Anda di halaman 1dari 12

Kimia Fisika

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hanya berkat rahmat dan hidayah-Nyalah saya bias menyelesaikan tugas
dari guru mata pelajaran KIMIA FISIKA untuk membuat makalah yang
berjudul KIMIA INTI dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih saya
ucapkan kepada Pak Basri Bahar, ST, M.Pd selaku guru pengajar mata
pelajaran KIMIA FISIKA yang selalu memberikan bimbingan dan arahan
kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa juga kami
ucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. Dan kami mengharap
kepada teman-teman untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya
kepada saya menyangkut pembuatan makalah ini, sebagai bahan
pertimbangan kami membuat makalah selanjutnya, karena makalah ini
masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaan.

Makassar,

Maret 2012

Penulis

Kimia Inti

Kimia Fisika

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KIMIA INTI

B. FAKTOR PENENTU KIMIA INTI 7


C. PITA KIMIA INTI 8
D. ENERGI IKATAN KIMIA INTI
BAB III PENUTUPAN

11

A. KESIMPULAN

11

DAFTAR PUSTAKA

12

Kimia Inti

Kimia Fisika
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Telah diketahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang
beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan
penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron
pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut
perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir
spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti
tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat
terjadi pada inti yang stabil maupun,inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai
perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai
pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa. Dewasa
ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai (bukan tujuan militer)
baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai sumber tenaga dan pemanfaatannya
dalam bidang kesehatan.

Inti merupakan padatan pada pusat atom yang berisi proton dan
neutron. Sementara itu, elektron berada di luar inti, yaitu pada tingkattingkat energi tertentu (kulit atom). Proton bermuatan positif, neutron tidak
bermuatan, dan elektron bermuatan negatif. Atom yang bersifat netral
mengandung jumlah proton dan elektron sama, tetapi jumlah neutron suatu
atom pada unsur dapat bervariasi. Atom dari unsur-unsur yang sama dan
memiliki jumlah neutron yang berbeda disebut sebagai isotop.
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti
atom. Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi
inti merupakan reaksi inti.

Kimia Inti

Kimia Fisika
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan kimia inti ?
B. Apa saja yang mempengaruhi kimia inti ?
C. Apa yang dimaksud dengan pita kimia inti ?
D. Apa itu energy ikatan inti?
C. TUJUAN
A. Mengetahui
B. Mengatahui
C. Mengatahui
D. Mengetahui

tentang kestabilan inti


faktor yakng mempengaruhi kestabilan inti
tentang pita kestabilan
tentang energi ikatan inti

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KIMIA INTI
Inti menepati bagian yang sangat kecil dari volume suatu atom, tetapi
mengandung sebagian besar massa dari atom karena baik proton maupun
neutron berada didalamnya. Dalam mengkaji stabilitas inti atom, ada
4

Kimia Inti

Kimia Fisika
baiknya kita mengetahui tentang kerapatannya, agar kita menyadari betapa
rapatnya semua partikel itu dikemas. Sebagai contoh perhitungannya kita
asumsikan bahwa uatu inti mempunyai jari-jari 5 10 pm pada massa 1
10 g. Angka-angka ini kira-kira sama dengan inti atom yang
mengandung 30 proton dan 30 neutron. Kerapatan yang sangat tinggi dari
inti membuat kita ingin tahu apa yang membuat pratikel-pratikel tersebut
begitu rapat.
Interaksi saat elektrolisis diketahui bahwa muatan sejenis saling tolak
dan muatan tak sejenis saling tarik. Tentu kita akan menduka bahwa protonproton akan saling tolak sangat kuat, terutama mengingat letak mereka yang
begitu berdekatan. Dan memang demikianlah adanya. Namun, selain tolakan
, ada juga tarik-menarik jarak pendek antara proton dan proton, proton
dengan neutron, dan neutron dan neutron. Satabilitas semua inti ditentukan
oleh selisih antara tolakan elektrolistik dan tarikan jarak pendek. Jika tolakan
melampaui tarikan, inti terdisintegrasi (meluruh), memancarkan partikel
dan/atau radiasi. Jika tarikan melampaui tolakan, inti menjadi stabil.
Kimia nuklir atau kimia inti adalah cabang kimia yang mempelajari
radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat nuklir. Bidang ini dapat dibagi menjadi
empat kategori:

Radiokimia; berhubungan dengan penggunaan radioaktivitas


untuk mempelajari reaksi kimia biasa.
Aplikasi teknik-teknik kimia untuk mempelajari reaksi inti seperti
fisi dan fusi.
Kimia isotop; mempelajari efek massa inti terhadap reaksi kimia
dan sifat senyawa kimia.
Spektroskopi NMR (nuclear magnetic resonance) menggunakan
putaran total inti pada suatu zat pada absorpsi energi dan
digunakan untuk mengidentifikasi molekul.
Kimia yang berhubungan dengan segala bagian siklus bahan
bakar nuklir (nuclear fuel cycle).

Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau


radiasi elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara spontan .

Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah
radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara
spontan.

Kimia Inti

Kimia Fisika
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan
memancarkan sebuah partikel
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti
lain.
Contoh:
hidrogen

konversi

nitrogen-14

atmosfer

menjadi

karbon-14

Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu proton dan neutron


Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:

Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama
Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:
Nama

Lamba
ng

Nomor
atom

Nomor
massa

Massa (sma)

Proton

P atau
H

1,00728

Neutron

1,00867

Elektron

-1

0,000549

Kimia Inti

dan

Kimia Fisika
Negatron

-1

0,000549

Positron

+1

0,000549

Partikel alpha

He
atau

4,00150

Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah


(gamma) dengan massa 0 dan muatan 0.
Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti
N
o

Reaksi kimia

Reaksi Inti

Atom
diubah
susunannya
melalui
pemutusan
dan
pembentukan ikatan

Unsur (atau isotop dari


unsur
yang
sama)
dikonversi dari unsur yang
satu ke lainnya

Hanya elektron dalam Proton, neutron, elektron


orbital
atom
atau dan partikel dasar lain
molekul yang terlibat dapat saja terlibat
dalam pemutusan dan
pembentukan ikatan

Reaksi diiringi dengan Reaksi


diiringi
dengan
penyerapan
atau penyerapan atau pelepasan
pelepasan energi yang energi yang sangat besar
relatif kecil

Laju reaksi dipengaruhi Laju reaksi biasanya tidak


oleh
suhu,
tekanan, dipengaruhi
oleh
suhu,
katalis dan konsentrasi
tekanan dan katalis

Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;


1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus
sama (kekekalan nomor massa)
7

Kimia Inti

Kimia Fisika
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama
(kekekalan nomor atom)
B. FAKTOR PENENTU KIMIA INTI
Faktor utama yang menentukan suatu inti satabil atau tidak ialah
perbandingan neutron-terhadap-proton (n/p). Atorm stabil dari unsur yang
mempunyai nomor atom rendah rendah, nilai n/p mendekati 1.
Meningkatnya nomor atom, perbandingan neutron terhadap proton dari inti
stabil menjadi lebih besar dari 1. Penyimpangan pada nomor-nomor atom
yang lebih tinggi ini muncul karena dibutuhkan lebih banyak neutron untuk
melawan kuatnya tolak-menolak pada proton-proton ini dan menstabilkan
inti. Kestabilan inti tidak dapat di ramalkan, namun ada beberapa aturan
berikut yang berguna dalam mempredeksi stabilitas inti adalah:
1. Inti yang mengandung 2, 8, 20, 50, 82, atau 126 proton atau neutron
biasanya lebih stabil dibandingkan inti yang jumlah proton atau
neutronnya bukan inti. Contohnya, ada 10 isotop stabil timah (S2 )
dengan nomor atom 50 dan hanya 2 isotop stabil antimony (Sb)
dengan nomor atom 51. Bilangan 2, 8, 20, 50, 82, dan 126 dinamakan
bilangan ajaib. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan
banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil (yaitu 2, 10,
18, 36, 54, dan 86 elektron).
2. Inti dengan bilangan genap proton dan neutron biasanya lebih stabil
dibandingkan apabila keduanya memiliki bilangan yang genap.
3. Semua isotop dari unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar dari 83
bersifat radioaktif. Semua isotop tiknetium (Tc, Z = 43) dan prometium
(Pm, Z=61) adalah radioaktif.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Teori pasangan neuklon Nullida yang tidak stabil akan selalu meluruh.
(memancarkan partikel) untuk mencapai kestabilan agar energy ikat
rata-rata nuklonnya bertambah energi rata-rata itu berbeda antara
satu nuklida dengan yang lainnya. Yang menarik adalah adanya
puncak-puncak pada 4He, 12C, 16O, 10Ne dan 24Mg). berarti nuklida
tersebut mempunyai energi ikat rata-rata lebih besar daripada nuklida
didekatnya, dengan memperhatikan nukleonnya, 4H (2p-2n), 12C (60p6n), 160 O(8p-8n) dan seterusnya mempunyai proton dan neutron
genap. Dengan kata lain kestabilan inti ditentukan oleh genap atau
ganjilnya proton dan neutron ini didukung oleh fakta bahwa lebih dari
setengah jumlah nuklida yang stabil mempunyai proton dan neutron
genap.
C. PITA KIMIA INTI

Kimia Inti

Kimia Fisika
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang
stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan
perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan
pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z <>


Untuk mencapai kestabilan

inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta


2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan
proton
Untuk mencapai kestabilan

Inti memancarkan partikel alfa


3. Di bawah pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan

Inti memancarkan positron atau menangkap elektron


D. ENERGI IKATAN KIMIA INTI
Satu ukuran kuantitatif dari stabilitas inti adalah energi ikatan inti
(nuclear binding energy, yaitu energi yang diperlukan untuk memecah inti
menjadi komponen-komponennya, proton dan neutron. Kuantitas ini
9

Kimia Inti

Kimia Fisika
menyatakan konversi massa menjadi energi yang terjadi selama
berlangsungnya reaksi inti eksotermik yang menghasilkan pembentukan
inti .
Konsep energi ikatan berkembang dari kajian sifat-sifat inti yang
menunjukkan bahwa massa inti selalu lebih rendah dibandingkan jumlah
massa nukleon.
Contoh : isotop fluorine (F), intinya memiliki 9 proton, 9 elektron dan 10
neutron dengan massa atom yang terukur sebesar 18, 9984 sma.
Analisis perhitungan teoritis massa atom F:
Massa atom
neutron)

= (9 x massa proton) +(9 x massa elektron) + (10 x massa

= (9 x 1,00728 sma) + ( 9 x 0,000549 sma) + (10 x 1,00867)


= 19, 15708 sma
Harga massa atom F berdasarkan perhitungan ternyata lebih besar
dibandingkan dengan massa atom terukur, dengan kelebihan massa sebesar
0,1578 sma.
Selisih antara massa atom dan jumlah massa dari proton, elektron dan
neutron disebut cacat massa (mass defect).
Menurut teori relativitas, kehilangan massa muncul sebagai energi
(kalor) yang dilepas ke lingkungan. Banyaknya energi yang dilepas dapat
ditentukan berdasarkan hubungan kesetaraan massa-energi Einstein ( E = m
c2).
E = m c2
Dengan faktor konversi :

1 kg = 6,022 x 1026 sma

1 J = 1 kg m2/s2
Untuk atom F tersebut:
=( -0,1578 sma) (3x 108 m/s)2

= (-1,43 x 1016 sma m2/s2) x (1 kg/6,022 x 1026 sma) x (1 J/1 kg m2s2)


= -2,37 x 10-11 J
10

Kimia Inti

Kimia Fisika
Ini merupakan banyaknya energi yang dilepas bila satu inti fluorin-19
dibentuk dari 9 proton dan 10 neutron. Energi yang diperlukan untuk
menguraikan inti menjadi proton dan neutron yang terpisah adalah sebesar
-2,37 x 10-11 J. Untuk pembentukan 1 mol inti fluorin, energi yang dilepaskan
adalah:
= (-2,37 x 10-11 J) (6,022 x 1023/mol)

= -1,43 x 1013 J/mol


Dengan demikian, energi ikatan inti adalah 1,43 x 10 13 J/mol untuk 1
mol inti fluorin-19, yang merupakan kuantitas yang sangat besar bila
dibandingkan dengan entalpi reaksi kimia biasa yang hanya sekitar 200 kJ.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Memepertahankan stabilitas inti, perbandingan neutron terhadap
proton harus berada pada kestabilan tertentu. Satu ukuran kuantitatif
untuk stabilitas inti ialah energi ikatan inti, yaitu energi yang
diperlukan untuk membelah sebuah inti menjadi komponenkomponenya, yaitu proton, neutron. Energi ikatan dapat dihitung dari
massa proton dan neutron dan massa inti dengan menggunakan
hubungan kesetaraan massa energy Einstein.
Ada 4 faktor yang menentukan suatu inti stabil, yaitu :
Inti yang mengandung bilangan ajaib 2, 8, 20, 50, 82 dan 126 proton
atau neutron.
Inti dengan bilangan genap proton dan neutron.
Semua isotop dengan nomor atom lebih besar dari 83 bersifat
radioaktif.
11

Kimia Inti

Kimia Fisika
Di tentukan oleh proton dan neutron.

DAFTAR PUSTAKA

http://iting-iting-iting.blogspot.com/2011/04/makalah-kimia-intikestabilan-inti.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_nuklir
http://antunikimia.blogspot.com/2009/05/kimia-inti-danradiokimia.html

12

Kimia Inti

Anda mungkin juga menyukai