KATA PENGANTAR
Makassar,
Maret 2012
Penulis
Kimia Inti
Kimia Fisika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
11
A. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Kimia Inti
Kimia Fisika
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah diketahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang
beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan
penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron
pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut
perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir
spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti
tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat
terjadi pada inti yang stabil maupun,inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai
perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai
pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa. Dewasa
ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai (bukan tujuan militer)
baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai sumber tenaga dan pemanfaatannya
dalam bidang kesehatan.
Inti merupakan padatan pada pusat atom yang berisi proton dan
neutron. Sementara itu, elektron berada di luar inti, yaitu pada tingkattingkat energi tertentu (kulit atom). Proton bermuatan positif, neutron tidak
bermuatan, dan elektron bermuatan negatif. Atom yang bersifat netral
mengandung jumlah proton dan elektron sama, tetapi jumlah neutron suatu
atom pada unsur dapat bervariasi. Atom dari unsur-unsur yang sama dan
memiliki jumlah neutron yang berbeda disebut sebagai isotop.
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti
atom. Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi
inti merupakan reaksi inti.
Kimia Inti
Kimia Fisika
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan kimia inti ?
B. Apa saja yang mempengaruhi kimia inti ?
C. Apa yang dimaksud dengan pita kimia inti ?
D. Apa itu energy ikatan inti?
C. TUJUAN
A. Mengetahui
B. Mengatahui
C. Mengatahui
D. Mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KIMIA INTI
Inti menepati bagian yang sangat kecil dari volume suatu atom, tetapi
mengandung sebagian besar massa dari atom karena baik proton maupun
neutron berada didalamnya. Dalam mengkaji stabilitas inti atom, ada
4
Kimia Inti
Kimia Fisika
baiknya kita mengetahui tentang kerapatannya, agar kita menyadari betapa
rapatnya semua partikel itu dikemas. Sebagai contoh perhitungannya kita
asumsikan bahwa uatu inti mempunyai jari-jari 5 10 pm pada massa 1
10 g. Angka-angka ini kira-kira sama dengan inti atom yang
mengandung 30 proton dan 30 neutron. Kerapatan yang sangat tinggi dari
inti membuat kita ingin tahu apa yang membuat pratikel-pratikel tersebut
begitu rapat.
Interaksi saat elektrolisis diketahui bahwa muatan sejenis saling tolak
dan muatan tak sejenis saling tarik. Tentu kita akan menduka bahwa protonproton akan saling tolak sangat kuat, terutama mengingat letak mereka yang
begitu berdekatan. Dan memang demikianlah adanya. Namun, selain tolakan
, ada juga tarik-menarik jarak pendek antara proton dan proton, proton
dengan neutron, dan neutron dan neutron. Satabilitas semua inti ditentukan
oleh selisih antara tolakan elektrolistik dan tarikan jarak pendek. Jika tolakan
melampaui tarikan, inti terdisintegrasi (meluruh), memancarkan partikel
dan/atau radiasi. Jika tarikan melampaui tolakan, inti menjadi stabil.
Kimia nuklir atau kimia inti adalah cabang kimia yang mempelajari
radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat nuklir. Bidang ini dapat dibagi menjadi
empat kategori:
Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah
radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara
spontan.
Kimia Inti
Kimia Fisika
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan
memancarkan sebuah partikel
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti
lain.
Contoh:
hidrogen
konversi
nitrogen-14
atmosfer
menjadi
karbon-14
Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama
Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:
Nama
Lamba
ng
Nomor
atom
Nomor
massa
Massa (sma)
Proton
P atau
H
1,00728
Neutron
1,00867
Elektron
-1
0,000549
Kimia Inti
dan
Kimia Fisika
Negatron
-1
0,000549
Positron
+1
0,000549
Partikel alpha
He
atau
4,00150
Reaksi kimia
Reaksi Inti
Atom
diubah
susunannya
melalui
pemutusan
dan
pembentukan ikatan
Kimia Inti
Kimia Fisika
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama
(kekekalan nomor atom)
B. FAKTOR PENENTU KIMIA INTI
Faktor utama yang menentukan suatu inti satabil atau tidak ialah
perbandingan neutron-terhadap-proton (n/p). Atorm stabil dari unsur yang
mempunyai nomor atom rendah rendah, nilai n/p mendekati 1.
Meningkatnya nomor atom, perbandingan neutron terhadap proton dari inti
stabil menjadi lebih besar dari 1. Penyimpangan pada nomor-nomor atom
yang lebih tinggi ini muncul karena dibutuhkan lebih banyak neutron untuk
melawan kuatnya tolak-menolak pada proton-proton ini dan menstabilkan
inti. Kestabilan inti tidak dapat di ramalkan, namun ada beberapa aturan
berikut yang berguna dalam mempredeksi stabilitas inti adalah:
1. Inti yang mengandung 2, 8, 20, 50, 82, atau 126 proton atau neutron
biasanya lebih stabil dibandingkan inti yang jumlah proton atau
neutronnya bukan inti. Contohnya, ada 10 isotop stabil timah (S2 )
dengan nomor atom 50 dan hanya 2 isotop stabil antimony (Sb)
dengan nomor atom 51. Bilangan 2, 8, 20, 50, 82, dan 126 dinamakan
bilangan ajaib. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan
banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil (yaitu 2, 10,
18, 36, 54, dan 86 elektron).
2. Inti dengan bilangan genap proton dan neutron biasanya lebih stabil
dibandingkan apabila keduanya memiliki bilangan yang genap.
3. Semua isotop dari unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar dari 83
bersifat radioaktif. Semua isotop tiknetium (Tc, Z = 43) dan prometium
(Pm, Z=61) adalah radioaktif.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Teori pasangan neuklon Nullida yang tidak stabil akan selalu meluruh.
(memancarkan partikel) untuk mencapai kestabilan agar energy ikat
rata-rata nuklonnya bertambah energi rata-rata itu berbeda antara
satu nuklida dengan yang lainnya. Yang menarik adalah adanya
puncak-puncak pada 4He, 12C, 16O, 10Ne dan 24Mg). berarti nuklida
tersebut mempunyai energi ikat rata-rata lebih besar daripada nuklida
didekatnya, dengan memperhatikan nukleonnya, 4H (2p-2n), 12C (60p6n), 160 O(8p-8n) dan seterusnya mempunyai proton dan neutron
genap. Dengan kata lain kestabilan inti ditentukan oleh genap atau
ganjilnya proton dan neutron ini didukung oleh fakta bahwa lebih dari
setengah jumlah nuklida yang stabil mempunyai proton dan neutron
genap.
C. PITA KIMIA INTI
Kimia Inti
Kimia Fisika
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang
stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan
perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan
pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
Kimia Inti
Kimia Fisika
menyatakan konversi massa menjadi energi yang terjadi selama
berlangsungnya reaksi inti eksotermik yang menghasilkan pembentukan
inti .
Konsep energi ikatan berkembang dari kajian sifat-sifat inti yang
menunjukkan bahwa massa inti selalu lebih rendah dibandingkan jumlah
massa nukleon.
Contoh : isotop fluorine (F), intinya memiliki 9 proton, 9 elektron dan 10
neutron dengan massa atom yang terukur sebesar 18, 9984 sma.
Analisis perhitungan teoritis massa atom F:
Massa atom
neutron)
1 J = 1 kg m2/s2
Untuk atom F tersebut:
=( -0,1578 sma) (3x 108 m/s)2
Kimia Inti
Kimia Fisika
Ini merupakan banyaknya energi yang dilepas bila satu inti fluorin-19
dibentuk dari 9 proton dan 10 neutron. Energi yang diperlukan untuk
menguraikan inti menjadi proton dan neutron yang terpisah adalah sebesar
-2,37 x 10-11 J. Untuk pembentukan 1 mol inti fluorin, energi yang dilepaskan
adalah:
= (-2,37 x 10-11 J) (6,022 x 1023/mol)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Memepertahankan stabilitas inti, perbandingan neutron terhadap
proton harus berada pada kestabilan tertentu. Satu ukuran kuantitatif
untuk stabilitas inti ialah energi ikatan inti, yaitu energi yang
diperlukan untuk membelah sebuah inti menjadi komponenkomponenya, yaitu proton, neutron. Energi ikatan dapat dihitung dari
massa proton dan neutron dan massa inti dengan menggunakan
hubungan kesetaraan massa energy Einstein.
Ada 4 faktor yang menentukan suatu inti stabil, yaitu :
Inti yang mengandung bilangan ajaib 2, 8, 20, 50, 82 dan 126 proton
atau neutron.
Inti dengan bilangan genap proton dan neutron.
Semua isotop dengan nomor atom lebih besar dari 83 bersifat
radioaktif.
11
Kimia Inti
Kimia Fisika
Di tentukan oleh proton dan neutron.
DAFTAR PUSTAKA
http://iting-iting-iting.blogspot.com/2011/04/makalah-kimia-intikestabilan-inti.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_nuklir
http://antunikimia.blogspot.com/2009/05/kimia-inti-danradiokimia.html
12
Kimia Inti