Anda di halaman 1dari 7

SUB INFARCT

Muhammad Rizky Ramadhan


1302101010215
Kelas 5

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


DARUSSALAM, BANDA ACEH.
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam usaha peternakan, penyakit merupakan salah satu resiko yang kadang-kadang
harus dihadapi. Oleh karena itu mengenali gejala masing-masing penyakit, mengetahui sumber
penyebabnya dan dapat melakukan pencegahan penyakit, merupakan salah satu bekal yang
penting bagi suksesnya usaha peternakan. Beberapa serangan penyakit pada ternak masih
merupakan momok menakutkan bagi para perternak. Hal ini karena serangan penyakit yang
sangat parah (outbreaks) sangat merugikan peternak. Tidak jarang, peternak yang gulung tikar
akibat peternakannya diserang penyakit. Penyakit pada ternak bisa disebabkan oleh agen
infeksius maupun non infeksius. Beberapa penyebab penyakit yang bersifat non infeksius adalah
penurunan respon immun, nutrisi, cacat genetik, trauma/perlukaan ataupun keracunan.
Sedangkan penyebab penyakit infeksius bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit dan
jamur. Penyakit Pasteurellosis adalah salah satu dari sekian banyak penyakit yang disebabkan
oleh bakteri.
Hewan hidup memiliki banyak organ, salah satu organ vital yang dimiliki manusia adalah
jantung. Jantung merupakan organ yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh-pembuluh darah yang bercabang pada jantung. Jantung melalui pembuluh darah
mengedarkan sari makanan ke seluruh bagian tubuh dan bagian dari organ jantung sendiri
melalui arteri koronernya. Dengan adanya pembuluh darah yang memasok makanan ke jantung,
jantung dapat bekerja menjalankan fungsinya. Dengan demikian hewan harus menjaga nutrisinya
agar jantung juga dapat bekerja dengan baik. Apabila nutrisi yang masuk ke dalam tubuh
berlebihan atau berkurang, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada jantung, diantaranya
arteriosklerosis, iskemia, dan infark

Untuk kelangsungan hidup suatu hewan, sistem peredaran darah (sirkulasi) sangatlah
penting. Darah yang notabene mengangkut zat makanan dan oksigen sebagai sumber utama
kebutuhan sel. Selain itu, juga sebagai pengangkut hasil metabolisme. Tugas tugas tersebut
diperankan oleh jantung, vasa (pembuluh darah yang terdiri dari aorta, arteriol, dan kapiler), dan
saluran limfe.
Tugas sistem sirkulasi salah satunya diperankan oleh jantung. Jantung (cor) merupakan
organ vital bagi hewan oleh karenanya menjaga kondisi jantung dalam keadaan sehat dan normal
menjadi tugas utama seorang dokter hewan. Jantung bekerja sebagai pompa tekan untuk
memompa darah hingga darah terus menerus beredar ke seluruh bagian tubuh. Dilihat dari
strukturnya, jantung dibagi menjadi 2 belahan yaitu kiri & kanan. Setiap belahan dibagi menjadi
2 rongga yaitu atrium & ventrikel. Jantung tersusun dari 3 lapisan yaitu endokardium (sel
endotelium jantung), miokardium (otot jantung), dan perikardium (pembungkus jantung).
Jantung mempunyai kemampuan khusus untuk melakukan kontraksi otomatis dan ritmis
(automaticity) tanpa tergantung pada ada atau tidak adanya rangsangan saraf dan bekerja
dibawah kesadaran (involunter), kemampuan jantung untuk mempertahankan hemostatis
(excitability), kemampuan jantung untuk bisa berdenyut karena pengaruh penghantar bioelektrik
dari SA node, AV node, Bundle of his, dan serabut Furkinje, serta kemampuan jantung dalam
merespon impuls masuk ke sel sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.
Dengan struktur dan sistem kerja yang komplek tersebut tidak jarang jantung juga
mengalami gangguan yang salah satunya berupa infark myokardium. Infark myokardium adalah
keadaan nekrosis pada otot jantung yang disebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen selain itu juga dapat terjadi karena adanya obstruksi, kompresi, ruptur karena
trauma, dan vasokonstriksi. Keadaan ini apabila tidak ditangani akan mengganggu kinerja
jantung hewan.
.

BAB II
PEMBAHASAN

Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal, disebabkan
oleh obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering karena trombus atau embolus (Dorland,
2002). Iskemia terjadi oleh karena obstruksi, kompresi, ruptur karena trauma dan
vasokonstriksi. Obstruksi pembuluh darah dapat disebabkan oleh embolus, trombus atau plak
aterosklerosis. Kompresi secara mekanik dapat disebabkan oleh tumor, volvulus atau hernia.
Ruptur karena trauma disebabkan oleh aterosklerosis dan vaskulitis. Vaskokonstriksi pembuluh
darah dapat disebabkan obat-obatan seperti kokain (Wikipedia, 2016).
Infark (bahasa Latin: infarcire) adalah nekrosis iskemik pada satu tempat di dalam tubuh,
karena perubahan sirkulasi darah, atau kurangnya pasokan oksigen. Infark biasanya terjadi
karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan kadang bisa terjadi pada pembuluh balik.
Sumbatan bisa saja terjadi secara pelan atau cepat. Sumbatan sering terjadi karena embolus dan
tromnbus. Infark menurut bentuknya dapat dibagi menjadi:

1. Infark anemic
Terjadi karena penyumbatan pembuluh nadi dan pada alat tubuh padat seperti jantung dan
ginjal;
2. Infark hemoragik
Terjadi pada alat tubuh dengan jaringan renggang seperti usus.

Sub Infark jantung


Tersumbatnya arteri koroner yang mensuplai darah ke jantung menjalar di seluruh bagian
luar otot jantung oleh endapan kolesterol-kapur (atherosklerosis). Sekitar penyempitan
pembuluh, yaitu bagian dalam pembuluh, dapat robek yang mengakibatkan pembekuan darah
setempat. Bila suatu gumpalan darah beku ( trombus ) menyumbat aliran darah jantung
(trombosis koroner ), maka terjadilah infark jantung umumnya disebut serangan jantung (heart
attack ). Akibatnya, bagian jantung bersangkutan tidak menerima lagi darah, zat-zat gizi serta
oksigen dan dalam waktu 6-12 jam berangsur-angsur mati. Di jaringan mati terbentuk parut,
terutama parut besar dapat mengganggu fungsi-pompa jantung.
Bila daerah infark kecil, sisa otot jantung yang sehat memiliki cukup tenaga cadangan
untuk menanggulangi kekurangan tersebut. Sebaliknya, bila infark terlalu luas, maka detak
jantung akan terhenti total.
Gejalanya berupa nyeri mendadak yang hebat sekali di belakang tulang dada yang sering
kali menyebar ke dua sisi dada dan lamanya lebih dari setengah jam. Biasanya, tetapi tidak
selalu disertai mual-muntah, berkeringat hebat, sesak napas-muka biru, gelisah takut mati,
jantung berdebar kencang, dan tak mampu menggerakkan kaki-tangan.
Diagnosanya bisa dengan ECG (electrocardiogram) serta dengan tes darah untuk
memstikan betul adanya infark jantung. Tes-tes ini berdasarkan meningkatnya (sementara) kadar
enzim dan zat-zat lain yang dilepaskan oleh sel-sel jantung yang mati. Pertanda infark penting
adalah creatinekinase (CK-MB) dan myoglobin (juga troponin T ) yang kurang lebih 6 dan 3 jam
sesudah infark masing-masing mencapai maksimal. Semakin tinggi infark, semakin tinggi kadar
tersebut.

BAB III
KESIMPULAN
A.

Simpulan
Infark adalah penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan nekrosis jaringan yang
tidak tersuplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika
seseorang mengalami arteriosklerosis, seseorang tersebut dapat beresiko terkena penyakit
iskemia, apabila iskemia tersebut berlanjut dapat mengakibatkan infark. Organ yang sering
mengalami hal ini adalah jantung.

B.

Saran
Alangkah baiknya jika makalah disusun dengan sumber buku maupun jurnal. Karena
keterbatasan buku, pemakalah lebih banyak menggunakan website atau blog untuk menemukan
informasi seputar topik makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan maaf atas
keterbatasan informasi pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hendriani, Y. 2011. Ada Apa Dengan Biologi. Bandung: SEDEC. Depdiknas

Amin, Moh. 2012. Biologi SMA/MA. Jakarta:Balaiilmu

http://id.wikipedia.org/wiki/Infark (diakses Senin tanggal 30 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai

  • Karantina Hewan
    Karantina Hewan
    Dokumen11 halaman
    Karantina Hewan
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Bab II Tinjauan Pustaka
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Dokumen6 halaman
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • FPL
    FPL
    Dokumen6 halaman
    FPL
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • HACCP Kornet
    HACCP Kornet
    Dokumen18 halaman
    HACCP Kornet
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Anestrus
    Anestrus
    Dokumen16 halaman
    Anestrus
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • HACCP Kornet
    HACCP Kornet
    Dokumen18 halaman
    HACCP Kornet
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Anestrus
    Anestrus
    Dokumen16 halaman
    Anestrus
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Panleukopenia Pada Kucing
    Panleukopenia Pada Kucing
    Dokumen14 halaman
    Panleukopenia Pada Kucing
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Ikan Merah
    Ikan Merah
    Dokumen2 halaman
    Ikan Merah
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Darah 1
    Pemeriksaan Darah 1
    Dokumen19 halaman
    Pemeriksaan Darah 1
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Lele 15 Jan
    Lele 15 Jan
    Dokumen2 halaman
    Lele 15 Jan
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • HACCP Kornet
    HACCP Kornet
    Dokumen7 halaman
    HACCP Kornet
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Oodinium Pada Ikan
    Oodinium Pada Ikan
    Dokumen12 halaman
    Oodinium Pada Ikan
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    100% (1)
  • Brucella Dan Pasteurella
    Brucella Dan Pasteurella
    Dokumen15 halaman
    Brucella Dan Pasteurella
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • SK Mentan No. 555
    SK Mentan No. 555
    Dokumen7 halaman
    SK Mentan No. 555
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Sub Infarct
    Sub Infarct
    Dokumen7 halaman
    Sub Infarct
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Ektoparasit Pada Reptil (Compatibility Mode)
    Ektoparasit Pada Reptil (Compatibility Mode)
    Dokumen23 halaman
    Ektoparasit Pada Reptil (Compatibility Mode)
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Infesius Yg Disebabkan Oleh Mycobacterium Dan Leptospira
    Penyakit Infesius Yg Disebabkan Oleh Mycobacterium Dan Leptospira
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Infesius Yg Disebabkan Oleh Mycobacterium Dan Leptospira
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • 2 Prinsip Analisis Risiko
    2 Prinsip Analisis Risiko
    Dokumen41 halaman
    2 Prinsip Analisis Risiko
    Muhammad Rizky Ramadhanikusuma
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Teknis Penampungan Semen
    Pedoman Teknis Penampungan Semen
    Dokumen5 halaman
    Pedoman Teknis Penampungan Semen
    penyabu
    Belum ada peringkat