1-25
1-25
HUKUM GERAK
PETA
contoh
berlaku
didasarkan
pada
contoh
berlaku
DINAMIKA
PARTIKEL
Sepeda yang
melaju tiba-tiba
direm
Hukum I Newton
Hukum II Newton
berlaku
mempelajari
Hukum II Newton
Bagian dari materi hukum gerak menjelaskan tentang tiga Hukum Gerak
Newton dan Hukum Gravitasi, uraian singkat:
1) Hukum I Newton menyatakan bahwa gaya harus diterapkan pada sebuah
benda untuk mengubah kecepatannya. Perubahan pada kecepatan suatu benda
disebut dengan percepatan, yang menyatakan hubungan antara gaya dan
percepatan.
2) Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya total pada sebuah benda sama
dengan massa dikali percepatan.
Keterangan:
F = total gaya (kgm/s2)
m = massa (kg)
a
= percepatan (m/s2)
4.1 GAYA
Gaya digambarkan sebagai dorongan atau tarikan pada beberapa benda,
mungkin dengan cepat, seperti ketika kita memukul sebuah bola tenis dengan
raket. Apabila kecepatan sebuah benda berubah maka dapat dipastikan bahwa ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Gaya adalah besaran vektor yang
memiliki besar dan juga memiliki arah, sehingga kita dapat mengontrol besarnya
gaya yang diberikan dan juga arahnya. Gaya yang diberikan pada suatu benda
dapat merubah bentuk benda, misalnya benturan bola tenis dengan raket, merusak
bentuk bola pada tingkat tertentu, kerusakan permanen misalnya terjadi pada
kasus tabrakan mobil.
Berikut ini dijelaskan dua jenis gaya, yaitu gaya kontak dan gaya medan:
No
1
Jenis
Gaya
Gaya
Kontak
Pengertian
Gaya yang dihasilkan dari
kontak fisik antara dua
benda
Contoh
Keterangan
Jika kamu menarik sebuah
pegas,
pegas
akan
membentang.
No
Jenis
Gaya
Pengertian
Contoh
Keterangan
tersebut akan berubah
dengan singkat dalam
bentuk gerak
Gaya
Medan
Gaya
yang
tidak
melibatkan kontak fisik
secara langsung
Newton
menggunakan
konsep
gerakan
pada jarak tertentu
dalam
hukum
gravitasi, yang mana
massa pada suatu
lokasi,
seperti
Matahari,
mempengaruhi gerak
dari sebuah benda
yang jauh seperti
Bumi,
meskipun
jelas tidak terdapat
hubungan
secara
fisik antara kedua
benda tersebut.
Michael
Faraday
(1791-1867)
memperkenalkan
konsep medan untuk
mempermudah
konsep
gerakan
pada jarak tertentu
nuklir
kuat
antara
partikel-partikel
subatomik,
gaya
ini
memiliki
tingkat
kelembaman
masing-masing,
yang
Satuan massa dalam SI adalah kilogram. Massa adalah besaran skalar yang
mematuhi aturan aritmatika biasa. Seperti contohnya, dalam suatu balapan motor,
ketika start bisa langsung tancap gas dan beberapa saat kemudian sudah bergerak
dengan kecepatan tinggi. Sebaliknya kita tidak pernah melihat kereta api
meraung-raung ketika akan start, dan langsung tancap gas dengan kecepatan
tinggi, tetapi kereta api akan berjalan dengan kecepatan pelan dan bertambah
kelajuannya dengan perlahan.
Kelembaman dapat digunakan untuk
menjelaskan
pengoperasian
satu
jenis
untuk
menahan
tempatnya
relatif
terhadap
mencegah
cedera
serius.
penumpang
mobil,
Gambar
di
untuk
4.3
Dalam
kondisi
normal,
roda
di mana adalah
Mengalikan
dengan
m,
maka
akan
didapatkan
Fisikawan umumnya menyebut persamaan
ini sebagai F = ma. Hukum kedua adalah
persamaan vektor, setara dengan tiga komponen
merupakan
persamaan berikut:
Ketika tidak ada gaya total pada sebuah benda, percepatan adalah nol, yang
berarti kecepatan konstan.
Gambar 4.6
Gaya gravitasi antara dua partikel
saling menarik
4.3.3 Berat
Besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda bermassa m di
dekat permukaan bumi disebut berat, w, dari benda, yang dituliskan sebagai
berikut:
w = mg
[4.6]
dimana ME adalah massa Bumi dan r adalah jarak benda ke pusat bumi. Jika
benda yang diam di permukaan bumi, maka r sama dengan jari-jari bumi RE.
Karena r adalah penyebut dalam Persamaan 4.7, berat benda akan menurun
dengan meningkatnya r. Jadi berat suatu benda di puncak gunung kurang dari
berat benda yang sama di permukaan laut.
Membandingkan Persamaan 4.6 dan 4.7, kita melihat bahwa
lebih besar dan massa diketahui. Menggunakan nilai-nilai dalam Tabel 7.3 (p.
216), Anda harus dapat menunjukkan bahwa g Matahari 274 m/s2 dan g Bulan
1,62 m/s2. Fakta penting adalah bahwa untuk benda bulat, jarak dihitung dari
pusat benda, konsekuensi dari hukum Gauss (dijelaskan dalam Bab 15), yang
berlaku untuk gaya gravitasi dan listrik.
10
Keterangan tarik gravitasi antara Matahari dan benda-benda di Bumi mudah diukur dan telah
dimanfaatkan dalam percobaan untuk menentukan apakah tarik gravitasi tergantung pada
komposisi benda. Latihan menunjukkan, gaya gravitasi di Bumi dengan Bulan jauh lebih
lemah daripada gaya gravitasi di Bumi dengan Matahari. Akibatnya, efek Bulan pada pasang
surut dua kali lipat besar dari Matahari, karena pasang surut tergantung pada perbedaan dalam
gaya gravitasi di bumi, dan perbedaan-perbedaan yang lebih besar untuk gaya gravitasi Bulan
karena itu lebih dekat Bumi dengan Matahari.
V0= 20 m/s
vt2 = v02 + 2ax
0 = 202 + 2a . 50
a = - 400/100
a = -4 m/s2 perlambatan
F = ma
F = 500 . 4 = 2000 N
vt = 0
x = 50 m
11
Hukum III Newton menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu gaya-gaya
selalu terjadi berpasangan. Gaya F12 yang diberikan oleh benda 1 pada benda 2
disebut dengan gaya aksi, dan gaya F21 yang diberikan oleh benda 2 pada benda 1
disebut gaya reaksi. Ciri-ciri gaya aksi reaksi, yaitu:
1) Besar gaya aksi sama dengan gaya
reaksi namun berlawanan arah
2) Arah
gaya
reaksi
selalu
Catatan
Berat
merupakan besaran vektor, selain memiliki
besar juga memiliki arah yang menuju pusat
bumi
merupakan ukuran besarnya gaya tarik bumi
terhadap suatu benda
besarnya tergantung pada keadaan percepatan
gravitasi di tempat benda itu; makin jauh dari
pusat bumi, gaya berat makin kecil
12
Keterangan:
w = berat/gaya gravitasi (N)
m = masa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Reaksi terhadap gaya Fg adalah gaya yang dikerjakan oleh proyektil terhadap
bumi yang sama besar dan berlawanan arahnya,
13
Pengukuran
yang
hati-hati
menunjukkan
bahwa
Catatan
Gaya normal adalah
gaya yang dikerjakan
oleh
bidang
pada
benda apabila benda
tersebut
menekan
bidang, dan arah gaya
ini selalu tegak lurus
permukaan bidang
Gaya n dan n keduanya memiliki besaran yang sama seperti Fg. Catatan bahwa
gaya yang bekerja pada TV adalah Fg dan n. Dua gaya reaksi, Fg dan n, yang
diberikan oleh TV pada benda selain TV. Ingat, dua gaya di dalam sebuah
pasangan aksi-reaksi selalu bertindak pada dua benda yang berbeda.
Karena TV tidak melakukan percepatan ke arah manapun (a = 0), maka
persamaan hukum II Newton:
karena a = 0
namun,
Catatan
Gaya Fg dan gaya n
berlawanan
arah
sehingga tandanya
berlawanan, dalam
sumbu-y
14
sehingga
Ketika menerapkan Hukum Newton pada sebuah benda, kita hanya tertarik
pada gaya-gaya yang bekerja pada benda. Sebagai contoh, satu-satunya gaya
eksternal yang bekerja pada TV adalah n dan Fg. Reaksi untuk gaya-gaya tersebut,
n dan Fg, yang bekerja pada meja dan bumi, masing-masing tidak nampak dalam
Hukum II Newton yang diterapkan pada TV.
Sebuah peti pada permukaan horizontal dengan
gesekan yang kecil atau bahkan tidak ada ditarik ke arah
kanan. Misalkan jika ingin mencari percepatan peti dan gaya
permukaan yang diberikan pada peti tersebut. Gaya
horizontal yang diberikan pada peti dilakukan melalui tali.
Catatan
Gaya tegangan tali
adalah gaya yang
dikerjakan oleh tali
terhadap
sebuah
benda yang diikat
dengan tali tersebut
Gaya yang diberikan tali pada peti dilambangkan dengan T (karena itu adalah
gaya tegangan). Besarnya T sama dengan ketegangan pada tali. Apa yang
dimaksud dengan kata "ketegangan pada tali" gaya yang hanya dibaca oleh sebuah
15
skala pegas ketika tali tersebut telah dipotong dan skala disisipkan di antara
potongan terakhir. Sebuah lingkaran putus-putus ditarik sekitar peti untuk
menekankan pentingnya mengisolasi peti dari lingkungannya.
Karena kita hanya tertarik pada gerakan peti, kita harus mampu
mengidentifikasi semua gaya yang bekerja pada peti tersebut. Semua gaya yang
bekerja pada peti diilustrasikan pada gambar diatas. Selain menampilkan gaya
tegangan tali T, diagram gaya untuk peti termasuk gaya gravitasi yang diberikan
oleh bumi dan gaya normal yang diberikan oleh lantai. Diagram gaya disebut
diagram benda-bebas, karena lingkungan digantikan oleh serangkaian gaya pada
benda-bebas. Pembuatan diagram benda-bebas yang benar merupakan langkah
penting dalam menerapkan hukum Newton. Diagram yang salah kemungkinan
besar akan mengarah ke jawaban yang salah!
Reaksi terhadap gaya yaitu, gaya yang diberikan tali ketika ditarik oleh
tangan, gaya yang diberikan oleh peti pada Bumi, dan gaya yang diberikan peti
pada lantai tidak termasuk dalam diagram benda-bebas karena gaya tersebut
bertindak pada benda lain dan tidak pada peti. Akibatnya, gaya tersebut tidak
langsung mempengaruhi gerak peti. Hanya gaya yang bekerja langsung pada peti
saja yang disertakan.
Sekarang mari kita menerapkan hukum II Newton untuk peti. Pertama kita
memilih sistem koordinat yang tepat. Dalam hal ini lebih mudah untuk
menggunakan sistem koordinat yang ditunjkkan pada gambar, dengan sumbu-x
horisontal dan sumbu-y vertikal. Kita dapat menerapkan hukum II Newton dalam
sumbu-x, sumbu-y, atau keduanya, tergantung pada apa yang diminta. Hukum
16
kedua Newton diterapkan pada peti pada sumbu-x dan sumbu-y menghasilkan dua
persamaan berikut:
Pernyataan ini menandakan bahwa jumlah vektor dari semua gaya (gaya
total) bekerja pada suatu benda dalam kesetimbangan adalah nol. Persamaan
diatas setara dengan komponen-komponen persamaan yang diberikan oleh
17
Contoh Soal
LAMPU LALU LINTAS Tujuan: Menggunakan Hukum II Newton dalam masalah kesetimbangan yang
memelukan dua diagram benda-bebas
Masalah: Sebuah lampu lalu lintas yang memiliki berat 1 x 102 N tergantung
pada tali vertikal yang terikat pada dua kabel lain yang dikaitkan pada
penopang. Kabel pada bagian atas membentuk sudut 37o dan 53o terhadap
sumbu horisontal. Hitunglah berapa tegangan pada ketiga kabel tersebut?
Strategi: Terdapat tiga hal belum diketahui, sehinga kita memerlukan tiga
persamaan yang berkaitan dengan ketiga hal tersebut. Satu persamaan dapat
diperoleh dengan mengaplikasikan Hukum II Newton pada lampu lalu lintas,
yang memiliki gaya pada sumbu-y saja. Dua persamaan yang lain dapat
ditentukan dengan mengaplikasikan Hukum II Newton simpul dari gabungan
kabel, satu persamaan dari komponen -x dan satu persamaan lagi dari
komponen-y.
Penyelesaian:
Untuk menentukan T3 pada gambar 4.12 (b), gunakan persamaan berikut ini:
Gunakan gambar 4.12 (c) untuk menentukan ketiga gaya tegangan kedalam
komponen pada sumbu-x dan sumbu-y dengan menggunakan tabel
Terapkan masing-masing komponen pada gaya total untuk sumbu x dan y yang
terdapat dalam tabel
18
19
Contoh Soal
KERETA LUNCUR PADA BUKIT YANG MEMILIKI GESEKAN YANG
KECIL ATAU BAHKAN TIDAK ADA Strategi: Ketika sebuah benda berada di lereng yang curam, lebih mudah
menggunakan koordinat miring, seperti pada Gambar 4.13 (b), sehingga gaya
normal n berada pada sumbu-y dan gaya tegangan T pada sumbu-x. Dengan
tidak adanya gesekan, bukit tidak memberikan gaya pada kereta luncur pada
sumbu-x. Karena kereta luncur dalam keadaan diam, berlaku kondisi untuk
kesetimbangan, Fx = 0 dan Fy = 0, sehingga memberikan dua persamaan
untuk dua gaya tegangan dan gaya normal yang belum diketahui.
Penyelesaian:
Terapkan Hukum II Newton untuk kereta luncur, dengan a = 0
Tulislah
ketegangan adalah nol, sehingga persamaan ini akan memberikan gaya normal.
20
Contoh Soal
PERGERAKAN SEBUAH PETI-
Gunakan kinematika untuk menghitung jarak yang ditempuh peti selama 2 detik
21
22
gesekan kurang dari fs,maks (Gambar. 4.19c). Kami menyebutnya gaya gesekan
untuk sebuah benda dalam gerak yaitu gaya gesekan kinetik, fk. Jumlah gaya Ffk dalam arah x menghasilkan percepatan ke kanan, menurut hukum kedua
Newton. Jika F = fk, percepatannya adalah nol, dan dapat bergerak ke kanan
dengan kecepatan konstan. Jika gaya yang diberikan dihilangkan, gaya gesekan
yang bekerja ke kiri memberikan percepatan kaleng dalam arah x dan akhirnya
membawanya untuk diam, sesuai dengan hukum kedua Newton.
Secara eksperimen, untuk pendekatan yang baik, baik fsmaks dan fk untuk
benda pada suatu permukaan sebanding dengan gaya normal yang diberikan oleh
permukaan pada benda. Hasil pengamatan eksperimen dapat diringkas sebagai
berikut:
Besarnya gaya gesekan statik antara dua permukaan dalam sentuhan dapat
memiliki nilai-nilai
dimana konstanta dimensi s disebut koefisien gesekan statis dan n adalah
besarnya gaya normal yang diberikan oleh salah satu permukaan di sisi lain.
Persamaan 4.11 juga berlaku untuk fs = fsmaks = sn ketika suatu benda akan
tergelincir. Situasi ini disebut impending motion. Ketidaksamaan memegang
ketat ketika komponen dari gaya paralel diterapkan pada permukaan adalah
kurang dari sn.
Besarnya gaya gesekan kinetik yang bekerja antara dua permukaan adalah
Arah gaya gesekan yang diberikan oleh permukaan pada benda adalah
kebalikan gerak yang sebenarnya (gesekan kinetik) atau gerak yang akan
datang (gesekan statis) dari benda terhadap permukaan.
23
Meskipun koefisien gesekan kinetik bervariasi dengan kecepatan benda, kita dapat
mengabaikan setiap variasi tersebut. Perkiraan dari Persamaan 4.11 dan 4.12
mudah ditunjukkan dengan mencoba mendorong benda untuk meluncur ke bawah
lereng dengan percepatan konstan. Terutama pada kecepatan rendah, gesekkan
kemungkinan akan ditandai dengan tongkat pengganti dan peristiwa tergelincir.
Sebuah balok kayu diletakkan pada sebuah meja seperti ditunjukkan pada gambar.
Massa balok 5kg, percepatan gravitasi 10m/s2, koefisien gesekan antara balok dan
meja k = 0,2 dan s = 0,4. Tentukan besar gaya gesekan dan pecepatan balok jika
besar gaya tarik F:
a) 10 N
b) 20 N
c) 30 N
Jawab:
m = 5 kg
g = 10m/s2
k = 0,2
s = 0,4
24
REFERENSI
Zemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas I. Binacipta: Bandung
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga: Jakarta
Serway & Faughn & Vuille. No year. Cllege Physics. ebooksclub.org.
(Enhanced_College_Physics__with_PhysicsNOW)
25