C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Diperoleh suatu gambaran tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap kinerja
sistem informasi manajemen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Manajemen
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal,
yaitu:
1.
akurat
informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena dari sumber
informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merusak informasi tersebut.
2.
Tepat Waktu
Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Menurut jogiyanto (1999, p 11) sistem
informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebuktian
pengolahan transaksi harian, mendukung opeasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dari laporan-laporan yang diperlukan.
Model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data (database) maka fungsi
pengolajan informasi bukan lagi mengubah sata menjadi informasi tetapi juga menyimpan
data untuk dipergunakan lebih lanjut.
Basic data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut.
2. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem
informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi,
manajemen, dan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya, SIM
menyediakan informasi untuk operasi menurut Haag (2000, p114) SIM juga sering disebut
sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada
pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang.
SIM menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan dan sebuah database. SIM dapat mendukung fungsi
operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.
3.
Operasional SIM
Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi,
prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, dan
orang-orang yang membuat produk, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan
menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat
prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan
menyebarkan informasi tersebut ke lingkungan.
Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting, yaitu: (7)
Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang menjalankan proses kerja pada
komputer.
B. SistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS)
SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling
berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha
menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses
fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan
kesehatan di RumahSakit.
SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan
kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan,
pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan
penaksiran permintaan pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi
program RS, penyempurnaan laporan RS sertauntuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
B.1Medical Information System
Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit baik yang bersifat medis
maupun non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien, admisi, tindakan medis,
laboratorium, radiology, dan sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis pada
database medical record. Modul ini menggunakan engine software opensource Care2X
dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi manajemen rumah sakit
yang diinginkan dan telah diintegrasikan dengan modul
B.2Accounting Information System.
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah sakit i beberapa negara. Sistem
yang mencatat semua aspek keuangan yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada
modul Medical Information System, pencatatan hutang piutang, invoice, pelunasan, inventory
control (obat dan bahan-bahan medis), point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan
keuangan seperti neraca, laba rugi, buku besar, dan sebagainya. Modul ini menggunakan
engine software opensource SQL-Ledger dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi
sistem informasi keuangan rumah sakit yang diinginkan. Program ini telah teruji dan
digunakan oleh banyak perusahaan beberapa negara.
B.3
Contoh bagan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan Tugas Tim SIRS
B.4
1. Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang
didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang diinginkan .
2. Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi
3. Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form yang
diberikan.
B.5 Yang harus dilakukan oleh Tim SIRS atau tim SIM Rumah sakit
1. Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data
Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM rumah Sakit
5.
6.
7.
8.
B.6
Sistem informasi rumah sakit dapat dikelompokan pada kelas rumah sakit
dan status rumah sakit,
1.
2.
3.
4.
B.7
1.
Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi
dan berbasi kmputer.
2.
Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan
pada proses migrasi data.
3.
Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga
menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4.
5.
Berubah-ubahnya kebijakan.
6.
7.
8.
Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat
1 yang berbunyi : Setiap :Rumah sakitW wajib melakukan pencatatan dan peloparan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
C.
D.
E.
SOLUSI SIM-RS
SIM-RS JS adalah aplikasi berbasis web,yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan data
Rumah Sakit agar data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di
pertanggungjawabkan.Pengelolaan data dan informasi meliputi :
F.
1. Front-Office
2. Medical Record
3. Billing System
4. Akuntansi
5. Pelaporan Keuangan
6. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)
7. Logistik & Persediaan
8. Analisis Ratio
9. Kepegawaian
10. Rawat Jalan/Poliklinik
11. Instalasi Gawat Darurat
12. Rawat Inap
13. ICU/PICU/NICU
14. OK/VK
15. Medical Check Up
16. Laboratorium
17. Radiologi
18. Farmasi
19. Instalasi Gizi
20. Instalasi Laundry
21. Keperawatan
22. Sistem Administrator
G.
KEUNTUNGAN SIM-RS JS
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.
B.Saran
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca lebih mengetahui
tentang system informasi manajem Rumah Sakit. Makalah yang di buat oleh penulis jauh dari
sempurna maka penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.
https://rusdinncuhi.wordpress.com/2013/07/04/makalah-sistem-informasimanajemen-rumah-sakit/
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sim Rumah Sakit
1. Pengertian SIM Rumah Sakit
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis.
2.
3.
4.
Apoteker
5.
Logistik
6.
TOP Manajerial
3. Manfaat
a.
Manfaat Operasional
1.
Kecepatan
Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu
dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun
sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan
laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah
terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien
yang sama diregistrasi 2 kali pada hari yang sama, maka SIMRS akan
menolaknya, SIM RS juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama
untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
3.
Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus
dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIM RS data tersebut cukup sekali
dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini
merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah
sakit.
4.
Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIM RS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang
sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup
akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka.
5.
Peningkatan Efisiensi
Manfaat Manajerial
1.
1.
Manfaat Organisasi
Budaya Kerja
Transparansi
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah
milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik
keuangan yang digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi
perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan
mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak
dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
4.
Pemahaman sistem
5.
4. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
a.
Perencanaan,
Pengendalian,
Pengambilan Keputusan,
5. Bagian SIM
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), Menyediakan
informasi dan transaksi keuangan.
2.
5.
6.
7.
8.
6. Modul SIM RS
Secara umum, SIMRS meliputi beberapa modul yang terdiri dari:
1.
Registrasi pasien
2.
Sistem antrian
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
c.
d.
Apoteker
e.
Logistik
f.
TOP Manajerial
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://alpiyansuyadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-system-informasimanajemen.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang.Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat
ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.Demikian
juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit.Rumah sakit sebagai salah satu
institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem
informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya
kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.Sistem informasi rumah sakit
digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit.Sistem ini
seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode
komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses
pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan
dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi.Jalur ini
merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif
dengan konsumen.Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi
pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk
mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan
manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan
pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi
tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen databasedengan
aman dan terkendali, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan
yang baik.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rumusan masalah
Apa pengertian system informasi kesehatan?
Bagaimana system informasi di masa depan?
Apa tujuan utama system informasi kesehatan?
Apa manfaat system informasi kesehatan?
Apa peranan system informasi kesehatan?
Bagaimana ruang lingkup sistem informasi kesehatan?
Bagaimana konsep pengembangan system informasi kesehatan?
Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada system informasi rumah sakit?
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan
Untuk mengetahui sistem informasi kesehatan di masa depan
Untuk mengetahui tujuan utama sistem informasi kesehatan
Untuk menegetahui manfaat sistem informasi kesehatan
Untuk mengetahui peranan sistem informasi kesehatan
Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi kesehatan
Untuk mengetahui konsep pengembangan sistem informasi kesehatan
Untuk mengetahui aplikasi sistem informasi kesehatan pada sistem informasi rumah sakit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen sistem informasi kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi
kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Perturan perundang undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.Suatu sistem
informasi terdiri dari data, manusia dan proses serta kombinasi perangkat keras, perangkat
lunak dan teknologi komunikasi. Penggunaan informasi terdiri dari 3 tahap yaitu pemasukan
data, pemrosesan, dan pengeluaran informasi.
e.
sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke
Generik.
Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi Manajemen
Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit.
C.
a.
b.
c.
berikut :
Mendukung manajemen kesehatan
Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-
based decision)
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi
dari
kesehatan. Sub
Upaya kesehatan
Penelitian dan pengembangan kesehatan
Pembiayaan kesehatan
Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
Pemberdayaan masyarakat
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapat
menghasilkan
Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang
2.
3.
4.
kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam
teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network
yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah
daerah.
5.
6.
7.
agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab
dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat
dicapai sebaik-baiknya.
Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen
8.
SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan,
penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi
9.
11.
Yang mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT
Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran
Meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis
(laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara langsung maupun melalui jaminan dari
pihak ketiga/asuransi/JPKM.Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium,
obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi
sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha
yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
5.
Keberhasilan pengembangan sistem informasisangat bergantung pada strategi yang dipilih un
tukpengembangan sistem tersebut
Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung kepada
besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk sistem
informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan
pengembangan seperti: Penyusunan Rencana Induk Pengembangan, Pembuatan Rancangan
Global, Pembuatan Rancangan Rinci, Implementasi dan Operasionalisasi.
Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai factor seperti : keadaan yang
sekarang dihadapi, keadaan pada waktu system informasi siap dioperasionalkan dan keadaan
dimasa mendatang, termasuk antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan
teknologi. Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan
salah satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.
6.
Pengembangan Sistem Informasi organisasi harusmenggunakan pendekatan fungsi dan dilaku
kansecara menyeluruh (holistik).
Pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur
organisasi dan pada umumnya mengalami kegagalan, karena struktur organisasi sering kali
kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam organisasi.
Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan
fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi
yang terpadu.Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di
dalam organisasi tersebut adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi
tersebut. Penyusunan rancang bangun/desain system informasi seharusnya dilakukan secara
menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau
segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang dilakukan
segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.
7. Informasi telah menjadi aset organisasi.
Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu
organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan
sedang dikembangkan.
SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
f.
j.
SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena
keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan
k.
relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan
pemborosan.
Terjaminnya konsistensi data.
Orientasi ke masa depan.
Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan mempertimbangkan
integrasinya sesuai
Secara garis besar tahapan pengembangan SIRS adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
oleh rumah sakit itu. Hal ini disebabkan karena perubahan dari sistem yang terotomasi
menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak menguntungkan bagi rumah
sakit tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil
sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat
yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adikoesoemo. 2003.manajemen rumah sakit Jakarta : pustaka Sinar Harapan
Greef, Judith A. 1996.komunikasi kesehatan dan perubahan perilaku. Djokjakarta: Gadjah
Mada University Press.
Notoatmojo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Muninjaya, Gde AA, 2004. Manajemen Kesehatan,ed.2. Jakarta : EGC
Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
Andri Kristanto, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Penerbit Gava Media,
Yogyakarta, 2003.
Jogiyanto H.M., Akt., Ph.D., Analisis Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2005.
Witarto, Memahami Sistem Informasi, Penerbit Informatika, 2004.
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi
dan manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain dan terpadu. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian
rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada
seseorang yang akan menggunkannya untuk membuat keputusan. Manajemen
adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui
usaha kelompok yang terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat
manusia dan sumber-sumber daya.Sehingga Sistem Informasi Manajemen berarti
suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Jika lebih spesifik
lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu prosedur
pemrosesan data-data baik data-data umum Rumah Sakit maupun data-data
medik pasien sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen.
Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem
yang telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien
maupun data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit.Selama ini jika kita
bicara tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya
yang tidak memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu
yang
dibutuhkan
oleh
perawat
untuk
mencari
data-data
medik
pasien.
Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah Sakit yang
disebabkan oleh system informasi yang belum dikelola dengan baik adalah
pencatatan yang berulang yang menyebabkan penduplikasian data, data yang
belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan data masih dilakukan secara
manual
sehingga
banyak
terdapat
kesalahan
dan
informasi
terlambat
disebarkan. Oleh karena system informasi manajemen untuk Rumah Sakit sangat
perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,
dapat menyajikan laporan akurat sehingga dapat memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
B.
Strategi SIMRS
Strategi adalah pendekatan pola pikir,perencanaan dan pengambilan
keputusandalam situasi bisnis yang mengharuskanmanajer untuk mengetahui,
memahami,menerima dan mendukung misi organisasi,atau unit di dalam
organisasi,
danmenghubungkan
misi
tersebut
denganlingkungan
ditempat
strategis
tentang
adalah
hakekat
kegiatan
danimplikasi
kolektif
dari
yang
menyangkut
perubahan
eksternal,
dan
aktifmomentum
kemauan
sertakemampuan
organisasisuatu
keharusan
untuk
bagi
mengelola
manajer
rumah
secara
sakit,
pada
dari
organisasi
manajemen
yang
strategis
kompleks
pendekatan
seperti
rumah
manajemen
sakit,
dalam
thinking
mengenali
kenyataan
tentang
perubahan
kemungkinan
masa
depan
menciptakan
ide-ide
baru
planning
menyiapkan
proses
langkah
demi
langkah
yang
melibatkan
kegiatan-kegiatan
(brainstorming)
membutuhkan data/informasi
periodic
group
strategic
thinking
3. Strategic momentum
Strategic momentum menyangkut kegiatansehari-hari untuk mengelola
strategi guna pencapaian sasaran strategis dari organisasi. strategic momentum:
kegiatan
nyata
untuk
mencapai
sasaran
spesifik
menyangkut
proses
C.
GOS). Dengan menggunakan SIMRS GOS ini didapat berbagai manfaat, salah
satunya membantu dalam hal bisnis proses Manajemen Rumah Sakit.
Selain itu, aplikasi ini dapat diperoleh secara gratis tanpa perlu
membayar lisensi dan dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan
pihak Rumah Sakit, Baik secara mandiri, bersama pusat dan atau pihak ke-3,
jelasnya dihadapan para peserta yang terdiri dari Tim IT Rumah Sakit Vertikal,
Tim IT Rumah Sakit Pilot Project SIMRS GOS dan Tim IT Rumah Sakit yang telah
mengajukan permohonan ke Kementerian Kesehatan.
Untuk mendapatkan SIMRS GOS ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi oleh Pihak Rumah Sakit yaitu mempunyai Infrastruktur IT (Jaringan LAN,
Komputer Client dan Server), dan memiliki minimal 1 (satu) orang SDM IT yang
akan dilatih dan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemograman.
Kemudian kaitannya dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan nasional
(JKN), pengembangan SIMRS ini tentu saja menjadi salah satu bagian penting
dalam menyukseskan program ini.Dalam upaya meningkatkan mutu layanan
yang lebih baik kepada peserta, bahkan saat ini RS BPJS Kesehatan telah
mengembangkan Bridging System.
Sistem ini memungkinkan dua sistem berbeda melakukan dua proses
pada saat yang sama, tanpa adanya intervensi satu sistem ke sistem lainnya
secara langsung. Sehingga calon pasien kini tidak perlu mengantri berjam-jam di
loket pendaftaran, jelasnya.
Maka, penting sebuah RS untuk terus meningkatkan pelayanan melalui
pengembangan Sistem Informasi RS. Dengan diterapkannya sistem yang
optimal, pelayanan akan lebih lancar, efektif, efisien. Kepastian pembiayaan dan
kecepatan klaim akan semakin baik, serta terjadinya kepuasan konsumen baik
pasien, rumah sakit, maupun stake holder lainnya.
Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien
(medical record) maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit
mengakibatkan beberapa hambatan / kendala, antara lain:
memberikan
diskon
tanpa
melalu
prosedur
yang
tepat,
yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses
pulang.
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada proses rawat
dan pulang. Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya,
mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium,
radiologi, gizi, bedah, invasive, diagnostic, non invasive dan lainnya. Unit
tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (mialnya berupa resep untuk
farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter dan perawat
sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal
dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order
communication system.
2. Pelayanan Administratif (Back Office)
Proses
umum
pembelian/pengadaan,
Back
pemelihaaraan
Office
diantaraya
stok/inventory,
perencanaan,
pengelolaan
aset,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar, dan
lainnya). Proses Back Office ini berhubungan dengan proses pada Front Office.
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik
(manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat
tulis kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap
Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan,
pembelian/pengadaan,
pemeliharaan
stok/inventory,
pengelolaan
Aset,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan
lainnya). Proses back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office,
digambarkan berikut ini. Proses bisnis data tidak terstruktur. Proses-proses bisnis
tersebut di atas yang melibatkan data-data terstruktur, yang dapat dikelola
dengan relational database management system, selain itu terdapat proses
bisnis yang melibatkan data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat
diposisi, email, manajemen proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen
dan sejenisnya.
D.
mendukung
pelayanan
tersebut,
broadcase
domain
pada
jaringan,
duplikasi
IP
address
dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap gedung dan
atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan
normal
jaringan/redudant,
jalur
tapi
backup
dalam
digunakan
keadaan
untuk
darurat
memperkuat
backup
jaringan
kinerja
dapat
pemasangan
oleh
vendor
jaringan
yang
tersertifikasi
(baik
E.
Arsitektur Data
Arsitektur Data untuk menghasilkan informasi yang baik, diperlukan data
yang homogen.Agar dapat dihasilkan data homogen maka perlu dibuat arsitektur
data yang baik. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun
arsitektur
data:
Kodefikasi
Kodefikasi
selain
keharusan
utk
otomatisasi/
F.
Arsitektur Aplikasi
Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit, berikut ini
gambaran arsitektur minimal dan variabel SIMRS yang dapat mengakomodir
kebutuhan informasi.
data
rumah
sakit
memanfaatkan
teknologi
informasi
yang
terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, sehingga
dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard operating procedure)
baru guna menunjang kelancaran penerapan SIMRS yang tertata dengan baik
dan rapi.
1. Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya,
mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium,
radiologi, gizi, bedah,invasive, diagnostic non invasive dan lainnya. Unit tersebut
mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi,
formulir lab dan sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah
Sakit (seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti
sistem ini sebagai order communation system. Front Office SIMRS meliputi:
Antrian registrasi
Modul appointment
Registrasi
Pelayanan informasi
Pengaduan
Pelayanan informasi
Publik
2. Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia,
uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor,
barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit
unik
tapi
tetap
terdapat
pembelian/pengadaan,
proses
pemeliharaan
umum,
diantaranya
stok/inventory,
perencanaan,
pengelolaan
Aset,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan
lainnya). Proses back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office,
digambarkan berikut ini.
a. Komuniasi dan Kolaborasi
Komunikasi
One Medic One Solutions for Health Information System merupakan
suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008. Protocol
komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan system keamanan sehingga
dapat menekan berbagai tindakan cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis Web dimana pengguna dapat
melakukan integrasi dengan
pihak-
pihak internal maupun eksternal secara online. Manfaat Intergasi secara Online
bertujuan untuk mengantisipasi pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat
memicu terjadinya human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat
ditekan. Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab tantangan
masa depan industri pelayanan medik:
Security
system: modul
diperbolehkan
untuk
ini
dapat mengatur
diaksesbaik
oleh
pihak
informasi
internal
dan
data
maupun
yang
eksternal.
MPI server solutions: adalah sistim komunikasi online yang dirancang untuk
menjembatani komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat
Billing records system: seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang
diberikan pada pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai
dengan format penagihan yang ditetapkan oleh Pihak Penjamin. Feature ini
dapat
mempersingkat
proses
pekerjaan
administrasi
penagihan
sehingga
Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah dalam bentuk
Kerjasama Operasional (KSO) atau Build Operational Transfer (BOT).MenurutPSAK
no 39, KSO merupakan bentuk kerjasama antara 2 belah pihak atau lebih dimana
masing-masing
pihak
sepakat
untuk melakukan
suatu
usaha
bersama
dengan menggunakan asset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara
bersama-sama menanggung resiko atas usaha tersebut. RSmempunyai peluang
pasar berupa kunjungan pasien sedangkan konsultan/vendor akanbertindak
sebagai investor untuk menyediakanteknologi informasi yang selalu update
baik berupa
1)Perangkat
keras
sumber
(Server,
daya
PC
&Jaringan),
manusia (Brainware)
2)Perangkat
baik
tenaga
Rumah
beberapa
Sakit
alternatif,
akan
melakukan
antara
lain
pengembalian
investasi
pembebanan
ke
dengan
pasienper
pihak
konsultan
dan
bisa
menjadi
revenuecenter karena
bisa
ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja RS,
antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian
keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran
permintaan pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS,
penyempurnaan laporan RS sertauntuk kepentingan pendidikan dan penelitian. B.1Medical
Information System Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit baik yang
bersifat medis maupun non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien, admisi, tindakan
medis, laboratorium, radiology, dan sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis
pada database medical record. Modul ini menggunakan engine software opensource Care2X
dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi manajemen rumah sakit
yang diinginkan dan telah diintegrasikan dengan modul B.2Accounting Information System.
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah sakit i beberapa negara. Sistem
yang mencatat semua aspek keuangan yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada
modul Medical Information System, pencatatan hutang piutang, invoice, pelunasan, inventory
control (obat dan bahan-bahan medis), point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan
keuangan seperti neraca, laba rugi, buku besar, dan sebagainya. Modul ini menggunakan
engine software opensource SQL-Ledger dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi
sistem informasi keuangan rumah sakit yang diinginkan. Program ini telah teruji dan
digunakan oleh banyak perusahaan beberapa negara. B.3 Contoh bagan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) dan Tugas Tim SIRS B.4 Tugas Tim Sistem iformsi Rumah Sakit
meliputi: 1. Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang
didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang diinginkan . 2. Memberkan data yang
berkitan dengan spesifikasi aplikasi 3. Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada
pengembang dengan mengisi form yang diberikan. B.5 Yang harus dilakukan oleh Tim SIRS
atau tim SIM Rumah sakit 1. Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data 2. Buat
Komitmen dalam tim untuk mencapai tujuan 3. Tim SIM rumah sakit mengajukan hardware
pendukung SIM Kordinator bertanggung jawabterhadap data base unit yang dipimpinnya 4.
Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM rumah Sakit 5. Dibuat Protap atau SOP
serta Jobdescription dari setiap unit 6. Komitmen dari TIM dibutkan kontrak 7. Dibuat jadwal
pertemuan rutin tiap unit 8. Buat SK pembentukan Tim SIM rumah sakit B.6 Sistem
informasi rumah sakit dapat dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit, 1.
Rumah Sakit Vertikal 2. Rumah Sakt Umum Daerah 3. Rumah Sakit Umum Swasta 4.
Rumah Sakit Spesialist B.7 Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat
implementasi adalah: 1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang
terintergrasi dan berbasi kmputer. 2. Penyajian data yang belum semua menjadi data
elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data. 3. Komitment yang
dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data
transakit. 4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan. 6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual
ke komputerisasi. 7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait, 8. Mengacu pada
UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat 1 yang berbunyi :
Setiap :Rumah sakitW wajib melakukan pencatatan dan peloparan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT C. Topologi Arus Data D. Topologi Jaringan Sim-RS E. SOLUSI SIM-RS
SIM-RS JS adalah aplikasi berbasis web,yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan data
Rumah Sakit agar data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di
pertanggungjawabkan.Pengelolaan data dan informasi meliputi : F. Daftar Modul Software 1.
Front-Office 2. Medical Record 3. Billing System 4. Akuntansi 5. Pelaporan Keuangan 6.
Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa) 7. Logistik & Persediaan 8. Analisis Ratio
9. Kepegawaian 10. Rawat Jalan/Poliklinik 11. Instalasi Gawat Darurat 12. Rawat Inap 13.
ICU/PICU/NICU 14. OK/VK 15. Medical Check Up 16. Laboratorium 17. Radiologi 18.
Farmasi 19. Instalasi Gizi 20. Instalasi Laundry 21. Keperawatan 22. Sistem Administrator G.
KEUNTUNGAN SIM-RS JS 1. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
2. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat. 3.
Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau
dalam Negeri secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan
memberikan informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana. 4. Dapat
menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data
Rumah Sakit, data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain 5. Dapat mengangkat
brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern
6.Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam
medis,Bagian Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari
coding,indexing,filling dan lain-lain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih
mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir dalam mendistribusikan berkas-berkas
ke masing-masing pelayanan 7. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih
belum bisa dihilangkan di Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan
memporakporandakan perdagangan kertas di Indonesia . Dengan sistem yang
terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa di pangkas antara lain : 1 Lembar kertas
Rekam Medis yang tidak berhubungan dengan masalah Autentikasi atau aspek hukum 2
Laporan masing-masing unit pelayanan ( karena semua laporan telah terekap oleh sistem ) 3
Rekap Laporan ( RL ) 1-6 yang dikirim ke dinas Kesehatan. 4. Menghasilkan pelaporan
keuangan rumah sakit yang dapat di pertanggungjawabkan. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Juragan Sopwer Sudah Terdaftar pada HAKI ( Hak Kekayaan Intelektual )
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomer :C00201104668
BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat
puncak. B.Saran Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca
lebih mengetahui tentang system informasi manajem Rumah Sakit. Makalah yang di buat
oleh penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1.4. MANFAAT
Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
1.
Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang membutuhkan.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit
.
Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsifungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan
sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan
unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi
berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada
suatu rumah sakit. Namun sub sistem ini akan saya bahas pada pembahasan
selanjutnya.
Funsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah pelayanan
kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit, dukungan
operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan prasarana, serta sistem
manajemen yang dibutuhkan untuk mengelolah suatu rumah sakit. Maka
berdasarkan pertimbangan tersebut suatu sistem informasi rumah sakit terdiri
dari beberapa subsistem sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pendapatan riwayat inab dan jalan secara periodik (harian, bulanan, dan
tahunan)
Penerimaan kasir secara periodik
Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien
Rekam medis pasien
Data kegiatan rumah sakit triwulan
Data morbilitas pasien rawat inab dan rawat jalan
Data morbilitas penyakit khusus pasien rawat inab dan rawat jalan
Penerima kasir pada bagian farmasi/apotik
Pembelian kasir pada bagian farmasi/ apotik
Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik
Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan
Input
Salah satu contoh Pemasukan/ pengimputan data pasien radiologi dirumah sakit
A kurang lengkap karena (tidak mencantumkan NO. RM pasien dan nama
radiografer yang memeriksa), dan masih manual (dengan menuliskan dibuk
register/buku besar).
2.
a.
Proses
Pencarian data pasien mengalami kesulitan karena harus membuka buku
register/buku besar untuk melihat data-datanya ( misal, jenis pemeriksaan
pasien, dokter yang merujuk, diagnosanya dan lain-lain). Hal ini menunjukan
kesulitan dalam mengakses data-data yang ada.
b. Kegiatan pengolahan data untuk laporan bulanan juga masih dilakukan secara
manual dengan cara menghitung dari buku register/ buku besar mnggunakan
kalkulator dan belum menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)
sehingga menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam penghitungan
pendapatan, jumlah pasien dan jumlah film yang di pakai, hal ini menunjukan
ketidakakuratan pengelolahan data.
c. Letak tempat/ lokasi rumah sakit juga yang menjadi faktor penyebabnya,
dimana untuk mengakses lokasi rumah sakit tersebut sangat sulit.
3.
Output
Laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan tiap bulannya hanya
berupa laporan pendapatan yang berdasarkan jenis dan rujukan dari luar,
sedangkan laporan mengenai rata-rata kunjungan pasien, rasio kunjungan
pasien baru dengan total kunjungan, presetase pelayanan spesialistik belum
dapat tersajikan secara lengkap.
Padahal informasi tersebut adalah beberapa kriteria dalam menunjukan
pelayanan di instalasi radiologi. Begitu juga dengan laporan statistik pasien dan
penggunaan film yang hanya direkap tanpa filampirkan pada laporan bulanan.
Laporan yang diberikan kepada pihak manajerial rumah sakit selam ini juga
sama satu dengan yang lainya. Hal ini menunjukan ketidaklengkapan dan
ketidaksesuaian informasi bagi manager-manager dirumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit
Funsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah pelayanan
kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit, dukungan
operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan prasarana, serta sistem
manajemen yang dibutuhkan untuk mengelolah suatu rumah sakit.
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup
pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen pasien. Lingkup ini antara lain
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Registrasi Pasien,
Rawat Jalan/poliklinik yang tersedia dirumah sakit
Rawat Inab.
Penunjang medis/ laboratorium,.
Penagihan dan Pembayaran,
3.2 SARAN
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
berkembang dengan pesat saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi,
pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung
dengan cepat , efisien serta akurat. Olehnya itu perlu adanya pengembangan
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis komputer dengan
memperhatikan konsep-konsep dasar pengembangan sistem informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Sistem Informasi Rumah Sakit, http:// www. sistem informasi rumah
sakit.pdf diakses tanggal 21 Januari 2013
Anonim, 2012, Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi Rumah Sakit, http:// www.
Evaluasi Sistem Informasi Rumah Sakit.pdf diakses tanggal 21 januari 2013
Haryanto, Toni, dkk, 2006, Implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit, http:// www.
Implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit_pdf diakses tanggal 21 Januari 2013
Rahayu, Sri, 2009, Pengembangan Model Sistem Informasi Rumah Sakit Pada Instalasi
Radiologi, http:// www. Model Sistem Informasi Rumah Sakit.pdf diakses tgl 21
januari 2013
Diposkan oleh Abdul Malik Darmin di 22.58
http://myblogabdulmalikdarmin.blogspot.co.id/2015/03/makalah-sisteminformasi-kesehatan.html
dan
Asisten
dan
Administrasi
dan
Dokter
Perawat
Personalia
4.Apoteker
5.Logistik
6.TOP Manajerial
http://www.bahankuliahkesehatan.blogspot.com
B. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan hal yang
sangat penting untuk segera diterapkan. Hal ini mengingat semakin
kompleksnya permasalahan yang ada dalam data medik pasien maupun datadata administrasi yang ada di rumah sakit. Namun menyediakan SIM bukanlah
hal yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya pengadaan SIM yang
relatif sangat besar.
Penerapan sistem informasi pada suatu rumah sakit memerlukan suatu
perencanaan yang matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan
perencanaan terlebih dahulu dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal,
kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset kelayakan dan lain-lain akan
menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem informasi maka masalah
finansial merupakan faktor yang sangat penting.
C. ANALISA
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi dan
manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau variabelvariabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain
dan terpadu. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa,
sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada
seseorang yang akan menggunkannya untuk membuat keputusan.
Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang
diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan mendayagunakan
bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya. Sehingga Sistem Informasi
Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data umum Rumah Sakit
maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen.
Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem yang telah
berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien maupun datadata administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita bicara tentang
rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang tidak
Status dan kelas Rumah Sakit dapat dibagi menjadi empat (4), yaitu :
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah Sakit specialist
Sakit
Sakit
Sakit
Vertikal
Daerah
Swasta
Umum
Umum
Software
(Sistem
Informasi
Manajemen
Hardware
(seperangkat
Networking
(Jaringan
LAN,
SOP
(Standar
Operasional
SDM (Sumber Daya Manusia)
Rumah
Sakit)
komputer)
wireless)
Prosedur)
Rumah Sakit
Laporan rumah sakit , baik pemerintah maupun swasta , dan rumah sakit khusus
kewajiban pengiriman laporan ini
diatur dengan Kep Men Kes RI No : 1401/Menkes/SK/X/2003 tanggal 1 oktober
2003 yang merupakan Rev V tentang
System Informasi Rumah Sakit , dengan jenis laporan sbb:
o Data Kegiatan Rumah Sakit RL 1 ( Triwulan ).
o Data Keadaan Morbiditas
Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Inap RL2a (Triwulan)
Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Jalan RL 2a (Triwulan )
Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Inap surveilan terpadu rumah sakit RL
2a1(Triwulan )
Data Keadaan Morbiditas Pasien Raw Jalan surveilan terpadu rumah sakit RL2b1
(Triwulan )
Data staus Immunisasi RL2c ( Bulanan ).
Data individual morbiditas pasien rawat inap
1. Pasien Umum RL 2.1 ( Triwulan ) sampling 10 hr.
2. Pasien Obstetri RL2.2 ( Triwulan ) sampling 10 hr.
3. Pasien baru lahir/ lahir mati RL2.3 ( Triwulan ) sampling 10 hr .
o Data dasar Rumah Sakit RL 3 ( Tahunan ).
o Data Ketenagaan Rumah Sakit RL 4a ( Tahunan ) data individual ketenagaan
rumah sakit RL4a (RS Vertikal Depkes).
o Data peralatan medik rumah sakit RL 5 (tahunan ).
o Data kesehatan lingkungan RL 5 (tahunan) .
o Data infeksi nosokomial rumah sakit RL6 (bulanan).
Manfaat yang bisa diharapkan dari adanya berbagai fasilitas seperti yang
disebutkan diatas adalah:
1. Meningkatnya tingkat kepuasan para pasien karena adanya berbagai
fasilitas dan kemudahan yang mereka dapatkan mulai dari Pendaftaran
sampai Pembayaran di kasir.
pembayaran
rumah
sakit
karcis
Microchip dan Barcode
medis
pasien
rumah
sakit
2. Pelayanan Medis
Integrasi
pelayanan
antara
instalasi
utama
dan
penunjang
- Verifikasi rincian tindakan, diagnosa, ICD, dan ICPM dalam history rekam medis
Manajemen
rekam
medis
dan
medical
record
tracking
(MRT)
- Kontrol hasil penunjang medis
3. Billing
- Monitoring dan kontrol jumlah biaya yang sudah terpakai oleh pasien
Sentralisasi
tagihan
rawat
inap
terhadap
tagihan
penunjang
Diskon,
keringanan
dan
piutang
Penghitungan
jaminan,
selisih
tagihan
dan
subsidi
Penghitungan
tagihan
berdasarkan
history
pemberlakuan
tariff
Monitoring
penerimaan
kasir
- Integrasi dengan back office (General Ledger) Feature untuk Back Office
4. Accounting
Standarisasi
kode
perkiraan
(Chart
of
accounting)
Manajemen
buku
tambahan
Periode
waktu
pencetakan
laporan
keuangan
yang
fleksibel
Penentuan
periode
tutup
buku
(bulan,
tahun)
secara
dinamis
Grouping
transaksi
keuangan
- Verifikasi transaksi dari front office
5. Manajemen Aset
- Integrasi dengan sistem pengadaan logistic
- Monitoring kondisi dan status aset secara periodic
- Periode perhitungan nilai aset (penyusutan) secara fleksibel
- Manajemen dan history pemeliharaan serta penyusutan
- Integrasi dengan akuntansi (General Ledger)
6. Keuangan
Perencanaan
anggaran
Monitoring
realisasi
penggunaan
Manajemen
penggajian
- Monitoring dan kontrol terhadap arus
- Integrasi dengan akuntansi (General Ledger)
secara
dana
terhadap
karyawan
kas (cash flow)
terpadu
anggaran
(payroll)
dan bank
KESIMPULAN
Ekonomi dunia pada dua ratus tahun yang lalu masih bersifat agraris, ciri dari
ekonomi agraris adalah tanah merupakan faktor ekonomi yang paling dominan.
Era agraris ini berakhir dengan ditemukannya mesin uap yang menyebabkan
terjadinya revolusi industri. Kembali dunia memasuki era baru yaitu era industri,
yang menjadi ciri dari era industri ini adalah modal sebagai faktor ekonomi yang
paling dominan. Pada akhir abad yang lalu kembali dunia memasuki era yang
baru yang biasa disebut era informasi, disini faktor ekonomi yang paling
dominan berbasis pada pengetahuan dan berfokus pada informasi, dengan
menguasai informasi maka organisasi akan bertahan dan berkembang di era ini.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan
teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur
yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang
mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai
daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era
Informasi
ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem
Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat
untuk menyongsong Indonesia Sehat 2010.
Adapun peran dari pada SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit),Yakni
:
1. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat dibutuhkan agar
Rumah Sakit dapat meningkatkan pelayanannya baik ke pihak masyarakat
umum maupun pihak manajemen.
2. Dengan adanya SIMRS, proses bisnis dalam Rumah Sakit dapat tepat
waktu dan efektif terutama dalam proses pengambilan keputusan.
3. Kelas dan status Rumah Sakit akan mempengaruhi kebutuhan dalam
pemilihan system informasi yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
AA Hafizh, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) atau (SIM-RS),
http://72.14.235/search?q=cache:H3s2EMzm0MIJ:siliwangi.blog.friendster.com
Echie, Sekapur Sirih Tentang Sistem Informasi Manajemen,
http://72.14.235.132/search?q=cache:gN0eRcC8E-8J:blog.360.yahoo.com
http://www.dkk-bpp.com - Sysinfokes Kota Balikpapan Powered by Mambo
Generated: 10 July, 2008, 15:40
http://www.bahankuliahkesehatan.blogspot.com
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest