Sisi AB disebut juga sebagai sisi c, karena letaknya di depan sudut C. Demikian juga sisi
BC dan AC disebut juga sebagai sisi a dan sisi b
Garis tinggi yang dibuat dari titik sudut C disebut tc, karena tegak lurus dengan alas atau
sisi c atau AB. Demikian pula dengan garis tinggi yang dibuat dati titik sudut B dan A
disebut tbdan ta.
Keterangan :
a = alas
b = tinggi
Keliling Segitiga
Keliling sebuah bidang datar adalah jumlah panjang sisi-sisi yang membatasi bidang
datar tersebut. Jadi, keliling segitiga adalah jumlah panjang ketiga sisinya.
Mencari keliling segitiga dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh sisi dari segitiga
tersebut, maka
a. 4,5 cm + 7,5 cm + 5,5 cm = 17,5 cm
b. 8 cm+ 16 cm + 12 cm = 36 cm
c. 25 cm + 35 cm + 20 cm = 80 cm
Soal 2.
Hitunglah luas daerah masing-masing segitiga pada gambar di bawah ini.
Soal 3.
Diketahui segitiga ABC dengan garis tinggi AD seperti gambar berikut.
Jawab:
a. Karena BAC = 90 salah satu kaki sudutnya bisa dijadikan tinggi atau alas, maka
L.ABC = x alas x tinggi
L.ABC = x AB x AC
L.ABC = x 4 cm x 3 cm
L.ABC = 6 cm2
Soal 4.
Diketahui luas sebuah segitiga adalah 165 cm2dan panjang alasnya 22 cm. Hitunglah
tinggi segitiga.
Jawab:
L. = x alas x tinggi
165 cm2= x 22 cm x tinggi
165 cm2= 11 cm x tinggi
tinggi = 165 cm2/11 cm
tinggi = 15 cm
Soal 5.
Perhatikan gambar berikut.
Hitunglah
a. luas segitiga ABD;
b. luas segitiga BCD;
c. luas bangun ABCD.
Jawab:
a. Luas segitiga ABD dapat dicari dengan persamaan:
L.ABD = x alas x tinggi
L.ABD = x AB x DE
L.ABD = x 14 cm x 9 cm
L.ABD = 63 cm2
L.BCD = x 24 cm x 9 cm
L.BCD = 108 cm2
Soal 7.
Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 15 m,
panjang sisi lainnya 12 m, dan tinggi 7 m. Jika taman tersebut akan ditanami rumput
dengan biaya Rp. 60.000/m2, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan.
Jawab:
Luas bangun segitiga dapat dicari dengan persamaan:
L.= x alas x tinggi
L. = x 12 cm x 7 cm
L. = 42 cm2
karena biaya yang diperukan adalah Rp. 60.000/m2maka biaya totalnya adalah
Jajaran genjang
dengan alas =adan tinggi =t
Jajar genjangataudisebut juga denganJajaran genjangadalah sebuah bangun
datardua dimensiyang terbentuk oleh dua pasangrusukyang masing-masing sama
panjang dansejajardengan pasangannya, dan memiliki dua
pasangsudutbukansiku-sikuyang masing-masing sama besar dengan sudut di
hadapannya.Jajar genjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebutbelah
ketupat.
Rumus luas dan keliling Jajar Genjang yaitu sebagai berikut:
Rumus Keliling Jajargenjang
250 cm2:10=x2
25cm2= x2
25cm2= x
5 cm = x
Jadi t = 2x = 2 ( 5 cm ) = 10 cm
2) Pada sebuah jajargenjang diketahui luasnya 2400 cm2, Jika panjang alas
jajargenjang tersebut 3x dan tingginya 2x, tentukanpanjang alasjajargenjang tersebut
Penyelesaian:
Luas (i) = alas x tinggi
Luas (i) = 12 cm x 9 cm
Luas (i) = 108 cm2
Luas (ii) = alas x tinggi
Luas (ii) = 6 cm x 11 cm
Luas (ii) = 66 cm2
Soal 2
Perhatikan gambar berikut.
Penyelesaian:
a. Untuk mencari keliling jajar genjang kita cukup menjumlahkan seluruh sisi jajar
genjang, maka
keliling = 2 (KN+NM)
keliling = 2 (16 cm+28 cm)
keliling = 2 x 44 cm
keliling = 88 cm
Luas = 16 cm x 18 cm
Luas = 288 cm2
c. Untuk mencari panjang NP kita gunakan rumus mencari luas jajar genjang yaitu
Luas = alas x tinggi
Luas = KL x NP
288 cm2= 28 cm x NP
NP = 288 cm2/28 cm
NP = 8,14 cm
Soal 3
Pada sebuah jajargenjang diketahui luasnya 250 cm2. Jika panjang alas jajargenjang
tersebut5xdan tingginya2x,tentukan nilaix, panjang alas dan tinggi jajargenjang
tersebut.
Penyelesaian:
Untuk mencari nilai x kita gunakan rumus luas jajar genjang, yakni:
Luas = alas x tinggi
250 cm2= (5x) x (2x)
250 cm2= 10x
x= 25 cm
Setelah ketemu nilai x maka panjang alas jajar genjang dapat dicari yaitu:
Panjang alas =5x
Panjang alas = 5x 25 cm
Panjang alas = 125 cm
Dengan cara yang sama (memasukan nilai x) kita akan dapatkan panjang tinggi
jajargenjang yaitu:
Panjang tinggi =2x
Panjang tinggi = 2x 25 cm
Panjang tinggi = 50 cm
Soal 4
Diketahui jajar genjang ABCD dengan AB = 12 cm dan AB : BC = 4 : 3 dengan jika tinggi
= 6 cm, hitunglah kelilingnya dan luasnya.
Penyelesaian:
Untuk mancari keliling ABCD terlebih dahulu harus mencari panjang BC dengan
menggunakan konsep perbandingan, yaitu:
AB : BC = 4 : 3
12 cm : BC = 4 : 3
BC = (12 cm)
BC = (12 cm)
BC = 9 cm
Dengan menggunakan panjang BC kita bisa mencari keliling jajar genjang yaitu:
keliling = 2 (AB+BC)
keliling = 2 (12 cm + 9 cm)
keliling = 2 (21 cm)
keliling = 42 cm
Soal 5
Luas jajar genjang ABCD adalah 66,5 cm2dan tingginya 7 cm. Tentukan panjang
alasnya.
Penyelesaian:
Luas = alas x tinggi
66,5 cm2= alas x 7 cm
alas = 66,5 cm2/7 cm
alas = 9,5 cm
TINGGALKAN KOMENTAR
FAKTORDANKELIPATAN
FEBRUARI 3, 2014
Kelipatan
7 +7 = 14
7 + 14 = 21
7 + 21 = 28
7 + 28 = 35
Perhatikan kalender 2008 bulan Januari. Tanggal untuk hari Senin adalah 7, 14, 21, 28.
Kelipatan 7 dapat diperoleh dengan menambahkan 7. Dapat juga dengan
mengalikannya dengan bilangan asli.
17=7
27=7
37=7
47=7
Contoh: Tentukanlah kelipatan dari 10.
Jawab:
110 = 10
210 = 20
3 10 = 30
4 10 = 40
5 10 = 50
6 10 = 60 dan seterusnya.
Jadi, kelipatan 10 = 10, 20, 30, 40, 50, 60, .
Faktor
Apakah faktor suatu bilangan itu? Untuk memahami faktor bilangan, perhatikan
pembagian berikut.
Contoh :
1. Tukan faktor dari 12.
Jawab: Bilangan 12 diuraikan menjadi perkalian dua bilangan sebagai berikut.
12 = 1 12
26
34
Jadi, faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
1. 1.Kelipatan persekutuan
Coba ingatlah kembali kelipatan suatu bilangan. Hal tersebut akan digunakan untuk
mencari kelipatan persekutuan. Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan beberapa
bilangan.
Perhatikan kelipatan 2 dan 3 berikut.
Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, .
Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, .
Kelipatan persekutuan 2 dan 3 = 6, 12, 18, 24, .
Contoh: Tentukan kelipatan bersama dari 4, 6, dan 8.
Jawab:
Kelipatan 4 adalah 4, 8,12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, .
Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, .
Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64 .
Jadi, kelipatan bersama 4, 6, dan 8 adalah 24, 48, .
1. 2.Faktor persekutuan
Sebelum belajar tentang faktor persekutuan, ingatlah faktor bilangan. Apakah faktor
persekutuan itu? Faktor persekutuan merupakan faktor bersama. Perhatikan faktorfaktor dari 12 dan 24 berikut.
Faktor 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Faktor persekutuan 12 dan 24 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
1. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
2. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari suatu Bilangan Apa yang dimaksud
dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)? Untuk dapat mengetahui dan
menentukannya pelajarilah contoh di bawah ini!
Contoh:
Kelipatan dari 4 adalah 4, 8,12, 16, 20,24, 28, 32,36, 40, 44,48, Kelipatan
dari 6 adalah 6,12, 18,24, 30,36, 42,48,
Kelipatan persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12, 24, 36, 48 ,
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 4 dan 6 adalah 12 .
Contoh: Tentukanlah kelipatan dari 10.
Jawab:
110 = 10
210 = 20
3 10 = 30
4 10 = 40
5 10 = 50
6 10 = 60 dan seterusnya.
Jadi, kelipatan 10 = 10, 20, 30, 40, 50, 60, .
Faktor
Apakah faktor suatu bilangan itu? Untuk memahami faktor bilangan, perhatikan
pembagian berikut.
Contoh :
1. Tukan faktor dari 12.
Jawab: Bilangan 12 diuraikan menjadi perkalian dua bilangan sebagai berikut.
12 = 1 12
26
34
Jadi, faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12.
1. 1.Kelipatan persekutuan
Coba ingatlah kembali kelipatan suatu bilangan. Hal tersebut akan digunakan untuk
mencari kelipatan persekutuan. Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan beberapa
bilangan.
Perhatikan kelipatan 2 dan 3 berikut.
Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, .
Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, .
Kelipatan persekutuan 2 dan 3 = 6, 12, 18, 24, .
Contoh: Tentukan kelipatan bersama dari 4, 6, dan 8.
Jawab:
Kelipatan 4 adalah 4, 8,12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, .
Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, .
Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64 .
Jadi, kelipatan bersama 4, 6, dan 8 adalah 24, 48, .
1. 2.Faktor persekutuan
Sebelum belajar tentang faktor persekutuan, ingatlah faktor bilangan. Apakah faktor
persekutuan itu? Faktor persekutuan merupakan faktor bersama. Perhatikan faktorfaktor dari 12 dan 24 berikut.
Faktor 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Jawaban :
1. 3
2. 1,8,16,
3. 1,2,4,8,16, dan 32
4. 1,3,9,27
5. 11,13,17,19,23,29
6. 1 dan 5
7. 48
8. 8
9. KPK 4 dan 6 = 12
Jadi,12 hari setelah hari Rabu adalah hari Minggu
MATERI UNTUK SD KLS 4
TINGGALKAN KOMENTAR
BARISANDAN
DERETARITMATIKA
JANUARI 31, 2014
Jumpa lagi denga rumus matematika, dalam kesempatan ini kira-kira materi apa yang
akan kita bahas? Sebelumnya telah kita pelajari bersama tentang materi turunan, dan
mudah-mudahan sobat semua telah paham tentang materi tersebut. Nah bagaimana
kalau sekarang kita pelajari tentang barisan dan deret aritmatika, apa itu barisan dan
deret aritmatika?
BARISAN ARITMATIKA
Pertama kita mulai dari barisan, barisan bilangan adalah urutan dari bilangan yang
dibuat berdasarkan aturan tertentu. Sedangkan untuk barisan aritmatika adalah sebuah
barisan bilangan dimana setiap pasangan suku-suku yang berurutan memiliki selisih
yang sama. contoh : 6,9,12,15,
Selisih bilangan pada barisan aritmatika disebut beda yang biasa disimbolkan dengan
huruf b, untuk contoh diatas memiliki nilai beda 3. Dan bilangan yang menyusun suatu
barisan disebut suku, dimana suku ke n dari suatu barisan disimbolkan
denganUnsehingga untuk suku ke 5 dari suatu barisan biasa disebut denganU5.
Khusus untuk suku pertama dari suatu barisan biasa disimbolkan dengan huruf a.
Jadi bentuk umum untuk suatu barisan aritmatika yaitu U1,U2,U3, ,Un-1 atau a,
a+b, a+2b, , a+(n-1)b
Menentukan Rumus Suku ke-n suatu barisan
Pasangan suku-suku berurutan dari suatu barisan aritmatika mempunyai beda yang
sama, maka
U2= a + b
U3= U2+ b = (a + b) + b = a + 2b
U4= U3+ b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5= U4+ b = (a + 3b) + b = a + 4b
Berdasarkan pola tersebut, dapatkah sobat menentukan suku ke-7, suku ke-26 hingga
suku ke-90? Dengan menggunakan pola diatas kita dapat mengetahui dengan mudah
suku-suku tersebut.
U7= a + 6b
U26= a + 25b
U90= a + 89b
Sehingga berdasarkan runtutan penjelasan diatas untuk suku ke-n dapat kita peroleh
menggunakan rumus :
Un= a + (n 1)b, untuk n bilangan asli
DERET ARITMATIKA
Yang dimaksud dengan deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota
Walaupun dengan cara yang berbeda tetapi menunjukkan hasil yang sama yaitu 65.
Perhatikan bahwaS5tersebut dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku
pertama dan suku ke-5, dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian dibagi dengan
2. Analogi dengan hasil ini, jumlahnsuku pertama dari suatu barisan dapat dicari
dengan rumus berikut:
Sn= (a + Un) n : 2
DikarenakanUn=a+ (n 1)b, sehingga rumus di atas menjadi
Sn = 1/2 n(a+Un)
= 1/2 n[2a+(n-1)b]
= 1/2bn + (a 1/2b)n
SISIPAN DAN DERET ARITMATIKA
Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan beberapa buah bilangan diantara dua
suku yang berurutan pada suatu deret aritmatika sehingga diperoleh deret aritmatika
yang baru. Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +
Untuk beda dari deret baru ini biasanya dinyatakan dengan b1, dapat ditentukan dengan
rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
TINGGALKAN KOMENTAR
PERMUTASI,KOMBINASIDAN
PELUANGMATEMATIKA
JANUARI 30, 2014
1) Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada
mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k
unsur dari n unsur ditulis :
2) Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada
kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan
bagiannya dengan :
untuk
Contoh :
1. Diketahui himpunan
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
percobaan disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik
sampel atau sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel
S.
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masingmasing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua
angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2. Pengertian Peluang Suatu Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing
berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang
merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus
:
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian
muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
k dan
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang
peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1
dinamakan kejadian pasti.
4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ),
maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata
dadu 1? Jawab :
Catatan :
jika
sehingga
dalam kasus
berlaku
_
P(A) + P(A) = 1
Contoh:
Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang
kartu yang terambil bukan kartu King?
Jawab:
P (King) = 4/52 = 1/13
P bukan King = 1 1/13 = 12/13
TINGGALKAN KOMENTAR
BANGUNRUANGKUBUS
JANUARI 25, 2014
KUBUS
I.Unsur-Unsur Kubus
bidang ADHE
b.Rusuk kubus :AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, EH
Rusuk-rusuk yang sejajar pada kubus :
AB//DC//EF //HG
AD// BC// FG//EH
AE// BF//CG// DH
* Dua garis pada bangun ruang di katakan sejajar, jika kedua garis itu berpotongan dan
terletak pada satu bidang *
c.Titik sudut : A, B, C, D, E, F, G, H
II.Diagonal pada Kubus
A. Diagonal bidang Kubus.
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan pada setiap sisi kubus
c. Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang
pada kubus.
IV.Kerangka Kubus
Sebuah kubus memiliki 12 rusuk. Jika panjang rusuk kubus adalahsmaka jumlah
panjang rusuknya adalah 12s.
Contoh soal :
a. Panjang rusuk kubus adalah 5cm. Tentukan jumlah panjang rusuk kubus
tersebut!
Penyelesaian :
Contoh soal :
a. Perhatikan jarring-jaring kubus di bawah ini. Jika nomer 3 sebagai alas kubus,
nomor berapakah yang merupakan tutup kubus?
Jawab :
untuk mempermudah menjawab soal tersebut, buatlah jarring-jaring tersebut pada
kertas lalu gunting. Susun menjadi sebuah kubus, sehingga akan diperoleh tutup kubus
adalah nomor 5.
b. Diketahui kubus KLMNOPQR. Lengkapilah titik-titik pada jaring-jaring di bawah
ini :
= 343 cm3
TINGGALKAN KOMENTAR
PERSAMAANGARIS
SINGGUNGLINGKARAN
JANUARI 25, 2014
Selanjutnya kita buat ruas garisOA, yaitu ruas garis yang memiliki ujung-ujung di
titikO(pusat lingkaran) dan titikA. Sehingga gradien dari ruas garis tersebut adalah
TINGGALKAN KOMENTAR
BANGUNRUANGLIMAS
JANUARI 24, 2014
Limasadalahbangunyangdibatasiolehsebuahseginsebagaialasdannbuahbidang
berbentuksegitigayangbertemupadasuatupucak.Limasdinamakanberdasarkanjenisalasnya,
misalnyalimassegitiga,limassegienpat,limassegilima,
dll.
1.UNSURUNSURYANGTERDAPATPADABANGUNLIMASADALAH:
1.Sisi
2.Rusuk
3.TitikSudut
4.Diagonalsisi/diagonalbidang
5.DIagonalruang
6.Bidangdiagonal
2.CIRICIRISUATULIMAS:
1.Bidangatasberupasebuahtitik(lancip)
2.Bidangbawahberupabangundatarsegin.
3.Bidangsisitegakberupasegitiga.
3.JARINGJARINGLMAS
Salahsatubentukgambarjaringjaringlimassegiempatdansegitiga
4.LUASPERMUKAANLIMAS
Secaraumumluaspermukaanlimasadalahsebagaiberikut:
Luaspermukaanlimas=luasalas+luassisitegak
Contohsoal:
1.Alassebuahlimasberbentukpersegipanjangdenganpanjangsisi10cmdantinggisegitiga
padabidangtegak8cm.hitunglahluaspermukaanlimas?
penyelesaian:
Banyakbidangtegakpadalimassegiempatadalah4
Luaspermukaanlimas=luasalas+4(luassegitigapadabidangtegak
=ss+4(at)
=1010+4(1/2810)
=100+160
=260cm2
5. VOLUME LIMAS
Gambardisampingmenunjukansebuahkubus.kubustersebutmemiliki4buahdiagonalruangyangsaling
berpotongan.jikadiamatisecaracermat,keempatdiagonalruangtersebutmembentuk6buahlimas
segiempat.Dengandemikian,volumekubusmerupakangabunganvolumekeenamlimatersebut.6kali
volumelimas=volumekubus
Volumelimas=1/6xsxsxs
=1/6xs2xs
=1/6xs 2x2s/2
=2/6xs 2xs/2
=1/3xsxs/2
Olehkarenas 2merupakanluasalaskubusdans/2merupakantinggilimasmaka,volumelimas=1/3xs
xs/2
=1/3xluasalaslimasxtinggilimas
CONTOH SOAL:
Sebuahalaslimasberbentukpersegidengansisi8cm.jikatinggilimasadalah12cm,tentukan
volumelimastersebut?
Penyelesaian :
Diketahui:
a.Alaslimasberbentukpersegidenganpanjangsisi8cm.
b.tinggilimas12cm
Ditanya:
Volumelimas?
Jawab:
V=1/3luasalast
=1/3(8cm8cm)12cm
=1/3768cm3=256cm3
LATIHANSOAL
1. Hitunglahluaspermukaanlimasdenganalasberbentukpersegidenganpanjangsisi10
cmdantinggisisimiring6cm?
2. Hitunglahpanjangtinggilimasdimanaalaslimasberbentukpersegipanjangdengan
panjang12cmdanlebar9cmsertavolumelimas=432cm3.?
3. Hitunglahluaspermukaanlimasdenganalasberbentuksegitigasikusikudenganpanjang
sisisikusikunya6cmdan8cm,jikaluassisitegaknyamasingmasing24cm2,32cm2,
40cm2.
PEMBAHASAN:
1.Luasalaslimasberbentukpersegi=sisisisi
=10cm10cm
=100cm2
Luassisimiringlimas=alastinggi
=10cm6cm
=60cm2
=30cm2
jadiluaspermukaanlimas=luasalas+jumlahluassisitegak
=100cm2+4(30cm2)
=100cm2+120cm2=220cm2
2.Volume=1/3luasalastinggi
=1/312cm9cmt
=1/3108cm2t
432cm3=36cm2t
t=12cm
Jaditinggilimasadalah12cm
3.Luasalaslimasyangberbentuksegitiga
=alastinggi
=6cm8cm
=24cm2
luaspemukaanlimas=luasalas+jumlahluassisitegaklimas
=24cm2+24cm2+32cm2+40cm2
=120cm2
MATEMATIKA KELAS VIII SMP SEMESTER 2
TINGGALKAN KOMENTAR
KESEBANGUNANDAN
KEKONGRUENAN
DESEMBER 20, 2013
BAB1
KesebangunandanKekongruenan
Jadi :
b.Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :
dan
sebangun , maka :
Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh
rumus :
Kongruenan Bangun
1.Dua bangun datar yang kongruen
Perhatikan dua bangun datar berikut !
KL = PQ
LM = QR
MN = RS
NK = SP
KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2.Dua segitiga yang kongruen
Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi
dengan tepat. Sifat dua segitiga kongruen :
a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :
Dua sisi dan satu sudut apit yang bersesuaian sama besar (sisi, sudut, sisi)
AB = PQ (sisi)
BC = QR (sisi)
c.Satu sisi api dan dua sudut bersesuaian sama besar (sudut, sisi, sudut)
AC = RP (sisi)
CONTOH SOAL
Pada gambar di bawah diketahui AB = 6 cm dan BC. Tentukan
a. AC;
b. AD;
c. BD.
Jawab:
a. AC2= AB2+BC2
= 62+ 82
= 36+64
= 100
AC = 100 = 10
b. AB2= AD x AC
62= AD x 10
36 = AD x l0
AD =36/10
= 3,6 cm
DC = l0 cm 3,6cm
= 6,4 cm
c. BD2= AD x DC
= 3,6 x 6,4
= 23,04
BD = 23,04 = 4,8 cm
MATERI MATEMATIKA KELAS IX SMP
TINGGALKAN KOMENTAR
GRADIENDANPERSAMAAN
GARISLURUS
DESEMBER 20, 2013
BAB II
Gradien dan Persamaan Garis Lurus
1. Gradien
Macam-macam gradien :
a) Gradien bernilai positif
Bila m (+) contoh : 6x 2 y 9 = 0
m = (6/-2) = 3 (positif)
2. Hubungan 2 Garis Lurus :
y = -2x 6 + 4
y = -2x 2
Contoh 2 :
Tentukanlah persamaan garis melalui titik B(6,2) dan sejajar dengan garis yang melalui
titik P(2,-5) dan Q(-6, 3)
jawab :
Garis yang melalui titik P(2,-5) dan (-6, 3)
P(2,-5) berarti x1 = 2 , y1 = -5
Q(-6,3) berarti x2 = -6 , y2 = 3
Gradien yang melaui titik P(2,-5) dan Q(-6, 3) adalah
m (PQ) Misal mPQ = (y2-y1)/(x2-x1) = (3+5)/(-6-2) = 8/-8 = -1 maka m1 = m2 = -1 ( dua
garis sejajar )
contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8)
jawab : Garis l melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8).
A(3,4) berarti x1 = 3 , y1 = 4
B(5,8) berarti x2 = 5 , y2 = 8
Persamaan garis yang melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8) adalah :
(y y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)
(y-4) / (8-4) = (x-3) / (5-3)
(y-4) / 4 = (x-3) / 2
2(y 4) = 4(x 3)
2y 8 = 4x 12
2y 4x = 8 12
2y 4x = -4
y 2x = -2
y 3 = -1/2 (x-2)
y = -1/2 x + 1 + 3
y = -1/2 x + 4
kali 2
2y = -x + 4
2y + x 4 = 0
Persamaan garis yang berhimpit
Garis-garis dengan persamaan y = m1x + c1 dan y = m2x + c2 berimpit, jika dan hanya
jika m1 = m2 dan c1 = c2 dan secara umum garis dengan persamaan ax+by+c = 0 akan
berhimpit dengan garis px+qy+r = 0 , jika p,q,r masing merupakan kelipatan dari a, b,
c
TINGGALKAN KOMENTAR
SISTEMPERSAMAANLINIER
2VARIABEL
DESEMBER 20, 2013
BAB IV
Sistem Persamaan Linear Dua Pariabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang
mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk
umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
px + qy = d
dimana: x dan y disebut variabel
a, b, p dan q disebut koefisien
c dan r disebut konstanta
C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi)
salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya x dan y, untuk
menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau
sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari salah satu variabel sama maka kita
dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya
menentukan variabel yang lain.
Contoh:
1. Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x +
3y = 6 dan x y = 3 !
Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x y = 3
Langkah I (eliminasi variabel y)
Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama, sehingga persamaan 2x + 3y =
6 dikalikan 1 dan persamaan
x y = 3 dikalikan 3.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 3 3x 3y = 9
5x = 15
x = 15/5
x=3
Langkah II (eliminasi variabel x)
Seperti langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama, sehingga
persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan
x y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 2 2x 2y = 6
5y = 0
y = 0/5
y=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.
1. 2. Metode Substitusi
Metode Substitusi Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode substitusi, terlebih dahulu kita n yatakan variabel yang satu ke
dalam variabel yang lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan
(menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang lainnya.
Contoh:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2x
+3y = 6 dan x y = 3
Penyelesaian:
Persamaan x y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan x =
y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut:
2x + 3y = 6
2 (y + 3) + 3y = 6
2y + 6 + 3y = 6
5y + 6 = 6
5y + 6 6 = 6 6
5y = 0
y = 0
Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan x = y + 3,
sehingga diperoleh:
x=y+3
x=0+3
x=3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(3,0)}
3. Metode Gabungan
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan,
kita menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.
Contoh:
Dengan metode gabungan tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x
5y = 2 dan x + 5y = 6 !
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh.
2x 5y = 2 1 2x 5y = 2
x + 5y = 6 2 2x +10y = 12
-15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3
Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.
x + 5y = 6
x + 5 (2/3) = 6
x + 10/15 = 6
x = 6 10/15
x = 22/3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}
TINGGALKAN KOMENTAR
OPERASIALJABARSMP
KELASVIIISEMESTERGANJIL
KELASVIIISEMESTERGANJIL
DESEMBER 20, 2013
BAB I
Operasi Aljabar
Bentuk-Bentuk seperti 2a , -5b, x3, 3p + 2qdisebut bentuk aljabar. Pada bentuk aljabar
2a,2 disebut koefisien, sedangkan a disebutvariabel( peubah ). Bentuk 5x2+ 13x + 6
disebut bentuk aljabar suku dua atau binom sedangkan bentuk 8x2 26xy +
15y2disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom.
1. a.Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, Dan Suku
1. Variabel
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan
huruf kecil a, b, c, z.
Contoh:
Suatu bilangan jika dikalikan 5 kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah 12. Buatlah
bentuk persamaannya!
Jawab:
Misalkan bilangan tersebut x, berarti5x 3 = 12. (x merupakan variabel)
2. Konstanta
Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel disebut
konstanta.
Contoh:
Tentukan konstanta pada bentuk aljabar berikut.
a. 2 x2+ 3xy + 7x y 8
b. 3 4 x2 x
Jawab:
a. Konstanta adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga konstanta dari 2 x2+
3xy + 7x y 8
adalah 8.
b. Konstanta dari 3 4 x2 x adalah 3.
3. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk
aljabar.
Contoh:
Tentukan koefisien x pada bentuk aljabar berikut.
a.5x2y + 3x
b.2x2+ 6x 3
Jawab:
a. Koefisien x dari 5 x2y + 3x adalah 3.
b. Koefisien x dari 2 x2+ 6x 3 adalah 6.
4. Suku
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
a.Suku satuadalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau
selisih.
Contoh: 3x, 4a2, 2ab,
b.Suku duaadalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih.
Contoh:a2+ 2, x + 2y, 3x2 5x,
c.Suku tigaadalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau
selisih.
1. b.Operasi Bentuk Aljabar
2. 1.Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan
pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku
yang sejenis.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut :
a. 4ax + 7ax
b. (2x2 3x + 2) + (4x2 5x + 1)
c. (3a2+ 5) (4a2 3a+ 2)
Penyelesaian:
a. 4ax + 7ax = (4 + 7)ax = 3ax
b. (2x2 3x + 2) + (4x2 5x + 1)
= 2x2 3x + 2 + 4x2 5x + 1
= 2x2+ 4x2 3x 5x + 2 + 1
= (2 + 4)x2+ (3 5)x + (2 + 1)
= 6x2 8x + 3
c. (3a2+ 5) (4a2 3a+ 2)
= 3a2+ 5 4a2+ 3a 2
= 3a2 4a2+ 3a+ 5 2
= (3 4)a2+ 3a+ (5 2)
= a2+ 3a+ 3
1. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a (b + c) = (a b) + (a c)
dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a (b c) = (a b)
(a c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada
perkalian bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua
dinyatakan sebagai berikut.
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
Contoh:
Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x 2) + 6(7x + 1)
d. 8(2x y + 3z)
Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x 2) + 6(7x + 1) = 3x 6 + 42x + 6
= (3 + 42)x 6 + 6
= 45x
d. 8(2x y + 3z) = 16x + 8y 24z
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil
kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif perkalian
terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan.
Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar,
dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar
suku dua dengan suku dua berikut.
(ax+b)(cx+d) = ax cx + ax d + b cx + b d
= acx2+ (ad +bc)x + bd
Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua
dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
(ax+b)(cx+d) = ax(cx +d) + b(cx +d)
= ax cx +ax d + b cx + b d
= acx2+adx +bcx +bd
= acx2+(ad + bc)x + bd
MATERI KELAS VIII SMP SEMESTER 1
TINGGALKAN KOMENTAR