpori
dan persambungannya masih longgar. Pada awal remaja menjadi 350 dan
pada awal dewasa menjai 200 integrasi, persenyawaan dan pergeseran.
c. Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan anak sekitar 1 : 4
dan menjelang dewasa menjai 1 : 8 atau 0.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal
(dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan
Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik
individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang
mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3)
Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan
(4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
ditunjukkan
dengan
adanya
perubahan
kuantitatif pada struktur tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan,
proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan badan secara
keseluruhan.
b. Perkembangan fisiologi
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan
secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati
seperti konstraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyaratan,
sekresi kelenjcar dan pencernaan.
Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah
otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan
dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 miliar sel syaraf (neuron),
dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi
(hubungan) dengan sel-sel syaraf yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel
(nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel
syaraf yang satu ke sel yang lainnya
2. Intelektual
Perkembangan intelektual anak merupakan salah satu aspek penting
dalam psikologi perkembangan anak. Gerakan anak yang lincah dan dinamis
memperlihatkan
Sebaliknya,
perkembangan
anak
yang
terlalu
intelektualitas
diam
justru
yang
sangat
potensial.
perlu
dirangsang
untuk
menjadi
rnakhluk
sosial
yang
dewasa.
Charlotte
Buhier
aku
engkau
atau
hubungan
subjektif-objektif.
Proses
memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan (b) larangan
mencuri, berzina, membunuh, meminum minuman keras dan berjudi.
Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku tersebut sesuai
dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tingi kelompok sosialnya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi
oleh
meniru
laku
moral
secara
coba-coba.
Tingkah
laku
yang
a. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif, seperti: bapak
makan.
b. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal),
seperti: Bapak tidak makan
c. Pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat:
1) Kritikan: ini tidak boleh, ini tidak baik.
2) Keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi, ini terjadi apabila anak
sudah menyadari akan kemungkinan ke khilafannya.
3) Menarik kesimpulan analogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur
karena sakit, pada waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia
mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit.
Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat
tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil
menuntaskan tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan
tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut
a. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.
Bayi memahami bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang
diucapkannya,
tetapi
dengan
memahami
kegiatan
/gerakan
atau
10
memelihara
kebersihan
tubuh
anak atau
secara
reguler
bahasa
dengan
status
sosial
ekonomi
keluarga
11
yang satu dengan yang lain, karena perbedaan tanggapan yang diberikan
orangtua terhadap berbagai perasaan dan tingkah lakunya. Berkembangnya
emosi anak tidak terlepas dari hubungan social dengan sesamanya.
Kemampuan untuk membedakan emosi seseorang tidak hanya berkembang
sejalan dengan bertambahnya usia tetapi juga bagaimana emosi orang-orang
di sekitarnya.
Pemenuhan kebutuhan emosi anak yang optimal akan mendukung
tumbuh kembang anak menyangkut kepercayaan diri dan hubungan sosial
dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Kebutuhan emosi ini
diberikan oleh orang tua melalui perhatian, kasih sayang dan kepedulian.
Dengan lingkungan yang kondusif dan membuat anak merasa nyaman
dan terlindungi akan sangat membantu tumbuh kembang anak menjadi sosok
pribadi yang matang, tidak mudah emosial dan bertanggung jawab.
Emosi menjadi sulit untuk didefinisikan oleh karena sifatnya yang tidak
tetap. Emosi jenis yang satu seringkali menunjukkan perubahan fisiologis
yang sama dengan emosi jenis yang lain. Seperti takut dan terkejut tampil
dalam perubahan fisiologis dan ekspresi yang hampir sama. Demikian juga
dengan perasaan sedih dan gembira yang mendalam (sama sama
menangis).
7. Minat
Minat berhubungan dengan aaspek kognitif, afektif, dan motoric yang
merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
apa yang di inginkan. Minat juga berhubungan dengan sesuatu yang
menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Minat
berbeda dengan kesenangan. Kesenangan merupakan minat yang sifatnya
sementara sedangkan minat bersifat tetap dan ada unsur memenuhi.
Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat
tersebut, begitu juga sebaliknya.
8. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian,
kemauan, dan cita-cita yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Ada tiga komponen utama yang sangat berpengaruh dalam motivasi
yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, (iii) tujuan. Kebutuhan akan terjadi apabila
ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang
12
13
14
kreatif.
15
Contoh perkembangan fisik pada masa ini yaitu tinggi dan berat badan,
gigi, Tulang Belulang, Ukuran Kepala, Pertumbuhan Otot, Perkembangan
Otak
b. Perkembangan kognitif
Selama masa bayi, kapasitas kognitif manusia telah mengalami
perkembangan. Ada beberapa pandangan mengenai perkembangan
kognitif
pada
bayi,
terutama
pandangan
Piaget
dan
pandangan
16
17
b. Perubahan kognitif
Menurut John Hill (1983), terdapat tiga komponen dasar dalam
membahas periode remaja yaitu: perubahan pundamental remaja meliputi
perubahan biologis kognitif dan sosial. Ketiga perubahan ini bersifat
unipersal.
1) Transisi Biologis
Menyangkut Tampilan Fisik (Ciri-Ciri Secara Primer Dan Sekunder)
2) Transisi Kognitif
Perubahan dalam kemampuan berfikir, remaja telah memiliki
kemampuan yang lebih baik dari anak dalam berfikir mengenai situasi
secara hipotesis, memikirkan sesuatu yang belum terjadi tetapi akan
terjadi.
3) Transisi Sosial
Perubahan dalam status sosial membuat remaja mendapatkan peranperan baru dan terikat pada kegiatan-kegiatan baru.
c. Perubahan psikososial
1) Tahap Perkembangan
a) Ideal
b) Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar keluarga
c) Harus belajar untuk mencapai kemandirian baik dalam bidang
finansial maupun emosional
d) Lebih mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis
e) Merasa sebagai orang dewasa yang setara dengan anggota
keluarga lainnya
f) Hampir siap untuk menjadi orang dewasa yang mandiri
2) Dampak Terhadap Anak
a) Cenderung menggeluti masalah sosial/politik. Dapat
pula
anaknya
dapat
18
c) Orang-tua
mungkin
masih
memberikan
dukungan
financial
pekerjaan akan
terabaikan
e) Orang-tua mungkin berkecil hati menghadapi keadaan ini. Orangtua perlu menyesuaikan bila akhirnya anak meninggalkan rumah.
4. Masa Dewasa Muda
Pada umumnya, para psikolog menentukan waktu dimulainya usia
dewasa sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung
hingga sekitar usia 40-45 tahun.
a. Perkembangan fisik
1) Kesehatan badan.
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewasa ditandai dengan
memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari usia sekitar
18-25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak
refleks mereka sangat cepat. Demikian juga dengan kemampuan
reproduksi mereka. Meskipun pada masa ini kondisi kesehatan fisik
mencapai puncak, namun selama periode ini mereka juga mengalami
penurunan keadaan fisik. Sejak usia 25 tahun, perubahan-perubahan
fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar bersifat
kuantitatif daripada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik
mengalami kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama
masa pertengahan dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan
reproduksi, menopause, dan
19
beberapa
kemampuan
kognitif
mengalami
20
21
ini,
orang
dewasa
lalu
membuat
suatu
strategi
penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapatpendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian
mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
c. Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial pada masa ini berkaitan dengan beberapa
hal :
1) Pernikahan dan cinta
Cinta kasih sayang atau sebagai teman meningkat pada masa
dewasa tengah, khususnya dalam pernikahan yang telah bertahan
selama bertahun-tahun.
2) Sindrom Sarang kosong dan pengisiannya kembali
Sindrom sarang kosong menyebutkan bahwa
kepuasan
Melainkan,sebaliknyalah
yang
terjadi,
kepuasan
22
penting
dalam
memantau
akses
pada
kerabat
dan
dewasa,
seperti
memori,
kreativitas,
intelegensi,
maupun
kemampuan belajar.
Perkembangan kognitif meliputi:
1) Perkembangan pemikiran postfromal
2) Perkembangan memori
3) Perkembangan intelegensi
c. Perkembangan psikososial
Selama masa dewasa, perkembangan dunia sosial dan personal dari
individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masamasa sebelumnya karena pada masa ini individu memasuki peran
kehidupan yanglebih luas.
Perkembangan psikososial ini meliputi:
1) Perkembangan keintiman
2) Cinta
3) Pernikahan dan
23
4) keluarga
5) Perkembangan generativitas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya.
Pengertian lainnya yaitu perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaannya yang berlangsug secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik maupus psikis dan bersifat kualitatif.
Aspek aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial,
emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan
sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir
B. Saran
Bidan sebagai petugas kesehatan harus mengetahui apa saja aspekaspek perkembangan serta karakteristik pada setiap fase tersebut sehinggga
mampu memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan fase pertumbuhan
dan perkembangan.
26