Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari galau dan
sedih, dari lemah dan malas, dari sifat pengecut dan
pelit, dari lilitan hutang dan tekanan orang lain (HR Muslim) 13. Ilmu adalah kebaikan di dunia Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat (Al-Baqarah 201) Al-Hasan berkata, yang dimaksud dengan kebaikan didunia ialah ilmu. Dan kebaikan di akhirat adalah surga. Penafsiran di atas adalah penafsiran yang paling tepat karena kebaikan yang paling mulia di dunia adalah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. 14. Buah ilmu ialah keyakinan Diantara manfaat ilmu adalah menghasilkan keyakinan yang notabene merupakan puncak kehidupan ruh dan dengannya ruh mendapatkan ketenangan, kekuatan, aktifitas dan seluruh tuntutan iman. Oleh karena itu Allah memuji orang-orang yang memiliki keyakinan Dan mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat (Al-Baqarah 4) Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orangorang yang mengetahui (Al-A'raaf 32) 15. Jihad dengan ilmu merupakan jihad yang besar. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah melawan mereka dengannya (Al-Qur'an) dengan jihad yang besar. (Al-Furqon:52) Mu'adz ra berkata, Hendaklah kalian mencari ilmu, karena mempelajarinya karena Allah merupakan wujud ketakutan, mengkajinya merupakan ibadah, mengkajinya merupakan tasbih, mencarinya merupakan jihad, mengajarkan kepada orang yang belum mengetahui adalah shadaqah. Ilmu adalah pendamping saat sendirian dan teman karib saat menyepi. Dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda, Keutamaan para Nabi atas ulama adalah dua derajat, sedangkan keutamaan ulama dan mati syahid adalah satu derajat. Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu agama termasuk amalan yang paling mulia, bahkan itu adalah bagian dari jihad dijalan Allah, apalagi pada zaman kita sekarang di masyarakat, kebodohan terhadap agama yang sangat merata dan juga banyak perdebatan dalam agama tanpa dasar ilmu. Sebab inilah yang mengharuskan kepada
setiap orang untuk semangat dalam menuntut ilmu
agama. 16. Majelis ilmu adalah taman surga. Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir. Para Shahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu? Beliau menjawab, Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu). Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang tugasnya terbang untuk mencari majelismajelis ilmu. Jika mereka telah mendapatkanya maka mereka akan duduk untuk menaungi majelis tersebut. [HR, at-Tirmidzi, Ahmad (III/150) dan lainnya] Umar bin Khatab meriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Saw masuk ke mesjid dan mendapati dua majlis. Majelis pertama sedang melakukan dzikir kepada Allah Swt, sedangkan majelis kedua sedang mendalami ilmu agama. Melihat hal itu, Nabi Saw berkata, Kedua mejelis ini berada dalam kebaikan dimana salah satunya lebih aku sukai dari lainnya. Mereka yang berdzikir kepada Allah Swt dan memohon kepada-Nya, jika Allah berkenan, Dia kan mengabulkan doa mereka dan jika tidak, Dia tidak mengabulkannya. Sedangkan majelis yang lain mendalami ilmu agama dan mengajari orang bodoh, dan aku diutus sebagai seorang pengajar. Lalu Nabi Saw duduk di mejelis yang sedang mendalami ilmu agama. 17. Hanya orang-orang berilmu yang bisa mengambil manfaat dari perumpamaan-perumpamaan dari Allah Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia dan tidak ada yang memahaminya kecuali orangorang yang berilmu (Al-Ankabut 43) 18. Petunjuk ilmu adalah petunjuk yang paling agung Rasulullah Saw bersabda, Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang karena perantaramu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah (HR. Al-Bukhari & Muslim) Hadist diatas menunjukkan kelebihan ilmu dan pengajarannya dan pelakunya. Artinya jika seseorang mendapatkan petunjuk melalui orang berilmu, maka itu lebih baik bagi orang berilmu daripada unta merah yang amat mahal harganya bagi pemiliknya. Kemudian apa komentar anda jika pada setiap hari banyak sekali manusia mendapatkan petunjuk melaku dirinya.
(Referensi kitab : Miftahu Daari As-Saadah, Ibnu Qayyim dll)
Penanggung Jawab : H. Zahrul EB
Pemimpin Redaksi : Syawqi M Haromaini Redaktur Pelaksana : Aris Nurhayanto Dewan Redaksi : KH. Kholil Ridwan, KH. Masdan Sutan Panis, KH. Fathudin Jafar MA, Ustd Ihsan Tanjung, DR. Erwandi Tarmizi MA, Ustd Mirdas Eka Yora Msi, DR. Ahzami Samiun Jazuli. Alamat Redaksi : Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Cibubur Kota Wisata www.darussalam-kotawisata.com Telp. (021) 8493 2440
Membuka Cakrawala Umat Dengan
Al-Quran & As-Sunnah
Edisi ke 4 Th. 1 17 Jumadil Awwal 1434
M e d i a Dakwah
Darussalam
Jangan di baca saat khotib di atas mimbar
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU AGAMA 1 KALLAM ILAHI 1. Kesaksian Allah Swt kepada orang berilmu Dan perumpamaanAllah bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah semata. Para malaikat dan orangperumpamaan ini Kami orang berilmu yang menegakkan keadilan bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah buatkan untuk manusia; semata. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana (Ali Imran 18) dan tiada yang Pada ayat diatas Allah Swt meminta kesaksian orang berilmu bersaksi terhadap memahaminya kecuali kesaksian yang agung yaitu tauhid Allah. Hal ini menunjukkan kelebihan ilmu dan orang orang-orang yang yang berilmu yaitu kesaksian mereka tanpa melibatkan golongan selain mereka, berilmu." peryetaan kesaksian mereka dengan kesaksian Allah, pernyetaan mereka dengan (Al-Ankabut: 43) kesaksian malaikat. 2. Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga. MABID Rasulullah Saw bersabda, Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Bina Iman Dan Taqwa Allah mela pangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan Meneladani Generasi (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan Terbaik atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah Sabtu - Ahad 30-31 Maret menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba 15.00- 08.00 tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk (Menginap) mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu di Masjid Darussalam kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan Kota Wisata mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat Acara Pendukung meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah - Ceramah Ilmiah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak - Qiyamullail dapat dikejar dengan nasabnya. (HR Muslim, Ahmad, dll) Bersama : Di dalam hadits ini terdapat janji Allah Swt bahwa bagi orang-orang yang berjalan Ustadz. Oemar Mita, Lc dalam rangka menuntut ilmu syar'i, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju (Bada Ashar) Surga. Ustadz. Bernard Abdul Berjalan menuntut ilmu mempunyai dua makna, Menempuh jalan dengan artian Jabbar yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelis-majelis para ulama. Menempuh (Bada Maghrib) jalan (cara) yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal, Ustadz. Taqiyuddin, belajar (sungguh-sungguh), membaca, menela'ah kitab-kitab (para ulama), menulis, dan Al-Hafizh Lc berusaha untuk memahami (apa-apa yang dipelajari). Dan cara-cara lain yang dapat (Bada Subuh) mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar'i. Terbuka Untuk Umum Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga mempunyai dua makna, Allah Informasi & Pendaftaran akan memudahkan memasuki Surga bagi orang yang menuntut ilmu yang tujuannya Masjid Darussalam untuk mencari wajah Allah, untuk mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu Telp. (021) 8493 2440 syar'i dan mengamalkan konsekuensinya. Allah akan memudahkan baginya jalan ke 085716055951 Surga pada hari Kiamat ketika melewati shirath dan dimudahkan dari berbagai
ketakutan yang ada sebelum dan sesudahnya.
3. Ilmu akan mengangkat derajat manusia Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadilah: 11) Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah maka gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayar-ayat-Na maka bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, yaitu orangorang yang mendirikan shalar dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. (An-Anfal 2-3) Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman lagi bersungguh-sungguh telah mengerjakan amal shalih maka mereka itulah orangorang yang memperoleh derajat-derajat yang tinggi (Thaha :75) Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka atas orang-orang yang duduk (yang tidak berjihad) dengan pahala yang besar (yaitu) beberapa derajat dari-Nya dan ampunan dan rahmat (An-Nisa 95-96) Keempat ayat diatas tiga diantaranya menjelaskan tentang ketinggian derajat orang-orang beriman. Iman adalah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Ayat keempat menjelaskan tentang ketinggian derajat itu disebabkan karena ilmu dan jihad dan ilmu dan jihad adalah pilar agama Islam. Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya sebuah riwayat dari Abu Thufail Amir bin Watsilah yang menceritakan bahwa Nafi' bin Abdul Harits pernah bertemu dengan Umar bin Khattab di 'Isfan (nama sebuah tempat, pen). Ketika itu Umar mengangkatnya sebagai gubernur Mekah. Umar pun berkata kepadanya, Siapakah orang yang kamu serahi urusan untuk memimpin penduduk lembah itu? Dia mengatakan, Orang yang saya angkat sebagai pemimpin mereka adalah Ibnu Abza; salah seorang bekas budak kami. Maka Umar mengatakan, Apakah kamu mengangkat seorang bekas budak untuk memimpin mereka?. Dia pun menjawab, Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah orang yang pandai memahami Kitabullah, mendalami ilmu waris, dan juga seorang hakim. Umar radhiyallahu'anhu menimpali ucapannya, Adapun Nabi kalian, sesungguhnya dia
memang pernah bersabda, 'Sesungguhnya Allah akan
mengangkat kedudukan sekelompok orang dengan sebab Kitab ini, dan akan merendahkan sebagian lainnya karena kitab ini pula.' (HR. Muslim). 4. Orang-orang berilmu adalah orang-orang yang takut kepada Allah. Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambahamba-Nya adalah orang-orang berilmu, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha pengampun (Fathir 28) Ibnu Mas'uda berkata, Cukuplah bahwa ilmu itu membaut orang yang takut kepada Allah dan bahwa kebodohan itu membuat orang menipu Allah. 5. Ilmu adalah tameng dari jeratan iblis. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan men jadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".(Al-Hijr:28-40) Yang dimaksud muklis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah. Dan seseorang tidak akan menjadi orang mukhlis kecuali harus menuntut ilmu. Imam ibnul jauzi berkata: Ketahuilah bahwa jeratan iblis pertama kali kepada manusia adalah memalingkan mereka dari menuntut ilmu, hal ini disebabkan karena ilmu adalah cahaya, sehingga jika iblis mampu memadamkan cahaya tersebut maka iblis akan bisa memangsa orangorang yang tidak memiliki ilmu dalam kegelapan dengan sangat mudah. 6. Ilmu adalah amalan yang memiliki pahala tanpa terputus Dari Abu Huroirah, Rosulullah bersabda : Jika manusia meninggal dunia, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga amalan : Shodaqoh Jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang berdo'a kebaikan baginya. (HR. Muslim no. 1631) 7. Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamnya. (Muttafaq Alaihi) Maksud dari pemahaman disini adalah yaitu ilmu yang menghasilkan amal perbuatan dan memuculkan keinginan untuk berbuat baik. 8. Ilmu adalah cahaya penerang bagi kehidupan manusia. Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah
Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa
yang telah mereka kerjakan.(Al-An'am:122) Mati disini adalah mati hatinya dengan kesyirikan, kesesatan, kejahilan, dan maksiat. Cahaya disini adalah cahaya ilmu dari agama Islam dan Al-Qur'an. 9. Ilmu adalah warisan para Nabi dan keridhaan para malaikat kepada pencari ilmu Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak. [HR Ahmad dll] Jalan yang dilalui orang berilmu menuju surga sebagai balasan dari perjalanan di dunia ialah jalan ilmu yang mengantarkan keridhaan Tuhannya. Para malaikat meletakkan sayap-sayapnya kepada orang berilmu adalah salah satu bentuk tawadhu, penghormatan dan penghargaan para malaikat kepadanya, karena ia membawa warisan para Nabi. Sekaligus menunjukkan kecintaan dan penghormatan para Malaikat kepada orang berilmu. 10. Hikmah adalah ilmu "Allah menganugerahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran." (Al-Baqarah:269) Berkata Mujahid, Allah menganugerahkan Al-Hikmah, yaitu ilmu dan pemahamannya. Ibnu Qutibah dan jumhur ulama berkata, Hikmah ialah mendapatkan kebenaran dan mengamalkannya, dengan kata lain hikmah adalah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. 11. Keunggulan itu Ilmu Jika manusia tidak mempunyai ilmu maka sama dengan binatang bahkan lebih rendah lagi dari binatang "Makhluk melata yang paling buruk disisi Allah adalah orang yang tuli dan bisu. Mereka tidak menggunakan akalnya untuk memperhatikan kebenaran agama dari Tuhan mereka (Al-Anfal 22)
Dan sekiranya Allah mengetahui kebaikan pada mereka,
tentu Dia jadikan mereka dan mendengar (Al-Anfal 22) Maksudnya, bahwa mereka tidak mempunyai tempat untuk menerima dan cinta kebaikan (kebenaran). Jika mereka mempunyai tempat untuk menerima kebaikan. Tentu Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Maksudnya tentu Allah akan membuat mereka paham. Pendengaran yang dimaksud di sisni ialah mendengar untuk paham, sebab pendengaran mereka terhadap suara masih berfungsi. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang munafik yang berkata, Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka mengingkarinya) (al-Anfal 21) Orang-orang yang mengingkari kenabian Muhammad di umpamakan seperti domba yang digiring oleh pengembalanya. Domba itu tidak dapat memahami seruan pengembalanya, kecuali sekedar mendengar teriakan. Orang-orang kafir itu tuli, bisu dan buta. Karena kekafirannya itu, mereka tidak dapat memahami dakwah Muhammad (Al-Anfal 171) Mereka tidak layak menyandang hakikat kamunusiaan karena memahami sebatas teriakan atau panggilan seperti yang terjadi pada hewan. Jadi mereka tidak punya ilmu. Yang bisa memperbaiki dunianya dan akhiratnya, maka hewan itu lebih baik daripada mereka karena hewan bisa selamat dari apa yang membinasakan dan tidak berlaku pada orang bodoh. 12. Ilmu kebalikan dari lalai Sesungguhnya sebab terbesar yang menyebabkan seseorang diharamkan dari kebaikan dunia dan akhairat, kelezatan di dunia dan akhirat adalah lalai dan malas tidak melakukan amal shalih. Malas adalah kebalikan dari mempunyai keinginan dan tekad yang kuat. Kedua hal ini yaitu lalai dan malas disebabkan tidak adanya ilmu. Allah Swt mengecam orang lalai Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (Al-A'raf 205) Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami (Al-Kahfi 28) Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahamai ayatayat Allah dan mereke memiliki mata tatapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka seperti hewan ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Al-Araf 179)