Anda di halaman 1dari 9

TABLET FE (ZAT BESI)

ZAT BESI (FE)


1. Pengertian Zat Besi (FE)
Zat besi adalah suatu suplemen panambah darah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil guna mencegah
terjadinya anemia selama kehamilan. Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.
2. Fungsi tablet besi
Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain
itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa
oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta
enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh.

3. Tablet yang mengandung zat besi


Dewasa ini banyak jenis obat yang mengandung zat besi yang ditawarkan oleh tenaga kesehatan
beberapa contoh seperti etabion, sangobion, feroplek, farmobion.
4. Kebutuhan atau dosis zat besi perhari
Kebutuhan atau dosis zat besi dari setiap tingkat umur dan jenis kelamin berbeda-beda. Wanita
membutuhkan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50
80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besis sebanyak 30 40 mgr. Dosis yang dianjurkan untuk diminum
adalah 1 x 1 tablet perhari sesuai dosis yang dianjurkan. Tetapi apabila terjadi anemia berat dosis bisa
dinaikkan menjadi 2 x 1 tablet yang di minum. Angka kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk Indonesi
sebagai berikut:
a. Bayi
: 3-5 mg
b. Balita
: 8-9 mg
c. Anak sekolah
: 10 mg
d. Remaja laki-laki : 14-17 mg
e. perempuan
: 14-25 mg
f. Dewasa laki-laki
: 13 mg
g. Dewasa perempuan : 14-26 mg
h. Ibu hamil
: + 20 mg
i. Ibu menyusui
: + 2 mg

5. Kebutuhan atau dosis zat besi selama hamil

Saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Beberapa literatur mengatakan kebutuhan tersebut
mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Dari jumlah zat besi yang perlu ditimbun oleh tubuh
untuk persediaan cadangan zat besi yaitu 1040 mg, ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi zat besi
minimal 90 tablet selama hamil. Namun, bukan berarti selama hamil ibu hanya mengkonsumsi selama tiga
bulan usia kehamilan namun itu adalah nilai minimal. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah
meningkat sampai 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu,
pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga memerlukan banyak zat besi.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdorong dari sekitar
300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi diperlukan untuk meningkatkan masa
hemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg akan diekskresikan lewat usus, urin, dan kulit. Makanan ibu hamil

setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8 10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori
akan menghasilkan sekitar 20 25 mg zat besi perhari. Selama hamil dengan perhitungan 288hari, ibu hamil
akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita
hamil.
Sumber lain mengatakan, kebutuhan ibu hamil akan meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel
darh merah) sebesar 200 300%. Perkiraan besar zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg.
Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300
mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50 75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah
darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar
70%, dan trimester III 70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang
dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan perumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester II
dan III, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35% ini sebanding dengan 450 mg zat besi
untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak utnuk
janin. Sedangkan saat melahirkan perlu tambahan besi 300 350 mg akibat proses melahirkan yang
mengeluarkan darah banyak. Sampai saat melahirkan wanita, hamil butuh zat besi sekitar 40 mg perhari atau
dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.
6. Waktu minum tablet zat besi

Waktu yang tepat untuk minum tablet zat besi adalah pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk
mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu meminumnya. Jika ibu meminum tablet besi pada pagi hari
maka ibu akan mual muntah karena salah satu efenya menimbulkan rasa eneg (rasa tidak enak pada perut).
7. Cara minum tablet zat besi
Tablet besi sebaiknya diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena membentu proses
penyerapan zat besi. Dan hindari minum tablet zat besi dengan menggunakan air teh, susu dan kopi, karena
akan menghambat proses penyerapan absorpsi zat besi.
8. Efek samping tablet zat besi
Efek samping dari pil atau tablet tambah darah ini adalah kadang dapat terjadi mual, muntah, perut tidak
enak, susah buang besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak berbahaya.
9. Bahan makanan yang mengandung zat besi
Sumber zat besi baik adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya
adalah telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Pada umumnya zat
besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, zat besi di dalam serealia dan
kacang-kacangan mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan zat besi di dalam sebagian besar sayuran,
terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah.
Sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi dari hewani
dan tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat membantu absorpsi. Menu makanan sebaiknya
terdiri ats nasi, daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin
C. Kandungan besi beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Nilai besi berbagai bahan makanan (mg/100gram)


Bahan Makanan
Tempe

kacang

kedelai

Nilai Fe

Bahan Makanan

Nilai Fe

100

Biskuit

2,7

8,0

Jagung

murni
Kacang kedelai kering

kuning,

pipil

2,4

lama
Kacang hijau

6,7

Roti putih

1,5

Kacang merah

5,0

Beras setengah giling

1,2

Kelapa tua, daging

2,0

Kentang

0,7

Udang segar

8,0

Daun kacang panjang

6,2

Hati sapi

6,6

Bayam

3,9

Daging sapi

2,8

Sawi

2,9

Telur bebek

2,8

Daun katuk

2,7

10.

Telur ayam

2,7

Kangkung

2,5

Ikan segar

2,0

Daun singkong

2,0

Ayam

1,5

Pisang ambon

0,5

Gula kelapa

2,8

Keju

1,5

Bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi


Bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi adalah jenis makanan atau minuman yang
mengandung vitamin C yang tinggi, sayuran yang berwarna hijau, kentang dan makanan yang mengandung

11.

B12 seperti hati, telur, ikan, keju, dan daging.


Bahan makanan yang menghambat proses penyerapan zat besi
Sebaiknya menghindari minum yang mengandung cafein (kopi), theofilin (teh), susu, bromeni (coklat),
kokain (ganja), minuman bersoda pada saat mengkonsumsi zat besi karena akan menghambat penyerapan
zat besi di dalam tubuh, disarankan untuk tidak meminumnya setelah makan. Minum teh, kopi, susu,
minuman bersoda setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi sebanyak 80%. Padahal zat besi

12.

sangat dibutuhkan oleh tubuh.


Cara mengolah makanan dengan benar

Cara memasak sayuran secara benar agar tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari makanan yang
dimasak adalah sebagai berikut:
a. Mencuci sayur sebelum dipotong
b. Mencuci dengan air mengalir, hal ini agar bakteri atau kuman yang menempel tidak kembali lagi ke
sayuran.
c. Mencuci sayur jangan terlalu lama, terlalu lama mencuci sayur atau meremas-remas sayur hingga layu
bukan berarti sayur tersebut menjadi bersih, namun justru kandungan yang terdapat dalam sayuran
tersebut hilang.
d. Mencuci sayur sama halnya dengan mencuci beras, mencuci beras sebaiknya dilakukan maksimal tiga
kali cuci agar kandungan gizinya tidak hilang.
e. Jangan terlalu lama memasak sayur, karena semakin lama dipanaskan maka nutrisi didalamnya akan
tebuang percuma.
f.

Metode memasak yang paling dianjurkan adalah dengan mengukus. Tetapi kalau kita terpaksa harus
menumisnya, pastikan minyak yang digunakan tidak banyak dan jangan biarkan sayur dimasak dengan
wajan terlalu lama. Sebab minyak sangat cepat membuat wajan panas yang kemudian melumatkan
nutrisi dalam sayur.

g. Untuk sayuran dengan lapisan kulti yang dapat dimakan, sebaiknya tidak perlu dikupas. Sebab didalam
kulit itulah terdapat phytocemical paling banyak.
h. Sayur yang sudah dimasak, usahakan tidak dipanaskan berkali-kali. Jika memang terpaksa, satu kali
pemanasan adalah yang disarankan. Karena, semakin sering sayur bersentuhan dengan panas, enzimenzim dalam sayur akan hilang. Padahal enzim inilah yang diperlukan tubuh untuk memperlancar proses
pencernaan.
i.

Jika kuah sayur yang kita masak masih tersisa kreasikan untuk diolah menjadi sup, agar nutrisi dan
mineral yang larut dalam air tersebut dapat kita manfaatkan.

j.

Terakhir jangan lupa menutup masakan ketika memasak agar vitamin yang ada dalam sayuran yang
dimasak tidak hilang bersama uap sayur.

Anda mungkin juga menyukai