AGAMA HINDU-BUDDHA
Hubungan Indonesia dengan India terjalin sejak abad pertama
masehi. Pada awalnya di bidang perdagangan dan berkembang ke
bidang agama dan kebudayaan. Keterlibatan bangsa Indonesia dalam
kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan
timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang
memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya
Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa
yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut
trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja
adalah dewa siwa (siwa mahadewa).
Masyarakat Hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
1.
2.
3.
4.
Kasta
Kasta
Kasta
Kasta
Hipotesis Brahmana
Hipotesis Ksatria
meninggalkan India untuk melakukan kolonisasi atau penaklukanpenaklukan di luar India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang
sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha
mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu
pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch
adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3.
Hipotesis Waisya
Hipotesis Sudra
a.
b.
c.
Politik / Pemerintahan
-
Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundakundak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami
pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur,
akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundakundak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
Munculnya bangunan-bangunan berupa candi. Candi berasal dari
kata candika yaitu dewi durga (istri siwa) dia sebagai dewi maut. Maka
candi fungsinya untuk memuliakan orang mati missal araj atau orang
terkemuka. Sedang bagi agama Buddha candi berfungsi sebagai tempat
pemujaan dewa.
Di Bali, kita dapat melihat bahwa candi yang menjadi pura tidak
hanya untuk memuja dewa. Roh nenek moyang dalam bentuk Meru Sang
Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu sebagai manifestasi Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Seni Rupa
Bidang seni sastra mengalami perkembangan sangat pesat sejak
masuknya Hindu dan Buddha. Pembuatan candi dan patung yang disertai
relief merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bidang seni rupa.
Pada candi Borobudur terdapat relief sidharta Gautama dan di candi
prambanan terdapat relief yang mengisahkan Ramayana dan krenayana.
4
Sosial Masyarakat
Sejak masuknya pengaruh Hindu di Indonesia, pembagian
kelompok masyarakat berdasarkan kasta mulai dianut sebagian
masyarakat Indonesia yang beragama Hindu. Penggolongan masyarakat
berdasarkan system kasta ini didasarkan atas kedudukan seseorang
dalam masyarakat atau karena keturunan.
AGAMA ISLAM
Agama Islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan
kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk
jadi panduan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Agama
Islam bukanlah kebudayaan, sebab ia bukan hasil daripada tenaga fikiran
dan tenaga lahir manusia. Tetapi Islam mendorong berkebudayaan dalam
berfikir, berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan,
menyusun rumah tangga dan lain lain. Jadi, agama Islam itu bukan
kebudayaan, tapi mendorong manusia berkebudayaan.
Agama Islam di Indonesia diperkirakan abad 7 s.d 13 M. Agama ini
masuk Indonesia dibawa oleh para pedagang dan disiarkan dengan cara
damai. Sebelum Islam masuk di Indonesia telah berkembang agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha. Namun pada abad ke 13 dan 15 kedua
agama ini mulai mundur dan terdesak oleh Islam.
Agama Islam masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang
muslim melalui dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan. Melalui jalur
utara dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) Damaskus Bagdad
Gujarat (pantai barat India) Nusantara. Melalui jalur selatan dengan
rute: Arab (Mekah dan Madinah) Yaman Gujarat (pantai barat India)
Srilangka Nusantara.
Penyebaran agama Islam di Nusantara pada umumnya berlangsung
melalui dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan
agama Islam kemudian menganutnya. Kedua, orang-orang asing Asia,
seperti Arab, India, dan Cina yang telah beragama Islam bertempat
tinggal secara permanen di satu wilayah Indonesia, melakukan
perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup local. Kedua proses ini
mungkin sering terjadi secara bersamaan.
bahasa
Arab
pun
3. Kesusastraan
Karya sastra merupakan alat efektif dalam penyebaran sebuah
agama. Jalur sastra inilah yang ditempuh masyarakat muslim dalam
penyebaran ajaran mereka. Karya-karya sastra bercorak Islam yang
ditulis di Indonesia, terutama Sumatera dan Jawa, awalnya merupakan
gubahan atas karya-karya sastra klasik dan Hindu-Buddha. Cara ini
ditempuh agar masyarakat pribumi tak terlalu kaget akan ajaran Islam.
Selanjutnya, tema-tema yang ada mulai bernuansa Islami seperti
kisah atau cerita para nabi dan rasul, sahabat Nabi, pahlawan-pahlawan
Islam, hingga raja-raja Sumatera dan Jawa. Adakalanya kisah-kisah
tersebut bersifat setengah imajinatif; dalam arti tak sepenuhnya benar.
Hasil karya sastra pada zaman Islam tidak banyak sampai kepada
kita, hal ini karena tidak ada tempat untuk meneruskan kepada generasi
penerus. Beberapa peninggalan karya sastra Islam antara lain:
Hikayat
Hikayat adalah cerita kuno, sejarah, roman.
Contoh hikayat :
Hikayat si miskin dan si kaya,
Hikayat Hang Tuah,
Hikayat jauhat manikam,
Hikayat panca tanderan,
Hikayat amir hamzah,
Hikayat raja-raja pasai.
10
Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang membentangkan tentang tasawuf.
Contoh suluk :
Suluk sukarewa,
Suluk wujil
Suluk syair perahu
Suluk siburung pinang
Suluk asraral arifin
Babad
Babad adalah cerita sejarah namun lebih banyak berupa cerita
daripada urauian sejarahnya.
Contoh kitab babad :
Babad tanah jawi,
Babad giyanti.
11
Dalam bidang seni tari dan musik, budaya Islam hingga sekarang
begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam
perjalanannya, kebudayaan Islam sebelum masuk ke wilayah Indonesia
telah dahulu bercampur dengan kebudayaan lain, misalnya kebudayaan
Afrika Utara, Persia, anak Benua India, dan lain-lain. Dan telah menjadi
hukum alam, bahwa setiap tarian memerlukan iringan musik. Begitu pula
seni tari Islami, selalu diiringi alunan musik sebagai penyemangat
sekaligus sebagai sarana perenungan.
Lazimnya tarian-tarian ini dipraktikkan di daerah pesisir laut yang
pengaruh Islamnya kental, karena daerah pesisir merupakan tempat
pertama kali Islam berkembang, baik sebagai kekuatan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik.
BUDAYA BARAT
Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang
siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot,
tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk
yang lurus: the things of humanity all humanity enjoys. Terdapatlah
arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan
internasional yang jelas menguntungkan secara positif.
Akan tetapi pada refleksi dan dalam usaha merumuskannya kerap
kali timbul reaksi, karena kategori berpikir belum mendamaikan diri
dengan suasana baru atau penataran asing. Taraf-taraf akulturasi dengan
kebudayaan Barat pada permulaan masih dapat diperbedakan, kemudian
menjadi overlapping satu kepada yang lain sampai pluralitas, taraf,
tingkat dan aliran timbul yang serentak. Kebudayaan Barat
mempengaruhi masyarakat Indonesia, lapis demi lapis, makin lama
makin luas lagi dalam (Bakker; 1984).
Apakah kebudayaan Barat modern semua buruk dan akan
mengerogoti Kebudayaan Nasional yang kita gagas? Oleh karena itu, kita
perlu merumuskan definisi yang jelas tentang Kebudayaan Barat Modern.
Frans Magnis Suseno dalam bukunya Filsafat Kebudayan Politik,
membedakan tiga macam Kebudayaan Barat Modern:
a.
Kebudayaan-Kebudayaan Barat