Gerontik Askep
Gerontik Askep
31
KELOMPOK 7:
ENDAH MURNI
REZKY FAHRUDINUR RAMADHAN
TRI NURWAHYUNI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
JL. BATU BERLIAN NO.II TELP. (0531) 22960
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim
maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN
MASALAH GANGGUAN SEKSUAL. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
ii
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................
PEMBAHASAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................
J. RENCANA KEPERAWATAN..................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
2.2.. LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY DENGAN GANGGUAN SEKSUAL
PENGKAJIAN............................................................................................
15
ANALISA DATA.........................................................................................
18
RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................
BAB III
19
PENUTUP
22
22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas kehidupan
seksual ikut menentukan kualitas hidup. Hubungan seksual yang sehat adalah hubungan seksual yang
dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan tidak menimbulkan akibat buruk baik
fisik maupun psikis termasuk dalam hal ini pasangan lansia.
Dewasa lanjut (Late adult hood) atau lebih dikenal dengan istilah lansia adalah periode dimana
seseorang telah mencapai usia diatas 45 tahun. Pada periode ini masalah seksual masih mendatangkan
pandangan bias terutama pada wanita yang menikah, termasuk didalamnya aspek sosio-ekonomi. Pada
pria lansia masalah terbesar adalah masalah psikis dan jasmani, sedangkan pada wanita lansia lebih
didominasi oleh perasaan usia tua atau merasa tua.
Pada penelitian di negara barat, pandangan bias tersebut jelas terlihat. Penelitian Kinsey yang
mengambil sampel ribuan orang, ternyata hanya mengambil 31 wanita dan 48 pria yang berusia diatas 65
tahun. Penelitian Masters-Jonhson juga terutama mengambil sampel mereka yang berusia antara 50-70
tahun, sedang penelitian Hite dengan 1066 sampel hanya memasukkan 6 orang wanita berusia di atas 70
tahun(Alexander and Allison,1995).
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa:
Banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas seksual sampai usia yang cukup lanjut, dan aktifitas
tersebut hanya dibatasi oleh status kesehatan dan ketiadaan pasangan.
Aktifitas dan perhatian seksual pasangan suami istri lansia yang sehat berkaitan dengan pengalaman
seksual kedua pasangan tersebut sebelumnya.
Mengingat bahwa kemungkinan hidup seorang wanita lebih panjang dari pria, seorang wanita lansia
yang ditinggal mati suaminya akan sulit untuk menemukan pasangan hidup.
Saat ini jumlah wanita di Indonesia yang memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) diatas 45 tahun
lebih meningkat dan pada usia tersebut wanita masih berharap dapat melakukan hubungan seksual
secara normal. Karena faktor usia, hubungan seksual pada lansia umumnya memiliki frekwensi yang
relatif rendah, sehingga diperlukan suatu penelaahan tentang masalah seksual pada lansia.
Fenomena sekarang, tidak semua lansia dapat merasakan kehidupan seksual yang harmonis.
Ada tiga penyebab mengapa kehidupan seksual tidak harmonis. Pertama, komunikasi seksual diantara
pasangan tidak baik. Kedua, pengetahuan seksual tidak benar. Ketiga karena gangguan fungsi seksual
pada salah satu maupun kedua pihak bisa karena perubahan fisiologis maupun patologis.
Agar kualitas hidup lansia tidak sampai terganggu karena masalah seksual, maka setiap
disfungsi seksual harus segra diatasi dengan cara yang benar dan ilmiah. Yang perlu diperhatikan dalam
penanganan disfungsi seksual ialah pertama kita harus menentukan jenis disfungsi seksual dengan tepat,
mencari penyebabnya, memberikan pengobatan sesuai penyebab dan untuk memperbaiki fungsi seksual
seperti dijelaskan dalam makalah ini.
B.
1.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui masalah seksual pada masa usia lanjut
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
C.
1.
Manfaat
Bagi mahasiswa
Merupakan sumber tambahan informasi dan pengetahuan tentang permasalahan seksual pada masa
usia lanjut sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada saat praktik lapangan.
2.
D.
Rumusan Masalah
1.
2.
Apa perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan
seksual?
3.
Apa di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan fungsi
dan potensi seksual pada lanjut usia?
4.
5.
E.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif dengan
menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tehnik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan studi kepustakaan yaitu mempelajari Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber
lainnya yang berhubungan dengan judul makalah dan masalah yang dibahas
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang
terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika
Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Wanita
Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan eksterna berangsurangsur mengalami atrofi.
Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami pengecilan. Fornises menjadi
dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke dalam vagina. Sejak klimakterium, vagina berangsurangsur mengalami atropi, meskipun pada wanita belum pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan
berhenti berfungsi. Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-mukosa tidak lagi
mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan koitus, artinya makin
lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan atau pengecilan genitalia eksterna.
Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan dindingnya menipis,
miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan fibrotik. Serviks menyusut tidak menonjol, bahkan
lama-lama akan merata dengan dinding jaringan.
Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi keriput sebagai
akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi yang berulang sebelumnya, permukaan ovarium
menjadi rata lagi seperti anak oleh karena tidak terdapat folikel. Secara umum, perubahan fisik genetalia
interna dan eksterna dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi, pada umumnya
terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang pertumbuhannya oleh hormon estrogen dan progesteron.
2.
Pria
Prostat
Pembesaran prostat merupakan kejadian yang sering pada pria lansia, gejala yang timbul
merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai
katup yang berbentuk bola (Ball Valve Effect). Disamping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang
merupakan 40% dari komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot polos ini dibawah
pengaruh sistem alfa adrenergik. Timbulnya nodul mikroskopik sudah terlihat pada usia 25-30 tahun dan
terdapat pada 60% pria berusia 60 tahun, 90% pada pria berusia 85 tahun, tetapi hanya 50% yang
menjadi BPH Makroskopik dan dari itu hanya 50% berkembang menjadi BPH klinik yang menimbulkan
problem medik.
Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat karena meningkatnya enzim 5 alfa reduktase
yang mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron. Ini yang dianggap menjadi pendorong hiperplasi
kelenjar, otot dan stroma prostat. Sebenarnya selain proses menua rangsangan androgen ikut berperan
timbulnya BPH ini dapat dibuktikan pada pria yang di kastrasi menjelang pubertas tidak akan menderita
BPH pada usia lanjut.
Testis
Penuaan pada pria tidak menyebabkan berkurangnya ukuran dan berat testis tetapi sel yang
memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga
sperma berkurang sampai 50% dan testoteron juga menurun. Hal ini menyebabkan penuruna libido dan
kegiatan sex yang jelas menurun adalah multipel ejakulasi dan perpanjangan periode refrakter. Tetapi
banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas sexsual sampai umur lanjut.
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan
seksual menurut Kaplan adalah berikut ini :
1.
Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan kultural, kecemasan
akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi
bias bervariasi.Interval untuk meningkatkan hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta testoteron
menurun secara bertahap sejak usia 55 tahun akan mempengaruhi libido.
2.
Fase arousal
Lansia wanita: pembesaran payudara berkurang; terjadi penurunan flushing, elastisitas dinding vagina,
lubrikasi vagina dan peregangan otot-otot; iritasi uretra dan kandung kemih.
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat; penurunan produksi
sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron; elevasi testis ke perineum lebih lambat.
3.
Lase orgasmik
Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksil kemampuan
mendapatkan orgasme multipel berkurang.
Lansia pria : kemampuan mengontrol ejakulasi membaik; kekuatan dan jumlah konstraksi otot
berkurang; volume ejakulat menurun.
4.
Mungkin terdapat periode refrakter dimana pembangkitan gairah sampai timbulnya fase orgasme
berikutnya lebih sukar terjadi. Disfungsi seksual pada lansia tidak hanya disebabkan oleh perubahan
fisiologik saja, terdapat banyak penyebab lainnya seperti:
Penyebab iatrogenik
Tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang mungkin membuat
inadekuat konseling tentang efek prosedur operasi terhadap fungsi seksual.
C. Di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan penurunan fungsi dan
potensi seksual pada lanjut usia seperti :
1.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.
2.
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.
3.
4.
5.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas,
depresi, pikun dsb.
D. Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan sosial antara lain :
1.
Infark miokard
Mungkin mempunyai efek yang kecil pada fungsi seksual. Banyak pasien segan untuk terlibat
dalam hubungan seksual karena takut menyebabkan infark.
2.
Pasca stroke
Masalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena pasien mengalami
anxietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas, takut akan kehilangan cinta atau
dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah dan malu atas situasi. Pola seksual termasuk
kuantitas dan kualitas aktivitas seksual sebelum stroke sangat penting untuk diketahui sebelum nasehat
spesifik tentang aktivitas seksual ditawarkan. Karena sistem saraf otonomik jarang mengalami kerusakan
pada stroke, maka respon seksual mungkin tidak terpengaruh.
Libido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. Jika terjadi hemiplegi permanent maka
diperlukan penyesuaian pada aktivitas seksual. Perubahan penglihatan mungkin membatasi pengenalan
orang atau benda-benda, dalam beberapa kasus, pasien dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk
menggunakan area yang tidak mengalami kerusakan. Kelemahan motorik dapat menimbulkan kesulitan
mekanik, namun dapat diatasi dengan bantuan fisik atau tehnik bercinta alternatif. Kehilangan
kemampuan berbicara mungkin memerlukan sistem non-verbal untuk berkomunikasi.
3.
Kanker
Masalah seksual tidak terbatas pada kanker yang mengenai organ-organ seksual. Baik operasi
maupun pengobatan mengubah citra diri dan dapat menyebabkan disfungsi seksual (kekuatan dan libido)
untuk sementara waktu saja, walaupun tidak ada kerusakan saraf.
4.
Diabetes mellitus
Diabetes menyebabkan arteriosklerosis dan pada banyak kasus menyebabkan neuropati
autonomik. Hal ini mungkin menyebabkan disfungsi ereksi dan disfungsi vasokonstriksi yang memberikan
kontribusi untuk terjadinya disfungsi seksual.
5.
Arthritis
Beberapa posisi bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau kontraktur fleksi
mungkin mengganggu apabila distimulasi secara memadai. Nyeri dan kaku mungkin berkurang dengan
pemanasan, latihan, analgetik sebelum aktivitas seksual.
6.
7.
8.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, antara lain beberapa
obat anti hipertensi, estrogen, anti psikotik, sedatif, dan lain-lain.
Manajemen yang dilakukan tenaga kesehatan untuk mengatasi gangguan seksual pada lansia
adalah sebagai berikut :
1.
Dapatkan latar belakang medis mencakup daftar lengkap tentang obat-obatan yang dikonsumsi oieh
pasien.
2.
Konseling Psikoseksual
Therapi Hormon
Peralatan Mekanis
Bedah Pembuluh
3.
Bimbingan Psikososial
Bimbingan dan konseling sangat dipentingkan dalam rencana manajemen gangguan seks dan
dikombinasikan dengan penyembuhan pharmakologi.
4.
Penyembuhan Hormon
Pada pria lansia : Penggunaan suplemen testosteron untuk menyembuhkan viropause/andropause
pada pria (pemanasan dan ejakulasi).
5.
Pada wanita lansia : Terapi pengganti hormon (HRT) dengan pemberian estrogen pada klimakterium.
Penyembuhan dengan Obat
Oral phentholamin
1 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan perubahan
dalam mencapai kepuasan seksual
2. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
3.
No.
1.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan efek penyakit akut dan kronis
Dx. Kep.
1
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan
Intervensi
Pasien dapat menerima
1. Bantu pasien untuk
perubahan struktur tubuh
mengekspresikan perubahan
yang dialaminya
Kriteria hasil:
bertambahnya usia.
Mengekspresikan
2.
kenyamanan
1.
perubahan tersebut
2.
Mengekspresikan
Rasional
Agar pasien lebih bisa menerima
seksual.
kepercayaan diri
pikiran
3.
tubuhnya menurun
gel
Kaji perasaan/persepsi pasien 1.
positif
Kriteria hasil:
3.
4.
2.
1.
beradaptasi dengan
dengan pasien
2.
3.
3.
pasien
4.
orang lain
5.
3.
1.
perubahan pola
intervensi selanjutnya
Kelelahan
masalah kesehatannya.
Nyeri
Kriteria Hasil :
Nafas pendek
Mengidentifikasi
keterbatasannya pada
Imobilisasi
disebabkan masalah
Perubahan hormone
kesehatan
Depresi
Mengidentifikasi modifikasi
kegiatan seksual yang
terhadap keterbatasannya
2.
mengurangi factor-faktor
penyebab
oleh penyakit
khusus)
4.
No.
1.
1.
Dx. Kep.
1
1.
2.
IMPLEMENTASI
Implementasi
melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
percaya
- TD : 130 / 90 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
bertambahnya usia
- Suhu : 36C
hasil : klien mulai mau sedikit demi sedikit terbuka saat di - RR : 18 x/menit
bombing untuk mengekspresikan masalah nya
3.
4.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada usia lanjut, hambatan untuk aktivitas seksual yang dapat dibagi menjadi hambatan
eksternal yang datang dari lingkungan dan hambatan internal,yang terutama berasal dari subjek
lansianya sendiri. Hambatan eksternal biasanya berupa pandangan sosial, yang menganggap bahwa
aktivitas seksual tidak layak lagi dilakukan lagi oleh lansia.Hambatan eksternal bilamana seorang janda
atau duda akan menikah lagi sering kali juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai
alasan.
Hambatan internal psikologik seringkali sulit dipisahkan secara jelas dengan hambatan
eksternal. Seringkali seorang lansia sudah merasa tidak baisa dan tidaak pantas berpenampilan untuk
menarik lawan jenisnya. Pandangan sosial dan keagamaan tentang seksualitas diusia lanjut
menyebabkan keinginan dalam diri mereka ditekan sedemikian sehingga memberikan dampak pada
ketidakmampuan fisik, yang dikenal sebagai impotensia. Obat-obatan yang sering diberikan, pada
penderita usia lanjut dengan patologi multipel jika sering menyebabkan berbagai gangguan fungsi
seksual pada usia lanjut.
Masa tua merupakan masa yang sangat ditakuti dengan alasan terjadinya kemunduran fisik
terutama pada penampilan. Rasa khawatir akan kehilangan perhatian dari pasangan membawa akibat
terhadap frekwensi maupun kualitas hubungan seks, baik secara langsung maupun tidak.
Melalui konseling, peran konselor dan tenaga kesehatan dapat menjelaskan kondisi umum
dan masalah yang timbul pada masa usia lanjut serta pengaruhnya terhadap emosi, pola pikir dan
hubungan seksual sangat berpengaruh. Melalui beberapa tahapan konseling secara terbuka dan
kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, bisa diperoleh suatu pemecahan masalah
seksual pada lansia, dengan pemakaian krem vasoaktif, melakukan olah raga ringan dan konsumsi
makan seimbang, dan solusi-solusi lain secara bertahap masalah pada lansia akan terselesaikan.
B. SARAN
Permasalahan pada masa lansia sering terabaikan, tidak hanya di lingkungan keluarga lansia sendiri,
tetapi juga di lingkungan masyarakat bahkan pusat pelayanan kesehatan. Lansia sebagaimana pria dan
wanita mulai dari kanak-kanak hingga dewasa lainnya mempunya hak-hak untuk diperlakukan adil dan
sama, mendapat informasi dan pelayanan kesehatan yang sempurna dan optimal, serta diperlakukan dan
dihargai masa akhir usia mereka, merasakan kehidupan yang harmonis serta merasakan kenikmatan
seksual yang aman dan nyaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang permasalahan seksual pada
lansia baik pria maupun wanita perlu sebarluaskan sejak dini, dan perlunya kerjasama yang optimal
disetiap instansi pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini agar para lansia mendapatkan
kehidupan yang nayak, dan harmonis sebagai manusia dan warga negara seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
: Ny. S
TTL
: 7 juli 1943
Jenis kelamin
: perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: islam
Status perkawinan
: menikah
TB / BB
: 150 cm/45 kg
Golongan darah : O
Penampilan
: bersih, rapi,
Alamat
Hubungan
Alamat / telepon
: anak
:-
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
2.
Genogram
Laki-laki
Garis keturunan
Perempuan
Tinggal serumah
Garis Hubungan
Meninggal
Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM ataupun penyakit menular
seperti TB paru
C. RIWAYAT PEKERJAAN
: klien tidak bekerja, klien hanya berdiam diri
dirumah
Alamat pekerjaaan
: tidak ada
Jarak dari rumah
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
& kecukupan terhadap kebutuhan : dari anak tertua dan dari menantu klien
: kayu
Keadaan lantai
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
: jamban
Kebersihan lingkungan
: bersih
E.
RIWAYAT REKREASI
Hobby / minat
Keanggotaan organsasi
F.
SISTEM PENDUKUNG
Klien di dukung oleh seorang perawat
Jarak dari rumah
: 1000 km
Rumah sakit
: tidak ada
di lakukan keluarga : keluarga klien tidak melakukan perawatan khusus kepada klien di rumah
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
: semenjak klien tua, klien jarang melakukan sholat lima waktu
H. STATUS KESEHATAN
elama setahun yang lalu : setahun terakhir, klienmenderita maag dan asam urat
lama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan tidak prnah menderita penyakit yang parah, hsnya penyakit biasa seperti pilek,
demam
Keluhan utama
1.
Provocative / palliative
: maag
2.
Quality / quantity
: seperti di tusuk-tusuk
3.
Region
: di uluhati
4.
Severity scale
: 4 (0-10)
5.
Timing
: kadang-kadang
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan : klien mengerti kalau sakit harus ke puskesmas
untuk berobat. .
Obat obatan :
NO
1
2
3
4
5
6
7
NAMA OBAT
ANTASIDA
Cimetidine
Paracetamol
Vit B.komplek
Allopurinol
Piroxicam
Vit B.1
DOSIS
2 X sehari
3 x sehari
1 x sehari
2 x sehari
3 x sehari
3 x sehari
2 x sehari
Makanan
Factor lingkungan
KETERANGAN
Sebelum makan
Sesudah makan
Bila nyeri
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
I.
Aktivitas
: klien tidur cukup, tidur malam 7 jam dan tidur siang 1 jam dalam sehari, klien merasa puas saat
bangun
: untuk kebersihan klien mengerti dan membersihkan diri setiap mandi baik itu oral hygiene maupun
vulva hygiene
: saat ditanya klien mengatakan bahwa klien masih berhubungan seksual dengan suaminya tapi
sekarang sudah mulai jarang karena keinginan untuk berhubungan itu mulai menurun sementara suami
klien masih mempunyai keinginan yang kuat.
: klien jarang berekreasi ketempat yang jauh mengingat kondisi klien, klien hanya main kerumah
tetangga yang berada di dekat rumah
J.
Konsep diri
Emos
: klien mulai sulit untuk beradabtasi terhadap lingkungan maupun orang baru
Mekanisme pertahanan diri
: tidak terkaji
Status mental
Tingkat kesadaran
: kompos mentis
Afasia
:-
Kemampuan interaksi
Vertigo
= 5 (kemungkinan depresi)
APGAR
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
: TD : 130/90 mmHg
nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
suhu : 36 C
TB : 150 cm
BB : 50 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk dada
: simetris
Nyeriwaktubernafas
3. Polanafas
a.
Frekuensi nafas
: 18x/menit
4. Bunyinafas
a.
Normal
Vasikuler di
Bronchial di
Bronchovesikuler di
5. Pergerakan dada
6. Tractilfremitis / fremitus vocal
7. Alat bantu pernafasan
: intercostal
: tidak meningkat dan tidak menurun
: tidak memakai alat bantu pernafasan
: 88 x/menit ,kuat
2. Bunyi jantung
: normal
3. Letak jantung
4. Pembesaran jantung
5. Nyeri dada
6. Edema
7. Clubbing finger
: tidak ada
: kompos mentis
1. GCS
Total GCS
: E4 M6 V5
: 15
2. Reflex
: normal
3. Koordinasi gerak
: ya
4. Kejang
: tidak
PENGINDERAAN (persepsisensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
: normal
b. Visus
:-
c. Pupil
: isokor
e. Medan penglihatan
: normal
f.
Butawarna
: tidak
2. Hidung (penciuman)
a.
Bentuk
: normal
b.
Gangguan penciuman
: tidak ada
3. Telinga (pendengaran)
a.
Aurikel
b.
Membrab tympani
: agak keruh
c.
Otorrhoea
: tidak ada
d.
Gangguan pendengaran
: ya
e.
Tinnitus
: tidak
4. Perasa
: menurun
5. Peraba
: menurun
Produksi urine
: 500 ml/hari
Frekuensi
: >3 x/hari
Warna
: kuning
Bau
: khas amoniak
b) Lidah
: agak kotor
d) Tenggorokan
e) Abdomen
: kenyal
f) Pembesaran hepar
g) Pembesaran lien
h) Asites
Obat pencahar
Dislokasi
Hematom
2. Integument
Warna kulit
: kuning langsat
Akral
: hangat
Turgor
: tidak elastis
Tulang belakang
: kiposis
REPRODUKSI
Perempuan :
Payudara
Bentuk
: normal
Benjolan
: tidakada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
Siklus haid
: sudah menoupose
ENDOKRIN
1. Factor alergi
2. Kelainan endokrin
PENGETAHUAN
ANALISA DATA
NO
1
DATA
DS : klien mengatakan keinginan untuk
ETIOLOGI
Perubahan struktur
tubuh / fungsi
PROBLEM
Disfungsi seksual
No.
1
Dx. Kep.
1
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan
Intervensi
Pasien dapat menerima
1. Lakukan pendekatan dan bina 1.
Rasional
Agar klien mau mengungkapkan
masalah nya
dengan pasien
yang dialaminya
2.
Kriteria hasil:
mengekspresikan perubahan
Mengekspresikan
kenyamanan
Mengekspresikan
kepercayaan diri
2.
bertambahnya usia.
3.
3.
4.
No.
1
IMPLEMENTASI
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit mengerti
percaya
- TD : 130 / 90 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
bertambahnya usia
- Suhu : 36C
hasil : klien mulai mau sedikit demi sedikit terbuka saat di - RR : 18 x/menit
bombing untuk mengekspresikan masalah nya
umur : 69 tahun
Agama : islam
suku : dayak
Alamat : islam
SKOR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah kesalahan total
PERYANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apa sekarang ini ?
Apa nama tempat ini ?
Dimana alamat anda ?
Kapan anda lahir ?
Berapa umur anda ?
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa presiden sebelumnya?
Siapa nama kecil ibu anda ?
15 - 6
JAWABAN
28
Rabu
Rumah saya
camba
Tahun 43 an
lupa
SBY
Megawati
Tidak tahu
9
2
Keterangan :
NO
1
2
3
4
5
6
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ? (dd/mm/hh)
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapa no. Telp, bila tidak ada, no rumah / jalan ?
Berapakah usia anda ?
Kapan anda lahir ?
BENAR
SALAH
7
8
9
10
JUMLAH KESALAHAN :
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : gangguan intelektual ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelektual sedang
8-10 kesalahan : gangguan intelektual berat
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Mar
31
KELOMPOK5:
ADITYATAGAF
DESINOVIANTY
RYANNOORPRATAMA
SUMIANTI
WANTOANDREANTO
AKADEMIKEPERAWATAN
PEMERINTAHKABUPATENKOTAWARINGINTIMUR
JL.BATUBERLIANNO.IITELP.(0531)22960
2012
KATAPENGANTAR
PujisyukurkepadaTuhanYangMahaEsakarenaberkattaufikdanhidayahNya,
makalahinidapatdiselesaikan.Makalahinimerupakanmakalahpengetahuanbagi
mahasiswa/iakperpemkabkotimmaupunparapembacauntukbidangIlmuPengetahuan.
Makalahinisendiridibuatgunamemenuhisalahsatutugaskuliahdari
dosenmatakuliahKeperawatanAnakIdenganjudulASUHANKEPERAWATAN
GERONTIKPADANY.RDENGANMASALAHGANGGUANO2DANCO2.
Dalampenulisanmakalahinipenulisberusahamenyajikanbahasayangsederhanadan
mudahdimengertiolehparapembaca.
Penulismenyadaribahwamakalahinijauhdarisempurnadanmasihbanyak
kekurangan.Olehkarenanya,penulismenerimakritikdansaranyangpositifdan
membangundarirekanrekanpembacauntukpenyempurnaanmakalahini.Penulisjuga
mengucapkanbanyakterimakasihkepadarekanrekanyangtelahmembantudalam
penyelesaianmakalahini.
Amin.
Akhirkata,semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemua.
Sampit, Maret2012
Penulis
DAFTARISI
HALAMANJUDUL
KATAPENGANTAR
ii
DAFTARISI
BAB
BAB
iii
PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG
1.2
TUJUANPENULISAN
1.3
RUMUSANMASALAH
1.4
METODEPENULISAN
1.5
SISTEMATIKAPENULISAN
II
PEMBAHASAN
2.1 LAPORANPENDAHULUANASUHANKEPERAWATANGERONTIKPADANY
RDENGANGANGGUANO2DANCO2
A.Pengertianoksigenasi
B.Tujuanpemberianoksigenasi
C.Anatomifisiologisistempernafasan
D.Factoryangmempengaruhisistempernafasan
E.PENATALAKSANAAN
F.MASALAHKEPERAWATAN
G.DIAGNOSAKEPERAWATAN
H.RENCANAKEPERAWATAN
DAFTARKEPUSTAKAAN
2.2 LAPORANKASUSASUHANKEPERAWATANGERONTIKPADANYDENGAN
GANGGUANo2danco2
PENGKAJIAN
15
ANALISADATA
18
RENCANAKEPERAWATAN
BAB
III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
22
3.2SARAN
22
DAFTARPUSTAKA
19
BABI
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
O2danCO2merupakanbagiandarikehidupanmanusia,sehinggakualitasoksigenasi
ikutmenentukankualitashidup.Oksigenasiadalahmemberikanalirangasoksigen(O2)
lebihdari21%padatekanan1atmosfirsehinggakonsentrasioksigenmeningkatdalam
tubuh.memberikanpengobatansesuaipenyebabdanuntukmemperbaikifungsi
oksigenasisepertidijelaskandalammakalahini.
B.Tujuan
TujuanInstruksionalUmum
Setelahmempelajarimateriini,pesertadidikdiharapkanmampumemberikanasuhan
keperawatanpadapasiendengangangguanpemenuhankebutuhanoksigenasi.
TujuanInstruksionalKhusus
Setelahmenyelesaikanbabini,pesertadidikakanmampuuntuk:
1.Menjelaskanpengertianoksigenasi
2.Menjelaskantujuanpemberianoksigen
3.Menguraikanstukturanatomisistempernapasansertafungsinya
4.Menguraikanfisiologisistempernapasan(ventilasi,difusidantransportasi)
5.Menjelaskanfaktorfaktoryangmempengaruhipernapasan
6.Menjelaskanmasalahmasalahyangtimbuldalampemenuhankebutuhanoksigen
7.Mengidentifikasitindakankeperawatanuntukmempertahankandanmemenuhi
kebutuhanpertukaranO2danCO2:
a.Pengaturanposisi
b.Latihannafasdalam
c.Batukefektif
d.Hidrasi
e.Inhalasi
f.PemberianO2
g.Fisioterapidada(vibrasidanperkusi)
h.Posturaldrainage
i.Massagepunggung
j.Pengumpulandahak
8.Menjelaskanpengkajianfungsipernapasan
9.Menjelaskankemungkinandiagnosakeperawatanyangtimbul
10.Menjelaskanperencanaan,tujuanyangakandicapaisecaraumum
11.Menjelaskanintervensikeperawatansertaevaluasi
C.Manfaat
1.Bagimahasiswa
Merupakansumbertambahaninformasidanpengetahuantentangpermasalahan
oksigenasipadamasausialanjutsebagaiacuandalammemberikanpelayanan
keperawatanpadasaatpraktiklapangan.
2.Bagiinstitusidancivitasakademika
Mengukurpengetahuandanpengalamanmahasiswadalammenyusunsuatumakalah
denganmengambildariberbagaisumberliteraturesertadijadikansebagaisumberbacaan
tambahandiperpustakaan
D.RumusanMasalah
1.Apapengertianoksigenasi?
2.Apatujuanpemberianoksigenasi?
3.Apasajaanatomisistempernafasan?
4.Apafisiologisistempernafasan?
5.Apasajafactorfactoryangmempengaruhipernafasan?
E.MetodePenulisan
Metodeyangdigunakandalampenulisanmakalahiniyaitumetodedeskriptif
denganmenggunakanstudimelaluipendekatanproseskeperawatandenganlangkah
langkahpengkajian,perumusandiagnosa,perencanaan,pelaksanaandanevaluasi.
Tehnikpengumpulandatayaitudenganmenggunakanstudikepustakaanyaitu
mempelajariDokumentasiKeperawatansertasumbersumberlainnyayang
berhubungandenganjudulmakalahdanmasalahyangdibahas
F.SistematikaPenulisan
SistematikapenulisanmakalahiniyaituKataPengantar,DaftarIsi,BabI
PendahuluanyangterdiridariLatarBelakang,RumusanMasalah,TujuanPenulisan,
MetodePenulisan,danSistematikaPenulisan.BabIIPembahasan.BabIIIPenutup
yangterdiridariKesimpulandanSaran.DaftarPustaka.
BABII
PEMBAHASAN
I.PENGERTIANOKSIGENASI
Oksigenasiadalahmemberikanalirangasoksigen(O2)lebihdari21%pada
tekanan1atmosfirsehinggakonsentrasioksigenmeningkatdalamtubuh.
II.TUJUANPEMBERIANOKSIGENASI
1.Untukmempertahankanoksigenyangadekuatpadajaringan
2.Untukmenurunkankerjaparuparu
3.Untukmenurunkankerjajantung
III.ANATOMISISTEMPERNAPASAN
A.SaluranNafasAtas
1.Hidung
Terdiriatasbagianeksternaldaninternal
Bagianeksternalmenonjoldariwajahdandisanggaolehtulanghidungdan
kartilago
Bagianinternalhidungadalahronggaberlorongyangdipisahkanmenjadi
ronggahidungkanandankiriolehpembagivertikalyangsempit,yangdisebut
septum
Ronggahidungdilapisidenganmembranmukosayangsangatbanyak
mengandungvaskularyangdisebutmukosahidung
Permukaanmukosahidungdilapisiolehselselgobletyangmensekresi
lendirsecaraterusmenerusdanbergerakkebelakangkenasofaringoleh
gerakansilia
Hidungberfungsisebagaisaluranuntukudaramengalirkedandariparu
paru
Hidungjugaberfungsisebagaipenyaringkotorandanmelembabkanserta
menghangatkanudarayangdihirupkedalamparuparu
Hidungjugabertanggungjawabterhadapolfaktori(penghidu)karena
reseptorolfaktoriterletakdalammukosahidung,danfungsiiniberkurang
sejalandenganpertambahanusia
2.Faring
Faringatautenggorokmerupakanstruktursepertitubayangmenghubungkan
hidung
danronggamulutkelaring
Faringdibagimenjaditigaregion:nasal(nasofaring),oral(orofaring),danlaring
(laringofaring)
Fungsifaringadalahuntukmenyediakansaluranpadatraktusrespiratoriusdan
digestif
3.Laring
Laringatauorgansuaramerupakanstrukturepitelkartilagoyangmenghubungkan
faringdantrakea
Laringseringdisebutsebagaikotaksuaradanterdiriatas:
Epiglotis:daunkatupkartilagoyangmenutupiostiumkearahlaringselama
menelan
Glotis:ostiumantarapitasuaradalamlaring
Kartilagotiroid:kartilagoterbesarpadatrakea,sebagiandarikartilagoini
membentuk
jakun(Adamsapple)
Kartilagokrikoid:satusatunyacincinkartilagoyangkomplitdalamlaring(terletak
dibawahkartilagotiroid)
Kartilagoaritenoid:digunakandalamgerakanpitasuaradengankartilagotiroid
Pitasuara:ligamenyangdikontrololehgerakanototyangmenghasilkanbunyi
suara(pitasuaramelekatpadalumenlaring)
Fungsiutamalaringadalahuntukmemungkinkanterjadinyavokalisasi
Laringjugaberfungsimelindungijalannafasbawahdariobstruksibendaasing
danmemudahkanbatu
4.Trakea
Disebutjugabatangtenggorok
Ujungtrakeabercabangmenjadiduabronkusyangdisebutkarina
B.SaluranNafasBawah
1.Bronkus
Terbagimenjadibronkuskanandankiri
Disebutbronkuslobariskanan(3lobus)danbronkuslobariskiri(2bronkus)
Bronkuslobariskananterbagimenjadi10bronkussegmentaldanbronkuslobaris
kiri terbagimenjadi9bronkussegmental
Bronkussegmentalisinikemudianterbagilagimenjadibronkussubsegmentalyang
dikelilingiolehjaringanikatyangmemiliki:arteri,limfatikdansaraf
2.Bronkiolus
Bronkussegmentalbercabangcabangmenjadibronkiolus
Bronkiolusmengadungkelenjarsubmukosayangmemproduksilendiryang
membentuk selimuttidakterputusuntukmelapisibagiandalamjalannapas
3.BronkiolusTerminalis
Bronkiolusmembentukpercabanganmenjadibronkiolusterminalis(yangtidak
mempunyaikelenjarlendirdansilia)
4.Bronkiolusrespiratori
Bronkiolusterminaliskemudianmenjadibronkiolusrespiratori
Bronkiolusrespiratoridianggapsebagaisalurantransisionalantarajalannapaskonduksi
dan
jalanudarapertukarangas
5.DuktusalveolardanSakusalveolar
Bronkiolusrespiratorikemudianmengarahkedalamduktusalveolardansakusalveolar
Dankemudianmenjadialveoli
6.Alveoli
MerupakantempatpertukaranO2danCO2
Terdapatsekitar300jutayangjikabersatumembentuksatulembarakanseluas70m2
Terdiriatas3tipe:
SelselalveolartipeI:adalahselepitelyangmembentukdindingalveoli
SelselalveolartipeII:adalahselyangaktifsecarametabolikdanmensekresisurfaktan
(suatufosfolipidyangmelapisipermukaandalamdanmencegahalveolaragartidak
kolaps)
SelselalveolartipeIII:adalahmakrofagyangmerupakanselselfagotosisdanbekerja
sebagaimekanismepertahanan
PARU
Merupakanorganyangelastisberbentukkerucut
Terletakdalamronggadadaatautoraks
Keduaparudipisahkanolehmediastinumsentralyangberisijantungdanbeberapa
pembuluhdarahbesar
Setiapparumempunyaiapeksdanbasis
Parukananlebihbesardanterbagimenjadi3lobusolehfisurainterlobaris
Parukirilebihkecildanterbagimenjadi2lobus
Loboslobustersebutterbagilagimenjadibeberapasegmensesuaidengansegmen
bronkusnya
PLEURA
Merupakanlapisantipisyangmengandungkolagendanjaringanelastis
Terbagimejadi2:
Pleuraparietalisyaituyangmelapisironggadada
Pleuraviseralisyaituyangmenyelubingisetiapparuparu
Diantarapleuraterdapatronggapleurayangberisicairantipispleurayangberfungsi
untukmemudahkankeduapermukaanitubergerakselamapernapasan,jugauntuk
mencegahpemisahantoraksdenganparuparu
Tekanandalamronggapleuralebihrendahdaritekananatmosfir,haliniuntuk
mencegahkolapparuparu
IV.FISIOLOGISISTEMPERNAPASAN
Bernafas/pernafasanmerupkanprosespertukaranudaradiantaraindividudan
lingkungannyadimanaO2yangdihirup(inspirasi)danCO2yangdibuang
(ekspirasi).
Prosesbernafasterdiridari3bagian,yaitu:
1.Ventilasiyaitumasukdankeluarnyaudaraatmosfirdarialveoluskeparuparu
atausebaliknya.Proseskeluarmasuknyaudaraparuparutergantungpadaperbedaan
tekananantaraudaraatmosfirdenganalveoli.Padainspirasi,dada,mengembang,
diafragmaturundanvolumeparubertambah.Sedangkanekspirasimerupakan
gerakanpasif.
Faktorfaktoryangmempengaruhiventilasi:
a.Tekananudaraatmosfir
b.Jalannafasyangbersih
c.Pengembanganparuyangadekuat
2.Difusiyaitupertukarangasgas(oksigendankarbondioksida)antaraalveolusdan
kapilerparuparu.Proseskeluarmasuknyaudarayaitudaridarahyang
bertekanan/konsentrasilebihbesarkedarahdengantekanan/konsentrasiyanglebih
rendah.Karenadindingalveolisangattipisdandikelilingiolehjaringanpembuluh
darahkapileryangsangatrapat,membraninikadangdisebutmembranrespirasi.
Perbedaantekananpadagasgasyangterdapatpadamasingmasingsisimembran
respirasisangatmempengaruhiprosesdifusi.Secaranormalgradientekananoksigen
antaraalveolidandarahyangmemasukikapilerpulmonalsekitar40mmHg.
Faktorfaktoryangmempengaruhidifusi:
a.Luaspermukaanparu
b.Tebalmembranrespirasi
c.Jumlahdarah
d.Keadaan/jumlahkapilerdarah
e.Afinitas
f.Waktuadanyaudaradialveoli
3.Transporyaitupengangkutanoksigenmelaluidarahkeselseljaringantubuhdan
sebaliknyakarbondioksidadarijaringantubuhkekapiler.
Oksigenperluditransportasikandariparuparukejaringandankarbondioksidaharus
ditransportasikandarijaringankembalikeparuparu.Secaranormal97%oksigen
akanberikatandenganhemoglobindidalamseldarahmerahdandibawakejaringan
sebagaioksihemoglobin.Sisanya3%ditransportasikankedalamcairanplasmadan
selsel.
Faktorfaktoryangmempengaruhilajutransportasi:
a.Curahjantung(cardiacOutput/CO)
b.Jumlahseldarahmerah
c.Hematokritdarah
d.Latihan(exercise)
V.FAKTORFAKTORYANGMEMPENGARUHIPERNAPASAN
Faktorfaktoryangmempengaruhioksigenasiadalah:
1.TahapPerkembangan
Saatlahirterjadiperubahanrespirasiyangbesaryaituparuparuyangsebelumnya
berisicairanmenjadiberisiudara.Bayimemilikidadayangkecildanjalannafasyang
pendek.Bentukdadabulatpadawaktubayidanmasakanakkanak,diameterdari
depankebelakangberkurangdenganproporsiterhadapdiametertransversal.Pada
orangdewasathorakdiasumsikanberbentukoval.Padalanjutusiajugaterjadi
perubahanpadabentukthorakdanpolanapas.
2.Lingkungan
Ketinggian,panas,dingindanpolusimempengaruhioksigenasi.Makintinggidaratan,
makinrendahPaO2,sehinggamakinsedikitO2yangdapatdihirupindividu.Sebagai
akibatnyaindividupadadaerahketinggianmemilikilajupernapasandanjantungyang
meningkat,jugakedalamanpernapasanyangmeningkat.
Sebagairesponterhadappanas,pembuluhdarahperiferakanberdilatasi,sehingga
darahakanmengalirkekulit.Meningkatnyajumlahpanasyanghilangdaripermukaan
tubuhakanmengakibatkancurahjantungmeningkatsehinggakebutuhanoksigenjuga
akanmeningkat.Padalingkunganyangdinginsebaliknyaterjadikontriksipembuluh
darahperifer,akibatnyameningkatkantekanandarahyangakanmenurunkan
kegiatankegiatanjantungsehinggamengurangikebutuhanakanoksigen.
3.GayaHidup
Aktifitasdanlatihanfisikmeningkatkanlajudankedalamanpernapasandandenyut
jantung,demikianjugasuplayoksigendalamtubuh.Merokokdanpekerjaantertentu
padatempatyangberdebudapatmenjadipredisposisipenyakitparu.
4.StatusKesehatan
Padaorangyangsehatsistemkardiovaskulerdanpernapasandapatmenyediakan
oksigenyangcukupuntukmemenuhikebutuhantubuh.Akantetapipenyakitpada
sistemkardiovaskulerkadangberakibatpadaterganggunyapengirimanoksigenkesel
seltubuh.Selainitupenyakitpenyakitpadasistempernapasandapatmempunyaiefek
sebaliknyaterhadapoksigendarah.Salahsatucontohkondisikardiovaskuleryang
mempengaruhioksigenadalahanemia,karenahemoglobinberfungsimembawa
oksigendankarbondioksidamakaanemiadapatmempengaruhitransportasigasgas
tersebutkedandarisel.
5.Narkotika
Narkotikasepertimorfindandapatmenurunkanlajudankedalampernapasanketika
depresipusatpernapasandimedula.Olehkarenaitubilamemberikanobatobat
narkotikanalgetik,perawatharusmemantaulajudankedalamanpernapasan.
6.Perubahan/gangguanpadafungsipernapasan
Fungsipernapasandapattergangguolehkondisikondisiyangdapatmempengarhi
pernapasanyaitu:
a.Pergerakanudarakedalamataukeluarparu
b.Difusioksigendankarbondioksidaantaraalveolidankapilerparu
c.Transporoksigendantranspordioksidamelaluidarahkedandariseljaringan.
Gangguanpadarespirasiyaituhipoksia,perubahanpolanapasdanobstruksisebagian
jalannapas.
Hipoksiayaitusuatukondisiketikaketidakcukupanoksigendidalamtubuhyang
diinspirasisampaijaringan.Halinidapatberhubungandenganventilasi,difusigas
atautransporgasolehdarahyangdapatdisebabkanolehkondisiyangdapatmerubah
satuataulebihbagianbagiandariprosesrespirasi.Penyebablainhipoksiaadalah
hipoventilasialveolaryangtidakadekuatsehubungandenganmenurunnyatidal
volume,sehinggakarbondioksidakadangberakumulasididalamdarah.
Sianosisdapatditandaidenganwarnakebiruanpadakulit,dasarkukudanmembran
mukosayangdisebabkanolehkekurangankadaroksigendalamhemoglobin.
Oksigenasiyangadekuatsangatpentinguntukfungsiserebral.Korteksserebraldapat
mentoleransihipoksiahanyaselama35menitsebelumterjadikerusakanpermanen.
Wajahoranghipoksiaakutbiasanyaterlihatcemas,lelahdanpucat.
7.Perubahanpolanafas
Pernapasanyangnormaldilakukantanpausahadanpernapasaninisamajaraknyadan
sedikitperbedaankedalamannya.Bernapasyangsulitdisebutdyspnoe(sesak).
Kadangkadangterdapatnapascupinghidungkarenausahainspirasiyangmeningkat,
denyutjantungmeningkat.Orthopneoyaituketidakmampuanuntukbernapaskecuali
padaposisidudukdanberdirisepertipadapenderitaasma.
8.Obstruksijalannapas
Obstruksijalannapaslengkapatausebagaiandapatterjadidisepanjangsaluran
pernapasandisebelahatasataubawah.Obstruksijalannapasbagianatasmeliputi:
hidung,pharing,laringatautrakhea,dapatterjadikarenaadanyabendaasingseperti
makanan,karenalidahyangjatuhkebelakang(otrhopharing)bilaindividutidaksadar
ataubilasekresimenumpukdisalurannapas.
Obstruksijalannapasdibagianbawahmelibatkanoklusisebagianataulengkapdari
salurannapaskebronkhusdanparuparu.Mempertahankanjalannapasyangterbuka
merupakanintervensikeperawatanyangkadangkadangmembutuhkantindakanyang
tepat.Onbstruksisebagianjalannapasditandaidenganadanyasuaramengorokselama
inhalasi(inspirasi).
VI.PENGKAJIANKEPERAWATAN
Secaraumumpengkajiandimulaidenganmengumpulkandatatentang:
1.Biodatapasien(umur,sex,pekerjaan,pendidikan)
Umurpasienbisamenunjukkantahapperkembanganpasienbaiksecarafisikmaupun
psikologis,jeniskelamindanpekerjaanperludikajiuntukmengetahuihubungandan
pengaruhnyaterhadapterjadinyamasalah/penyakit,dantingkatpendidikandapat
berpengaruhterhadappengetahuankliententangmasalahnya/penyakitnya.
2.Keluhanutamadanriwayatkeluhanutama(PQRST)
Keluhanutamaadalahkeluhanyangpalingdirasakanmenggangguolehklienpada
saatperawatmengkaji,danpengkajiantentangriwayatkeluhanutamaseharusnya
mengandungunsurPQRST(Paliatif/Provokatif,Quality,Regio,Skala,danTime)
3.Riwayatperkembangan
a.Neonatus:3060x/mnt
b.Bayi:44x/mnt
c.Anak:2025x/mnt
d.Dewasa:1520x/mnt
e.Dewasatua:volumeresidumeningkat,kapasitasvitalmenurun
4.Riwayatkesehatankeluarga
Dalamhaliniperludikajiapakahadaanggotakeluargayangmengalamimasalah/
penyakityangsama.
5.Riwayatsosial
Perludikajikebiasaankebiasaankliendankeluarganya,misalnya:merokok,
pekerjaan,rekreasi,keadaanlingkungan,faktorfaktoralergendll.
6.Riwayatpsikologis
Disiniperawatperlumengetahuitentang:
a.Perilaku/tanggapanklienterhadapmasalahnya/penyakitnya
b.Pengaruhsakitterhadapcarahidup
c.Perasaanklienterhadapsakitdantherapi
d.Perilaku/tanggapankeluargaterhadapmasalah/penyakitdantherapi
7.Riwayatspiritual
8.Pemeriksaanfisik
a.Hidungdansinus
Inspeksi:cupinghidung,deviasiseptum,perforasi,mukosa(warna,bengkak,eksudat,
darah),kesimetrisanhidung.
Palpasi:sinusfrontalis,sinusmaksilaris
b.Faring
Inspeksi:warna,simetris,eksudatulserasi,bengkak
c.Trakhea
Palpasi:dengancaraberdiridisampingkananpasien,letakkanjaritengahpadabagian
bawahtrakheadanrabatrakheakeatas,kebawahdankesampingsehingga
kedudukantrakheadapatdiketahui.
d.Thoraks
Inspeksi:
Postur,bervariasimisalnyapasiendenganmasalahpernapasankronisklavikulanya
menjadielevasikeatas.
Bentukdada,padabayiberbedadenganorangdewasa.Dadabayiberbentuk
bulat/melingkardengandiameteranteroposteriorsamadengandiametertranversal
(1:1).Padaorangdewasaperbandingandiameteranteroposteriordantranversal
adalah1:2
Beberapakelainanbentukdadadiantaranya:Pigeonchestyaitubentukdadayang
ditandaidengandiametertranversalsempit,diameteranteroposteriormembesardan
sternumsangatmenonjolkedepan.Funnelchestmerupakankelainanbawaandengan
ciriciriberlawanandenganpigeonchest,yaitusternummenyempitkedalamdan
diameteranteroposteriormengecil.Barrelchestditandaidengandiameterantero
posteriordantranversalsamaatauperbandingannya1:1.
Kelainantulangbelakangdiantaranya:Kiposisataubungkukdimanapunggung
melengkung/cembungkebelakang.Lordosisyaitudadamembusungkedepanatau
punggungberbentukcekung.Skoliosisyaitutergeliatnyatulangbelakangkesalahsatu
sisi.
Polanapas,dalamhaliniperludikajikecepatan/frekuensipernapasanapakah
pernapasanklieneupneayaitupernapasannormaldimanakecepatan1624x/mnt,
klientenang,diamdantidakbutuhtenagauntukmelakukannya,atautachipneayaitu
pernapasanyangcepat,frekuensinyalebihdari24x/mnt,ataubradipneayaitu
pernapasanyanglambat,frekuensinyakurangdari16x/mnt,ataukahapneayaitu
keadaanterhentinyapernapasan.
Perlujugadikajivolumepernapasanapakahhiperventilasiyaitubertambahnyajumlah
udaradalamparuparuyangditandaidenganpernapasanyangdalamdanpanjang
ataukahhipoventilasiyaituberkurangnyaudaradalamparuparuyangditandaidengan
pernapasanyanglambat.
Perlujugadikajisifatpernapasanapakahklienmenggunakanpernapasandadayaitu
pernapasanyangditandaidenganpengembangandada,ataukahpernapasanperutyaitu
pernapasanyangditandaidenganpengembanganperut.
Perlujugadikajiritme/iramapernapasanyangsecaranormaladalahreguleratau
irreguler,ataukahklienmengalamipernapasancheynestokesyaitupernapasanyang
cepatkemudianmenjadilambatdankadangdiselingiapnea,ataupernapasankusmaul
yaitupernapasanyangcepatdandalam,ataupernapasanbiotyaitupernapasanyang
ritmemaupunamplitodunyatidakteraturdandiselingiperiodeapnea.
Perlujugadikajikesulitanbernapasklien,apakahdispneayaitusesaknapasyang
menetapdankebutuhanoksigentidakterpenuhi,ataukahortopneayaitukemampuan
bernapashanyabiladalamposisidudukatauberdiri.
Perlujugadikajibunyinapas,dalamhaliniperludikajiadanyastertor/mendengkur
yangterjadikarenaadanyaobstruksijalannapasbagianatas,ataustidoryaitubunyi
yangkeringdannyaringdandidengarsaatinspirasi,atauwheezingyaitubunyinapas
sepertiorangbersiul,atauralesyaitubunyiyangmendesakataubergelembungdan
didengarsaatinspirasi,ataukahronchiyaitubunyinapasyangkasardankeringserta
didengarsaatekspirasi.
Perlujugadikajibatukdansekresinya,apakahklienmengalamibatukproduktifyaitu
batukyangdiikutiolehsekresi,ataubatuknonproduktifyaitubatukkeringdankeras
tanpasekresi,ataukahhemoptueyaitubatukyangmengeluarkandarah
Statussirkulasi,dalamhaliniperludikajiheartrate/denyutnadiapakahtakhikardi
yaitudenyutnadilebihdari100x/mnt,ataukahbradikhardiyaitudenyutnadikurang
dari60x/mnt.
Jugaperludikajitekanandarahapakahhipertensiyaitutekanandaraharteriyang
tinggi,ataukahhipotensiyaitutekanandaraharteriyangrendah.
Jugaperludikajitentangoksigenasipasienapakahterjadianoxiayaitusuatukeadaan
denganjumlahoksigendalamjaringankurang,atauhipoxemiayaitusuatukeadaan
denganjumlahoksigendalamdarahkurang,atauhipoxiayaituberkurangnya
persediaanoksigendalamjaringanakibatkelainaninternalataueksternal,atau
cianosisyaituwarnakebirubiruanpadamukosamembran,kukuataukulitakibat
deoksigenasiyangberlebihandariHb,ataukahclubbingfingeryaitumembesarnya
jarijaritanganakibatkekuranganoksigendalamwaktuyanglama.
Palpasi:
Untukmengkajikeadaankulitpadadindingdada,nyeritekan,massa,peradangan,
kesimetrisanekspansidantaktilvremitus.
Taktilvremitusadalahvibrasiyangdapatdihantarkanmelaluisistem
bronkhopulmonalselamaseseorangberbicara.Normalnyagetaranlebihterasapada
apeksparudandindingdadakanankarenabronkhuskananlebihbesar.Padaprialebih
mudahterasakarenasuarapriabesar
VII.DIAGNOSAKEPERAWATAN
Diagnosakeperawatanyanglazimterjadipadapasiendengangangguanpemenuhan
kebutuhanoksigenasidiantaranyaadalah:
1.Bersihanjalannafastidakefektif
2.Polanapastidakefektif
3.Gangguanpertukarangas
4.Penurunankardiakoutput
5.Rasaberduka
6.Kopingtidakefektif
7.Perubahanrasanyaman
8.Potensial/resikoinfeksi
9.Interaksisosialterganggu
10.Intoleransiaktifitas,dllsesuairesponklien
1.Bersihanjalannapastidakefektif
Yaitutertumpuknyasekresiatauadanyaobstruksipadasalurannapas.
Tandatandanya:
Bunyinapasyangabnormal
Batukproduktifataunonproduktif
Cianosis
Dispnea
Perubahankecepatandankedalamanpernapasan
Kemungkinanfaktorpenyebab:
Sekresiyangkentalataubendaasingyangmenyebabkanobstruksi
Kecelakaanatautrauma(trakheostomi)
Nyeriabdomenataunyeridadayangmengurangipergerakandada
Obatobatyangmenekanrefleksbatukdanpusatpernapasan
Hilangnyakesadaranakibatanasthesi
Hidrasiyangtidakadekuat,pembentukansekresiyangkentaldansulituntukdi
expektoran
Immobilisasi
Penyakitparumenahunyangmemudahkanpenumpukansekresi
2.Polanapastidakefektif
YaituresponpasienterhadaprespirasidenganjumlahsuplayO2kejaringantidakadekuat
Tandatandanya:
Dispnea
Peningkatankecepatanpernapasan
Napasdangkalataulambat
Retraksidada
Pembesaranjari(clubbingfinger)
Pernapasanmelaluimulut
Penambahandiameteranteroposterior
Cianosis,flailchest,ortopnea
Vomitus
Ekspansiparutidaksimetris
Kemungkinanfaktorpenyebab:
Tidakadekuatnyapengembanganparuakibatimmobilisasi,obesitas,nyeri
Gangguanneuromuskulerseperti:tetraplegia,traumakepala,keracunanobatanasthesi
Gangguanmuskuloskeletalseperti:frakturdada,traumayangmenyebabkankolaps
paru
CPPOseperti:empisema,obstruksibronchial,distensialveoli
Hipoventilasiakibatkecemasanyangtinggi
Obstruksijalannapasseperti:infeksiakutataualergiyangmenyebabkanspasme
bronchialatauoedema
PenimbunanCO2akibatpenyakitparu
3.Gangguanpertukarangas
Yaituperubahanasambasadarahsehinggaterjadiasidosisrespiratoridanalkalosis
respiratori.
4.Penurunankardiakoutput
Tandatandanya:
Kardiakaritmia
Tekanandarahbervariasi
Takikhardiaataubradikhardia
Cianosisataupucat
Kelemahan,vatigue
Distensivenajugularis
Outputurineberkurang
Oedema
Masalahpernapasan(ortopnea,dispnea,napaspendek,ralesdanbatuk)
Kemungkinanpenyebab:
Disfungsikardiakoutputakibatpenyakitarterikoroner,penyakitjantung
Berkurangnyavolumedarahakibatperdarahan,dehidrasi,reaksialergidanreaksi
kegagalanjantung
Cardiakarrestakibatgangguanelektrolit
Ketidakseimbanganelektrolitsepertikelebihanpotassiomdalamdarah
VIII.RENCANAKEPERAWATAN
1.Mempertahankanterbukanyajalannapas
A.Pemasanganjalannapasbuatan
Jalannapasbuatan(artificialairway)adalahsuatualatpipa(tube)yangdimasukkanke
dalammulutatauhidungsampaipadatingkatke2danke3darilingkarantrakheauntuk
memfasilitasiventilasidanataupembuangansekresi
Rutepemasangan:
Orotrakheal:mulutdantrakhea
Nasotrakheal:hidungdantrakhea
Trakheostomi:tubedimasukkankedalamtrakheamelaluisuatuinsisiyangdiciptakan
padalingkarankartilagoke2atauke3
Intubasiendotrakheal
B.Latihannapasdalamdanbatukefektif
Biasanyadilakukanpadapasienyangbedrestataupostoperasi
Carakerja:
Pasiendalamposisidudukataubaring
Letakkantangandiatasdada
Tariknapasperlahanmelaluihidungsampaidadamengembang
Tahannapasuntukbeberapadetik
Keluarkannapassecaraperlahanmelaluimulutdampaidadaberkontraksi
Ulangilangkahke3sampaike5sebanyak23kali
Tariknapasdalammelaluihidungkemudiantahanuntukbeberapadetiklalukeluarkan
secaracepatdisertaibatukyangbersuara
Ulangisesuaikemampuanpasien
Padapasienpotop.Perawatmeletakkantelapaktanganataubantalpadadaerahbekas
operasidanmenekannyasecaraperlahanketikapasienbatuk,untukmenghindari
terbukanyalukainsisidanmenguranginyeri
C.Posisiyangbaik
Posisisemifowleratauhighfowlermemungkinkanpengembanganparumaksimal
karenaisiabdomentidakmenekandiafragma
Normalnyaventilasiyangadekuatdapatdipertahankanmelaluiperubahanposisi,
ambulasidanlatihan
D.Pengisapanlendir(suctioning)
Adalahsuatumetodeuntukmelepaskansekresiyangberlebihanpadajalannapas,suction
dapatdilakukanpadaoral,nasopharingeal,trakheal,endotrakhealatautrakheostomitube.
E.Pemberianobatbronkhodilator
Adalahobatuntukmelebarkanjalannapasdenganmelawanoedemamukosabronkhus
danspasmeototdanmengurangiobstruksidanmeningkatkanpertukaranudara.
Obatinidapatdiberikanperoral,subkutan,intravena,rektaldannebulisasiatau
menghisapataumenyemprotkanobatkedalamsalurannapas.
2.Mobilisasisekresiparu
A.Hidrasi
Cairandiberikansecaraoraldengancaramenganjurkanpasien22,5literperhari,tetapi
dalammengkonsumsicairanyangbanyakbataskemampuan/cadanganjantung.
B.Humidifikasi
Pengisapanuappanasuntukmembantumengencerkanataumelarutkanlendir.
C.Posturaldrainage
Adalahposisikhuusyangdigunakanagarkekuatangravitasidapatmembantudidalam
pelepasansekresibronkhialdaribronkhiolusyangbersarangdidalambronkhusdan
trakhea,denganmaksudsupayadapatmembatukkanataudihisapsekresinya.
Biasanyadilakukan24kalisebelummakandansebelumtidur/istirahat.
Tekniknya:
Sebelumposturaldrainage,lakukan:
Nebulisasiuntukmengalirkansekret
Perkusisekitar12menit
Vibrasi45kalidalamsatuperiode
Lakukanposturaldrainage,tergantungletaksekretdalamparu.
3.Mempertahankandanmeningkatkanpengembanganparu
A.Latihannapas
Adalahteknikyangdigunakanuntukmenggantikandefisitpernapasanmelalui
peningkatanefisiensipernapasanyangbertujuanpenghematanenergimelalui
pengontrolanpernapasan
Jenislatihannapas:
Pernapasandiafragma
Pursedlipsbreathing
Pernapasansisiigabawah
Pernapasanigadanlowerback
Pernapasansegmental
B.Pemasanganventilasimekanik
Adalahalatyangberfungsisebagaipenggantitindakanpengaliran/penghembusan
udarakeruangthoraksdandiafragma.Alatinidapatmempertahankanventilasisecara
otomatisdalamperiodeyanglama.
Adaduatipeyaituventilasitekanannegatifdanventilasitekananpositif.
C.Pemasanganchesttubedanchestdrainage
Chesttubedrainage/intrapleuraldrainagedigunakansetelahprosedurthorakik,
satuataulebihchestkateterdibuatdironggapleuramelaluipembedahandindingdada
dandihubungkankesistemdrainage.
Indikasinyapadatraumaparuseperti:hemothoraks,pneumothoraks,open
pneumothoraks,flailchest.
Tujuannya:
Untukmelepaskanlarutan,bendapadat,udaradarironggapleuraatauronggathoraks
danronggamediastinum
Untukmengembalikanekspansiparudanmenatakembalifungsinormalkardiorespirasi
padapasienpascaoperasi,traumadankondisimedisdenganmembuattekanannegatif
dalamronggapleura.
Tipenya:
a.Thesinglebottlewatersealsystem
b.Thetwobottlewater
c.Thethreebottlewater
4.Mengurangi/mengoreksihipoksiadankompensasitubuhakibathipoksia
DenganpemberianO2dapatmelalui:
Nasalcanule
Bronkhopharingealkhateter
Simplemask
Aerosolmask/trakheostomycollars
ETT(endotrakhealtube)
5.MeningkatkantransportasigasdanCardiakOutput
Denganresusitasijantungparu(RJP),yangmencakuptindakanABC,yaitu:
A:Airwayadalahmempertahankankebersihanataumembebaskanjalannapas
B:Breathingadalahpemberiannapasbuatanmelaluimulutkemulutataumulutke
hidung
C:Circulationadalahmemulaikompresijantungataumemberikansirkulasibuatan
Jadisecaraumumintervensikeperawatanmencakupdidalamnya:
a.Healthpromotion
Ventilasiyangmemadai
Hindarirokok
Pelindung/maskersaatbekerja
Hindariinhaler,teteshidung,spray(yangdapatmenekannervus1)
Pakaianyangnyaman
b.Healthrestorationandmaintenance
Mempertahankanjalannapasdenganupayamengencerkansekret
Teknikbatukdanposturaldrainage
Suctioning
Menghilangkanrasatakutdenganpenjelasan,posisifowler/semifowler,significant
other
MengaturistirahatdanaktifitasdenganmemberikanHEyangbermanfaat,fasilitasi
lingkungan,tingkatkanrasanyaman,terapiyangsesuai,ROM
Mengurangiusahabernapasdenganventilasiyangmemeadai,pakaiantipisdanhangat,
hindarimakanberlebihdanbanyakmengandunggas,aturposisi
Mempertahankannutrisidanhidrasijugadenganoralhygienedanmakananyang
mudahdikunyahdandicerna
Mempertahankaneliminasidenganmemberikanmakananberseratdanajarkanlatihan
Mencegahdanmengawasipotensialinfeksidenganmenekankanprinsipmedikal
asepsis
TerapiO2
Terapiventilasi
Drainagedada
IX.IMPLEMENTASIKEPERAWATANDANEVALUASI
Implementasikeperawatansesuaidenganintervensidanevaluasidilakukansesuaitujuan
dankriteriatermasukdidalamnyaevaluasiproses.
FORMATPENGKAJIANINDIVIDU
ASUHANKEPERAWATANGERONTIK
TanggalPengkajian:25Maret
2012
A.DATABIOGRAFI
Nama :NyR
TTL
:26November1939
JenisKelamin
:perempuan
Pendidikan
:SD
Agama
:Islam
Gol.Darah:O
StatusPerkawinan:Janda
TB/BB
:160cm,44kg
Penampilan
:Rapi,berjilbabCiriciritubuh:Kurus,kulitsawomatang
Alamat
:Kel.KotaBesiHuluRT02/RW05
Kec.KotaBesiTelp/HP08125086514
Kab.Kotamadya
OrangYangDekat
:Anak
Hubungan
:Ibudananak
Alamat/Telpon
:Kel.KotaBesiHuluRT02/RW05
B.RIWAYATKEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan: :Lakilaki
:Perempuan
:GarisKeturunan
.......:TinggalSerumah
:GarisHubungan
:Meninggal
2.RiwayatKeluarga
Dalamkeluargaklientidakadayangmnderitapenyakitmenurunseperti
DM,hipertensi,asma,dll.Tidakadapulayangmnderitapenyakitmenularseperti
TBC.
C.RIWAYATPEKERJAAN
Pekerjaansaatini
:saatiniklienbekerjasebagaipetani
Alamatpekerjaan
Jarakdarirumah
:1km
Alattransportasi
:jalankaki
Pekerjaansebelumnya
:sebelumnyaklienbekerjasebagaipetanijuga
Jarakdarirumah
:1km
Alattransportasi
:jalankaki
Sumbersumberpendapatan&kecukupanterhadapkebutuhan:pendapatankliendi
dapatdarihasilpanen,danjugabiasanyadidapatdarianakanaknyayangsudah
bekerja.
D.RIWAYATLINGKUNGANHIDUP
Jenislantairumah
:Kayu
Kondisilantai
:Kering
Tanggarumah
:Ada :aman(adapegangan)
Penerangan
:cukup
Tempattidur
:aman(pagarpembatas,tidakterlalutinggi)
Alatdapur
:tertatarapi
WC
:Ada
Kebersihanlingkungan
:bersih(tidakadabarangmembahayakan)
:aman(posisiduduk,adapegangan)
Jumlahorangyangtinggaldalamsaturumah:5orang
TetanggaTerdekat:Ada
E.RIWAYATREKREASI
HobbyatauMinat:berkebun,bertani,menjahit,memasak
Keanggotaanorganisasi:ketuaarisankampong,anggotaarisankeluarga
LiburanatauPerjalanan:pernahmemunaikanibadahHaji
F.SISTEMPENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi*
Jarakdarirumah
RumahSakit
:perawat
:500meter
:tidakada
Klinik
:ada,jarak1km
PelayananKesehatanDirumah
:tidakada
Makananyangdihantarkan
:tidakada
Perawatanseharihariyangdilakukankeluarga:tidakada
G.DESKRIPSIKEKHUSUSAN
KebiasaanRitual :klienbiasanyatiapmalamjumatmenyiapkansesajianuntuk
leluhur
Yanglainnya
H.STATUSKESEHATAN
StatusKesehatanumumSelamasetahunyanglalu:asma,rematik,vertigo
Statuskesehatanumumselama5tahunyanglalu:asma,batukbatuk
KeluhanUtama:asma
1.Provocative/Paliative
:sesaknafas
2.Quality/Quantity
:sepertitertusuktusuk
3.Region
:uluhati
4.SeverityScale
:5(skalasedang)
5.Timing
:hilangtimbul
Pemahaman&PenatalaksanaanMasalahKesehatan:biasanyabilatimbulklien
minumobatyangtelahdianjurkandanseringminumairhangat.
Obatobatan:
NO
1.
NAMAOBAT
Salbutamol2mg
DOSIS
3x1
KETERANGAN
2.
3.
dexametason
Vit.C
3x1
3X1
Alergi(CatatanAgentdanReaksiSpesifik)
Obatobatan
:tidakada
Makanan
:tidakada
FaktorLingkungan :cuacadingin,debu,polusi
Penyakityangdiderita:asma,rematik,vertigo
I.AKTIVITASHIDUPSEHARIHARI(ADL)
IndeksKATZ
:A
Oksigenasi
CairandanElektrolit
dampingitehdankopi
:klienminumairputih1500mlperhari,di
Nutrisi
:klienmakannasi,lauk,dansayur3kalisehari
Eliminasi
:BAK3kaliperhari,BAB1kaliperhari
Aktivitas
:tiaphariklienpergikesawahuntukbertani
IstirahatdanTidur
:istirahatkliencukup,tidurseharikira210jam
PersonalHygiene
:klienmampumandi,BAB,BAKsendiritanpabantuan
Seksual
:kebutuhanseksualtidakterpenuhikarenasuamiklien
sudahlamameninggal
J.PSIKOLOGI,KOGNITIFDANPERSEPTUAL
KonsepDiri
lansia
:klienmampumenerimabahwadirinyaseorang
Emosi
:stabil
Adaptasi
:klienmampuberadaptasidenganlingkungansekitar
Statusmental
:baik
TingkatKesadaran
:composmentis
Dimensia
:tidak
Orientasi
:normal
Bicara
:normal
Bahasayangdigunakan
:jawa,indonesia
Kemampuanmembaca
:bisa
Kemampuaninteraksi
:sesuai
Vertigo
:ya
ShortPortebleMentalStatusQuestionaire(SPMSQ)=
MiniMentalStateExam(MMSE)=
GeriatrikDepresionScale
APGAR
=
=
K.TINJAUANSISTEM
KeadaanUmum
:Baik
TingkatKesadaran
:Composmentis
TandatandaVital
:TD130/90mmHgNadi:88x/menit
RR26X/menitSuhu:36,20c
TB:160cm BB:44Kg
PENGKAJIANPERSISTEM
PERNAFASAN(B1:BREATHING)
1.Bentukdada:Simetris
2.SekresidanBatuk
Batuk
:ya
Sputum:tidak
ada
Nyeriwaktubernafas:ya
3.Polanafas
a.FrekwensiNafas:28x/menit
Irguler
HiperVentilasi
4.Bunyinafas
a.Normal
vesikulerdi.........................................
Bronchialdi..............................................
Bronchovesikulerdi.....................................
b.Abnormal
Stridorlokasi............................
Strerorlokasi...............................
Wheezinglokasi..........................
Raleslokasi...............
Ronchilokasi....................
Krepitasilokasi.................................
FrictionRaplokasi.......................
c.ResonenLokal
Pectoreloguy
Bronchofoni
Egofoni
5.Pergerakandada
Intercostal
TrachealTag
Lainlain
SupraClavicula
Substernal
Suprasternal
FlailChest
BagandMask
Tracheostomi
6.TractilFremitis/FremitusVokal
Meningkat
lokasi
Menurunlokasi
Lainlain
7.AlatBantuPernafasan
Nasal
Masker
Respirator
CARDIOVASKULER(B2:BLEEDING)
1.Nadi
Frekuensi88x/menit
Reguler
2.BunyiJantung
Normal
3.LetakJantung
Ictuscordisterabapada.................
4.PembesaranJantung
Kuat
tidak
5.NyeriDada
Ya
6.Edema:TidakAda
7.ClubbingFinger
Tidak
PERSYARAFAN(B3:BRAIN)
TingkatKesadaran:
ComposMentis
1.GCS:
Eye:4Verbal:5Motorik:6
TotalGCS:15
2.Refleks
Normal
3.KoordinasiGerak:
Ya
4.Kejang
Tidak
5.Lainlain..........................................
PENGINDERAAN(PERSEPSISENSORI)
1.Mata(Penglihatan)
a.Bentuk
Normal
b.Visus.....................
Pupil:
Isokor
c.GerakbolaMata:
Normal
d.MedanPenglihatan:
Normal
e.ButaWarna
Tidak
f.
Tekananintraokuler
Meningkat
2.Hidung(Penciuman)
a.
Bentuk
Normal
b.
GangguanPenciuman
Tidak
3.Telinga(Pendengaran)
a.
Aurikel
Normal
b.Membrantympani
Terang
c.Otorrhoea:
Ya,jenis.......................
d.
GangguanPendengaran: Tidak
e.
Tinitus:
Tidak
4.Perasa
Normal
5.Peraba
Normal
PERKEMIHANELIMINASIURI(B4:BLADDER)
Tidak
MasalahKandungKemih
Tidakadamasalah
ProduksiUrine250ml/hari Frekuensi5.x/hari
Warnakuningpekat,BauamoniakLainlain....................................
PENCERNAANELIMINASIALVI(B5:BOWEL)
1.MulutdanTenggorokan
a.Mulut
SelaputLendirMulut
Lembab
b.Lidah
bersih
c.
KebersihanRonggaMulut
TidakBerbau
d.Tenggorokan:
GigiBersih
tidakadasakitmenelan
e.Abdomen
Kenyal
Nyeritekan,tidakada
Benjolan,tidakada
f.
Pembesaranhepar
tidak
g.
PembesaranLien
tidak
h.
Asites
tidak
i.Lainlain.............................
2.Masalahususbesardanrektum/anus
BAB1X/hari
Tidakadamasalah
OTOT,TULANGDANINTEGUMENT(B6:BONE)
1.OtotdanTulang
Kemampuanpergerakansendilengandantungkai(ROM)
Terbatas
Kemampuankekuatanotot
Fraktur
Tidak
Dislokasi
Tidak
Haemotom
Tidak
2.Integumen
WarnaKulit:sawomatang
Turgor: TidakElastic
REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara
Bentuk
Simetris
Akral:hangat
Benjolan tidak
Kelamin
Bentuk
normal
Keputihan
tidak
ENDOKRIN
1.FaktorAlergi
Tidak
Manifestasi:tidakada
CaraMengatasi:tidakada
2.Kelainanendokrin:tidakada
PENGETAHUAN:
Pengetahuankliententangkesehatandirinya:klienmengetahuijikadirinyamempunyai
penyakitasmabiasanyaminumobatyangdianjurkandanjugaminumairhangatsaat
terasanyeri
Sampit,25Maret2012
Mahasiswayangmengkaji,
.........................................
NIM.
ANALISADATA
NO
DATA
1.DS:Klienmengatakansayasesak
nafasbilacuacadingindanada
debu
DO:KlienNampaksesaknafas
disertaibatukkering
tidakadasputum
frekuensinafas28x/mnt
typepernafasankusmaul
terdengarbunyironchipada
apexparukiri/kanan
ETIOLOGI
kerusakan
membranealveoli
PROBLEM
Gangguanpertukarangas
O2danCO2
RENCANAKEPERAWATAN
No.
1.
Dx.
Tujuan
Intervensi
Rasional
Kep.
1
GangguanpertukaranO2dan 1.Kajidanmonitorfrekuensi 1.Sebagaiindicatoradanya
CO2teratasidengan
nafas
gangguannafasdanindicat
criteria:
dalamtindakanselanjutnya
Kilenmengatakansesak
nafasberkurangatau
2.Berkurangnyatekanan
hilang
diafragmakeatassehingga
Klientidakbatuklagi
2.Beriposisiyang
ekspresiparumaksimal
Frekuensinafasdalam
menyenangkansesuaidengan sehinggakliendapatbernaf
batasnormal(1618
keinginanklien.(posisisemi
denganleluasa
x/mnt)
fowler)
3.Batukyangefektifmerupa
salahsatucarayangbaikda
3.Ajarkanklienuntukbatuk
efektifuntukmengeluarkan
efektif
secret.
4.klkienuntukmembatasi
aktifitas
4.Menurunkanjumlahkonsu
ataukebutuhanselamaperi
penurunanpernafasansehin
dapatmenurunkangejala
gangguanpertukarangasO
danCO2.
5.Untukmempertahankan
sirkulasiO2danCO2
5.PertahankansirkulasiO2
dalamruangan
No.
1.
1.
Dx.Kep.
Implementasi
1
1.Mengkajidanmonitorfrekuensinafas
Evaluasi
S:Klienmengatakansayamasih
seringsesaknafas
2.memberiposisiyangmenyenangkansesuaidengan
keinginanklien.(posisisemifowler)
O:KlienNampaksesaknafasdisertaib
3.mengajarkanklienuntukbatukefektif
kering
4.menganjurkanklienuntukmembatasiaktifitas tidakadasputum
5.mempertahankansirkulasiO2dalamruangan frekuensinafas28x/mnt
typepernafasankusmaulterde
bunyironchipadaapexparukiri/k
BABIII
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
LansiamengalamipersoalankhusustentanggangguanO2danCO2,itutidak
jauhdaripenyebabpenurunanfungsitubuhdanfactorusia.Kitatentunya
mengetahuifungsitubuhsangatmemerlukanO2danCO2yangdisurveymelalui
systemKardiovaskuler,apabiladalamsytemkardiovaskulertergganggutentu
akanmengganggudalampertukarangasO2danCO2keberbagaijaringantubuh.
Akhirakhirinibanyakmasalahyangterjadidikotakotabesardalammasalah
kesehatanudara,terutamapolusiyangsemakinharisemakinmengkhawtirkan
karenamerusakkesehatanterutamaterhadapmanula.
3.2
SARAN
PerludiingatdalammasalahkesehatanpernapasandalamhalO2danCO2
sangatpentingdijagakarena2halinisangatpentingdandiperlukandalamsystem
hidup.MakadariituKitaharusmenjagasejakdini.Banyakcaraagarkitahidup
selalusehatbaikitudengangayahidupyangtidaksehatperluditinggalkan,
konsumsimakanandengangiziyangseimbang,danolahragateratur.Semuayang
kitaakukanpadamasamudaakankitapetiksaattua.
Tambahkan komentar
2.
Mar
31
KATAPENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhanYangMAhaEsa,atasberkat,rahmaddanhidayahNya,
sehinggakamidapatmenyelesaikanmakalahdenganjudulPsikologiPadaLansia
Dalampenyusunanmakalahinikamibanyakmengalamiberbagaimasalah,
atasbantuandandukungandariberbagaipihak,makalahinidapatselesai.
Dalamkesempataninikamibanyakmengucapkanterimakasihkepadarekan
rekanmahasiswasertadosenAkperyangbanyakmembantudalampenyelesaianmakalahini.
Kamimenyadaridalampenulisanmakalahinimasihjauhdarisempurna,olehkarenaitu
sarandankritikyangsifatnyamembangunsangatkami
harapkanuntukpenyempurnaanmakalahinidansemogabermanfaatbagikitasemua.
Sampit,maret2012
TimPenulis
DAFTARISI
KATAPENGANTAR
DAFTARISI
BAB I
i
ii
PENDAHULUAN
1.1
LATARBELAKANG
1.2
TUJUANPENULISAN
1.3
METODEPENULISAN
1.4
BAB II
SISTEMATIKAPENULISAN
PEMBAHASAN
2.1DEFINISI
2.2ETIOLOGI
2.3ASUHANKEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
DAFTARPUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
1.1.LATARBELAKANG
Penuaanadalahkonsekuensiyangtidakdapatdihindari.Walaupunproses
penuaanbenaradanyadanmerupakansesuatuyangnormal,tetapipadakenyataannya
prosesinimenjadibebanbagioranglaindibadingkandenganproseslainyangterjadi.
Perawatyangakanmerawatlansiaharusmengertisesuatutentangaspekpenuaanyang
normaldantidaknormalsertamengetahuikonsepgangguanpsikologipadalansia.
1.2.TUJUANPENULISAN
Penulisanmakalahbertujuanagarpembacamengetahuidanmemahamikonsep
psikologipadalansia.Untukparaperawatagardapatmengaplikasikanpengetahuanyang
didapatkedalamprakteklapangan.
1.3.METODEPENULISAN
Dalampenulisanmakalahinikamimenggunakanmetodekepustakaan.
1.4.SISTEMATIKAPENULISAN
Sistematikapenulisanyaitu:BABIPENDAHULUAN,BABII
PEMBAHASAN,BABIIIPENUTUP.
BABII
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN
Prosesmenua(lansia)adalahprosesalamiyangdisertaiadanyapenurunan
kondisifisik,psikologismaupunsosialyangsalingberinteraksisatusamalain.Keadaan
itucenderungberpotensimenimbulkanmasalahkesehatansecaraumummaupun
kesehatanjiwasecarakhususpadalansia.
Masalahkesehatanjiwalansiatermasukjugadalammasalahkesehatanyang
dibahaspadapasienpasienGeriatridanPsikogeriatriyangmerupakanbagiandari
Gerontologi,yaituilmuyangmempelajarisegalaaspekdanmasalahlansia,meliputi
aspekfisiologis,psikologis,sosial,kultural,ekonomidanlainlain(Depkes.RI,1992:6)
SementaraPsikogeriatriadalahcabangilmukedokteranjiwayangmempelajari
masalahkesehatanjiwapadalansiayangmenyangkutaspekpromotof,preventif,kuratif
danrehabilitatifsertapsikososialyangmenyertaikehidupanlansia.
PsikologiLansia
Ada4ciriyangdapatdikategorikansebagaipasienGeriatridanPsikogeriatri,yaitu:
1.Keterbatasanfungsitubuhyangberhubungandenganmakinmeningkatnyausia.
2.Adanyaakumulasidaripenyakitpenyakitdegeneratif
3.Lanjutusiasecarapsikososialyangdinyatakankrisisbila:a)Ketergantunganpada
oranglain(sangatmemerlukanpelayananoranglain),b)Mengisolasidiriataumenarik
diridarikegiatankemasyarakatankarenaberbagaisebab,diantaranyasetelahmenajalani
masapensiun,setelahsakitcukupberatdanlama,setelahkematianpasanganhidupdan
lainlain.
4.Halhalyangdapatmenimbulkangangguankeseimbangan(homeostasis)sehingga
membawalansiakearahkerusakan/kemerosotan(deteriorisasi)yangprogresifterutama
aspekpsikologisyangmendadak,misalnyabingung,panik,depresif,apatisdsb.Halitu
biasanyabersumberdarimunculnyastressorpsikososialyangpalingberat,misalnya
kematianpasanganhidup,kematiansanakkeluargadekat,terpaksaberurusandengan
penegakhukum,atautraumapsikis.
ASPEKASPEKPSIKOLOGISPADAPENUAAN
Aspekpsikologispadalansiatidakdapatlangsungtampak.Pengertianyangsalahtentang
lansiaadalahbahwamerekamempunyaikemampuanmemorydankecerdasanmental
yangkurang.Berikutaspekpsikologispadapenuaan:
A.Kepribadian,intelegensidansikap
Tesintelegensidenganjelasmemperlihatkanadanyapenurunankecerdasanpada
lansia.Lansiaseringkalimempertahankansikapyangkuat,sehinggasikapnyalebihstabil
dansedikitsulituntukdiubah.
B.Teoriaktivitasdanpelepasan
Teoripelepasan:Lansiasecaraberangsurangsurmengurangiaktivitasnyadanbersama
menarikdiridarimasyarakat.
Teoriaktivitas:Sebagaiorangyangtelahberumur,merekameninggalkanbentuk
aktivitasyangpasti,danmengkompensasidenganmelakukanbanyakaktivitasyangbaru.
PERUBAHANASPEKPSIKOSOSIAL
Padaumumnyasetelahorangmemasukilansiamakaiamengalamipenurunan
fungsikognitifdanpsikomotor.Fungsikognitifmeliputiprosesbelajar,persepsi,
pemahaman,pengertian,perhatiandanlainlainsehinggamenyebabkanreaksidan
perilakulansiamenjadimakinlambat.Sementarafungsipsikomotorik(konatif)meliputi
halhalyangberhubungandengandorongankehendaksepertigerakan,tindakan,
koordinasi,yangberakibatbahwalansiamenjadikurangcekatan.
Denganadanyapenurunankeduafungsitersebut,lansiajugamengalami
perubahanaspekpsikososialyangberkaitandengankeadaankepribadianlansia.
Beberapaperubahantersebutdapatdibedakanberdasarkan5tipekepribadianlansia
sebagaiberikut:
1.TipeKepribadianKonstruktif(Constructionpersonalitiy),biasanyatipeinitidak
banyakmengalamigejolak,tenangdanmantapsampaisangattua.
2.TipeKepribadianMandiri(Independentpersonality),padatipeiniadakecenderungan
mengalamipostpowersindrome,apalagijikapadamasalansiatidakdiisidengan
kegiatanyangdapatmemberikanotonomipadadirinya.
3.TipeKepribadianTergantung(Dependentpersonalitiy),padatipeinibiasanyasangat
dipengaruhikehidupankeluarga,apabilakehidupankeluargaselaluharmonismakapada
masalansiatidakbergejolak,tetapijikapasanganhidupmeninggalmakapasanganyang
ditinggalkanakanmenjadimerana,apalagijikatidaksegerabangkitdarikedukaannya.
4.TipeKepribadianBermusuhan(Hostilitypersonality),padatipeinisetelahmemasuki
lansiatetapmerasatidakpuasdengankehidupannya,banyakkeinginanyangkadang
kadangtidakdiperhitungkansecaraseksamasehinggamenyebabkankondisiekonominya
menjadimoratmarit.
5.TipeKepribadianKritikDiri(SelfHatepersonalitiy),padalansiatipeiniumumnya
terlihatsengsara,karenaperilakunyasendirisulitdibantuoranglainataucenderung
membuatsusahdirinya.
PERUBAHANDALAMPERANSOSIALDIMASYARAKAT
Akibatberkurangnyafungsiinderapendengaran,penglihatan,gerakfisikdan
sebagainyamakamunculgangguanfungsionalataubahkankecacatanpada
lansia.Misalnyabadannyamenjadibungkuk,pendengaransangatberkurang,penglihatan
kaburdansebagainyasehinggaseringmenimbulkanketerasingan.Halitusebaiknya
dicegahdenganselalumengajakmerekamelakukanaktivitas,selamayangbersangkutan
masihsanggup,agartidakmerasaterasingataudiasingkan.Karenajikaketerasingan
terjadiakansemakinmenolakuntukberkomunikasidenganoranglaindankdangkadang
terusmunculperilakuregresisepertimudahmenangis,mengurungdiri,mengumpulkan
barangbarangtakbergunasertamerengekrengekdanmenangisbilaketemuoranglain
sehinggaperilakunyasepertianakkecil.
Dalammenghadapiberbagaipermasalahandiataspadaumumnyalansiayang
memilikikeluargabagiorangorangkita(budayaketimuran)masihsangatberuntung
karenaanggotakeluargasepertianak,cucu,cicit,sanaksaudarabahkankerabat
umumnyaikutmembantumemelihara(care)denganpenuhkesabarandan
pengorbanan.Namunbagimerekayangtidakpunyakeluargaatausanaksaudarakarena
hidupmembujang,ataupunyapasanganhidupnamuntidakpunyaanakdanpasangannya
sudahmeninggal,apalagihidupdalamperantauansendiri,seringkalimenjaditerlantar.
KEPERAWATANGERONTIKGERIATRINURSING
Geriatrinursingadalahspesialiskeperawatanlanjutusiayangdapatmenjalankan
perannyapadatiapperananpelayanandenganmenggunakanpengetahuan,keahlian,dan
keterampilanmerawatuntukmeningkatkanfungsioptimallanjutusiasecara
komprehensif.Karenaitu,perawatanlansiayangmenderitapenyakitdandirawatdiRS
merupakanbagiandarigeronticnursing.
PENDEKATANPERAWATANLANJUTUSIA
A.Pendekatanfisik
Perawatanfisiksecaraumumbagiklienlanjutusiaada2bagianyaitu:
Klienlanjutusiayangmasihaktif,yangmasihmampubergeraktanpabantuanorang
lain.
Klienlanjutusiayangpasifatautidakdapatbangunyangmengalamikelumpuhanatau
sakit.
B.Pendekatanpsikis
Perawatanmempunyaiperananyangpanjanguntukmengadakanpendekatanedukatif
padaklienlanjutusia,perawatdapatberperansebagaisupporter,interpreterterhadap
segalasesuatuyangasing,sebagaipenampungrahasiapribadidansebagaisahabatyang
akrab.
C.Pendekatansosial
Mengadakandiskusi,tukarpikiran,danberceritamerupakanupayaperawatandalam
pendekatansosial.Memberikesempatanberkumpulbersamadengansesamaklienlanjut
usiauntukmenciptakansosialisasimereka.
D.Pendekatanspiritual
Perawatharusbisamemberikanketenangandankepuasanbatindalamhubungannya
dengantuhanatauagamayangdianutnya,terutamajikakliendalamkeadaansakitatau
mendekatikematian.
MASALAHKEPERAWATANPSIKOSOIALPADALANSIA:
Berdukadisfungsional,
Ketidakberdayaan,
Gangguanpolatidur,
Resikoterhadapcedera,
Perubahannutrisi,
Defisitperawatandiri,
Ansietas.
TUJUAN&TINDAKAN
Tujuan:mengajarkanklienuntukberseponsemosionalyangadaptif.
Tindakan:
Lingkunganaman,
Cegahterjadinyakecelakaan,
Hubungansalingpercayaperawatklien,
Doronguntukmengekspresikanpengalamanyangmenyakitkanuntukmengurangi
intensitasmasalah,
Ubahpikirannegatifdanidentifikasiaspekpositif(kemampuan,keberhasilan),
Bantumengubahpersepsiyangsalah/negatifmenjadipositif,
Beripujian,
Libatkandalamkegiatandaninteraksisosial,
Meningkatkanstatuskesehatan:perawatandiri,istirahat,makan,minum.
BABIII
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Prosesmenua(lansia)adalahprosesalamiyangdisertaiadanyapenurunan
kondisifisik,psikologismaupunsosialyangsalingberinteraksisatusamalain.
Keadaanitucenderungberpotensimenimbulkanmasalahkesehatansecaraumum
maupunkesehatanjiwasecarakhususpadalansia.
Aspekpsikologispadalansiatidakdapatlangsungtampak.Pengertianyangsalah
tentanglansiaadalahbahwamerekamempunyaikemampuanmemorydan
kecerdasanmentalyangkurang.OlehkarenaituUntukparaperawatagardapat
mengaplikasikanpengetahuanyangdidapatkedalamprakteklapangan.
DAFTARPUSTAKA
Carpenito,L.DiagnosaKeperawatanAplikasiPadaPraktekKlinis,Edisike6,EGC,
Jakarta,2000.
Nugroho,Wahjudi.KeperawatanGerontik,Edisike2,EGC,Jakarta2000.
Leeckenotte,AnneteGlesler.PengkajianGerontologi,Edisike2,EGC,Jakarta,1997.
Watson,Roger.PerawatanLansia,Edisike3,EGC,Jakarta2003
: Ny.R
Jenis Kelamin
: Perempuan
Golongan Darah
:-
: Pembuang,
Pendidikan Terakhir
: SD
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Janda
TB/BB
: 130 cm
Penampilan
Alamat
: Baamang, RT 2, RW 1
: Juai
: 085752752487
A. Riwayat Keluarga
Genogram :
B. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini
: Tidak ada
Alamat pekerjaan
:-
:-
Pekerjaan Sebelumnya
: Memantat
: 100 meter
Alat Transportasi
tidak aman
Penerangan : x cukup,
kurang
Tempat Tidur : x aman, (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi),
Alat dapur : x berserakan,
tertata rapi,
WC :
tidak aman
Tidak ada
x Ada : x aman (posisi duduk, ada pegangan),
pegangan)
Kebersihan lingkungan :x bersih (tidak ada yang membahayakan),
tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku,dll.)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah :5 orang
Derajat Privasi
:Baik
Tetangga Terdekat :Suriansyah
Alamat dan Telpon :-
D. Riwayat Rekreasi
Hobbi/Minat
Keanggotaan dalam organisasi
Liburan/perjalanan
: Memasak
:PKK
:-
E. System Pendukung
Perawat/Bidan/dokter/fisiotherapi :Perawat dan bidan
Jarak dari rumah
:2 KM
Rumah Sakit
: RSUD Dr. MURJANI Jaraknya 15 KM
Klinik
:
Pelayanan kesehatan di rumah
:Tidak ada
Makanan yang dihantarkan
:Nasi, Sayur, dan Lauk.
Perawat sehari-hari yang dilakukan keluarga
:Menyediakan Makanan.
Lain-lain
:F. Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan ritual
Yang lainnya
G. Status Kesehatan
Riwayat Penyakit dahulu
Keluhan Utama
Obat-obatan :
NO
Alergi :
NAMA OBAT
DOSIS
KET
Obat-obatan
:Tidak Ada
Makanan
:Tidak Ada
Faktor Lingkungan
:Tidak Ada
Penyakit yang diderita : Reumatik
Penglihatan
kanan/kiri,
: xnormal,
buta kanan/kiri,
kacamata,
lensa kontak,
terganggu
kabur kanan/kiri, lainnya. Sebutkan!
Vertigo
:
ya,
tidak
Short Portable Mental Status Quenstionare
Mini-Mental State Exam
(MMSE)
Ringgan
Inventaris Depresi Beck
J. Pengkajian Fisik
1. Data Klinik
:
Keadaan umum
Tingkat Kesadaran
GCS
Tinggi Badan
Kg.
Temperatur
Tekanan Darah
:
:Gangguan Intelektual
:Kemungkinan Defresi
: Baik,
:CM
:M = 4, V = 5, P = 6, (15)
:130cm
6
6 cNadi
:36
:120/90mmHg
Berat badan : 36
: 80x/menit.
3. Metabolik Integumen
Kulit :
Warna :
normal,
pucat,
cianosis,
bintik hitam
Turgor :
norma,
menurun
Lecet: tidak,
ya !sebutkan.................
Bengkak: tidak,
ya !sebutkan.............
Bercak: tidak,
ya !sebutkan................
kunin,
lainnya! Bintik-
Mulut
Gusi : normal,
putih,
lecet,
lainnya................
Gigi :
normal, lainya! Sebutkan beberapa ada.
Skore Norton : jelas, 19 (kecil sekali/tidak terjadi)
4. Persarafan Sensori
Pupil : sama,
tidak sama, sebutkan, disebelah kanan ada selaput putih
Reaksi terhadap cahaya
Kiri : ya,
tidak
Kanan : ya
tidak
Mata :
jelas,
berair, kabur,
lainnya. Sebutkan.....................
5. Muskuloskeletal
Range of motion
: penuh,
tidak.sebutkan..............
Keseimbangan
: Stabil,
tidak stabil.sebutkan..............
Menggenggam
Kanan
: Kuat,
Lemah
Kiri
:
Kuat,
Lemah
Kekuatan otot kaki
:
Kanan : Kuat,
lemah
Kiri :
Kuat,
lemah
K. Pengetahuan
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
Klien mengatakan jarang sakit. Hanya sewaktu-waktu nyeri di kaki dan pusing
ANALISA DATA
NO.
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1.
Social ekonomi
ansietas
Diagnosakeperawatan:
Ansietas berhubungan dengan social ekonomi
Ditandai dengan:
DS : saya cemas dg anak-anak saya yang masih belum kerja dan berkeluarga
No.
1.
Tujuan
Intervensi
Rasional
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. Mengaji tingkat cemas klien
2. Mencatat pembatasan focus pikiran
3. Mengobservasi pola bicara klien apakah cepat atau
lambat
4. Mendiskusikan dengan klien tentang apa yang
dicemaskan oleh klien
5. Menanyakan mekanisme koping yang digunakan
oleh klien jika sedang cemas
6. Mempertahankan kontak sering dengan klien untuk
mendengarkan klien bercerita
Evaluasi
S : Makasih sudah mau mendeng
cerita saya
P: lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat cemas klien
2. Catat pembatasan focus pikiran
3. Observasi pola bicara klien apakah
cepat atau lambat
4. Diskusikan dengan klien tentang a
yang dicemaskan oleh klien
5. Tanyakan mekanisme koping yang
digunakan oleh klien jika sedang c
6. Pertahankan kontak sering dengan
klien untuk mendengarkan klien
bercerita
Tambahkan komentar
3.
Mar
31
MAKALAH KEPERAWATAN
GERONTIK PERSONAL HYGIENE
PADA LANSIA (kelompok 10)
MAKALAH
KEPERAWATAN GERONTIK
KELOMPOK 10:
Eny Novianti
Harianto
Melinda Lestari
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
JL. BATU BERLIAN NO.II TELP. (0531) 22960
2012
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam
meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Klasifikasi
Menurut Tarwoto (2004), macam-macam personal hygiene antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya, karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2.
Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan
pola Personal Hygiene.
3.
Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat
mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4.
Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5.
Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6.
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7.
Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2.
Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
Bagi mereka yang masih aktif, hal hal yang perlu di perhatikan antara lain:
1. Mandi
Mandi agar dibatasi karena kulit lansia biasanya mengering. Hal ini disebabkan kelenjar kulit yang
mengeluarkan lemak mulai kurang bekerja. Maka sehabis mandi kulit lansia sebaiknya diolesi
baby oil terutama di lengan, siku, ketiak, paha, dan sebagainya.
2. Kebersihan mulut
Kenersihan mulut adalah sangat penting. Perlu diingat atau dibantu para lansia untuk menyikat
gigi yang hanya tinggal beberapa buah. Gigi palsu perlu mendapat perhatian khusus, dibersihkan
dengan sabun dan sikat. Untuk menghilangkan bau gigi palsu direndam dalam air hangat yang
telah dibubuhi obat pembersih mulut beberapa tetes selama 5 10 menit, setelah itu bilas sampai
bersih dari sabun dan bubuk pembersih mulut tersebut. Sebaiknya jangan mencuci gigi palsu di
bawah air mengalir untuk mencegah bahaya gigi palsu terjatuh dan pecah.
3. Perawatan rambut
Lanjut usia terutama wanita kadang kadang mengalami kesulitan dalam mencuci rambut
sehingga perlu mendapat bantuan perawat atau ank cucunya. Sama halnya dengan kulit, rambut
orang lansia juga kehilngan lemaknya sehingga sehabis keramas perlu diberi conditioner. Setelah
selesai mencuci rambut harus segera dikeringkan agar lansia tidak kedinginan.
4. Perawatan kuku
Kuku jari tangan dan kaki perlu mendapatkan perawatan, Menggunting kuku jangan terlalu pendek
dan jangan sampai terluka karena luka pada orang tua lebih sulit sembuh.
5. Pakaian
Pakaian hendaknya jangan terbuat dari bahan yang kasar. Dasar pakainan harus lunak, harus
mudah dikenakan dan dibersihkan. Pakaian lansia dijaga agar tetap rapi karena cenderung para
lansia tidak peduli lagi terhadap pakaiannya. Lansia lebih enak dengan piyama tipis jangan
pakaian dari wool karena bias terjadi iritasi.
6. Mata
Elastisitas lensa mata pada lansia berkurang akibatnya tulisan kecil terlihat kabur pada jarak
normal, sedangkan pada jarak jauh akan terlihat terang. Gejala yang tidak normal antara lain:
7. Lingkungan
Suasana lingkungan harus disesuaikan. Bila memungkinkan jagalah kelembapan ruang tidur atau
ruangan lainnya dirumah dengan memasang humidifier. Perubahan temperature secara tiba tiba
harus dihindarkan.
Berikan bantal angin yang berbentuk cincin untuk mencegah lecet pada tumit dan bokong
Pada letak atau posisi setengah duduk, di bagian kepala tempat tidur diberi sandaran atau
papah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia antara lain:
1. Faktor Pengetahuan
Menurut Purwanto (1999) dalam Friedman (1998), domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan
yang bersifat intelektual (cara berpikir, berabstraks, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain).
Yang meliputi pengetahuan (knowledge), pemahaman (comperehension), penerapan (aplication),
analisa (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).
Individu dengan pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri akan selalu menjaga kebersihan
dirinya untuk mencegah dari kondisi / keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998).
2. Kondisi Fisik Lansia dan Psikis Lansia
Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mengalami kemunduran terutama di bidang
kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan peranan-peranan sosialnya. Hal ini
mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga dapat
meningkatkan bantuan orang lain (Nugroho, 2000).
Menurut Zainudin (2002) penurunan kondisi psikis pada lansia bisa disebabkan karena Demensia
di mana lansia mengalami kemunduran daya ingat dan hal ini dapat mempengaruhi ADL (Activity
of Daily Living yaitu kemampuan seseorang untuk mengurus dirinya sendiri), dimulai dari bangun
tidur, mandi berpakaian dan seterusnya.
3. Faktor Ekonomi
Menurut Geismer dan La Sorte (1964) dalam Friedman (1998), besar pendapatan keluarga akan
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan untuk menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga.
4. Faktor Budaya
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan perawatan hygiene. Seorang dari latar
belakang kebudayaan berbeda memiliki praktik perawatan diri yang berbeda. Keyakinan yang
didasari kultur sering menentukan definisi tentang kesehatan dan perawatan diri (Potter dan Ferry,
2005).
5. Faktor Lingkungan
Lingkungan mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat
terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup lingkungan berpengaruh terhadap kemampuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan status fungsional, dan meningkatkan kesejahteraan (Potter
dan Ferry, 2005).
6. Faktor Citra Tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Personal hygiene
yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu (Stuart & Sundeen, 1999
dalam Setiadi 2005).
7. Faktor Peran Keluarga
Keluarga secara kuat mempengaruhi perilaku sehat setiap anggotanya begitu juga status kesehatan
dari setiap individu mempengaruhi bagaimana fungsi unit keluarga dan kemampuan untuk
mencapai tujuan. Pada saat kepuasan keluarga terpenuhi tujuannya melalui fungsi yang adekuat,
anggota keluarga tersebut cenderung untuk merasa positif mengenai diri mereka sendiri dan
keluarga mereka (Potter dan Ferry, 2005).
1. Kurang perawatan diri, makan berhubungan degan penurunan kemampuan visual dan motorik,
keleamahan otot
Intervensi :
Pastikan dari klien atau anggota keluarga makanan apa yang disukai atau tidak disukai klien.
Berikan teknik pengurangan nyeri, sejak nyeri mempengaruhi nafsu makan dan kemampuan
untuk makan sendiri
Tempatkan klien dalam posisi paling normal yang sesuai dengan ketidakmampuan fisiknya
(terbaik dalam posisi duduk di kursi dengan meja)
Untuk meningkatkan jumlah maksimum kemandirian, berikan alat bantu adaptif yang
diperlukan
- Perlindungan piringu ntuk menghindari terdorongnya makanan keluar dari piring
- Alat bantu hisap dibawah piring atau mangkok untuk menstabilkan
- Ganggang bantalan pada alat makanan untuk meamanan memegang
- Belatan pergelangan atau tangan dengan klem untuk memegang alat makan
- Cangkir minuman khusus
- Pisau atau alat pemotong
Bantu dengan pengadaan jika dibutuhkan: alat pembuka, serbet, sediaan bumbu, alat
pemotong daging, roti, mentega
Kaji untuk meyakinkan bahwa individu dan keluarga memahami alasan dan tujuan seluruh
intervensi
2. Kurang perawatan diri, mandi / hygiene berhubungan dengan penurunan kemampuan visual dan
motorik, kelemahan otot
Intervensi :
Dorong individu untuk menggunakan lensa koretif yang diresepkan atau alat bantu
pendengaran
Pertahankan kehangatan suhu kamar mandi, pastikan suhu air yang disukai klien
Berikan keamanan dalam kamar mandi (lantai tidak licin, batang pegangan)
Jika klien secara fisik mampu, dorong penggunaan bak mandi atau pancuran, tergantung
pada fasilitas yang ada dirumah (klien harus latihan di RS dalam persiapan pulang ke rumah)
Pastikan fasilitas mandi di rumah tersedia dan bantu dalam menentukkan jika ada berbagai
kebutuhan beradaptasi, rujuk keterapi ekupasi atau pelayanaan sosial untuk membantu dalam
mendapatkan pelengkapan yang dibutuhkan
3. Kurang perawatan diri berpakaian atau berdandan berhubungan dengan penurunan kemampuan
visual dan motorik, kelemahan otot
Intervensi :
Dorong individu untuk menggunakan lensa korektif yang diresepkan atau alat bantu
pendengaran
Tingkatkan kemandirian dalam mengenakan pakaian melalui latihan ters menerus dan tidak
dibantu
Pilih pakaian yang tidak sempit, dengan lengan baju besar dan celana pendek serta bukan
bagian depan
Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan pakaian dan melepaskan pakaian, sejak
tugas dapat melemahkan, membuat nyeri atau mengalami kerusakan
Renacanakan individu untuk belajar dan mendemonsrtasikan satu bagian dari aktivitas
sebelum berkembang lebih lanjut
Berikan bantuan dalam mengenakan pakaian jika di perlukan (umumnya beberapa bantuan
yang digunakan termasuk gantungan pakaian, penarik ritsleting, kancing, sendok sepatu yang
panjang, pengikat sepatu yang elastis
Dorong individu atau klien untuk menggunakan pakaian atau luar biasa daripada pakaian
malam
Kaji pemahaman dan pengetahuan individu serta keluarga terhadap instruksi dan rasional
diatas
Keterangan :
Garis keturunan
Pasien
Perempuan
Laki laki
Tinggal serumah
Garis hubungan
Meninggal
2. Riwayat Keluarga
Klien anak ke 3 dari 4 bersaudara
Klien seorang janda dan mempunyai 6 orang anak
Klien tinggal bersama 1 orang anaknya
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Alamat pekerjaan : Jarak dari rumah : Alat transportasi : Pekerjaan sebelumnya :
Jarak dari rumah : Alat transportasi : Sumber sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan
bulanan dari anak - anaknya
:
Keluar kota (mengunjungi anak)
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi
: L (perawat)
Jarak dari rumah
: 1 km
Rumah Sakit
: RSUD DR. MURJANI / 3 km
Klinik
: PKM BMG I / 1,5 km
Pelayanan kesehatan di rumah
: Makanan yang dihantarkan
: Perawatan sehari hari yang dilakukan keluarga :
Lain lain
: G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Klien beragama Islam, melaksanakan solat 5 waktu.
Yang lainnya
: -
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
Klien sering merasa lemah dan cepat lelah
jika
beraktifitas banyak.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu :
Klien tidak ada menderita penyakit berat.
Paling hanya
sakit kepala, demam, batuk, atau flu biasa.
Keluhan Utama
1.
Provocative / Paliative
:
2.
Quality / Quantity
:
3.
Region :
4.
Severity Scale :
5.
Timing :
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan
:
Jika sakit klien biasa membeli obat
di warung
Obat obatan
Alergi (Catatan agent dan reaksi spesifik)
Obat obatan : Makanan
: Faktor lingkungan : Penyakit yang diderita
I.
J.
: Skor 4
APGAR
: 6 (Sedang)
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum :
Baik
Tingkat kesadaran
:
Tanda tanda vital
N 72 x/m
RR 20 x/m
S 36,4
Composmentis
: TD 130 / 80 mmHg
BB 51 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1. Bentuk Dada
: Simetris
2. Sekresi dan Batuk
: Tidak Ada
3. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas
: 20x/m dan teratur
4. Bunyi Nafas
b. Normal
: Vesikuler di semua lapang paru
c. Abnormal
: d. Resonen lokal
: 5. Pergerakan dada
: Simetris
6. Tractil Fremitus/Fremitus Lokal :
7. Alat Bantu Pernafasan
: CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
1. Nadi
Frekuensi
: 72x/m dan reguler
2. Bunyi jantung
: Normal
3. Letak jantung
: Normal
4. Pembesaran jantung
: Tidak
5. Nyeri dada
: Tidak
6. Edema
: Tidak
7. Clubbing finger
: Tidak
PERSARAFAN (B3: BRAIN)
Tingkat Kesadaran: Composmentis
1. GCS
Eye: 4 Verbal: 5
Total GCS: 14
2. Refleks
3. Koordinasi gerak
4. Kejang
5. Lain-lain
Motorik: 6
:
:
:
:
Normal
Ya
Tidak
-
TB 151 kg
1.
2.
3.
4.
5.
Mata (Penglihatan)
a. Bentuk
b. Visus
c. Pupil
d. Gerak bola mata
e. Medan penglihatan
f.
Buta warna
g. Tekanan Intra Okuler
Hidung (Penciuman)
a. Bentuk
b. Gangguan Penciuman
Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel
b. Membran tympani
c. Otorrhae
d. Gangguan Pendengaran
e. Tinitus
Perasa
Peraba
:
:
:
:
:
:
:
Normal
Isokor
Normal
Menyempit
Tidak
Tidak
:
:
Normal
Tidak
:
:
:
:
:
:
:
Normal
Keruh
Tidak
Ya
Ya
Normal
Normal
REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara
Kelamin
:
:
ENDOKRIN
Klien tidak memiliki kelainan endokrin
PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya: klien menyadari dirinya sudah lansia, merasa lemah dan
sering cepat lelah sehingga terbatas dalam melakukan perawatan diri.
ANALISA DATA
No.
1.
Data
DS : Saya merasa lemah dan sering cepat
lelah bila beraktivitas jadi untuk perawatan
diri ya seadanya saja
DO : - K/U Baik
- Tampak tidak rapi, kotor, dan tidak terawat
- Rambut putih, kulit keriput
Etiologi
Problem
KelemahAn otot
I.
PRIORITAS MASALAH
1. Kurang perawatan diri
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang perawatan diri b/d penurunan kelemahan otot
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan
1.
keperawatan selama 1 x 24 jam,
klien mampu melakukan
perawatan diri dengan kriteria 2.
hasil :
1. Klien tampak bersih, rapi, dan 3.
terawat
2. Klien tampak sehat
Intervensi
Anjurkan klien mandi 2x sehari dan1.
ajarkan klien memakai baby oil
setiap habis mandi
2.
Anjurkan klien menyikat gigi
minimal setiap mandi
3.
Anjurkan klien mencuci rambut
rutin 3x seminggu, memakai
4.
conditioner dan anjurkan untuk
5.
Rasional
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1. Menganjurkan klien mandi 2x sehari dan mengajarkan klien
1
Evaluasi
Tanggal 28 Maret 2012
Jam 17.00 WIB
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di
antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan.
Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan perawatan sehari
hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama yang berhubungna dengan kebershan
perorangan (Personal Hygiene), yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan
badan, kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur dan posisi tidur.
3.2
SARAN
Perawat mempunyai peranan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan
diri, yaitu sebagai family advocacy. Perawat berperan sebagai pendamping bagi keluarga baik bagi
lansia maupun keluarganya ketika dihadapkan pada suatu masalah termasuk dalam hal kebersihan
diri. Perawat sebagai conselor perawat di mana perawat dapat memberikan ide atau pendapat kepada
lansia dan kepada keluarga sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Perawat memberikan asuhan
dengan kebutuhan perawat sebagai pendidikan memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J, 2000. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Nugroho, 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : EGC Kedokteran
Setiabudhi, T & Hardiwinoto, 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai
Aspek Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Tarwoto & Wartonah, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proes Keperawatan. Edisi
4. Jakarta : EGC
Tambahkan komentar
2
Mar
31
GILANG RAMADAN
ISTIQOMAH
NOVITA SARI
RETNO WULANDARI RIPHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air (H 0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di
dalam tubuhmanusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri
dari air. Namun bergantung kepadakandungan lemak & otot yang terdapat di
dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasiantara 50-70% dari total
beratbadan orang dewasa.Oleh karenaitu maka tubuh yang terlatih &terbiasa
berolahraga sepertitubuh seorang atlet biasanyaakan mengandung lebih
banyakair jika dibandingkan tubuh nonatlet.
Di dalam tubuh, sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling tinggi
antara lain adalahsel-sel otot dan organ-organ padarongga badan, seperti paruparuatau jantung, sedangkan sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling
rendah adalah sel-seljaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairanyang ideal
untuk memenuhi kebutuhan harian bagitubuh manusiaadalahmengkonsumsi1 ml
air untuksetiap 1 kkalkonsumsi energy tubuhataudapat juga diketahui
berdasarkan estimasi totaljumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara
rataratatubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 Lcairan per harinya. Sekitar 1.5
L cairan tubuh keluarmelalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400ml
keluar dalam bentuk uap air melalui prosesrespirasi (pernafasan) dan 100
mlkeluar bersama dengan feces(tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini,
konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas 240 ml) biasanyadijadikan sebagai
pedomandalam pemenuhan kebutuhancairan per- harinya.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana anatomi cairan tubuh?
2. Apa pengertian dari cairan tubuh
3. Apapenyebab terjadinya ketidakseimbangan volume cairan?
4. Bagaimana patofisiologinya?
5. Apasaja tanda dan gejalanya?
6. Sebutkan klasifikasinya?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostic?
8. Bagaimana penatalaksanaanna?
9. Apa saja diagnosa keperawatannya?
10. Bagaiamana asuhan keperawatannya?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang
cairan dan elektrolit. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi salah satu
tugas dari dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik.
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini berupa
tinjauan pustaka dari berbagai macam sumber data yang memiliki kaitan dengan
asuhan keperawatan gerontik baik melalui buku kepustakaan ataupun melalui
kepustakaan dari media elektronik/dunia maya (internet).
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul, Kata Pengantar,
Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan, Bab
II Pembahasan, Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bayi premature
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1-2 tahun
59
11-16 tahun
58
Dewasa
58-60
40-50
Dewasa kurus
70-75
Dikutip dari : Garner MW: Physiology and pathophysiology of the
sekitar 70kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya
merupakancairan intraselular.
b. Cairan ekstraselular
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif
cairanekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar
setengahdari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1 tahun,
jumlahcairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total.
Inisebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata
70kg.
Cairan ekstraselular dibagi menjadi:
Cairan Interstitial
Cairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar
11-12 liter pada orang dewasa.Cairan limfe termasuk dalam
volumeinterstitial.Relatif terhadap ukuran tubuh, volume ISF adalah
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit
dan non elektrolit.
Elektrolit
Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik.
Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah
kationdan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).
o Kation
Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na +), sedangkankation
utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K +).Suatusistem pompa
terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodiumdan potassium ini.
o Anion
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl -) danbikarbonat
(HCO3 ), sedangkan anion utama dalam cairan intraselularadalah ion fosfat
-
(PO4 ).Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada
3-
cairan terus berlangsung, air akan ditarik daridalam sel dan apabila volume
plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilahkegagalan sirkulasi.
b) Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler
berperanpenting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.
Jumlah kalium dalamtubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubahubah sedangkan yang tidak dapatberpindah adalah kalium yang terikat dengan
protein didalam sel.Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari
1-3 mEq/kgBB.Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi
H+ ekstraseluler. Ekskresikalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter
dan keringat 10 mEq/liter.
c) Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%
dikeluarkanlewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini
tergantung pada intake,besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme
kalsium sangat dipengaruhi olehkelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis,
ovarium, dan hipofisis. Sebagian besar (99%)ditemukan didalam gigi dan + 1%
dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalamsel.
d) Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan.Kebutuhan unruk pertumbuhan
+10 mg/hari.Dikeluarkan lewat urine dan faeces.
e) Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu
hasilakhir daripada metabolisme.Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit
sekalibikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh
paru-paru dansangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat
lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.
2.1
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna
perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal.
Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume
cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi
oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel.
Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan
ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh
pada yang lainnya.
2.2
2.3
a) Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membrane
semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju
larutanberkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan
kapiler permeable terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh seluruh
kompartemen sama.Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui
air (pelarut), namun tidakdapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan
tekananosmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%,
2.4
1. Perubahan volume
Symptom/Sign
Dehydration
Moderate
Dehydration
Mild
Severe
Level of
Alert
Lethargic
Dehydration
Obtunded
consciousness*
Capillary refill*
2 Seconds
2-4 Seconds
Greater than 4
seconds, cool limbs
Membranes*
Normal
Dry
Mucous
Parched, cracked
Tears*
Normal
Decreased
Absent
Heart rate
Slight increase
Increased
Very increased
Respiratory rate
Normal
Increased
Increased and
Blood pressure
Normal
Normal, but
hyperpnea
Decreased
Pulse
Normal
orthostasis
Thready
Faint or impalpable
Skin turgor
Normal
Slow
Tenting
Fontanel
Normal
Depressed
Sunken
Eyes
Normal
Sunken
Very sunken
Urine output
Decreased
Oliguria
Oliguria/anuria
Dewasa
Anak
Ringan
4%
4%-5%
Sedang
6%
5 % - 10 %
Berat
8%
10 % - 15 %
Shock
15-20%
15 % - 20%
asi Dewasa
Terapi untuk dehidrasi (rehidrasi) dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan
cairan untuk rumatan, defisit cairan dan kehilangan cairan yang sedang
berlangsung.
Beberapa pendekatan terangkum dalam tabel 5.
Cararehidrasi:
1) Nilai status rehidrasi (sesuai tabel 4 di atas), banyak cairan yang
diberikan (D) =derajat dehidrasi (%) x BB x 1000 cc
2) Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan (untuk dewasa 40
cc/kgBB/24 jamatau rumus holliday-segar seperti untuk anak-anak)
3) Pemberian cairan :
o 6 jam I = D + M atau 8 jam I = D + M (menurut Guillot)
o 18 jam II = D + M atau 16 jam II = D + M (menurut Guillot)
Kelebihan volume
2. Perubahan konsentrasi
- Hiponatremia
Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan mental,
letargi,iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar < 110 mg/L
makaakan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia ini dapat disebabkan
oleheuvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli
ginjal,diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia (sirosis,
nefrosis).
Keadaan ini dapat diterapi dengan restriksi cairan (Na+ 125 mg/L) atau
NaCl3% ssebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik 1,5-2,5 mg/kg.
Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan scara
perlahanlahan,sedangkan untuk hiponatremia akut lebih agresif. Untuk
1) Perubahan komposisi
- Asidosis respiratorik (pH< 3,75 dan PaCO2> 45 mmHg)
Kondisi ini berhubungan dengan retensi CO2 secara sekunder untuk
menurunkanventilasi alveolar pada pasien bedah. Kejadian akut merupakan
akibat dariventilasi yang tidak adekuat termasuk obstruksi jalan nafas,
atelektasis,pneumonia, efusi pleura, nyeri dari insisi abdomen atas, distensi
abdomen danpenggunaan narkose yang berlebihan. Manajemennya melibatkan
potasium yangterjadi.
Asidosis metabolik (pH<7,35 dan bikarbonat <21 mEq/L)
Kondisi ini disebabkan oleh retensi atau penambahan asam atau
kehilanganbikarbonat.Penyebab yang paling umum termasuk gagal ginjal, diare,
fistula ususkecil, diabetik ketoasidosis, dan asidosis laktat.Kompensasi awal
yang terjadiadalah peningkatan ventilasi dan depresi PaCO2.Penyebab paling
umum adalahsyok, diabetik ketoasidosis, kelaparan, aspirin yang berlebihan dan
keracunanmetanol.Terapi sebaiknya ditujukan terhadap koreksi kelainan yang
mendasari.
Terapi bikarbonat hanya diperuntukkan bagi penanganan asidosis berat dan
2.5
2.6
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi
dengan pemeriksaan gas darah menurut ASTRUP (bila
memungkinkan)
2. Pemeriksaan eletrolit terutama kadar Natrium, Kalium, dan Fofor dalam
serum.
2.7
PENATALAKSANAAN
Asupan dan kehilangan cairan dan elektrolit pada keadaan normal
Homeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat
berubah olehstres akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau
pun oleh adanya cedera padaparu-paru, kulit atau traktus gastrointestinal.
Pada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata
sebanyak 2000-2500ml per hari, dalam bentuk cairan maupun makanan
padat dengan kehilangan cairan rata-rata 250 ml dari feses, 800-1500 ml
dari urin, dan hampir 600 ml kehilangan cairan yangtidak disadari
(insensible water loss) dari kulit dan paru-paru.
Kepustakaan lain menyebutkan asupan cairan didapat dari
metabolisme oksidatifdari karbohidrat, protein dan lemak yaitu sekitar 250300 ml per hari, cairan yang diminum setiap hari sekitar 1100-1400 ml tiap
hari, cairan dari makanan padat sekitar800-1000 ml tiap hari, sedangkan
kehilangan cairan terjadi dari ekskresi urin (rata-rata1500 ml tiap hari, 4080 ml per jam untuk orang dewasa dan 0,5 ml/kg untuk pediatrik),kulit
(insensible loss sebanyak rata-rata 6 ml/kg/24 jam pada rata-rata orang
dewasa yang mana volume kehilangan bertambah pada keadaan demam
yaitu 100-150 ml tiapkenaikan suhu tubuh 1 derajat celcius pada suhu
tubuh di atas 37 derajat celcius dansensible loss yang banyaknya
tergantung dari tingkatan dan jenis aktivitas yang dilakukan), paru-paru
(sekitar 400 ml tiap hari dari insensible loss), traktus gastrointestinal (100200 ml tiap hari yang dapat meningkat sampai 3-6 L tiap hari jika terdapat
penyakitdi traktus gastrointestinal), third-space loses.
FLUID GAINS
FLUID LOSES
Oxidative 300 ml
Kidneys 1200-1500 ml
Metabolism
Skin 500-600 ml
Lungs 400 ml
GI tract 100-200 ml
TOTAL 2200-2700 ml
TOTAL 2200-2700 ml
2.8
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No.
Keluhan / Data
Data objektif :
1. Klien merasa lemah
2. Klien merasa haus secara
berlebihan
Data subjektif :
Etiologi
Diare; kehilangan
cairan lambung;
diaphoresis;
polyuria.
Problem
Ketidakseimbangan
volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh
1. Kelemahan
2. Haus
3. Penurunan turgor kulit /
penurunan intensitas tidur
4. Membrane mukosa / kulit kering
5. Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume / tekanan nadi
6. Pengisian vena menurun
7. Perubahan status mental
8. Konsentrasi urine meningkat
9. Temperature tubuh meningkat
10. Hemtokrit tinggi
11. Kehilangan berat badan seketika
2.1
GOL.darah: O
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
xxxx
keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis hubungan
-----x
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal
: klien
2. Riwayat Keluarga
Aklien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.klien berasal dari
keluarga yang tidak berada.orang tua klien sudah meninggal,dan
suami klien sudah meninggal 5 tahun yang lalu.klien tinggal
bersama ke-2 anaknya. orang tua laki-laki klien meninggal karena
hipertensi dan ibu klien meniggal karena sakit.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Alat transportasi
: 4000 km
Alat transportasi
: jalan kaki
: kayu
: kayu
: kering
: tidak ada
: cukup
: tidak aman
: tertata rapi
: ada (tidak aman, lantai licin tidak ada
pegangan)
Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang yang
membahayakan)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 7 orang
Derajat privasi
: klien merasa cukup dihargai dirumah
Tetangga terdekat
: ny S hubungan : keluarga
Alamat/tlfn
: jl. Mujahidin / 085349xxxx
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby/minat
: klien suka memasak dan membuat kue
Keanggotaan Organisasi
: Tidak Ada
Liburan/perjalanan
: klien lebih sering berdiam diri dirumah
dan jarang melakukan refresing
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat : disekitar rumah klien tnggal salah seorang tenaga kesehatan
puskesmas
Jarak dari rumah : 1000 km
Klinik : 5000 km
Pelayanan kesehatan dirumah : tidak ada
Makanan yang dihantarkan
: tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : tidak ada
Lainnya : klien masih mampu melakukan aktivitas sehari hari secara
mandiri
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Nama obat
NEO ENTROSTOP
Dosis
2X1
Keterangan
Obat anti diare
Rekreasi
: baik
: stabil
: klien dapat beradaptasi dengan keluarga dan
tetangga
Mekanisme pertahanan diri: klien dapat mempertahankan diri dengan
baik
Status mental
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Afasia
: tidak
Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Bahasa yang digunakan:bahasa banjar
Kemampuan membaca : bisa
Kemampuan interaksi : sesuai
Vertigo
: tidak
Short portable mental status quetionaire (SPMSQ)
:02
:0 2 kesalahan :
:skor 5 9
=kemungkinan depresi
Apgar
: rendah
baik
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
Tingkat kesadaran
Tanda- tanda vital
: baik
: compos mentis
: TD : 110/80 mmHg
NADI : 88
RR :
SUHU : 36,5
x/m
0
20 x/m
TB :
153 cm
BB
: 42 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. bentuk dada
Simetris
funne chestl
asimetris
barrel chest
pigeons chest
ya
tidak
sputum:
ya
tidak
warna :
nyeri waktu bernafas : tidak
3. pola nafas
a. frekwensi nafas : 20 x/ menit
4. bunyi nafas
a. normal
vasikuer disemua lapangan dada
: regular
frekuensi : 88 x/menit
regular
kuat
irregular
lemah
2. Bunyi jantung
Normal
Tambahan
3.Letak jantung
Ada
Tidak,jelaskan
Ya
Tidak
5.Nyeri Dada
Ya
Tidak
6.Edema
Palpebra
anasarka
ekstremitasatas
asites
tidak ada
ekstremitas bawah
7. Clubbing Finger
Ya
Tidak
PERSARAFAN (B3: Brain)
Tingkat Kesadaran:
compos mentis apatis samnolen
koma
1. GCS:
Eye: 4
Verbal: 5
Total GCS: 15
2. Refleks
sopor
Motorik: 6
Normal
Babinsky
parese
hemi parese
paraplegi
tetraplegia
ya
tidak
3.koodinasi gerak :
4. kejang
: ya
tidak
5.lain-lain :
PENGINDERAAN (persepsi sensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
Normal
enoftalmus
eksoptalmus
lain
b. visus
c. pupil
iskor
unisokor
miosis
midriasis
d. Gerak bola mata :
normal
menyempit
e. Medan penglihatan:
f. Buta warna :
positif
refleks cahaya
negative
Ya,jenis
tidak
g. Tekanan Intra Okuler :
meningkat
tidak
2. Hidung (Penciuman)
a. bentuk
: normal
denasi
b. gangguanpenciuman
ya
tidak
anomaly
keterangan
3. Telinga (Pendengaran)
a. aurikel :
normal
b. membrane tympani
terang
keruh
intake
perforasi
c. otorrhoea
ya,jenis
kemerahan
ya
tidak
e. tinnitus :
ya
tidak
4. perasa
normal
tremor
parese
lain-lain,sebutkan
5. peraba
normal
kelainan,sebutkan
menetes
incosntinensia
oliguria
nyeri
retensi
polyuria
panas
hematuria
dysuria
sering
nokturia
pasang kateter
sistostomi
nokturia
produksi urine: 1800 ml/hari
frekuensi : 5x/hari
warna
: kuning
bau : amoniak
PENCERNAAN ELIMINASI ALVI( B5: BOWEL)
1. Mulut dan tengorokan
a.mulut
selaput lendir mulut
lembab
merah
stomatitis
b. lidah
hiperemik
kotor
lain lain
c. kebersihan rongga mulut
tidak berbau
berbau
gigi bersih
gigi kotor
d. tenggorokan
sakit menelan/ nyeri menelan
sulit menelan
lain-lain
e. abdomen
kenyal
tegang
kembung
nyeri tekan, lokasi
benjolan, lokasi
f. pembasaran hepar
g. pembesaran lien
: ya
tidak
: ya
tidak
h. asites
ya
tidak
i. lain-lain
2.masalah usus besar dan rectum / anus
BAB :5X/hari
diare
menelan
konstipasi
faeses berdarah
inkontinensia
feses berlendir
colostomy
wasir lain-lain
obat pencahar
ya
tidak
lavamen
ya
tidak
bebas
terbatas
kemampuan kekuatan otot
tidak
ya
dislokasi
lokasi
tidak
ya
lokasi
ya
lokasi
haematom
tidak
2. integument
warna kulit :
akral:
ikterik
hangat
seasonik
pucat
kemerahan
panas
dingin kering
dingin basah
hyperpigmentasi
turgor : elastic
tidak elastic
tulang belakang
lordosi:
kiposis:
scoliosis:
REPRODUKSI
laki-laki :
kelamin bentuk
:
kebersihan alat kelamin
perempuan
payudara
bentuk :
simetris
benjolan :
ya
kelamin
bentuk :
normal
keputihan :
ada
siklus haid 28 hari
ENDOKRIN
1. factor alergi
lain-lain ,sebutkan
normal
tidak normal,keterangan
:
bersih
kotor keterangan
asimetris
tidak
tidak
tidak
keterangan
ya
tidak
manifestasi
:
cara mengatasi :
2.kelainan endokrin
tidak ada kelainan pada endokrin
PENGETAHUAN
pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
klien saat merasa sakit langsung kepuskesmas diantar keluarganya
Tanggal
: 29 maret - 2012
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 70 tahun
Agama
: islam
Suku
: banjar
Alamat
Pewawancara
SKOR
+
NO
Pertanyaan
Jawaban
1.
2.
29 maret 2012
Kamis
3.
4.
5.
6.
7.
Rumah
Jl. sarigading
72 tahun
?
SBY
8.
9.
10.
sekarang?
Siapa presiden sebelumnya?
Siapa nama kecil ibu anda?
Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan
Mega wati
Siti halimah
15 5= 10
25 - 5 =10
menurun!
21 - 5 = 16
Ruang
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini? (dd/mm/hh)
Hari apa hari ini?
Apakah nama tempat ini?
Berapa no.telp,bila tidak ada,no. rumah /jalan
Berapakah usia anda?
Kapan anda lahir? (tanggal/bulan/tahun)
Siapa nama presiden Indonesia sekarang?
Siapa nama presiden sebelumnya?
Siapa nama ibumu sebelum menikah?
20 dikurang 3 dan seterunya?
BENAR
JUMLAH KESALAHAN
0-2 Kesalahan
: Baik
3-4 kesalahan
5-7 kesalahan
8-10 kesalahan
SALAH
Ruang
Mandiri dalam :
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Toilet,
4. Berpindah
5. Kontinen BAK/BAB
Katz B
6. Makan
Mandiri, untuk 5 fungsi diatas
Katz C
Katz D
Katz E
Mandiri,kecuali mandi
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,& 1 fungsi diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet & 1 fungsi
Katz F
diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet, Berpindah&
Katz G
1 fungsi diatas
Ketergantungan untuk semua 6 fungsi diatas
Ruang
PERTANYAAN
APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN
JAWABAN
TIDAK
2.
KEHIDUPAN ANDA?
APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK
YA
3.
YA
4.
5.
KOSONG?
APAKAH ANDA MERASA SERING BOSAN?
APAKAH ANDA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG
YA
TIDAK
6.
YA
7.
TIDAK
8.
YA
9.
BERDAYA?
APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARI
YA
YA
TIDAK
12.
SEKARANG MENYENANGKAN?
APAKAH ANDA ME RASA TIDAK BERHARGA
13.
14.
15.
TIDAK
YA
YA
: KEMUNGKINANA DEPRESI
: DEPRESI
YA
:
:
SKORE NORTON
NO
KEADAAN PASIEN
1.
2.
3.
4.
5.
SKOR
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
KATEORI SKOR
16-20 : kecil sekali /tidak terjadi
12-15 :kemungkinan terjadi kecil
< 12
:
:
APGAR
NO
URAIAN
1
Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada
FUNGSI
Adaptation
SKORE
2
Partnership
Growth
Affection
3.
4.
atau mencintai
Saya puas dengan cara temen-temen saya dan
5.
Resolve
Total
selalu
: skore 2
kadang-kadang
:skore 1
hampir tidak pernah :skore 0
>3 = tinggi
4-6= menengah / sedang
7-10= rendah
ANALISA DATA
No.
Keluhan / Data
Etiologi
Prob
1.
Diare
Ketidakseim
volume cair
dari kebutuh
DS :
k/u lemah
Klien nampak haus
Membrane mukosa kering
TTV :
TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
BB sebelum sakit = 45 kg
BB sesudah sakit = 42 kg
TB = 153 cm
Minum = 1800 ml/hari
BAB = 5x/hari
I.
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Intervensi
Setelah dilakukan
Mandiri :
tindakan keperawatan 1. Pantau masukan dan
selama 1 x 24 jam
haluaran
diharapkan cairan dalam
tubuh klien terpenuhi
dengan criteria hasil :
1. Mempertahankan urine
output sesuai dengan
usia dan berat badan,
berat jenis urine normal,
hematokrit normal.
Rasional
1. Dengan pemantauan
tersebut dapat dievaluas
keaktifan terapi.
4. Menyeimbangkan output
yang berlebihan.
4. Anjurkan untuk minum
1500 2500 ml / hari.
5. Dorong keluarga untuk
membantu klien makan.
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. Memantau masukan dan haluaran
Hasil :
Intake :
Minum = 1800 ml/hari
Output :
BAB = 800 ml/hari
Evaluasi
S = Klien mengatakan, Saya b
cair terus menerus kurang leb
5x hari ini.
O=
1. k/u lemah
2. Klien nampak haus
IWL
= 630
ml/hari +
= 1430 ml/hr
BC : I O = 1800 1430
= + 270 ml/hari
2. Memantau tanda vital
Hasil :
TTV :
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
A = Masalah keperawatan
ketidakseimbangan volume cai
kurang dari kebutuhan tubuh be
teratasi.
P = Lanjutkan intervensi :
Mandiri :
Monitor masukan dan haluaran
Monitor tanda vital
Observasi adanya tanda tand
dehidrasi.
Evaluasi jumlah minum klien an
1500 2500 ml / hari.
Kolaborasi :
6. Tawarkan snack (jus / buah buahan segar)
5. Evaluasi cairan parenteral dan
atau makanan kesukaannya.
elektrolit.
Hasil : klien makan makanan yang telah
disediakan anaknya.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat
berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang.
Pada bayi usia< 1tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan
pada bayi usia > 1 tahunmengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan
pertumbuhan seseorang persentasejumlah cairan terhadap berat badan
berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa50-60% berat badan,
sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pandey CK, Singh RB. Fluid and electrolyte disorders. Indian J.Anaesh.
2003;47(5):380-387.
2. Kaswiyan U. Terapi cairan perioperatif. Bagian Anestesiologi dan
Reanimasi.
Fakultas KEdokteran Unpad/ RS. Hasan Sadikin. 2000.
3. Holte K, Kehlet H. Compensatory fluid administration for preoperative
dehydrationdoes
it improve outcome? Acta Anaesthesiol Scand. 2002; 46: 1089-93
4. Keane PW, Murray PF. Intravenous fluids in minor surgery. Their effect on
recovery
from anaesthesia. 1986; 41: 635-7.
5. Heitz U, Horne MM. Fluid, electrolyte and acid base balance. 5 th ed.
Missouri:
Elsevier-mosby; 2005.p3-227
6. Guyton AC, Hall JE.Textbook of medical physiology. 9 th ed. Pennsylvania:
W.B.
saunders company; 1997: 375-393
7. Latief AS, dkk. Petunjuk praktis anestesiologi: terapi cairan pada
pembedahan. Ed.
Kedua. Bagian anestesiologi dan terapi intensif, FKUI. 2002
8. Mayer H, Follin SA. Fluid and electrolyte made incredibly easy. 2 nd ed.
Pennsylvania:
Springhouse; 2002:3-189.
9. Schwartz SI, ed. Principles of surgery companion handbook. 7 th ed. New
york:
McGraw-Hill; 1999:53-70.
10. Silbernagl F, Lang F. Color atlas of pathophysiology. Stuttgart: Thieme;
2000: 122-3.
11. Lyon Lee. Fluid and Electrolyte Therapy. Oklahoma State University Center for
Veterinary Health. 2006. (Diakses tanggal 29 September2007). Tersedia dari:
http://member.tripod.com/~lyser/ivfs.htm
12. Leksana E. Terapi cairan dan elektrolit. Smf/bagian anestesi dan terapi
intensif FK
Undip: Semarang; 2004: 1-60.
13. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Handbook of clinical anesthesia. 5th
ed.
Philadelphia: Lippincot williams and wilkins; 2006: 74-97.
14. Sunatrio S. Resusitasi cairan. Jakarta: Media aesculapius;2000:1-58.
15. Ellsbury DL, George CS. Dehydration. eMed J [serial online] 2006 Mar
[dikutip 6
Okt 2007]. Tersedia dari: URL:
http://www.emedicine.com/CHILD/topic925.htm.
Tambahkan komentar
3
Mar
31
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN ISTIRAHAT DAN
TIDUR PADA LANSIA (kelompok9)
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA LANSIA
DI SUSUN OLEH :
AHMAD RIZKI FAUJI
RISTI WULANDARI
SITI ROHANA
YOGA ADI SAPUTRA
MOHAMAD ARIFIN
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Tahun 2012
SAMPIT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmad
dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
makalah pengetahuan bagi mahasiswa/I Akper Pemkab Kotim maupun para
pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah
dari dosen mata kuliah keperawatan Gerontik dengan judul Asuhan
Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur . Dalam penulisan makalah ini
penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
oleh para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima
kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekanrekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..............................................................................
.........................
i
DAFTAR
ISI ..........................................................................................
...........................
ii
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................
......
1
1.2 Tujuan
Penulisan .................................................................................
....
1
1.3 Rumusan
Masalah....................................................................................
1
1.4 Metode
Penulisan..................................................................................
...
2
1.5 Sistematika
Penulisan...............................................................................
2
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Istirahat dan
Tidur ...................................................................
2.2 Mekanisme
Tidur...........................................................................
........... 3
2.3 Tahap Tahap
Tidur...........................................................................
......
3
2.4 Kegunaan
Tidur...........................................................................
.............
4
2.5 Kebutuhan Tidur Rata Rata
Perhari........................................................
2.8 askep
pengkajian...................................................................
..............
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang
disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur secara lebih lengkap lagi pada makalah
ini.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
2.1. Pengertian
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres
emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan
aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas
tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding,
klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan
istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa
melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam
hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang
nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang
dapat beristirahat : Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa
diterima ; Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas
dari perlukaan dan ketidak nyamanan ; Merasa puas telah melakukan
aktifitas-aktifitas yang berguna ; Mengetahui bahwa mereka akan
mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif
tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap
stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan
keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan
istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya
kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi.
Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang
disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2.2. Mekanisme Tidur
Pernapasan melambat
Otot2 rileks
Todler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur
sepanjang malam + tidur siang
Pra sekolah : 11 jam/hari dengan 20% REM
Usia sekolah : 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Usia sekolah : 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Adolescent : 8,5 jam/hari dengan 20% REM
Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
Dewasa menengah : 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa tua : 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
2.6. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
1.Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu
kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis
dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih
dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu,
sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ
yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
2.Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea.
Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus
tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
3.Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti
menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan
penundaan waktu anda untuk tidur.
4.Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang
tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
5.Lingkungan
Delirium/Mengigau.
KOTAWARINGIN TIMUR
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB KOTIM
Jalan Batu Berlian Nomor 11 Telp.(0531)22960/ Fax (0531)22940 Sampit
Kode pos : 74322
Tanggal Pengkajian
: 25 Maret 2012
A. DATA BIOGRAFI
Nama
: Tn. M
TTL
Jenis Kelamin
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
: 165 cm,. 60 kg
Penampilan
: Bersih dan rapi, Ciri-ciri tubuh : berambut
pendek, berwarna putih, bentuk tubuh bungkuk,berjanggut
Alamat
:Ny. T
Hubungan
: istri
Alamat/ Telpon
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan :
: Laki laki
: Garis Keturunan
: Perempuan
Tinggal Serumah
.......
: Garis Hubungan
: Meninggal
2.
Riwayat Keluarga
..Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti DM, Hipertensi, Asma Dan menular seperti Hepatitis, TBC dan lain
lain.
C.RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
: tidak ada
Alamat pekerjaan
: -
: - ......................km/meter*
Alat transportasi
: -
Pekerjaan sebelumnya
: PERUN TNI AD
: 20 km/meter*
Alat transportasi
: Tidak ada
: Rumah
: Keramik
Kondisi lantai
: Kering
Tangga rumah
: Tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
Ada
Kebersihan lingkungan
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby atau Minat : memancing dan memelihara ayam dan bunga
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Liburan atau Perjalanan :jalan jalan ke pantai dan ketempat anak
F.SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi* : ada
Jarak dari rumah
Rumah Sakit
Klinik
km
: 20 km/meter*
: Ada ,Jarak 5 km
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
jarak
G.DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual
: sholat 5 waktu
Yang lainnya
: Tidak ada
H.STATUS KESEHATAN
Status Kesehatan umum Selama setahun yang lalu: klien pernah
menderita demam,sakit kepala, flu,batuk, maag, dan hernia. Yang sering
kambuh yaitu maag.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien menderita
hernia.
Keluhan Utama: nyeri ulu hati
1.Provocative / Paliative
2.Quality/ Quantity
3.Region
: Epigastrium
4.Severity Scale
5.Timing
Obat-obatan :
NO
1.
2.
NAMA OBAT
Paracetamol
Promaag
DOSIS
500mg
250mg
KETERANGAN
Sesudah makan
Sebelum makan
Obat-obatan
Makanan
: Tidak ada
: tidak ada
Rheumatoid
Dimensia
: A
: kebutuhan oksigenasi klien terpenuhi
: klien minum air 1500ml/hari
Nutrisi
sayur, dan lauk pauknya.
Eliminasi
Aktivitas
bunga
: 2x sehari
Seksual
: 1bulan sekali
Rekreasi
Konsep Diri
Emosi
: terkontrol
Adaptasi
Tingkat Kesadaran
: komposmentis
Afasia
:-
Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Kemampuan membaca
: bisa
Kemampuan interaksi
: sesuai
Vertigo
tidak
= Tidak depresi
APGAR
K.TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum
: Baik
Tingkat Kesadaran
:Composmentis
: TD 140
RR
/ 90 mmHg
20 X/menit
Nadi: 80
Suhu : 36
TB : 165 cm
BB:
60 Kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1.Bentuk dada
: simetris
: Tidak ada
3.Pola nafas
Frekwensi Nafas :
20 x/menit
Tracheal Tag
Substernal
Supra
Lain lain
Suprasternal
Flail
Chest
lokasi
Menurun
lokasi
Lain-lain
Tracheostomi
Masker
Respirator
CARDIOVASKULER ( B2 : BLEEDING )
1.Nadi
Frekuensi.........80.........................x/menit
Reguler
Kuat
Irreguler
Lemah
2.Bunyi Jantung
Normal
Tambahan
Ada
Tidak,Jenis..............
3.Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada.................
4.Pembesaran Jantung
5.Nyeri Dada
: Tidak
: Tidak
6.Edema :
Palpebra
Anasarka
Ekstrimitas atas
Asites
Tidak Ada
Ekstrimitas bawah
Lainnya.........................
7.Clubbing Finger
: Tidak
: normal
3.Koordinasi Gerak
: Tidak
4.Kejang
:Tidak
5.Lain-lain..........................................
PENGINDERAAN ( PERSEPSI SENSORI )
1.
Mata ( Penglihatan )
a.
Bentuk
: Normal
b.
Visus.....................
Pupil : isokor
2.
3.
c.
: normal
d.
e.
Buta Warna
f.
: tidak
Hidung (Penciuman )
a.
Bentuk
b.
Gangguan Penciuman
:
:
Normal
Ya
Telinga ( Pendengaran )
a.
Aurikel
b.
Membran tympani
: Normal
: Terang
c.
Otorrhoea
: Tidak ada
d.
Gangguan Pendengaran
e.
Tinitus
: Tidak
: Tidak
4.
Perasa
: normal
5.
Peraba
: normal
Mulut
Selaput Lendir Mulut : lembab
b.
Lidah : bersih
c.
d.
Tenggorokan
e.
Abdomen
f.
Pembesaran hepar
tidak ada
g.
Pembesaran Lien
tidak ada
h.
Asites
tidak ada
i.
2.
: Bebas
Fraktur
2.
: Tidak ada
Dislokasi
: Tidak ada
Haematom
: Tidak ada
Integumen
Warna Kulit : cokelat
Turgor :Elastik
Tulang Belakang
: kiposis
Akral
: hangat
REPRODUKSI
Laki laki :
Kelamin bentuk
pembesaran pada alat kelamin.
Kebersihan Alat Kelamin
ENDOKRIN
1.
: Bersih
PENGETAHUAN :
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
.klien menganggap bahwa kesehatan dirinya itu sangatlah penting.sehingga
klien rutin melakukan control.
...............................
..........
NIM.
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
S: saya sering terbangun
apabila tidur malam
ETIOLOGI
Ketidak normalan
status fisiologi
O : - ku baik
- konjungtiva anemis
- klien setiap 1 jam
bangun
apabila tidur
malam
-klien tampak lelah
-klien menguap
- TD 140/90 mmHg
N 80 x/ menit
RR 20x/ menit
S 36 C
Kuantitas tidur malam dari
jam 20.00 04.00
Kuantitas tidur siang dari
jam 12.00 13.00
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman(istirahat
tidur)
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Setelah dilakukan 1.
tindakan keperawatan
diharapkan gangguan
istirahat tidur tidak
terjadi,dengan criteria2.
hasil:
1.
Klien tampak rileks
Intervensi
Rasiona
Lakukan pengkajian
1.
Memberikan inf
masalah gangguan tidur
dasar dalam mene
klien, karakteristik dan
rencana keperawa
penyebab kurang tidur. 2.
Mengatur pola t
Lakukan persiapan
3.
Meningkatkan t
untuk tidur malam seperti4.
Meningkatkan t
pada jam 9 malam
5.
Meningkatkan t
8.
Berikan pengobatan
seperti analgetik dan
sedative,setengah jam
sebelum tidur.
9.
IMPLEMENTASI
Dx.
Kep.
No.
1.
1.
Implementasi
1.
Evaluasi
S : klien mengatakan sa
sering terbangun pada m
O : - : - ku baik
- konjungtiva anem
- klien setiap 1 jam
bangun
apabila tidu
-klien tampak lelah
-klien menguap
- TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/ menit
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada
tress emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti
tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi
empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan
bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak
beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu
pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan
istirahat dengan jalan-jalan
B.
SARAN
Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam
menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk
beristirahat bagi klien/pasien.
Tambahkan komentar
4
Mar
31
ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK PADA Ny. S DENGAN
MASALAH GANGGUAN SEKSUAL
(kelompok7)
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. S
DENGAN MASALAH GANGGUAN SEKSUAL
KELOMPOK 7:
ENDAH MURNI
TRI NURWAHYUNI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR
JL. BATU BERLIAN NO.II TELP. (0531) 22960
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi
mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen
mata kuliah Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY. S DENGAN MASALAH GANGGUAN SEKSUAL. Dalam penulisan makalah ini
penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para
pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun
dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
ii
iii
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................
1
1.2 TUJUAN PENULISAN ................................................................................
1
1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................................
2
1.4 METODE PENULISAN...............................................................................
2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN........................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA
NY DENGAN GANGGUAN SEKSUAL
A. Perubahan anatomik sistem genetalia pada lansia.................
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila
ditinjau dari pembagian tahapan seksual menurut
Kaplan..........................
C. Di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali
menyebabkan penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut
usia........
D. Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan
sosial
E. Upaya mengatasi permasalahan seksual pada lansia............
F. ............................................................................................................
G. PENATALAKSANAAN...........................................................................
H. MASALAH KEPERAWATAN..................................................................
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................
J. RENCANA KEPERAWATAN..................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
2.2.. LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY
DENGAN GANGGUAN SEKSUAL
PENGKAJIAN............................................................................................
15
ANALISA DATA.........................................................................................
18
RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................
22
3.2 SARAN .....................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas
kehidupan seksual ikut menentukan kualitas hidup. Hubungan seksual yang sehat adalah
hubungan seksual yang dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan
tidak menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun psikis termasuk dalam hal ini pasangan
lansia.
Dewasa lanjut (Late adult hood) atau lebih dikenal dengan istilah lansia adalah
periode dimana seseorang telah mencapai usia diatas 45 tahun. Pada periode ini masalah
seksual masih mendatangkan pandangan bias terutama pada wanita yang menikah,
termasuk didalamnya aspek sosio-ekonomi. Pada pria lansia masalah terbesar adalah
masalah psikis dan jasmani, sedangkan pada wanita lansia lebih didominasi oleh perasaan
usia tua atau merasa tua.
Pada penelitian di negara barat, pandangan bias tersebut jelas terlihat. Penelitian
Kinsey yang mengambil sampel ribuan orang, ternyata hanya mengambil 31 wanita dan 48
pria yang berusia diatas 65 tahun. Penelitian Masters-Jonhson juga terutama mengambil
sampel mereka yang berusia antara 50-70 tahun, sedang penelitian Hite dengan 1066
sampel hanya memasukkan 6 orang wanita berusia di atas 70 tahun(Alexander and
Allison,1995).
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa:
Banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas seksual sampai usia yang cukup
lanjut, dan aktifitas tersebut hanya dibatasi oleh status kesehatan dan ketiadaan
pasangan.
Aktifitas dan perhatian seksual pasangan suami istri lansia yang sehat berkaitan
dengan pengalaman seksual kedua pasangan tersebut sebelumnya.
Mengingat bahwa kemungkinan hidup seorang wanita lebih panjang dari pria,
seorang wanita lansia yang ditinggal mati suaminya akan sulit untuk menemukan
pasangan hidup.
Saat ini jumlah wanita di Indonesia yang memiliki Usia Harapan Hidup (UHH) diatas
45 tahun lebih meningkat dan pada usia tersebut wanita masih berharap dapat melakukan
hubungan seksual secara normal. Karena faktor usia, hubungan seksual pada lansia
umumnya memiliki frekwensi yang relatif rendah, sehingga diperlukan suatu penelaahan
tentang masalah seksual pada lansia.
Fenomena sekarang, tidak semua lansia dapat merasakan kehidupan seksual yang
harmonis. Ada tiga penyebab mengapa kehidupan seksual tidak harmonis. Pertama,
komunikasi seksual diantara pasangan tidak baik. Kedua, pengetahuan seksual tidak benar.
Ketiga karena gangguan fungsi seksual pada salah satu maupun kedua pihak bisa karena
perubahan fisiologis maupun patologis.
Agar kualitas hidup lansia tidak sampai terganggu karena masalah seksual, maka
setiap disfungsi seksual harus segra diatasi dengan cara yang benar dan ilmiah. Yang perlu
diperhatikan dalam penanganan disfungsi seksual ialah pertama kita harus menentukan jenis
disfungsi seksual dengan tepat, mencari penyebabnya, memberikan pengobatan sesuai
penyebab dan untuk memperbaiki fungsi seksual seperti dijelaskan dalam makalah ini.
B.
1.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui masalah seksual pada masa usia lanjut
2.
Tujuan Khusus
C.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Manfaat
Bagi mahasiswa
Merupakan sumber tambahan informasi dan pengetahuan tentang permasalahan seksual
pada masa usia lanjut sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada saat
praktik lapangan.
2.
D.
Rumusan Masalah
1.
2.
Apa perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian
tahapan seksual?
3.
Apa di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan
penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia?
4.
5.
E.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif
dengan menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkahlangkah pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Tehnik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu
mempelajari Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan
dengan judul makalah dan masalah yang dibahas
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I
Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup yang
terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Wanita
Dengan berhentinya produksinya hormon estrogen, genitalia interna dan
eksterna berangsur-angsur mengalami atrofi.
Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami
pengecilan. Fornises menjadi dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke
dalam vagina. Sejak klimakterium, vagina berangsur-angsur mengalami atropi,
meskipun pada wanita belum pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan
berhenti berfungsi. Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-mukosa
tidak lagi mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis.
Perubahan ini sampai batas tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan
koitus, artinya makin lama kegiatan tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan
atau pengecilan genitalia eksterna.
Uterus
Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya
menjadi keriput sebagai akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi
yang berulang sebelumnya, permukaan ovarium menjadi rata lagi seperti anak
oleh karena tidak terdapat folikel. Secara umum, perubahan fisik genetalia
interna dan eksterna dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti
berfungsi, pada umumnya terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang
pertumbuhannya oleh hormon estrogen dan progesteron.
2.
Pria
Prostat
Pembesaran prostat merupakan kejadian yang sering pada pria lansia,
gejala yang timbul merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius
yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai katup yang berbentuk bola (Ball
Valve Effect). Disamping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang
merupakan 40% dari komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot
polos ini dibawah pengaruh sistem alfa adrenergik. Timbulnya nodul
mikroskopik sudah terlihat pada usia 25-30 tahun dan terdapat pada 60% pria
berusia 60 tahun, 90% pada pria berusia 85 tahun, tetapi hanya 50% yang
menjadi BPH Makroskopik dan dari itu hanya 50% berkembang menjadi BPH
klinik yang menimbulkan problem medik.
Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat karena meningkatnya
enzim 5 alfa reduktase yang mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron. Ini
yang dianggap menjadi pendorong hiperplasi kelenjar, otot dan stroma prostat.
Sebenarnya selain proses menua rangsangan androgen ikut berperan timbulnya
BPH ini dapat dibuktikan pada pria yang di kastrasi menjelang pubertas tidak
akan menderita BPH pada usia lanjut.
Testis
Penuaan pada pria tidak menyebabkan berkurangnya ukuran dan berat
testis tetapi sel yang memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma
berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga sperma berkurang sampai 50% dan
testoteron juga menurun. Hal ini menyebabkan penuruna libido dan kegiatan sex
yang jelas menurun adalah multipel ejakulasi dan perpanjangan periode refrakter.
Tetapi banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas sexsual sampai umur
lanjut.
B. Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian
tahapan seksual menurut Kaplan adalah berikut ini :
1.
Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan
kultural, kecemasan akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin
menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi bias bervariasi.Interval untuk
meningkatkan hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta testoteron menurun
secara bertahap sejak usia 55 tahun akan mempengaruhi libido.
2.
Fase arousal
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat;
penurunan produksi sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron;
elevasi testis ke perineum lebih lambat.
3.
Lase orgasmik
4.
Penyebab iatrogenik
Tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang
mungkin membuat inadekuat konseling tentang efek prosedur operasi terhadap
fungsi seksual.
C. Di samping faktor perubahan fisik, faktor psikologi juga sering kali menyebabkan
penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia seperti :
1.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.
2.
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan
budaya.
3.
4.
5.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya
misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
D. Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan sosial antara lain :
1.
Infark miokard
Mungkin mempunyai efek yang kecil pada fungsi seksual. Banyak pasien
segan untuk terlibat dalam hubungan seksual karena takut menyebabkan infark.
2.
Pasca stroke
Masalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena
pasien mengalami anxietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas,
takut akan kehilangan cinta atau dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah
dan malu atas situasi. Pola seksual termasuk kuantitas dan kualitas aktivitas seksual
sebelum stroke sangat penting untuk diketahui sebelum nasehat spesifik tentang
aktivitas seksual ditawarkan. Karena sistem saraf otonomik jarang mengalami
kerusakan pada stroke, maka respon seksual mungkin tidak terpengaruh.
Libido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. Jika terjadi hemiplegi
permanent maka diperlukan penyesuaian pada aktivitas seksual. Perubahan
penglihatan mungkin membatasi pengenalan orang atau benda-benda, dalam
beberapa kasus, pasien dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk
menggunakan area yang tidak mengalami kerusakan. Kelemahan motorik dapat
menimbulkan kesulitan mekanik, namun dapat diatasi dengan bantuan fisik atau
Kanker
Masalah seksual tidak terbatas pada kanker yang mengenai organ-organ
seksual. Baik operasi maupun pengobatan mengubah citra diri dan dapat
menyebabkan disfungsi seksual (kekuatan dan libido) untuk sementara waktu saja,
walaupun tidak ada kerusakan saraf.
4.
Diabetes mellitus
Diabetes menyebabkan arteriosklerosis dan pada banyak kasus
menyebabkan neuropati autonomik. Hal ini mungkin menyebabkan disfungsi ereksi
dan disfungsi vasokonstriksi yang memberikan kontribusi untuk terjadinya disfungsi
seksual.
5.
Arthritis
Beberapa posisi bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau
kontraktur fleksi mungkin mengganggu apabila distimulasi secara memadai. Nyeri
dan kaku mungkin berkurang dengan pemanasan, latihan, analgetik sebelum
aktivitas seksual.
6.
7.
8.
Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi seksual,
antara lain beberapa obat anti hipertensi, estrogen, anti psikotik, sedatif, dan lain-lain.
1.
status hormonal tertentu. Apabila keluhan mengenai disfungsi ereks pada pria, pemeriksaan
khas juga meliputi a.l pemeriksaan dengan snap gauge atau nocturnal penile tumescence
testing. (Hadi-Martono, 1996)
2.
3.
Konseling Psikoseksual
Therapi Hormon
Peralatan Mekanis
Bedah Pembuluh
Bimbingan Psikososial
Bimbingan dan konseling sangat dipentingkan dalam rencana manajemen
gangguan seks dan dikombinasikan dengan penyembuhan pharmakologi.
4.
Penyembuhan Hormon
5.
Oral phentholamin
1 Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan
perubahan dalam mencapai kepuasan seksual
2.
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
3.
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan efek penyakit akut dan kronis
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx. Kep.
1
Tujuan
Pasien dapat menerima
1.
Intervensi
Bantu pasien untuk
mengekspresikan perubahan
yang dialaminya
Kriteria hasil:
bertambahnya usia.
Mengekspresikan
2.
kenyamanan
1.
perubahan tersebut
2.
Menambah pemaham
Mengekspresikan
Rasional
Agar pasien lebih bisa
seksual.
kepercayaan diri
pikiran
3.
4.
2.
tubuhnya menurun
Untuk mengurangi ke
gel
1. Kaji perasaan/persepsi pasien 1.
positif
Kriteria hasil:
beradaptasi dengan
masalah nya
dengan pasien
3.
5.
3.
pasien
Untuk mengetahui ap
orang lain
3.
1.
perubahan pola
intervensi selanjutnya
Kelelahan
masalah kesehatannya.
Nyeri
Kriteria Hasil :
Nafas pendek
Mengidentifikasi
keterbatasannya pada
Imobilisasi
disebabkan masalah
Perubahan hormone
kesehatan
Depresi
Mengidentifikasi modifikasi
kegiatan seksual yang
terhadap keterbatasannya
2.
Untuk menghilangkan
mengurangi factor-fak
penyebab
keterbatasan yang di s
oleh penyakit
khusus)
Meminimalkan rasa sa
4.
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
1
1.
2.
Implementasi
melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit m
percaya
- TD : 130 / 90 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
bertambahnya usia
- Suhu : 36C
hasil : klien mulai mau sedikit demi sedikit terbuka saat di - RR : 18 x/menit
bombing untuk mengekspresikan masalah nya
3.
4.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada usia lanjut, hambatan untuk aktivitas seksual yang dapat dibagi
menjadi hambatan eksternal yang datang dari lingkungan dan hambatan internal,yang
terutama berasal dari subjek lansianya sendiri. Hambatan eksternal biasanya berupa
pandangan sosial, yang menganggap bahwa aktivitas seksual tidak layak lagi dilakukan
lagi oleh lansia.Hambatan eksternal bilamana seorang janda atau duda akan menikah
lagi sering kali juga berupa sikap menentang dari anak-anak, dengan berbagai alasan.
B. SARAN
Permasalahan pada masa lansia sering terabaikan, tidak hanya di lingkungan keluarga lansia
sendiri, tetapi juga di lingkungan masyarakat bahkan pusat pelayanan kesehatan. Lansia
sebagaimana pria dan wanita mulai dari kanak-kanak hingga dewasa lainnya mempunya hakhak untuk diperlakukan adil dan sama, mendapat informasi dan pelayanan kesehatan yang
sempurna dan optimal, serta diperlakukan dan dihargai masa akhir usia mereka, merasakan
kehidupan yang harmonis serta merasakan kenikmatan seksual yang aman dan nyaman.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang permasalahan seksual pada lansia baik pria maupun
wanita perlu sebarluaskan sejak dini, dan perlunya kerjasama yang optimal disetiap instansi
pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini agar para lansia mendapatkan
kehidupan yang nayak, dan harmonis sebagai manusia dan warga negara seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
: Ny. S
TTL
: 7 juli 1943
Jenis kelamin
: perempuan
Golongan darah : O
Pendidikan
: SD
Agama
: islam
Status perkawinan
: menikah
TB / BB
: 150 cm/45 kg
Penampilan
: bersih, rapi,
kecil
Alamat
Hubungan
Alamat / telepon
: anak
:-
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Laki-laki
Garis keturunan
Perempuan
Tinggal serumah
Garis Hubungan
Meninggal
2.
Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM ataupun penyakit
menular seperti TB paru
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaaan
: tidak ada
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya
: tidak ada
Alat transportasi
: jalan kaki
Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan : dari anak tertua dan dari
menantu klien
: kayu
Keadaan lantai
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
Alat dapur
: tertata rapi
WC
: jamban
Kebersihan lingkungan
: bersih
E.
RIWAYAT REKREASI
Hobby / minat
Keanggotaan organsasi
Liburan / perjalanan
F.
SISTEM PENDUKUNG
Klien di dukung oleh seorang perawat
Jarak dari rumah
: 1000 km
Rumah sakit
Klinik
: tidak ada
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : setahun terakhir, klienmenderita
maag dan asam urat
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien mengatakan tidak prnah
menderita penyakit yang parah, hsnya
penyakit biasa seperti pilek, demam
Keluhan utama
1.
Provocative / palliative
: maag
2.
Quality / quantity
: seperti di tusuk-tusuk
3.
Region
: di uluhati
4.
Severity scale
: 4 (0-10)
5.
Timing
: kadang-kadang
Pemahaman & penatalaksanaan masalah kesehatan : klien mengerti kalau sakit harus
ke puskesmas untuk berobat. .
Obat obatan :
NO
1
2
3
4
5
6
7
NAMA OBAT
ANTASIDA
Cimetidine
Paracetamol
Vit B.komplek
Allopurinol
Piroxicam
Vit B.1
DOSIS
2 X sehari
3 x sehari
1 x sehari
2 x sehari
3 x sehari
3 x sehari
2 x sehari
KETERANGAN
Sebelum makan
Sesudah makan
Bila nyeri
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
Sesudah makan
Makanan
Factor lingkungan
I.
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Personal hygiene
Seksual
Rekreasi
J.
Emos
Adaptasi
: tidak terkaji
Status mental
Tingkat kesadaran
: kompos mentis
Afasia
:-
Dimensia
Orientasi
Bicara
Bahasa yang digunakan
Kemampuan membaca
Kemampuan interaksi
Vertigo
= 5 (kemungkinan depresi)
APGAR
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
: TD : 130/90 mmHg
nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
suhu : 36 C
TB : 150 cm
BB : 50 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk dada
: simetris
Nyeriwaktubernafas
3. Polanafas
a.
Frekuensi nafas
: 18x/menit
4. Bunyinafas
a.
Normal
Vasikuler di
Bronchial di
Bronchovesikuler di
5. Pergerakan dada
6. Tractilfremitis / fremitus vocal
: intercostal
: tidak meningkat dan tidak menurun
: 88 x/menit ,kuat
2. Bunyi jantung
: normal
3. Letak jantung
4. Pembesaran jantung
5. Nyeri dada
6. Edema
7. Clubbing finger
: tidak ada
: kompos mentis
: E4 M6 V5
: 15
2. Reflex
: normal
3. Koordinasi gerak
: ya
4. Kejang
: tidak
PENGINDERAAN (persepsisensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
: normal
b. Visus
:-
c. Pupil
: isokor
e. Medan penglihatan
: normal
f.
Butawarna
: tidak
2. Hidung (penciuman)
a.
Bentuk
: normal
b.
Gangguan penciuman
: tidak ada
3. Telinga (pendengaran)
a.
Aurikel
b.
Membrab tympani
: agak keruh
c.
Otorrhoea
: tidak ada
d.
Gangguan pendengaran
: ya
e.
Tinnitus
: tidak
4. Perasa
: menurun
5. Peraba
: menurun
Produksi urine
: 500 ml/hari
Frekuensi
: >3 x/hari
Warna
: kuning
Bau
: khas amoniak
b) Lidah
: agak kotor
d) Tenggorokan
e) Abdomen
: kenyal
f) Pembesaran hepar
g) Pembesaran lien
h) Asites
Obat pencahar
Dislokasi
Hematom
2. Integument
Warna kulit
: kuning langsat
Akral
: hangat
Turgor
: tidak elastis
Tulang belakang
: kiposis
REPRODUKSI
Perempuan :
Payudara
Bentuk
: normal
Benjolan
: tidakada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
Siklus haid
: sudah menoupose
ENDOKRIN
1. Factor alergi
2. Kelainan endokrin
PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya : klien kurang peka terhadap masalah
kesehatan
ANALISA DATA
NO
1
DATA
DS : klien mengatakan keinginan untuk
ETIOLOGI
Perubahan struktur
tubuh / fungsi
PROBLEM
Disfungsi seksual
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx. Kep.
1
Tujuan
Pasien dapat menerima
Intervensi
Lakukan pendekatan dan bina 1.
Rasional
Agar klien mau mengu
masalah nya
dengan pasien
yang dialaminya
1.
2.
Kriteria hasil:
mengekspresikan perubahan
Mengekspresikan
kenyamanan
Mengekspresikan
kepercayaan diri
bertambahnya usia.
3.
2.
seksual.
3.
Menambah pemaham
pikiran
4.
IMPLEMENTASI
No.
1
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. melakukan pendekatan dan bina hubungan saling
Evaluasi
S:klien mengatakan sedikit m
percaya
- TD : 130 / 90 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
bertambahnya usia
- Suhu : 36C
hasil : klien mulai mau sedikit demi sedikit terbuka saat di - RR : 18 x/menit
bombing untuk mengekspresikan masalah nya
3. memberikan pendidikan kesehatan tentang penurunan
fungsi seksual.
Hasil : klien sedikit lebih mengerti saat di jelaskan
tentang perubahan yang terjadi pada nya
4. memotivasi klien untuk mengkonsumsi makanan yang
rendah lemak, rendah kolestrol, dan berupa diet
vegetarian
hasil : klien setiap hari mengkonsumsi nasi, ikan, sayur
umur : 69 tahun
Agama : islam
suku : dayak
Alamat : islam
Pewwancara : mahasiswa akper pemkab kotim
SKOR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah kesalahan total
PERYANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apa sekarang ini ?
Apa nama tempat ini ?
Dimana alamat anda ?
Kapan anda lahir ?
Berapa umur anda ?
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa presiden sebelumnya?
Siapa nama kecil ibu anda ?
15 - 6
Keterangan :
JAWABAN
28
Rabu
Rumah saya
camba
Tahun 43 an
lupa
SBY
Megawati
Tidak tahu
9
2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ? (dd/mm/hh)
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapa no. Telp, bila tidak ada, no rumah / jalan ?
Berapakah usia anda ?
Kapan anda lahir ?
Siapa nama presiden sekarang ?
Siapa nama presiden sebelumnya ?
Siapa nama ibu mu sebelum menikah ?
15 6
JUMLAH KESALAHAN :
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : gangguan intelektual ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelektual sedang
BENAR
SALAH
Tambahkan komentar
5
Mar
31
Disusun oleh:
Dwi kirnawati
Juliansyah
Fauzi herawan
Sari dwi ratman
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Jalan batu berlian No.11, telp (0531) 22960/22940
SAMPIT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para
pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Keperawatan Anak I dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. A DENGAN MASALAH
GANGGUAN AKTIVITAS. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para
pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang
positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekanrekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BABI
PEMBAHASAN
1.1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA
NY DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS
1.2
DAFTAR KEPUSTAKAAN...................................................................
2.2 LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY
DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS
PENGKAJIAN......................................................................................
ANALISA DATA...................................................................................
RENCANA KEPERAWATAN...............................................................
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Pengertian
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukannya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
b. Epidemologi/insiden kasus
Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut tentang
kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.
Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko
tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah orang yang lanjut usia, post cedera dan post
trauma.
c.
Etiologi/penyebab
- Kelainan postur
- Gangguan perkembangan otot
- Kerusakan system saraf pusat
- Trauma lanngsung pada system mukuloskeletal dan neuromuscular
- Kekakuan otot
d. Factor predisposisi
- Pengobatan
- Terapi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri, tidak nyaman
- Intoleransi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
- Depresi mood dan cemas
- Keengganan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap, tidak fit
- Malnutrisi umum dan spesifik
- Kehilangan integrasi struktur tulang
- Keterbatasan lingkungan fisik dan social
- Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat
disesuaikan dengan umur
e.
f.
g. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur/bentuk tubuh
o Skoliosis
o Kiposis
o Lordosis
o Cara berjalan
c. Ekstremitas
o Kelemahan
o Gangguan sensorik
o Tonus otot
o Atropi
o Tremor
o Gerakan tak terkendali
o Kekuatan otot
o Kemampuan jalan
o Kemampuan duduk
o Kemampuan berdiri
o Nyeri sendi
o Kekakuan sendi
h. Pemeriksaan diagnostic
pemeriksaan kekuatan otot (neuthopografi)
i.
Prognosis
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap system tubuh beresiko terjadi
gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan
kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami.
Misalnya, perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat
dibandingkan dengan klien yang lebih muda.
j.
a. Pengkajian
1. Tingkat aktivitas sehari-hari
a. Pola aktivitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
c.
Gangguan neuromuskuler
Menurunnya kekuatan otot
Menurunnya control otot dan koordinasi
Kerusakan persepsi kognitif
Depresi
Gangguan fisik
Rencana keperawatan
1. Untuk diagnose keperawatan intoleransi aktivitas
Intervensi:
o Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
o Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
o Catat tanda vital
o Kolaborasi dengan dokter
o Lakukan aktivitas yang adekuat
Rasional:
o
o
o
o
o
2.
3.
Rasional:
o Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana
keperawatan
o Perencanaan yang matang dalammelakukan kegiatan sehari-hari
o Memberikan keamanan
o Meningkatkan sirkulasi darah
o Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
d. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien terganggu kesejajaran tubuh dan
mobilisasi berdasarkan criteria hasil setiap tujuan keperawatan, yaitu:
- Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstremitas atas
- Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali sehari dengan
perencanaan pulang
- Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
- Tidak ada kontraktur sendi
LAPORAN KASUS
A. DATA BIOGRAFI
Nama
TTL
Jenis kelamin
Gol. Darah
Agama
Pendidikan
Status perkawinan
TB/BB
Penampilan
Ciri-ciri
: Ny. A
: Sampit, 13 juli 1949
: perempuan
:B
: islam
:: janda
: 145 cm, 43 kg
: rapi
: rambut kelabu, kulit keriput, gigi bersih, warna kulit pucat,
agak bungkuk
Alamat
: kelurahan ketapang, kecamatan mentawa baru ketapang, RT
04, RW 05, kabupaten kotawaringin timur
Orang yang dekat
: Ny. K
Hubungan
: anak klien
Alamat/telpon : 0852459734xx
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Garis keturunan
: Perempuan
Tinggal serumah
: Garis hubungan
Meninggal
2. Riwayat keluarga
Klien adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara. Suami klien
meninggal sepuluh tahun yang lalu. Dikeluarga klien tidak ada riwayat
penyakit menurun maupun menular berbahaya lainnya. Saat muda
klien bekerja sebagai petani dan suami klien bekerja sebagai tukang
kayu. Kedua orang tua klien bekerja sebagai petani. Sejak kecil hingga
menikah klien hidup serba kekurangan, tapi klien masih bisa
membiayai anaknya sekolah. Saat semua anak klien sudah bekerja dan
menikah hidup klien mulai berkecukupan, tetapi klien sering
mengeluhkan nyeri sendi dan postur tulang punggung klien mulai
bungkuk dan klien agak susah saat berjalan. Tapi klien masih bisa
memenuhi kebutuhannya (makan) sendiri namun saat berjalan ataupun
mandi, klien selalu dibantu keluarganya karena klien tidak kuat berdiri
lama.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Saat ini klien sudah tidak bekerja, sebelumnya klien adalah seorang petani, dan jarak
tempat kerjanya dari rumah adalah 1km dan biasa ditempuh klien dengan jalan kaki.
Saat ini pendapatan klien bersumber dari uang yang diberikan anak-anaknya tiap
bulan dan semua kebutuhan klien terpenuhi.
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Rumah klien terbuat dari kayu, jenis lantai rumah klien terbuat dari kayu dan kondisi
lantainya kering. Tidak terdapat tangga dirumah klien, penerangan yang tersedia
cukup, tempat tidur klien aman karena berada dibawah dan tidak terlalu tinggi. Alat
dapur tertata rapi. Terdapat sebuah WC dirumah klien namun tidak ada pegangan dan
lantainya licin. Lingkungan disekutar klien bersi dan tidak ada barang yang
membahayakan. Klien tinggal dengan satu orang anak, satu orang menantu, dan kedua
cucunya (5 orang dalam satu rumah), klien mendapatkan privasinya dirumah tersebut.
Tetangga terdekat klien adalah Tn. A yang tinggal disebelah rumah klien.
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby/ minat klien adalah membuat kue kering. Klien tidak mengikuti kegiatan
apapun dank lien jarang melakukan liburan atau perjalanan kecuali perjalanan pulang
kampong tiap lebaran.
F. SISTEM PENDUKUNG
Rumah klien dekat dengan puskesmas, kurang lebih 500m. jarak antara rumah sakit
dengan rumah klien adalah 2km. Klien jarang mendapatkan pelayanan kesehatan
dirumah dan perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga adalah membantunya
berjalan dan mandi.
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Klien selalu melaksanakan kebiasaan ritual sholat 5 waktu dirumah setiap harinya.
H. STATUS KESEHATAN
Sejak 5 tahun lalu hingga sekarang klien hanya sering mengeluh nyeri sendi dan
pinggang setiap sebelum tidur, klien juga merasa sering lemah bila terlalu lama berdiri
sehingga agak susah berjalan. Klien tidak memiliki keluhan lain selain hal tersebut.
1. Provocative/palliative
: nyeri sendi dan nyeri punggung
2. Quality/Quantity
: nyut-nyutan seperti membawa batu
3. Region
: di punggung dan seluruh persendian
4. Severity scale
:4
5. Timing
: setiap sebelum tidur
Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : bila nyeri muncul klien hanya
menggosok bagian tubuh yang sakit dengan minyak urut dan klien tidak pernah
memeriksakan penyakit yang dideritanya ke dokter ataupun memeriksakan diri
ketempat pelayanan kesehatan lainnya.
Klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, makanan, maupun factor
lingkungan.
Penyakit yang diderita klien adalah reumatik.
I.
J. PSIKOLOGI
Klien merupakan anak kedua dari sepuluh bersaudara yang berusia 62 tahun,
klien menyukai semua bagian tubuhnya, klien ingin hidupnya tenang sampai
akhir hayatnya, klien merasa dirinya berharga karena seluruh keluarganya
menyayanginya. Emosi klien labil, klien gampang tersinggung. Klien dapat
beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya. Mekanisme pertahanan diri
minimal.
Status mental
:
Tingkat kesadaran klien compos mentis, klien tidak mengalami dimensia,
orientasi dan bicara klien normal. Bahasa yang digunakan bahasa banjar. Klien
mampu membaca dan mampu berinteraksi dengan lawan bicaranya. Klien
tidak memiliki vertigo.
Short portable mental status questionnaire (SPMSQ) : 3
Mini mental state exam (MMSE)
:3
Geriatric depression scale
:4
APGAR
:7
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum klien baik, tingkat kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital ; TD:
140/100 mmHg, RR: 20x/menit, Nadi: 82x/menit, suhu: 35,4C, TB: 145cm, BB:
43kg.
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Bentuk dada simetris, klien tidak ada batuk dan tidak mengeluarkan sputum, pola
nafas regular dengan frekuensi 20x/menit, bunyi nafas normal.
CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
Nadi regular dengan frekuensi 82x/menit, bunyi jantung normal, tidak ada
pembersaran jantung, tidak ada edema dan clubbing finger.
PERSARAFAN (B3: BRAIN)
Tingkat kesadaran klien composmentis, GCS 15 (e4v5m6), reflex normal, klien
mempunyai koordinasi gerak yang baik, tidak ada kejang.
PENGINDERAAN (PERSEPSI SENSORI)
Bentuk Mata klien normal, pupil isokor, gerak bola mata normal, medan penglihatan
menyempit, klien tidak mengalami buta warna dan peningkatan tekanan intra okuler.
Bentuk hidung klien normal dan tidak ada gangguan penciuman.
Bentuk telinga klien normal, aurikel normal, membrane tympani terang, tidak ada
otorrhoea, tidak ada tinnitus dan tidak ada gangguan pendengaran.
Indera perasa dan peraba klien normal.
PERKEMIHAN-ELIMINASI URI (B4: BLADDER)
Tidak ada masalah pada kandung kemih klien, produksi urine 700ml/hari, freuensi 56x/hari, warna kuning terang, bau khas amoniak.
PENCERNAAN-ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)
Selaput lendir mulut lembab, lidah klien hiperemik, rongga mulut klien tidak berbau,
tidak ada kesulitan maupun nyeri saat menelan, abdomen kenyal dan tidak ada
benjolan, tidak ada pemesaran hepar, lien, dan asites.
BAB 1x/hari, tidak ada masalah pada BAB, klien tidak menggunakan obat pencahar
dan lavemen.
OTOT, TULANG DAN INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas, tidak ada fraktur, tidak ada
dislokasi, dan tidak ada hematom.
Warna kulit pucat, akral dingin, turgor tidak elastic, tulang belakang klien kiposis.
REPRODUKSI
Bentuk payudara klien simetris, tidak ada benjolan, bentuk kelamin normal, tidak ada
keputihan, siklus haid 7hari.
ENDOKRIN
Tidak ada factor alergi dan kelainan endokrin pada klien.
PENGETAHUAN
Klien tidak mengetahui apa penyebab persendian dan punggungnya yang sering sakit,
klien tidak tahu bagaimana cara menghilangkannya. Klien hanya tahu cara
menguranginya yaitu dengan menggunakan minyak urut.
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
DS: saya sering merasa
nyeri punggung dan nyeri
sendi
ETIOLOGI
Kelemahan
PROBLEM
Gangguan mobilitas
fisik
DO:
-k/u lemah
-kesadaran compos mentis
-P: nyeri sendi dan punggung
-Q: nyut-nyut seperti
membawa batu
-R: di persendian dan
punggung
-S: 4
-T: setiap mau tidur
-klien tidak bisa berdiri lama
-berjalan ataupun mandi
dibantu keluarga
-TD: 140/100mmHg
-RR: 20x/menit
-N: 82x/menit
-S: 35,4C
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan mobilitas fisik
DIAGNOSA MASALAH
1. Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Intervensi
Rasional
Mempertahankan ke
pasien
Meningkatkan sirku
mencegah kontraktu
Meningkatkan fungs
Memaksimalkan mo
IMPLEMENTASI
No.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. mempertahanan body aligment dan posisi yang
nyaman
Hasil: klien mempertahankan body aligment.
2. mencegah pasien jatuh
Hasil: klien dibantu saat berpindah dan mandi
sehingga mencegah terjadinya jatuh
3. melakukan latihan aktif maupun pasif
Hasil: klien melakukan latihan aktif dengan berjalan
ditempat selama 1 menit
Evaluasi
S: saya masih merasa lema
terlalu lama berdiri
O:
-k/u lemah
-aktivitas klien meningkat
-tidak terjadi cidera
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Stockslager Jaime L. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2. Jakarta. EGC
Rosidawati, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba
Medika
Tambahkan komentar
6
Mar
31
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
DI SUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Makalah
Asuhan Keperawatan Gangguan Eliminasi Pada Lansia
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Keperawatan Gerontik. Selain
itu diharapkan makalah ini dapat membantu teman-teman yang lain dalam
memahami konsep eliminasi pada lansia khususnya.
Harapan kami mudah-mudahan makalah kami ini bermanfaat. Kami
menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik pembaca sangat kami harapkan sebagai masukan perbaikan makalah
kami berikutnya.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses secra perlahan lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan
proses yang terus menerus berlanjut secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan
umumnya dialami pada semua makhluk hidup.
Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia, merupakan
bagian dari proses alamiah kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan
dialami oleh setiap individu. Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini
merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multi dimensional yang dapat
diobservasi di dalam satu sel dan berkembang pada keseluruhan sistem.
Walaupun hal itu terjadi pada tingkat kecepatan yang berbeda, di dalam
parameter yang cukup sempit, proses tersebut tidak tertandingi.
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar
tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai
penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Proses menua sudah
mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan
terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain
sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit, dan terjadi juga pada sistem
pencernaan.
Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan, baik secara fisik
maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan
kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagai
bagian dari proses penuaan yang normal, seperti berkurangnya ketajaman
panca indera, menurunnya daya tahan tubuh , lebih mudah terkena konstipasi
merupakan ancaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka
masih harus berhadapan dengan kehilangan peran diri, kedudukan sosial serta
perpisahan dengan orang-orang yang dicintai.
II.
TUJUAN PENULISAN
Setelah menyelesaikan tugas keperawatan gerontik diharapkan:
1.
2.
3.
III.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada lansia (Lanjut Usia)
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
IV.
METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode
V.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini yaitu kata pengantar, daftar isi, bab I
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan
pustaka. Bab III penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar
pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
Eliminasi Urine
Eliminasi urine normalnya adalah pengeluaran cairan sebagai hasil
filtrasi dari plasma darah diglomerolus. Dari 180 liter darah yang masuk
keginjal untuk difiltrasi, hanya 1-2 liter saja yang dapat berupa urine, sebagian
besar hasil filtrasi akan diserap kembali ditubulus ginjal untuk dimanfaatkan
tubuh.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Komposisi Urine
a.
b.
c.
2.
3.
Gaya hidup
Banyak segi gaya hidup mempengaruhi seseorang dalam hal
eliminasi urine. Tersedianya fasilitas toilet atau kamar mandi dapat
mempengaruhi frekuensi eliminasi. Praktek eliminasi keluarga dapat
mempengaruhi tingkah laku.
4.
Stress psikologi
Meningkatnya stres seseorang dapat meningkatkan frekuensi
keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitif untuk
keinginan berkemih dan atau meningkatnya jumlah urine yang
diproduksi.
5.
Tingkat aktivitas
Aktifitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot.
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik
untuk tonus spingter internal dan eksternal.
6.
Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga akan mempengaruhi
pola berkemih. Pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya
menurun karena adanya tekanan dari fetus atau adanya
7.
Kondisi patologis
Saat seseorang dalam keadaan sakit,produksi urinnya sedikit hal ini
disebabkan oleh keinginan untuk minum sedikit.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
Eliminasi fekal
Eliminasi fekal sangat erat kaitannya dengan saluran pencernaan.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan proses penernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair dari
mulut sampai anus. Organ utama yang berperan dalam eliminasi fekal adla
usus besar. Usus besar memiliki beberapa fungsi utama yaitu mengabsorpsi
cairan dan elektrolit, proteksi atau perlindungan dengan mensekresikan mukus
yang akan melindungi dinding usus dari trauma oleh feses dan aktivitas
bakteri, mengantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan berkontraksi.
Proses eliminasi fekal adalah suatu upaya pengosongan intestin. Pusat
refleks ini terdapat pada medula dan spinal cord. Refleks defekasi timbul
karena adanya feses dalam rectum.
Proses Eliminasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a)
b)
8.
2.
3.
4.
5.
6.
II.
1.
Gerontologi
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (lansia), yaitu
2.
Geriatri
Geriatri berasal dari kata Geros : Lanjut usia dan Eatrie :
kesehatan/medikal.
Ilmu yang mempelajari proses menjadi tua pada manusia serta akibat
akibatnya pada tubuh manusia. Dengan demikian jelaslah bahwa objek
dari geriatri adalah manusia lanjut usia.
3.
Geriatric Nursing :
a.
b.
4.
Proses Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes,
1994). Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berlanjut)
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup. Proses menua sertiap individu pada organ tubuh juga tidak
sama cepatnya, adakalanya orang belum tergolong lanjut usia (masih
muda) tetapi kekurangan-kekurangan yang menyolok (Deskripansi).
5.
Secara individual
1.
2.
3.
b.
Teori-teori biologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
c.
d.
Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
f.
g.
Teori program
Kemampuan organisme untuk menetapakan jumlah sel yang membelah
setelah sel-sel tersebut mati.
6.
b)
Dasar kepribadian/tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan
bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat
dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
c)
2.
3.
7.
Hereditas : Keturunan/genetik
b.
Nutrisi : Makanan
c.
Status kesehatan
d.
Pengalaman hidup
e.
Lingkungan
f.
Stress
8.
b)
c)
d)
b)
c)
d)
9.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sistem persyarafan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sistem pendengaran
1.
2.
3.
Sistem penglihatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sistem kardiovaskuler
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Sistem respirasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sistem gastrointestinal
1.
2.
3.
Esofagus melebar.
4.
5.
6.
7.
Sistem reproduksi
1.
2.
Atrofi payudara.
3.
4.
2.
3.
4.
Sistem genitourinaria
1.
Ginjal
Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin
darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari
ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glomerulus). Kemudian mengecil
dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %,
fungsi tubulus berkurang akibatnya: kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun, proteinuria (biasanya +
1); BUN (blood urea nitrogen) meningkat sampai 21 mg %, nilai ambang
ginjal terhadap glukosa meningkat.
2.
3.
4.
Atrofi vulva
5.
Vagina
Sistem endokrin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
b.
c.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2.
Kifosis
3.
4.
5.
6.
7.
8.
III.
ASUHAN KEPERAWATAN\
Asuhan keperawatan adalah suatu proses pemecahan masalah yang
langkah pertama dalam proses ini yaitu meliputi pengumpulan dan analisa
data dan menghasilkan diagnosa keperawatan. Pengkajian yang berfokus pada
keperawatan sangat penting untuk menetukan diagnosa keperawatan yang
dapat menentukan intervensi dan implementasi keperawatan.
1.
Pengkajian
a.
Eliminasi urine
1.
2.
3.
4.
5.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
b.
Eliminasi bowel
2.
1.
Status gizi
2.
Pemasukan diit
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keadaan diare.
Intervensi
a.
Eliminasi Urine
1.
2.
b.
b)
c)
d)
Eliminasi Bowel
1.
2.
3.
3.
4.
Cukup cairan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
I.
Data Biografi
Nama
: Ny. S
Umur
: 74 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Janda
TB/BB
: 149 cm / 37 kg
Penampilan
: Rapi,bersih,wangi,berpakaian sesuai,
rambut
bungkuk.
Alamat
Orang yang dekat
Hubungan
: Anak klien
Alamat
: Sda
II.
RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
GENOGRAM
Keterangan:
: perempuan
: garis
perkawinan
: laki-laki
------ : tinggal
: meninggal
dunia
2.
Riwayat Keluarga
Klien adalah anak ke-4 dari lima bersaudara, klien dulunya berasal dari
keluarga petani. Ayah dan ibu klien sudah meninggal. Suami klien sudah
meninggal sejak klien berumur 51 tahun. Sekarang klien tinggal ikut
anaknya.
Dalam keluarga klien ada yang menderita penyakit stroke yaitu kakak
pertamanya dan sudah meninggal. Dalam lingkungan keluarga klien tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBparu.
: tidak bekerja
Alamat pekerjaan
:-
:-
Transportasi
:-
Pekerjaan sebelumnya
: 10 km
Transportasi
: Jalan kaki
: porselen
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
: tanpa ranjang
Alat dapur
: tertata rapi
WC
Kebersihan lingkungan
dapat mebahayakan klien
: 5 (lima) orang
Derajat privasi
: baik
Tetangga terdekat
:Mbah Saras
Alamat
V.
RIWAYAT REKREASI
Hobi/minat
Keanggotaan organisasi
Liburan/perjalanan
: Mantri Sri
: 1 km
RS
Klinik
:-
VII.
DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual
VIII.
STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :sering pegal-pegal dan
kesemutan pada ektremitas, dan hipertensi
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu : Klien pernah mederita
sakit stroke dan di opname di RSUD Sragen, Jawa tengah selama 2 minggu
Keluhan utama
:-
:-
:-
:-
:-
Obat-obatan
Alergi
Obat-obatan
:-
Makanan
:-
Faktor lingkungan
:-
: Katz A
Oksigenasi
20x/m
Cairan/elektrolit
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Istirahat&tidur
Personal hygiene
Seksual
51 tahun, dan sudah tidak memiliki pasangan, sejak menopause klien sudah
tidak ada keinginan untuk berhubungan dengan dengan lawan jenis.
X.
: baik
Emosi
: stabil
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Afasia
: tidak ada
Dimensia
: ada
Orientasi
: baik
Bicara
Kemampuan membaca
Kemampuan interaksi
sesuai
Vertigo
: ada
SPSMQ
MMSE
: skor 2 = baik
GDS
APGAR
: skor 10 = rendah
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital
20x/m,
Suhu : 36,5 C, TB : 149 cm, BB, 37 kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
B1/pernapasan
Bentuk dada
: simetris
Pola napas
Bunyi napas
: vesikuler
Pergerakan dada
: normal
Tractil fremitis
: tidak ada
pernapasan
B2/Kardiovaskuler
Nadi
Bunyi janting
: normal
Letak jantung
lima kira-kira
satu jari medial dari garis midclviucla
Pembesaran jantung
: ada
Nyeri dada
: tidak ada
Oedeme
: tidak ada
Clubbing finger
: tidak ada
B3/ persarafan
Tingkat kesadaran
: compos mentis
GCS
Reflek
: normal
Koordinasi gerak
Kejang
: tidak ada
Mata
Bentuk
: normal
Visus
:-
Pupil
: isokor
: menyempit
Medan penglihatan
: menyempit
Buta warna
2.
: tidak ada
Hidung
Bentuk
: normal
Gagguan penciuman
: tidak ada
3.
Telinga
Aurikel
: normal
Membaran timpani
: keruh
Ottorhochea
: tidak ada
Tinitus
: ada
4.
Perasa
: normal
5.
Peraba
: normal
B4/perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak terjadi nyeri saat BAK, tidak ada
distensi suprapubik , BAK lancar , tidak terjadi infeksi, tidak terjadi
terjadi inkontinensia urine.
Produksi urin
Frekuensi BAK
Warna
: kuning
Bau
:amoniak
: 3 4 x/hari
B5/eliminasi alvi
1.
Mulut
: mukosa lembab
Lidah
: normal
Tengorokan
Abdomen
: dintensi
Pembesaran hepar
: tidak ada
Pembesaran lien
: tidak ada
2.
Asites
: tidak ada
BAB
penuh
Obat pencahar
Lavamen
B6/Otot/tulang/integumen
1.
Otot-tulang
2.
Fraktur
: tidak ada
Dislokasi
: tidak ada
Hematoma
: tidak ada
Integumen
Warna kulit
Turgor
Tulang belakang
: sawo matang
: tidak elastis
: kiposis
REPRODUKSI
Payudara
Bentuk
: simetris
Benjolan
: tidak ada
Kelamin
Bentuk
: normal
Keputihan
: tidak ada
Siklus haid
ENDOKRIN
Faktor alergi
: tidak ada
Manifestasi
:-
Cara mengatasi
:-
Kelainan endokrin
: tidak ada
ANALISA DATA
No
Data
Penyebab
Masalah
DS :
1.
2.
Pemenuhan
Gangguan Bowel
kebutuhan gizi
Eliminasi ( BAB )
tidak seimbang.
DO :
1.
2.
3.
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1.
Dx. Kep.
Gangguan
Tujuan
Setelah dilakukan
Bowel
Intervensi keperawatan
mengenai pemahaman
pengetahuan klien te
Eliminasi
tentang nutrisi.
nutrisinya.
( BAB ) b.d
Pemenuhan
normal.
kebutuhan
Kriteria hasil :
gizi tidak
seimbang.
1. Klien mendapatkan
Intervensi
1. Kaji pengetahuan klien
2.
1.
2.
Rasional
Untuk mengetahui
merupakan makanan
dapat membantu
melancarnak n pence
seimbang.
3.
Untuk membantu
melunakan feses.
4.
makan makanan yang tidak
bergas.
5.
Untuk mengurasi
kembung/ distensi.
Untuk mengetahui
keefektifan rencana
sebelumnya.
IMPLEMENTASI
No.
1.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1
1. Mengkaji pengetahuan klien mengenai pemahaman
Evaluasi
S: Saya sudah dapat BAB de
tidak naik.
O:
A:Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
usus 5x/m
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Pada lansia sistem gastrointestinal mengalami perubahan seperti
kehilangan gigi, indra pengecap yang mengalami penurunan fungsi, rasa lapar
yang menurun, peristaltic yang menurun dan lain-lain. Sehingga pada lansia
pola eliminasi urine dan fekal mengalami perubahan dimana perawat harus
mampu membantu lansia dalam menghadapi perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Asfawan. M, Dkk. 1988. Gizi dan Kesehatan Manula (Manusia Lanjut Usia).
Jakarta : PT Mediyatama Sarana Prakarsa
Lueckenofte, 1998. Pedoman Praktis Pengkajian Gerontologi Edisi 2.
Jakarta: EGC
Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC
Watson, R. 2003. Perawatan pada Lansia. Jakarta : EGC
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika
Tambahkan komentar
7
Mar
31
ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK PADA PASIEN LANSIA
DENGAN MASALAH PEMENUHAN
KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN (kelompok 2)
ASUHANKEPERAWATANGERONTIK
PADAPASIENLANSIADENGAN
MASALAHPEMENUHANKEBUTUHAN
KESELAMATANDANKEAMANAN
DisusunOleh:
KELOMPOK2
1.DediDarmaPutra
2.EdiTaufikurahman
3.KikiApriliyanti
4.NoviaYesiana
AKADEMIKEPERAWATAN
PEMERINTAHKABUPATENKOTAWARINGINTIMUR
Jl.BatuBerlianNo.11Telp(0531)22960
2012
KATAPENGANTAR
PujisyukurkepadaTuhanYangMahaEsakarenaberkattaufikdanhidayah
Nya,makalahinidapatdiselesaikan.Makalahinimerupakanmakalahpengetahuan
bagimahasiswa/IakperpemkabkotimmaupunparapembacauntukbidangIlmu
Pengetahuan.
Makalahinisendiridibuatgunamemenuhisalahsatutugaskuliahdaridosen
matakuliahKeperawatanGerontikdenganjudulStandarASUHAN
KEPERAWATANGERONTIKPADAPASIENLANSIADENGAN
MASALAHPEMENUHANKEBUTUHANKESELAMATANDAN
KEAMANAN.Dalampenulisanmakalahinipenulisberusahamenyajikanbahasa
yangsederhanadanmudahdimengertiolehparapembaca.Penulismenyadaribahwa
makalahinijauhdarisempurnadanmasihbanyakkekurangan.Olehkarenanya,
penulismenerimakritikdansaranyangpositifdanmembangundarirekanrekan
pembacauntukpenyempurnaanmakalahini.
Penulisjugamengucapkanbanyakterimakasihkepadarekanrekanyang
telahmembantudalampenyelesaianmakalahini.
Akhirkata,semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakita
semua.Amin.
Sampit,Maret2012
DAFTARISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................
ii
BAB
I............................................................................................................................
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG...............................................................................................
1
B.TUJUAN
PENULISAN............................................................................................
2
C.RUMUSAN
MASALAH...........................................................................................2
D.METODE
PENULISAN............................................................................................2
E.SISTEMATIKA
PENULISAN..................................................................................2
BABIIPEMBAHASAN
A.PERANPERAWATDALAMPEMENUHANKEBUTUHAN
KEAMANAN....3
B.KESELAMATANDAN
KEAMANAN...................................................................4
BABIII.............................................................................................................................
PENUTUP
A.
KESIMPULAN.............................................................................................
............39
B.
SARAN.........................................................................................................
.............39
DAFTARPUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
A.LATARBELAKANG
Seiringdenganmeningkatnyakualitaspelayanankesehatandinegaramaju
dannegaraberkembang,makabertambahlahusiaharapanhiduppenduduknegara
tersebut.Haliniberarti,akanbertambahnyapopulasipenduduklanjutusia
(lansia).DiIndonesiadanbeberapanegaraberkembanglainnyaseseorang
dikelompokkankedalamgolonganlansiajikaumurkronologisnyasudah60tahun
(Kane,1994).
Penyakitpadausialanjutdengangejalakhasyaitumultipatologi(lebihdari
satupenyakit),kemampuanfisiologistubuhyangsudahmenurun,tampilangejala
yangtidakkhas/menyimpang,danpenurunanstatusfungsional(kemampuan
kreraktivitas).Penyakitpenyakityangditemukanpadapasiengeriatriumumnya
adalahpenyakitdegeneratifkronik(Kane,1994).
Setiaporangpastiinginmemilikimasatuayangbahagiatetapikeinginan
tidaklahselaludapatmenjadinyata.Padakehidupannyata,banyaksekalilansia
lansiayangmenjadidepresi,stress,danberpenyakitan.Banyakkitatemukan
lansiayangdikirimkepantijompodantidakterurusolehkeluarga,adalansia
yangdiasingkandarikehidupananakcucunyameskipunhidupdalamlingkungan
yangsama,adalansiayangmasihharusbekerjakerasmeskipunsudahtua,dan
masihbanyakhalhallainnyayangmenjadipenyebab(Lueckenotte,2000;Hall&
Hassett,2002).
Perawatsebagaitenagakesehatanyangprofesionalmempunyaikesempatan
palingbesaruntukmemberikanpelayanan/asuhankeperawatanyang
komprehensifdenganmembantuklienmemenuhikebutuhandasaryangholistik,
salahsatunyadalampemenuhankebutuhankeselamatandankeamanan.
B.TUJUANPENULISAN
Untukmengidentifikasipemahamanperawatterhadappemenuhankebutuhan
keselamatandankeamananklienpadapasienlansia.
C.RUMUSANMASALAH
Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makarumusanmasalahdalammakalahini
adalahbagaimanaasuhankeperawatanpadalansia(LanjutUsia)dengan
pemenuhankebutuhankeselamatandankeamanan.
D.METODEPENULISAN
Metodeyangdigunakandalampenulisanmakalahiniyaitumetode
kepustakaandandikutipdarisumbersumberyangdapatdibuktikan
kebenarannya.
E.SISTEMATIKAPENULISAN
SistematikapenulisanmakalahiniyaituKataPengantar,DaftarIsi,BabI
PendahuluanyangterdiridariLatarBelakang,RumusanMasalah,Tujuan
Penulisan,MetodePenulisan,danSistematikaPenulisan.BabIIPembahasan.Bab
IIIPenutupyangterdiridariKesimpulandanSaran.DaftarPustaka.
BABII
PEMBAHASAN
A.PERANPERAWATDALAMPEMENUHANKEBUTUHANKEAMANAN
Peranperawatdalampemenuhankebutuhankeamanandapatberperan
secaralangsungmaupuntidaklangsung.Secaralangsungperawatdapat
melakukanasuhankeperawatanpadaklienyangmengalamimasalahterkait
denganketidakterpenuhinyakebutuhankeamanan.Adapunperanperawatdalam
pemenuhankebutuhankeamananadalahsebagaiberikut:
1.Pemberiperawatanlangsung(caregiver);perawatmemberikanbantuan
secaralangsungpadakliendankeluargayangmengalamimasalahterkaitdengan
kebutuhankeamanan.
2.Pendidik,perawatperlumemberikanpendidikankesehatankepadaklien
dankeluargaagarkliendankeluargamelakukanprogramasuhankesehatan
keluargaterkaitdengankebutuhankeamanansecaramandiri,danbertanggung
jawabterhadapmasalahkeamanankeluarga.
3.Pengawaskesehatan,perawatharusmelakukanhomevisitatau
kunjunganrumahyangteraturuntukmengidentifikasiataumelakukanpengkajian
tentangkebutuhankeamanankliendankeluarga.
4.Konsultan,perawatsebagainarasumberbagikeluargadalammengatasi
masalahkeamanankeluarga.Agarkeluargamaumemintanasehatkepadaperawat
makahubunganperawatkeluargaharusdibinadenganbaik,perawatharus
bersikapterbukadandapatdipercaya.
5.Kolaborasi,perawatjugaharusbekerjasamadenganlintasprogram
maupunsecaralintassektoraldalampemenuhankebutuhankeamanankeluarga
untukmencapaikesehatandankeamanankeluargayangoptimal.
6.Fasilitator,perawatharusmampumenjembatanidenganbaikterhadap
pemenuhankebutuhankeamanankliendankeuargasehinggafaktorrisikodalam
ketidakpemenuhankebutuhankeamanandapatdiatasi.
7.Penemukasus/masalah,perawatmengidentifikasimasalahkeamanan
secaradini,sehinggatidakterjadiinjuriataurisikojatuhpadaklienyangtidak
mampumemenuhikebutuhankeamanannya.
8.Modifikasilingkungan,perawatharusdapatmemodifikasilingkungan
baiklingkunganrumahmaupunlingkunganmasyarakatagarterciptalingkungan
yangsehatdalammenunjangpemenuhankebutuhankeamanan.
B.KESELAMATANDANKEAMANAN
Keselamatanadalahsuatukeadaanseseorangataulebihyangterhindardari
ancamanbahayaataukecelakaan.Kecelakaanmerupakankejadianyangtidak
dapatdidugadantidakdiharapkanyangdapatmenimbulkankerugian,sedangkan
keamananadalahkeadaanamandantentram.
KONSEPDASAR
1.Faktorfaktoryangmempengaruhikebutuhankeselamatandankeamanan
a.Usia
Padaanakanaktidakterkontroldantidakmengetahuiakibatdariapayang
dilakukan.Padaorangtuaataulansiaakanmudahsekaliterjatuhataukerapuhan
tulang.
b.Tingkatkesadaran
Padapasienkoma,menurunnyaresponsterhadaprangsang,paralisis,disorientasi,
dankurangtidur.
c.Emosi
Emosisepertikecemasan,depresi,danmarahakanmudahsekaliterjadidan
berpengaruhterhadapmasalahkeselamatandankeamanan.
d.Statusmobilisasi
Keterbatasanaktivitas,paralisis,kelemahanotot,dankesadaranmenurun
memudahkanterjadinyarisikoinjuriataugangguanintegritaskulit.
e.Gangguanpersepsisensori
Kerusakansensoriakanmemengaruhiadaptasiterhadaprangsanganyang
berbahayasepertigangguanpenciumandanpenglihatan.
f.Informasi/komunikasi
Gangguankomunikasisepertiafasiaatautidakdapatmembacamenimbulkan
kecelakaan.
g.Penggunaanantibiotikyangtidakrasional
Antibiotikdapatmenimbulkanresistendansyokanafilaktik
h.Keadaanimunitas
Gangguanimunitasakanmenimbulkandayatahantubuhyangkurangsehingga
mudahterserangpenyakit.
i.Ketidakmampuantubuhdalammemproduksiseldarahputih
Seldarahputihberfungsisebagaipertahanantubuhterhadapsuatupenyakit.
j.Statusnutrisi
Keadaannutrisiyangkurangdapatmenimbulkankelemahandanmudahterserang
penyakit,demikiansebaliknya,kelebihannutrisiberisikoterhadappenyakittertentu.
k.Tingkatpengetahuan
Kesadaranakanterjadinyagangguankeselamatandankeamanandapatdiprediksi
sebelumnya.
2.Macammacambahayaataukecelakaan
a.Dirumah
Tersedak.
Jatuh.
Tertelanalatalatrumahtangga.
Tersiramairpanas.
Jatuhdarijendelaatautangga.
Terpotong.
Lukatusukataulukagores.
Lukabakar.
Tenggelam.
Terkenapecahankaca.
Jatuhdarisepeda.
Keracunan.
b.Dirumahsakit
Mikroorganisme.
Cahaya.
Kebisingan.
Temperatur.
Kelembapan.
Cederaataujatuh.
Kesalahanprosedur.
Peralatanmedik.
Radiasi.
Keracunaninhalasi,injeksi.
Syokelektrik.
Asfiksiadankebakaran.
3.Pencegahankecelakaandirumahsakit
a.Mengkajitingkatkemampuanpasienuntukmelindungidirisendiridari
kecelakaan.
b.Menjagakeselamatanpasienyanggelisahselamaberadaditempattidur.
c.Menjagakeselamatankliendariinfeksidenganmempertahankanteknik
aseptik,menggunakanalatkesehatansesuaitujuan.
d.Menjagakeselamatanklienyangdibawadengankursiroda.
e.Menghindarikecelakaan:
Menguncirodakeretadorongsaatberhenti.
Tempattidurdalamkeadaanrendahdanadapenghalangpadapasien
yanggelisah.
Belberadapadatempatyangmudahdijangkau.
Mejayangmudahdijangkau.
Keretadorongadapenghalangnya.
f.Mencegahkecelakaanpadapasienyangmenggunakanalatlistrik
misalnyasuction,kipasangin,danlainlain.
g.Mencegahkecelakaanpadaklienyangmenggunakanalatyangmudah
meledaksepertitabungoksigendantermos.
h.Memasanglabelpadaobat,botol,danobatobatanyangmudahterbakar.
i.Melindungisemaksimalmungkinkliendariinfeksinosokomialseperti
penempatanklienterpisahantarainfeksidannoninfeksi.
j.Mempertahankanventilasidancahayayangadekuat.
k.Mencegahterjadinyakebakaranakibatpemasanganalatbantu
penerangan.
l.Mempertahankankebersihanlantairuangandankamarmandi.
m.Menyiapkanalatpemadamkebakarandalamkeadaansiappakaidan
mampumenggunakannya.
n.Mencegahkesalahanprosedur;identitasklienharusjelas.
KESELAMATANDANKEAMANANPADALANSIA
PENYEBABKECELAKAANPADALANSIA:
1.Fleksibilitasekstremitasyangberkurang
2.Fungsipenginderaandanpendengaranmenurun
3.Pencahayaanyangkurang
4.Lantailicindantidakrata
5.Tanggatidakadapengaman
6.Kursiatautempattiduryangmudahbergerak
7.Kehilangankesadarantibatiba(syncope)
TINDAKANPENGAMANANPADALANSIA:
1.Berikanalatbantuyangsesuai
2.Latihlansiauntukmobilisasi
3.Usahakanadayangmenemanijikabepergian
4.Letakkanperalatanterjangkaulansia
5.Gunakantempattidurtidakterlalutinggi
6.Penataanruanganharusbebaslalulalang
7.Upayakanlantaibersih,tidaklicin,rata,dantidakbasah
8.Hindarilampuredup/menyilaukan
PENGKAJIANDANPENCEGAHANJATUHPADALANSIA
A.DEFINISI
Jatuhadalahsuatukejadianyangdilaporkanpenderitaatausaksimata,yang
melibatkanseseorangmendadakterbaring/terdudukdilantai/tempatyanglebih
rendahatautanpakehilangankesadaranatauluka(Reuben)Jatuhseringterjadi
ataudialamiolehusialanjut.Banyakfaktorberperandidalamnya,kelemahanotot
ekstremitasbawahkekakuansendi,sinkopedandizzines,sertafaktorekstrinsik
sertailantaiyanglicindantidakratatersandungbendabenda,pengelihatan
kurangterangdansebagainya.Tidakmengejutkanbahwajatuhmerupakan
kejadianyangmempercepatpatahtulangpadaorangdengankepadatanmineral
tulang{BoneMineralDensity(BMD)}rendah.
Jatuhdapatdicegahsehinggaakanmengurangirisikopatahtulang.Jatuh
adalahpenyebabterbesaruntukpatahtulangpingguldanberkaitandengan
meningkatnyarisikoyangberartiterhadapberbagaipatahtulangmeliputi
punggung,pergelangantangan,pinggul,lenganbagianatas.
Jatuhdapatdisebabkanolehbanyakfaktor,sehinggastrategipencegahan
harusmeliputiberbagaikomponenagarsukses.Aktivitasfisikmeliputipola
gerakanyangberagamsepertilatihankekuatanataukelasaerobikdapat
meningkatkanmassatulangsehinggatulanglebihpadatdandapatmenurunkan
risikojatuh.
MengurangiRisikoJatuh
Banyakhalyangdapatdilakukanuntukmengurangirisikojatuhdan
meminimalisirdampakdarijatuhyangterjadi.Pedomanyangdikeluarkanoleh
AmericanGeriatricsSociety,BritishGeriatricsSociety,danAmericanAcademy
ofOrthopediSurgeonspadapencegahanjatuhmeliputibeberaparekomendasi
untukorangtua(AGSetal.2001).
Faktorfaktorlingkunganyangseringdihubungandengankecelakaanpada
lansia
Faktorpenyebabjatuhpadalansiadapatdibagidalam2golonganbesar,yaitu:
1.FaktorIntrinsik
Faktorinstrinsikdapatdisebabkanolehprosespenuaandanberbagai
penyakitsepertiStrokedanTIAyangmengakibatkankelemahantubuhsesisi,
Parkinsonyangmengakibatkankekakuanalatgerak,maupunDepresiyang
menyebabkanlansiatidakterlaluperhatiansaatberjalan.
Gangguanpenglihatanpunsepertimisalnyakatarakmeningkatkanrisiko
jatuhpadalansia.Gangguansistemkardiovaskulerakanmenyebabkan
syncope,syncopelahyangseringmenyebabkanjatuhpadalansia.Jatuhdapat
jugadisebabkanolehdehidrasi.Dehidrasibisadisebabkanolehdiare,demam,
asupancairanyangkurangataupenggunaandiuretikyangberlebihan.
2.FaktorEkstrinsik
Alatalatatauperlengkapanrumahtanggayangsudahtuaatautergeletak
dibawah,tempattidurtidakstabilataukamarmandiyangrendahdantempat
berpeganganyangtidakkuatatautidakmudahdipegang,lantaitidakdatar,
licinataumenurun,karpetyangtidakdilemdenganbaik,kesetyang
tebal/menekukpinggirnya,danbendabendaalaslantaiyanglicinataumudah
tergeser,lantailicinataubasah,peneranganyangtidakbaik(kurangatau
menyilaukan),alatbantujalanyangtidaktepatukuran,berat,maupuncara
penggunaannya.
B.PENCEGAHAN
Pencegahandilakukanberdasaratasfaktorresikoapayangdapat
menyebabkanjatuhsepertifaktorneuromuskular,muskuloskeletal,penyakit
yangsedangdiderita,pengobatanyangsedangdijalani,gangguan
keseimbangandangayaberjalan,gangguanvisual,ataupunfaktorlingkungan.
dibawahiniakandiuraikanbeberapametodepencegahanjatuhpadaorangtua
:
1.Latihanfisik
Latihanfisikdiharapkanmengurangiresikojatuhdenganmeningkatkankekuatan
tungkaidantangan,memperbaikikeseimbangan,koordinasi,danmeningkatkanreaksi
terhadapbahayalingkungan,latihanfisikjugabisamengurangikebutuhanobatobatan
sedatif.Latihanfisikyangdianjurkanyangmelatihkekuatantungkai,tidakterlalu
beratdansemampunya,salahsatunyaadalahberjalankaki.(1,4,5,6)
2.Managemenobatobatan
Gunakandosisterkecilyangefektifdanspesifikdiantara:
Perhatikanterhadapefeksampingdaninteraksiobat
Gunakanalatbantuberjalanjikamemangdiperlukanselamapengobatan
Kurangipemberianobatobatanyangsifatnyauntukwaktulamaterutama
sedatifdantranquilisers
Hindaripemberianobatmultiple(lebihdariempatmacam)kecualiatas
indikasikliniskuat
Menghentikanobatyangtidakterlaludiperlukan
3.Modifikasilingkungan
Atursuhuruangansupayatidakterlalupanasataudinginuntukmenghindaripusing
akibatsuhudiantara:
Taruhlahbarangbarangyangmemangseringkalidiperlukanberadadalam
jangkauantanpaharusberjalandulu
Gunakankarpetantislipdikamarmandi.
Perhatikankualitaspenerangandirumah.
Jangansampaiadakabellistrikpadalantaiyangbiasauntukmelintas.
Pasangpegangantanganpadatangga,bilaperlupasanglamputambahan
untukdaerahtangga.
Singkirkanbarangbarangyangbisamembuatterpelesetdarijalanyang
biasauntukmelintas.
Gunakanlantaiyangtidaklicin.
Aturletakfurnitursupayajalanuntukmelintasmudah,menghindari
tersandung.
Pasangpegangantanganditempatyangdiperlukansepertimisalnyadi
kamarmandi.
4.Memperbaikikebiasaanpasienlansiamisalnya:
Berdiridariposisidudukataujangkokjanganterlalucepat.
Janganmengangkatbarangyangberatsekaligus.
MengambilbarangdengancarayangbenardariLantai.
Hindariolahragaberlebihan.
5.Alaskaki
Perhatikanpadasaatorangtuamemakaialaskaki:
Hindarisepatuberhaktinggi,pakaisepatuberhaklebar
Janganberjalanhanyadengankauskakikarenasulituntukmenjaga
keseimbangan
Pakaisepatuyangantislip
6.Alatbantujalan
Terapiuntukpasiendengangangguanberjalandankeseimbangandifokuskanuntuk
mengatasiataumengeliminasipenyebabnyaataufaktoryangmendasarinya.
Penggunaannyaalatbantujalanmemangmembantumeningkatkan
keseimbangan,namundisisilainmenyebabkanlangkahyangterputusdan
kecenderungantubuhuntukmembungkuk,terlebihjikaalatbantutidak
menggunakanroda.Karenaitupenggunaanalatbantuiniharuslah
direkomendasikansecaraindividual.
Apabilapadalansiayangkasusgangguanberjalannyatidakdapatditangani
denganobatobatanmaupunpembedahan.Olehkarenaitu,penanganannya
adalahdenganalatbantujalanseperticane(tongkat),crutch(tongkat
ketiak)danwalker.(Jikahanya1ekstremitasatasyangdigunakan,pasien
dianjurkanpakaicane).Pemilihancanetypeapayangdigunakan,
ditentukanolehkebutuhandanfrekuensimenunjangberatbadan.Jikake2
ekstremitasatasdiperlukanuntukmempertahankankeseimbangandan
tidakperlumenunjangberatbadan,alatyangpalingcocokadalahfour
wheeledwalker.Jikakeduaekstremitasatasdiperlukanuntuk
mempertahankankeseimbangandanmenunjangberatbadan,maka
pemilihanalatditentukanolehfrekuensiyangdiperlukandalam
menunjangberatbadan.
7.Periksafungsipenglihatandanpendengaran
8.Hipprotektor:terbuktimengurangiresikofrakturpelvis.
9.Memeliharakekuatantulang
SuplemennutrisiterutamakalsiumdanvitaminDterbuktimeningkatkan
densitastulangdanmengurangiresikofrakturakibatterjatuhpadaorang
tua
Berhentimerokok
Hindarikonsumsialkohol
Latihanfisik
Antiresorbsisepertibiophosphonatesdanmodulatorreseptorestrogen
Suplementasihormonestrogen/terapihormonpengganti.
ASUHANKEPERAWATAN
Pengkajian
1.Faktorfaktoryangberhubungandengansistemsensorikomunikasipasienseperti
adanyaperubahanperilakupasienkarenagangguansensorikomunikasi:
a.Halusinasi;
b.Gangguanprosespikir;
c.Kelesuan;
d.Ilusi;
e.Kebosanandantidakbergairah;
f.Perasaanterasing;
g.Kurangnyakonsentrasi;
h.Kurangnyakoordinasidankeseimbangan.
2.Faktorrisikoyangberhubungandengankeadaanlain:
a.Kesadaranmenurun;
b.Kelemahanfisik;
c.Imobilisasi;
d.Penggunaanalatbantu.
Pengkajiankliendenganresikoinjurimeliputi:
Pengkajianresiko(Riskassessmenttools)danadanyabahayadilingkunganklien
(homehazardsappraisal).
a.ResikoJatuh
Usiaklienlebihdari65tahun
RiwayatjatuhdirumahatauRS
Mengalamigangguanpenglihatanataupendengaran
Kesulitanberjalanataugangguanmobilitas
Menggunakanalatbantu(tongkat,kursiroda,dll)
Penurunanstatusmental(disorientasi,penurunandayaingat)
Mendapatkanobattertentu(sedatif,hypnotik,tranquilizers,analgesics,
diuretics,orlaxatives)
b.Riwayatkecelakaan
Beberapaorangmemilikikecenderunganmengalamikecelakaanberulang,oleh
karenaituriwayatsebelumnyaperludikajiuntukmemprediksikemungkinan
kecelakaanituterulangkembali
c.Keracunan
Beberapaanakdanorangtuasangatberesikotinggiterhadapkeracunan.
Pengkajianmeliputiseluruhaspekpengetahuankeluargatentangresikobahaya
keracunandanupayapencegahannya.
d.Kebakaran
Beberapapenyebabkebakarandirumahperluditanyakantentangsejauhmana
klienmengantisipasiresikoterjadikebakaran,termasukpengetahuankliendan
keluargatentangupayaproteksidaribahayakecelakaanakibatapi.
e.PengkajianBahaya
Meliputimengkajikeadaan:lantai,peralatanrumahtangga,kamarmandi,dapur,
kamartidur,pelindungkebakaran,zatzatberbahaya,listrik,dllapakahdalam
keadaanamanataudapatmengakibatkankecelakaan.
f.Keamanan(spesifikpadalansiadirumah)
Gangguankeamananberupajatuhdirumahpadalansiamemilikiinsidensiyang
cukuptinggi,banyakdiantaralansiatersebutyangakhirnyacederaberatbahkan
meninggal.Bahayayangmenyebabkanjatuhcenderungmudahdilihattetapisulit
untukdiperbaiki,olehkarenaitudiperlukanpengkajianyangspesifiktentang
keadaanrumahyangterstuktur.
Contohpengkajianchecklistpencegahanjatuhpadalansiayangdikeluarkanoleh
DepartemenkesehatandanpelayananmasyarakatAmerika.
DiagnosaKeperawatandanIntervensi(TarwotodanWartonah)
1.Risikoinjuri
Definisi:kondisidimanapasienberisikomengalamiinjuriakibathubungannya
dengankondisilingkungan,adaptasi,dansumbersumberyangmengancam.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Kurangnyainformasitentangkeamanan;
b.Kelemahan;
c.Gangguankesadaran;
d.Kurangnyakoordinasiotot;
e.Epilepsi;
f.Episodekejang;
g.Vertigo;
h.Gangguanpersepsi.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Perlukaandaninjuri.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.AIDS;
b.Demensia;
c.Pengobatanbarbiturat,halosinogen,danbenzodiazepin;
d.Epilepsi;
e.Penyakitperdarahan.
YTujuanyangdiharapkan:
a.Injuritidakterjadi.
YIntervensi:
a.Cekkeadaanpasiensetiapjamdanberikanpenghalangpadatempat
tidurnya
b.Cektandavitalsetiap4jamdankepatenansaluranpernapasan
c.Jangantinggalkanobatyangdekatdengantempattidurnya
d.Siagakanalatalatemergensisepertisuctiondanintubasipada
tempatnya
e.Kuncirodatempattidur
f.Posisikepalalebihditinggikan
g.Berikanpeneranganyangcukuppadamalamhari
h.Kolaborasidengandokterdalammenanganimasalahgangguan
persepsipasien
i.Bantupasiendalampergerakan/aktivitasketoilet
j.Lakukankajiankeadaankulitpasiendangunakantempattidur
khususuntukmencegahdekubitus
k.Berikanpendidikankesehatantentang:
Perubahangayahidupsepertimerokokdanminumalkohol
Pencegahaninjuridirumah
YRasional:
a.Pencegahanprimer
b.Monitorfaktorrisiko
c.Mencegahterjadinyakecelakaan
d.Dibutuhkanpadasaatemergensi
e.Mempertahankankeamanan
f.Mencegahaspirasi
g.Mencegahjatuh
h.Mencegahkecelakaanakibatgangguansensori
i.Mencegahkecelakaan
j.Mencegahkomplikasiakibatinjuri
k.Mencegahinjuri
2.Perubahanproteksi
Definisi:kondisidimanapasienmengalamipenurunankemampuanuntuk
melindunginyadirinyasendiridaripenyakit,baikdariluarmaupundaridalamtubuh.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Defisitimunologi;
b.Malnutrisi;
c.Kemoterapiatauefekpengobatan;
d.Penglihatanyangkurang;
e.Kuranginformasitentangkeselamatan.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Riwayatkecelakaan;
b.Lingkunganyangberesiko.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.Usia:kematangan,sangattua;
b.Nutrisikurang;
c.Gangguandarah;
d.Pembedahan;
e.Radiasiataukemoterapi;
f.Penyakitimunitas;
g.AIDS.
YTujuanyangdiharapkan:
Pasientidakmengalamiinfeksinosokomial
YIntervensi:
a.Luangkanwaktuuntukmenjelaskantentangproteksi/metodeisolasi
b.Kolaborasidengandokterdalampemberianpengobatan
c.Jagapasiendariinjuridaninfeksi
d.Monitortandavital,integritaskulit,efekobat,danpendarahandari
bekassuntikan
e.Tekantempatpenyutikansetelahmenyuntik
f.Berikandietadekuat
g.Lakukanpendidikankesehatantentang:
Pemberianpengobatan
Mempertahankankeamanan
Teknikisolasi
Penggunaanalatalatproteksi
YRasional:
a.Mengurangirisikopenularanpenyakit
b.Mengatasifaktorpenyebab
c.Mengurangirisikoinfeksi
d.Datadasaruntukmembandingkanadanyagangguanproteksi
e.Menghindaripendarahan
f.Meningkatkandayatahantubuh
g.Memberikanpengetahuandasartentangmenjagakeamanandiri
3.Risikotinggiinfeksi
Definisi:kondisidimanapasienmempunyairisikoyangtinggiterhadapmasuknya
viruspenyakit.
YKemungkinanberhubungandengan:
a.Tidakadekuatnyapertahananprimer;
b.Kerusakanjaringan;
c.Terpaparnyalingkunganyangterkontaminasipenyakit;
d.Prosedurinvasif;
e.Malnutrisi;
f.Penyakitkronis.
YKemungkinandatayangditemukan:
a.Kondisikulit;
b.Nilailaboratorium;
c.Pemakaianalatalatinvasif.
YKondisikliniskemungkinanterjadipada:
a.AIDS;
b.Infeksibakteridanvirus;
c.Kondisisetelahoperasi.
YTujuanyangdiharapkan:
a.Pasiendapatmenunjukkanpenurunaninfeksi.
b.Tidakadatandatandainfeksi.
YIntervensi:
a.Monitortandavitalsetiap4jam
b.Gunakanmetodepengontroladanyainfeksi
c.Pertahankandietadekuat,vitaminC,dantabletFe
d.Catathasillaboratorium
e.Monitorpemberianantibiotikdankajiefeksampingnya
f.Informasikantentangefekpengobatan
g.Lakukantekniksteril
h.Lakukanpendidikankesehatantentang:
Pencegahandanpenularanpenyakit
Tandadangejalainfeksi
Hidupsehat
YRasional:
a.Datadasaruntukmengetahuikeadaannormal
b.Melindungipasiendariinfeksi
c.Meningkatkandayatahantubuh
d.Mengidentifikasiadanyainfeksi
e.Mencegahkomplikasi
f.Mencegahinfeksisilang
g.Mencegahterjadinyainfeksi
h.Memberikanpengetahuandasarbagaimanacaramemproteksidiri
DiagnosaKeperawatandanIntervensi(NANDA)
1.DiagnosaumumseringmunculpadakasuskeamananfisikmenurutNANDA
adalah:
Resikotinggiterjadinyacedera(Highriskforinjury).
Seorangklienmengalamimasalahkeperawatanresikotinggiterjadinyaciderabila
kondisilingkungandanadaptasiataupertahananseseorangberesikomenimbulkan
cedera.
Resikoterjadinyakeracunan:adanyaresikoterjadinyakecelakaanakibatterpapar,atau
tertelannyaobatatauzatberbahayadalamdosisyangdapatmenyebabkankeracunan.
Resikoterjadinyasufokasi:adanyaresikokecelakaanyangmenyebabkantidak
adekuatnyaudarauntukprosesbernafas.
Resikoterjadinyatrauma:adanyaresikoyangmenyebabkancederapadajaringan(ms.
Luka,lukabakar,ataufraktur).
Responalergilateks:responalergiterhadapprodukyangterbuatdarilateks.
Resikoresponalergilateks:kondisiberesikoterhadapresponalergiterhadapproduk
yangterbuatdarilateks.
Resikoterjadinyaaspirasi:klienberesikoakanmasuknyasekresigastrointestinal,
sekresiorofaringeal,bendapadatataucairankedalamsaluranpernafasan.
Resikoterjadinyasindromdisuse(gejalayangtidakdiinginkan):klienberesiko
terhadapkerusakansistemtubuhakibatinaktifitassistemmusculoskeletalyang
direncanakanatautidakdapatdihindari.
2.Perencanaan
Secaraumumrencanaasuhankeperawatanharusmencakupduaaspekyaitu:
Pendidikankesehatantentangtindakanpencegahandanmemodifikasilingkungan
agarlebihaman.
1.Contohrencanaasuhankeperawatan:
Diagnosakeperawatan:Resikotinggicedera:jatuhberhubungandenganpenurunan
sensori(tidakmampumelihat)
Tujuan:Klienmemperlihatkanupayamenghindaricedera(jatuh)ataucidera(jatuh)
tidakterjadi
Kriteriahasil:Setelahdilakukantindakankeperawatanberupamodifikasi
lingkungandanpendidikankesehatandalam1harikunjungandiharapkanKlien
mampu:
a.Mengidentifikasibahayalingkunganyangdapatmeningkatkan
kemungkinancidera
b.Mengidentifikasitindakanpreventifatasbahayatertentu,
c.Melaporkanpenggunaancarayangtepatdalammelindungidiridari
cidera.
3.Intervensi
a.Kajiulangadanyafaktorfaktorresikojatuhpadaklien.
b.Tulisdanlaporkanadanyafaktorfaktorresiko
c.Lakukanmodifikasilingkunganagarlebihaman(memasangpinggiran
tempattidur,dll)sesuaihasilpengkajianbahayajatuhpadapoin1
d.Monitorkliensecaraberkalaterutama3haripertamakunjunganrumah
e.Ajarkankliententangupayapencegahancidera(menggunakan
pencahayaanyangbaik,memasangpenghalangtempattidur,
menempatkanbendaberbahayaditempatyangaman)
f.Kolaborasidengandokteruntukpenatalaksanaanglaukomadan
gangguanpenglihatannya,sertapekerjasosialuntukpemantauansecara
berkala.
Secaraumumkriteriahasilpalingpentingpadakasusresikotinggicidera
adalahmembantuklienuntukmengidentifikasibahaya,danmampu
melakukantindakanmenjagakeamanan.Kriteriahasilyanglebihspesifik
diantaranya,Klienmampu:mengidentifikasibahayalingkunganyangdapat
meningkatkankemungkinancidera,mengidentifikasitindakanpreventifatas
bahayatertentu,melaporkanpenggunaancarayangtepatdalammelindungi
diridaricidera.
FORMATPENGKAJIANINDIVIDU
ASUHANKEPERAWATANGERONTIK
TanggalPengkajian:22Maret2012
A.DATABIOGRAFI
Nama:Ny.M
TTL:KualaKapuas,15September1939
JenisKelamin:Perempuan
Pendidikan:SD
Agama:Islam
StatusPerkawinan:Janda
TB/BB:151cm/45kg
Penampilan:Bersih,kurangrapi,gigiompong
CiriciriTubuh:Kulitkeriput,adabekaslukagoresdilututkiri,
kifosis
Alamat:Jl.BatuManyarNo.21
OrangYangDekat:Ny.S
Hubungan:Anakkandung
Alamat/Telepon:Jl.BatuManyarNo.21
B.RIWAYATKEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan::Lakilaki:GarisKeturunan
:Perempuan:Tinggal
Serumah
:GarisHubungan:Meninggal
2.RiwayatKeluarga
Klienadalahanakketigadari3orangbersaudara.Merupakananakdaripasangan
petani.Ayahklienmeninggalduniasaatkliendudukdikelas4SD.Sedangkanibu
klienmeninggalsaatklienkelas6SD.Kliensendiritidaktahupenyakitapayang
pernahdideritaolehmendiangorangtuanya.Setelahorangtuaklienmeninggaldunia,
awalnyaklientinggalbertigadengansaudarasaudarakliensajasebelumakhirnya
kakakpertamanyamenikah.Klienakhirnyatinggalberduadengankakakkeduanya
sampaiakhirnyakakakklienjugamenikah.Klienlupakapantepatnyaklienmenikah.
Klienmenikahdenganseoranggurudanmemiliki4oranganak.Setelahsuamiklien
meninggalduniatahun2003karenastroke,klientinggaldengananakbungsunyadi
rumah.
C.RIWAYATPEKERJAAN
Pekerjaansaatini:
AlamatPekerjaan:
JarakDariRumah:
AlatTransportasi:
PekerjaanSebelumnya:
JarakDariRumah:
AlatTransportasi:
SumbersumberPendapatan&KecukupanTerhadapKebutuhan:
Sumberpendapatandidapatdarihasilpensiunansuamikliendandaripenghasilan
anakanakklienterutamaanakbungsuklien.
D.RIWAYATLINGKUNGANHIDUP
Tipetempattinggal
Jenislantairumah:KayuUlin
Kondisilantai:Kering
Tanggarumah:
Penerangan:Cukup
Tempattidur:Aman
Alatdapur:Berserakan
WC:Cukupbaik,lumayanbersih,tapiagaklicin
Kebersihanlingkungan:Kurangbersih
Jumlahorangyangtinggaldalamsaturumah:3orang
Derajatprivasi:
Tetanggaterdekat:Ny.K
Alamatdantelepon:Jl.BatuberlianNo.11
E.RIWAYATREKREASI
Hobbi/Minat:BerkebundanMenyulam
KeanggotaanOrganisasi;OrganisasiWanitaWredatama
Liburan/Perjalanan:Terakhirkalipadatahun2011,klienpergi
mengunjungianaktertuanyadibanjarmasin
F.SISTEMPENDUKUNG
Perawat:Ny.N
Jarakdarirumah:2Km
RumahSakit:RSUDDr.MurjaniJarak3,5km
Klinik:Jarak
PelayananKes.Dirumah:
Makananygdihantarkan:
Perawatanseharihariyangdilakukandirumah:
Lainlain:
G.DISKRIPSIKEKHUSUSAN
KebiasaanRitual:Shalatwajib5waktu,shalatsunat
YangLainnya:mengajisetiapshalatmagribberakhir
H.STATUSKESEHATAN
StatusKesehatanUmumSelamaSetahunYangLalu:
SetahunyanglalukliensempatdirawatdiRSkarenamengalamikecelakaanlalu
lintasdengananakklien.Klienmengalamilukalecetdipergelangantangandankaki
klien.
StatusKesehatanUmumSelama5TahunYanglalu:
Klienseringmengeluhsakitdipunggung,danlututklienterasangilu.Keluhanitu
berlangsungsampaisekarang.Klienjugapunyariwayatpenyakitgastritis.
KeluhanUtama:lututterasangilu
1.Provocative/Paliative:penumpukanKristalasamurat
2.Quality/Quantity:ngilungilu
3.Region:didaerahlututpalingterasasakit,selainitujuga
terasasakitdipunggungsampaidaerah
pinggang
4.SeverityScale:6(dariskala010)
5.Timing:sangatterasasaatmalamhari.Sifatnyahilang
timbuldanterkadangterasasakitberkisarantara
1015menit
Pemahaman&PenatalaksanaanMasalahKesehatan:
klienmenyadaridirinyasudahlansiadanseringsakitsakitan.Klientergolongorang
yangpeduliterhadapkesehatannya,kalausakitklienakansegeraberobat.Klienjuga
tahukalaudiamenderitaarthritisgoutatauumumnyadikenalolehorangawam
(termasukklien)denganasamurat.Tapikliensendiritidaktahudenganjelasapa
sebenarnyaasamuratitusendiridanobatobatapayangdiminumklienselamaini.
Obatobatan:
Menurutklienobatyangdiminumnyaadalahparacetamoldanvitamin(karenasampel
sudahtidakada)
Alergi(CatatanAgentdanReaksiSpesifik)
Obatobatan:
Makanan:
FaktorLingkungan:
PenyakitYangDiderita
ArthritisGout(AsamUrat)
I.AKTIVITASHIDUPSEHARIHARI(ADL)
IndeksKATZ:A
Oksigenisasi:Baik,tanpaalatbantu
Cairan&Elektrolit:Klienminum46gelas/hari,kliensukaminum
kopi
Nutrisi:Baik,klienterkadangmakannasilunak.Sayur
sayuranterutamakangkung,danikan
Eliminasi:BABkadanglancarkadangtidak,BAKdalam
sehari35kali
Aktivitas:Terbatas,klienseringmerasalelahterutama
menahanrasacenatcenutdilututnya.Klien
jarangmelakukanaktivitasyangberlebihandan
berat.
Istirahat&Tidur:Tidursiangkadangkadang,tidurmalamdari
pukul21.00WIBdanterbangunpukul03.00
WIB
PersonalHygiene:Dapatdilakukansecaramandiri
Seksual:Sudahtidakmemilikikeinginanuntuk
melakukanhubunganseksuallagi
Rekreasi:Klientidakpernahrekreasiselainmengunjungi
anaktertuanyadiBanjarmasintahun2011lalu
J.PSIKOLOGI,KOGNITIFDANPERSEPTUAL
KonsepDiri:Baik,positif,klienmenyadaridirinyasudah
lansia
Emosi:Labil,klienmudahtersinggung
Adaptasi:Baik,klienmudahmembaurdenganmasyarakat
sekitarnya
Mekanismepertahanandiri:Baik
Statusmental
Tingkatkesadaran:Composmentis
Afasia:
Demensia:Tidak
Orientasi:Normal
Bicara:Normal
Bahasayangdigunakan:Dayak
Kemampuanmembaca:Bisa
Kemampuaninteraksi:Sesuai
Vertigo:Tidak
ShortPortableMentalStatusQuistionaire(SPMSQ):6(Kerusakan
IntelektualSedang)
MiniMentalStateExam(MMSE):6(GangguanIntelektual
Sedang)
GeriatrikDepressionScale:Skor4
APGAR:6(Sedang)
K.TINJAUANSISTEM
Keadaanumum:Baik
Tingkatkesadaran:Composmentis
Tandatandavital:TD:130/70mmHgN:68x/m
RR:20x/mT:36,3oC
TB:152cmBB:48Kg
L.PENGKAJIANPERSISTEM
PERNAFASAN(B1:BREATHING)
1.BentukDada:Simetris
2.SekresidanBatuk:TidakAda
3.PolaNafas
a.Frekuensinafas:20x/mdanteratur
4.BunyiNafas
b.Normal:Vesikulerdisemualapangparu
c.Abnormal:
d.Resonenlokal:
5.Pergerakandada:
6.TractilFremitus/FremitusLokal:
7.AlatBantuPernafasan:
CARDIOVASCULAR(B2:BLEEDING)
1.Nadi
Frekuensi:68x/mdanreguler
2.Bunyijantung:Normal
3.Letakjantung:IctuscordisterabapadaICS5kira
kirasatujarimedialdarigaris
midclavicula
4.Pembesaranjantung:Tidak
5.Nyeridada:Tidak
6.Edema:Tidak
7.Clubbingfinger:Tidak
PERSARAFAN(B3:BRAIN)
TingkatKesadaran:Composmentis
1.GCS
TotalGCS:14
2.Refleks:Normal
3.Koordinasigerak:Ya
4.Kejang:Tidak
5.Lainlain:
PENGINDERAAN(PERSEPSISENSORI)
1.Mata(Penglihatan)
a.Bentuk:Normal
b.Visus:
c.Pupil:Isokor
d.Gerakbolamata:Normal
e.Medanpenglihatan:Menyempit
f.Butawarna:Tidak
g.TekananIntraOkuler:Tidak
2.Hidung(Penciuman)
a.Bentuk:Normal
b.GangguanPenciuman:Tidak
3.Telinga(Pendengaran)
a.Aurikel:Normal
b.Membrantympani:Keruh
c.Otorrhae:Tidak
d.GangguanPendengaran:Ya
e.Tinitus:Ya
4.Perasa:Normal
5.Peraba:Normal
PERKEMIHANELIMINASIURI(B4:BLADDER)
Masalahkandungkemih:Sering
Produksiurine:250ml/hari
Frekuensi:26x/hari
Warna:KuningJernih
Bau:Amoniak
PENCERNAANELIMINASIALVI(B5:BOWEL)
1.MulutdanTenggorokan
a.Mulut:Selaputlendirmulutlembab
b.Lidah:Hiperemik
c.KebersihanRonggaMulut:Tidakberbau
d.Tenggorokan:SakitMenelan
e.Abdomen:Kenyal
f.PembesaranHepar:Tidak
g.PembesaranLien:Tidak
h.Asites:Tidak
2.MasalahUsusBesardanRectum/Anus
BAB:2X/hari,Tidakadamasalah
Obatpencahar:Tidak
Lavemen:Tidak
OTOT,TULANG,DANINTEGUMEN(B6:BONE)
1.OtotdanTulang
Kemampuanpergerakansendilengandantungkai(ROM):Bebas
Kemampuankekuatanotot:
Tidakadafraktur
Tidakadadislokasi
Tidakadahaematom
2.Integumen
Warnakulit:Hiperpigmentasi
Akral:Hangat
Turgor:TidakElastik
Tulangbelakang:Kiposis
M.REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara:Bentuksimetris,Tidakadabenjolan
Kelamin:Bentuknormal,tidakadakeputihan,klienmenopause
N.ENDOKRIN
Klientidakmemilikikelainanendokrin
O.PENGETAHUAN
Pengetahuankliententangkesehatandirinya:klienmenyadaridirinyasudahlansia
danakanrentanterhadapsakit.Klienmemangselaluberobattiapkalidiasakit.
Tapiklientidakmengertimanfaatobatobatanyangdidapatnyasecaraspesifik.
ANALISADATA
NO
KELUHAN
ETIOLOGI
PROBLEM
Penumpukan
Kristal asam urat
Nyeri akut
Penurunan sensori,
lingkungan kurang
kondusif,
fleksibelitas
ekstremitas
menurun
Resiko injuri
DO:
Fokus penglihatan mulai berkurang
Lapang pandang menyempit
Aktivitas terbatas karena sakit pada
ekstrimitas dan punggung, gerak agak pelan
dan hati-hati
Lingkungan kurang aman. WC agak licin.
Di halaman belakang terdapat beberapa
pecahan kaca, duri salak (di halaman
belakang rumah klien tumbuh 2 pohon
salak), dan tanah agak licin karena ditumbuhi
lumut
RENCANAKEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan1.
keperawatan selama 2x24
jam diharapkan nyeri
hilang atau terkontrol
Intervensi
Kaji karakteristik nyeri
Rasional
1.
Nyeri merupakan r
subjektif yang dapat
dengan menggunaka
nyeri.
1.
2.
3.
4.
5.
4.
5.
2.
2.
3.
Akan melancarkan
darah sehingga kebu
oksigen pada jaringa
dan mengurangi nye
Pengetahuan terseb
membantu menguran
dan dapat membantu
meningkatkan kepat
terhadap rencana ter
Pemakaian alkoho
dan oba-obatan diure
menambah peningka
asam urat dalam seru
3.
Mencegah kecelak
faktor-faktor resiko
mungkin terjadi dan
oleh klien
Mencegah komplik
injuri dan memperta
keamanan
No.
1.
1.
Dx. Kep.
1
1.
2.
3.
4.
5.
2.
2.
1.
Implementasi
Mengkaji karakteristik nyeri (22/3/2012)
Hasil: nyeri dirasakan dominan dilutut, selain itu
nyeri juga dirasakan pada punggung sampai
kedaerah pinggang dengan skala nyeri 6 (dari 0-10)
Membantu klien dalam mengidentifikasi factor
pencetus (22/3/2012)
Hasil: nyeri karena terjadinya penumpukan kristal
asam urat pada sendi
Mengajarkan relaksasi: anjurkan klien untuk
menggunakan air hangat untuk mandi (22/3/2012)
Hasil: klien memahami anjuran yang diberikan dan
akan mulai melakukan apa yang dianjurkan
Meningkatkan pengetahuan tentang penyebab
nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan
berlangsung (22/3/2012)
Hasil: klien masih belum sepenuhnya memahami
HE yang diberikan. Klien hanya tahu kalau dirinya
mengalami asam urat begitu saja.
Menganjurkan klien untuk tidak meminum
minuman seperti alkohol, kafein atau mengonsumsi
obat-obatan diuretik, tapi perbanyak minum air
putih (22/3/12)
Hasil: Karena klien suka kopi, klien mengatakan
kalau klien akan mencoba mengurangi minum kopi
secara bertahap setelah mendengar anjuran yang
diberikan dan akan minum air putih lebih sering
dibandingkan dengan kopi.
Mengkaji adanya faktor-faktor resiko injuri pada
Evaluasi
S: kaki saya masih terasa n
-
O:
klien menunjukkan bagian
yang sakit, tepatnya dilutut.
Klien kifosis
Tampak hati-hati dan pelan
berjalan
Ekspresi wajah sedikit mer
Saat merubah posisi dari d
berdiri, tampak hati-hati
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Kaji karakteristik nyeri
- Bantu klien dalam mengid
faktor pencetus
- Ajarkan relaksasi: teknik te
ketegangan otot rangka yan
mengurangi intensitas nyer
- Tingkatkan pengetahuan te
penyebab nyeri dan hubung
berapa lama nyeri akan berl
Anjurkan klien untuk tidak
minuman seperti alcohol, k
obat-obatan diuretik, tapi p
minum air putih
S: -
klien (22/3/2012)
2.
b.
O:
-
rentan terjatuh
3.
faktor-faktor resiko
4.
agak licin
klien jatuh
P: Lanjutkan Intervensi
5.
6.
7.
klien
BABIII
PENUTUP
A.KESIMPULAN
KebutuhanKeselamatandanKeamananjugamerupakankebutuhandasarbagi
lansia.Disiniperawatdalampemenuhankebutuhankeamanandapatberperan
secaralangsungmaupuntidaklangsungyaitusebagaiPemberiPerawatan
Langsung(caregiver),Pendidik,PengawasKesehatan,Konsultan,dan
Kolaborasi.Keselamatanadalahsuatukeadaanseseorangataulebihyang
terhindardariancamanbahayaataukecelakaan,sedangkankeamananadalah
keadaanamandantentram.
B.SARAN
Perawatsebagaitenagakesehatanyangprofesionalmempunyaikesempatan
palingbesaruntukmemberikanpelayanan/asuhankeperawatanyang
komprehensifdenganmembantuklienmemenuhikebutuhandasaryangholistik,
salahsatunyadalampemenuhankebutuhankeselamatandankeamanan.
DAFTARPUSTAKA
Tarwoto,Wartonah.2010.KebutuhanDasarManusia.Jakarta:SalembaMedika
http://www.stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/19/pengkajiandanpencegahan
jatuhpadalansia/
http://www.cita09060144.student.umm.ac.id/2010/02/05/peranperawatdalam
pemenuhankebutuhankeamanandankeselamatan/
Tambahkan komentar
8
Mar
31
KEPERAWATAN GERONTIK
DI SUSUN OLEH :
BAMBANG SURYADINOR
NITA RAHMADANI
NOVA ZAHROTUL HAYYA
SUMIRLAN TRISNO
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Jl. Batu Berlian No.11 Sampit
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun
para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Keperawtan Gerontik dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI.
Dalam penulisan makalah ini, penulis berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan
saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................
...
ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................
...
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG ............................................................................
1.2 TUJUAN
PENULISAN ........................................................................
1.3 RUMUSAN
MASALAH.......................................................................
1.4 METODE
PENULISAN.........................................................................
1.5 SISTEMATIKA
PENULISAN................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN............................................................................
............
2.2 PROSES
MENUA...................................................................................
4
2.3 KEBUTUHAN NUTRISI PADA
LANSIA...........................................
11
2.7.
ASKEP......................................................................................
.............. 12
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN ............................................................................
........... 13
B.
SARAN .....................................................................................
.............. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN KASUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia Lanjut Usia (MANULA) dimasukkan ke dalam
kelompok rentan gizi, meskipun tidak ada hubungannya
dengan pertumbuhan badan , bahkan sebaliknya sudah terjadi
involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Timbulnya
kerentanan terhadap kondisi gizi disebabkan kondisi fisik, baik
anatomis maupun fungsionalnya.
Gigi-geligi pada MANULA mungkin sudah banyak yang
rusak bahkan copot, sehingga memberikan kesulitan dalam
mengunyah makanan. Maka makanan harus diolah sehingga
makanan tidak perlu digigit atau dikunyah keras-keras.
Makanan yang dipotong kecil-kecil, lunak dan mudah ditelan
akan sangat membantu para MANULA dalam mengkonsumsi
makanannya.
Fungsi alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga
sudah menurun, sehingga makanan harus yang mudah
dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar
Tujuan
Setelah membaca makalah ini di harapkan mahasiswa
mampu melakukan Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan
Nutrisi Pada Lansia
1.3.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nutrisi
2. Apa saja kebutuhan nutrisi pada lansia
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
pada lansia
4. Apa saja gangguan nutrisi pada lansia
5. Factor apa saja yang mempengaruhi status gizi pada
lansia
1.4.
Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode kepustakaan.
1.5.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul,
Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan, Bab II Pembahasan, Bab
Proses Menua
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan
yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan
fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis
ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara
lain :
Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang
bertambah, mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang
berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering,
wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh
karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.
Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia
sehingga dihubungkan dengan kekurangan vitamin A,
vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada
indera pengecap dihubungkan dengan kekurangan kadar
Zn yang juga menyebabkan menurunnya nafsu makan.
Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya
kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.
Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal,
mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang dapat
berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada
saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang
menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat
menyebabkan wasir.
Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan
menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap
makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan
sehari-hari.
Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang
menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek,
rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organorgan yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu.
Penuaan dicirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan
penurunan metabolism di sel lainnya.Proses ini menyebabkan
penurunan fungsi tubuh dan perubahan komposisi tubuh.
Perubahan pada system pencernaan :
Kehilangan gigi,penyebab utama adanya periodontal
desease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun.Penyebab
lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
Indera pengecap menurun.Adanya iritasi yang kronis dari
selaput lendir.atropi indera pengecap (80%),hilangnya
sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah teritama rasa
manis,asin,asam,pahit.Selain itu sekresi air ludah berkurang
sampai kira-kira 75% sehingga mengakibatkan rongga mulut
menjadi kering dan bisa menurunkan cita rasa.
Usofagus melebar.Penuaan usofagus berupa
pengerasansfringfar bagian bawah sehingga menjadi
mengendur(relaksasi) dan mengakibatkan usofagus melebar
(presbyusofagus).Keadaan ini memperlambat pengosongan
usofagus dan tidak jarang berlanjut sebagaiher
nianhiatal.Gangguan menelan biasanya berpangkal pada
daerah presofagus tepatnta di daerah osofaring penyebabnya
tersembunyi dalam system saraf sentral atau akibat
gangguan neuromuskuler seperti jumlah ganglion yang
menyusut sementara lapisan otot menebal dengan
manometer akan tampak tanda perlambatan pengosongan
usofagus.
Lambung,rasa lapar menurun (sensitivitas lapar
menurun).Lapisan lambung menipis diatas 60 tahun,sekresi
HCL dan pepsin berkurang,asam lambung menurun,waktu
pengosongan lambung menurun dampaknya vitamin B12 dan
zat besi menurun.
Peristaltic lemah dan biaanya timbul konstipasi
2.3
2.4
makanan
Kelemahan fisik: akibat kelemahan fisik sehinga
menyebabkan kesulitan untuk berbelanja atau memasak,
mereka tidak mampu merencanakan dan menyediakan
c.
makanannya sendiri.
.Kehilangan: terutama terlihat pada pria lansia yang tidak
pernah memasak untuk mereka sendiri, mereka biasanya
memakan makanannya.
Pendapatan yang rendah: ketidak mampuan untuk
membeli makanan yang cermat untuk meningkatkan
f.
2.7
ASKEP
a.PENGKAJIAN
o Berat badan berhubungan dengan tinggi badan, contoh IMT
(indeks massa tubuh) atau catatan yang tepat
o Perubahan berat badanDifokuskan pada kehilangan atau
pertambahan berat badan saat ini
o Pertumbuhan gigi, Apakah lansia memakai gigi palsu atau
apakah mereka memerlukan gigipalsu? Apakah gigi palsu yang ada
hilang atau rusak?
o Kebiasaan makan, Aspek pribadi, budaya, dan agama
mengenal asupan nutrisi
o Kemampuan untuk makan, Dapatkah lansia memindahkan
makanan dari piring ke mult dan menelannya dengan baik
o Farmakologi, Apakah klien banyak meminum obat-obatan
(termasuk medikasi yang dilakukan sendiri) yang dapat
berakibat buruk terhadap nutrisi.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Lansia mengalami persoalan khusus tentang nutrisi.
Mereka beresiko tinggi menderita malnutrisi dan lebih rentan
terkena dampak malnutrisi. Salah satu indikator yang sangat
penting pada status nutrisi adalah berat badan. Perawat
berperan sangat penting dalam pemenuhan nutrisi lansia
terutama di Rumah Sakit. Setiap orang harus makan. Makanan
merupakan bagian yang paling pentingdalam kehidupan
sebagian lansia dan saat-saat bersantap menjadi bagian
pentingyang dialami manula setiap harinya. Makanan juga
harus menjadi sumber kesehatan serta kegembiraan bagi
orang-orang yang berusia lanjut ini.
3.2
SARAN
Patut diingat bahwa keperluan enersi MANULA sudah
menurun, jadi jangan di sediakan seperti masih belum berusia
lanjut. Ada baiknya bila mereka dijaga jangan sampai menjadi
kegemukan karena akan lebih mudah menderita berbagai
DAFTAR PUSTAKA
Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC
Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC
Fakultas Kedokteran UI. 2000. Pedoman Pengelolan Kesehatan
Pasien Geriatri Untuk Dokter dan Perawat. Jakarta
Beck, Mary E. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan
Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter. Jakarta : Yayasan
Essentia Medico
Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Prima
Medika
Tanggal Pengkajian :
25 Maret 2012
A. DATA BIOGRAFI
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Pendidikan
Agama
Status Perkawinan
TB / BB
Penampilan
Alamat
:Tn S
:Sampit, 20 Oktober 1945
:laki-laki
: SMA
: Islam
:Duda
: 162 cm, 50 Kg
:Rapih danbersih
Ciri ciri tubuh :Kurus
: Jl. Merdeka, Kel. Ketapang
RT
3 RW V
Kec.Mentawa Baru Hilir
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
Telp/
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Klien
2. RiwayatKeluarga
Klien seorang duda, mempunyai anak satu. Klien hidup
bersama anak laki-lakinya. Di keluarga klien tidak ada yang
menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi, asma, TB,
atau hepatitis.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
Alamat pekerjaan
Jarak dari rumah
Alat transportasi
Pekerjaan sebelumnya
Jarak darirumah
Alat transportasi
: Berkebun
: Jl. MajuMundur
: 1km
: Jalan kaki
: Swasta
: 3 Km
: Sepeda Motor
: Memancing
: Pengajian
: Jalan jalan, berkunjung ketempat
Anak
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi
: Perawat
Jarak Dari Rumah
: 1 Km
RumahSakit
: Ada Jarak 5 Km
Klinik
: Ada Jarak 4 Km
Pelayanan Kes. Dirumah
: Tidakada
Makanan Yang dihantarkan
: Tidakada
Perawatan Sehari-hari Yang Dilakukan Keluarga : Check Up
kePuskesmas
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual
: klien shalat 5 waktu, klien kadang
menjalankan shalat tahajud.
Yang Lainnya
: Tidakada
H. STATUS KESEHATAN
Status Kesehatan Umum Selama SetahunYangLalu
: klien
: Tidak ada
:
: Klien
Alergi :
Obat-Obatan
:Tidakada
Makanan
:Tidakada
FaktorLingkungan
I.
: Tidakada
Eliminasi
Aktivitas
Personal Hygiene
Seksual
Rekreasi
J.
: 2 Fungsi
: 2 Baik
: 4 Baik
: 6 Menengah
K. TINJAUAN SISTEM
KeadaanUmum
:Baik
Tingkat Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-Tanda Vital
80 x/m
o
: TD
130/90 mmhg
RR
16 x/m
TB
168 cm
Nadi
Suhu
36,5 C
BB
50kg
PENGKAJIAN PERSISTEM
1) PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. Bentuk Dada
: Simetris
2. SekresidanBatuk
Nyeriwaktubernapas
3. PolaNapas
Reguler
4. BunyiNapas
(tidakadaRonchi)
5. Pergerakan Dada
6. TractilFremitis/Fremitus Vokal
7. Alat Bantu Pernapasan
: Tidakada
: Tidakada
: RR 16 x/m,
: Normal
: Intercostal
:Tidakada
: Tidakada
: Normal
: Ishokor
: Normal
: Normal
: Tidak
: Tidak
: Normal
: Tidak
: Normal
: Terang
: Tidak
: Tidak
: Tidak
nt ,
4. Perasa
5. Peraba
: Normal
: Normal
Fraktur
: Tidak
Dislokasi
:Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna Kulit
: Kuning langsat
Akral
: Hangat
Turgor
: Tidakelastis
Tulang Belakang
: Normal
8) REPRODUKSI
Laki-laki :
Kelamin Bentuk
: Normal
Kebersihan Alat Kelamin
: Bersih
9) ENDOKRIN
1. Faktor Alergi
Manifestasi
Cara Mengatasi
2. Kelainan Endokrin
: Tidak
: Tidakada
: Tidakada
: Tidakada
10) PENGETAHUAN
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
Klien mengetahui tentang kondisi kesehatannya dan klien
sering cek up untuk kesehatannya
ANALISA DATA
NO
KELUHAN
ETIOLOGI
PROBLEM
1.
Intake yang
tidakadekuat
Ketidak
seimbangan
nutrisi : nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Intervensi
Rasional
3. R/membantu meningkatkan
intake makanan
4. Membantu meningkatkan nafsu
makan
No.
1.
1.
Dx. Kep.
Implementasi
1
Tgl 25 Maret 2012 (09.00 wib)
Evaluasi
26 Maret 2012 (09.00 wib)
DS : Saya sudah
menghabiskan setengah porsi
makanan
DO :
K/u baik
Nafsumakanklienmeningkat
Konjungtiva normal
TD : 100 / 70 mmhg
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,6 oC
BB 50 kg
1.
2.
3.
5. Menganjurkan makan makanan yang
4.
disajikan dalamkondisi hangat
Hasil :
P: Lanjutkan intervensi
Klien setuju untuk makan makanan yang
disajikan dalam kondisi hangat
Lihat komentar
Memuat
Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.