A. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV
3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo.
B. Teori Singkat
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan
pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri
arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan
benar tidaknya keterangan sisi HV dan LV pada name plate. Sisi HV memiliki banyak
lilitan dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi HV lebih
besar dibanding sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum trafo dihubungkan. Trafo
dibedakan menjadi dua jenis menurut perbandingan jumlah lilitan primer dan
sekunder yaitu:
Trafo step up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. (Ns>Np)
Trafo step down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. (Ns < Np)
Pada nameplate trafo dapat diketahui sisi HV dan LV pada transformator. Namun
untuk memastikan sisi HV dan LV dapat kita ketahui dari pengukuran tahanan
kumparan pada trafo dimana menurut persamaan :
Np
Ns
Vp
Vs
Is
Ip
1. Besarnya tegangan output pada trafo sebanding dengan jumlah belitan sekunder
(Vs ~ Ns)
2. Besarnya tegangan output pada trafo berbanding terbalik dengan jumlah belitan
1
Np
3. Besarnya tegangan output pada trafo berbanding terbalik dengan arus yang
mengalir pada sisi sekunder
Pada trafo nilai tahanan tiap kumparan dapat dimungkinkan tidak sama. Hal
ini dapat terjadi karena perbedaan panjang lilitan yang terdapat pada tiap kumparan.
Semakin panjang lilitan kumparan maka semakin besar nilai tahanan, dan semakin
pendek lilitan kumparan semakin kecil pula nilai tahanannya. Hal ini dapat dibuktikan
dengan rumus :
R=
Dimana :
l
A
R = tahanan (ohm)
= -N
dimana :
ketidaksamaan
nilai
tahanan
dan
tegangan.
Menurut
IEE
1992
Y-Y
Hubungan Y-D
Hubungan D-Y
Hubungan D-D
Nama alat
Keterangan
Jumlah
Transformator 3 fasa
1 buah
2.
Ohm-meter
1 buah
3.
Kabel penghubung
secukupnya
c. Langkah percobaan
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan
3. Alat ukur yang digunkan dikalibrasi terlebih dahulu
4. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar rangkaian percobaan
5. Ohm-meter dihubungkan dengan terminal sesuai pada tabel
6. Hasil pengukuran yang tertera pada ohm-meter dicatat pada tabel.
d. Tabel percobaan
A. Sebelum dihubungkan
Sisi HV
NO
.
1.
Phasa
R
2.
3.
Tahanan ()
Sisi LV
NO
.
1.
Phasa
r
2.
3.
Tahanan ()
B. Setelah dihubungkan
Hubungan Y-Y
Sisi HV
NO
.
1.
RN
2.
SN
3.
TN
Phasa
Tahanan ()
Phasa
Tahanan ()
Sisi LV
NO
.
1.
rn
2.
sn
3.
tn
Hubungan Y-D
Sisi HV
NO
.
1.
RN
2.
SN
3.
TN
Phasa
Tahanan ()
Phasa
Tahanan ()
Sisi LV
NO
.
1.
rs
2.
st
3.
tr
Hubungan D-Y
Sisi HV
NO
.
1.
Phasa
R-S
2.
S-T
3.
T-R
Tahanan ()
Sisi LV
NO
.
1.
Phasa
r-n
2.
s-n
3.
t-n
Tahanan ()
Hubungan D-D
Sisi HV
NO
.
1.
R-S
2.
S-T
3.
T-R
Phasa
Tahanan ()
Phasa
Tahanan ()
Sisi LV
NO
.
1.
rs
2.
st
3.
tr
MESIN LISTRIK
"Tahanan Kumparan"
Disusun Oleh :
Olivia Nurmadani
(1531120036 )
Retno Selistiyoningsih
(1531120028)
Rizaldi Ahmad
(1531120082)
Suharyono
(1531120072)