Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBIAYAAN dan PENGANGGARAN KESEHATAN


Pengertian dan Ruang Lingkup Pembiayaan dan Penganggaran
Kesehatan

disusun kelompok 2 :
Nama :
Suparningsih
Ayuauralias
Anitabida
Bila

( K11115042 )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR
Mengawali makalah ini, pertama-tama kami dari Kelompok II, memanjatkan puji dan
syukur kehadirat Allah S.W.T., karena makalah yang berjudul Pengertian dan Ruang
Lingkup Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan telah dapat diselesaikan tepat pada
waktunya tanpa ada halangan.
Dengan penuh hormat, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen kami dalam mata kuliah Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan, yang banyak
memberikan materi pendukung kepada kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari dosen pembimbing dan rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan
hanya milik Allah S.W.T. Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran.
Terima Kasih.

Makassar, 8 Mei 2016

Kelompok II

ii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang ........................... ..1


Rumusan Masalah ........................... .2
Tujuan.................................................2
Manfaat..........................................................................................................................2

BAB II Pembahasan
A.
B.
C.
D.
E.
F
G.

Pengertian Pembiayaan Kesehatan........................................................4


1.1
Pengertian Pembiayaan......................................................................................4
1.2
Pengertian Kesehatan........................................................................................5
Pokok Utama Pembiayaan Kesehatan...........................................................................8
Syarat Pokok Pembiayaan Kesehatan............................................................................8
Pengertian Penganggaran.............................................................................................10
Fungsi Anggaran..........................................................................................................11
Manfaat Anggaran........................................................................................................13
Tipe Anggaran..............................................................................................................13

BAB III Penutup


A. Kesimpulan...........................15
B. Saran ........................15
DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Health is a Fundamental Human Right merupakan konsep World Health

Organization (WHO) untuk menjamin agar setiap orang dapat hidup sehat untuk berproduksi.
Kepemilikan hak oleh seseorang tersebut secara nyata mencerminkan dua kewajiban mutlak
bagi setiap orang atau lembaga yang mengupayakan dan memberikan pelayanan kesehatan,
yaitu menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat.
Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dalam proses
kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan, tidak mungkin bisa berlangsung aktivitas seperti
biasa. Dalam kehidupan berbangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai sangat
investatif. Nilai investasinya terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa siap
pakai dan tetap terhindar dari serangan berbagai penyakit.
Di Indonesia, kewajiban negara untuk menjamin hak dan pelayanan kesehatan kepada
setiap warga negara disebutkan dengan jelas dalam UUD 1945 Pasal 28 H Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Serta dalam UU
No. 23/1992 Pasal 4 Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
Untuk memperkuat komitmen kita terhadap hak azasi tersebut diperlukan suatu
pandangan yang melihat jauh dan cara pandang melihat kesehatan sebagai investasi atau
Health is an Investment. Dengan komitmen ini seharusnya semua komponen bangsa sadar
bahwa anggapan mereka selama ini sektor kesehatan sebagai sektor konsumtif harus
dilenyapkan, dan sebaliknya kita harus dapat meyakinkan masyarakat dan pemerintahan
bahwa kesehatan benar-benar suatu investasi yang bernilai ekonomis. Segala upaya
pelayanan dan kegiatan bidang kesehatan seringkali membutuhkan dan menghabiskan
anggaran biaya yang besar sehingga kesehatan diletakkan sebagai sektor konsumtif semata.
Hal ini membawa konsekuensi bahwa kesehatan tidak mendapatkan tempat dan prioritas
sebagaimana mestinya.
1
Sebagai contoh adalah masih tingginya anemia ibu hamil, infeksi dan kekurangan
gizi pada Balita yang pada akhirnya menyebabkan loss generation. Oleh karena itu, dalam

pembahasan ini kami akan menjelaskan lebih mendalam tentang Pengertian dan Ruang
Lingkup Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

C.

Apa yang dimaksud dengan pembiayaan kesehatan ?


Apa pokok utama pembiayaan kesehatan ?
Apa saja syarat pokok pembiayaan kesehatan ?
Apa yang dimaksud dengan penganggaran ?
Apa saja fungsi anggaran ?
Apa saja manfaat anggaran ?
Bagaimana tipe anggaran ?
Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D.

Menjelaskan pengertian pembiayaan kesehatan.


Menjelaskan tentang pokok utama pembiayaan kesehatan.
Menyebutkan dan menjelaskan tentang syarat pokok pembiayaan kesehatan.
Menjelaskan tentang penganggaran.
Menyebutkan dan menjelaskan tentang fungsi anggaran.
Menyebutkan dan menjelaskan tentang manfaat anggaran.
Memberitahu dan menjelaskan tentang tipe anggaran.
Manfaat
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tentang pengertian pembiayaan kesehatan.


2. Mengetahui tentang pokok utama pembiayaan kesehatan.
3. Mengetahui tentang syarat pokok pembiayaan kesehatan.
4.
5.
6.
7.

2
Mengetahui tentang penganggaran.
Mengetahui tentang fungsi anggaran.
Mengetahui tentang manfaat anggaran.
Mengetahui tentang tipe anggaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

2.1.

Pengertian Pembiayaan
Adapun pengertian pembiayaan menurut berbagai litertur yang ada sebagai berikut:

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan adalah penyediaan uang


atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut M. Syafii Antonio. (2001;160), Bank Syariah dari Teori ke Praktek.


Pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang merupakan defisit unit.

Menurut Muhammad (2002;260), Manajemen Bank Syariah. Pembiayaan dalam


secara luas diartikan sebagai pendanaan yang di keluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh
orang lain.

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust (saya percaya atau saya
menaruh kepercayaan). Dengan demikian pengertian pembiayaan adalah:

Penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan


kembali suatu ekonomi yang sama di kemudian hari.

Suatu tindakan atas dasar perjanjian yang dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan
balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu.

Pembiayaan adalah suatu hak, dengan hak mana seseorang dapat mempergunakannya
untuk tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu dan atas pertimbangan tertentu pula.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah
4

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk mendukung investasi yang telah direncanakan
berdasarkan kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
2.2.

Pengertian Kesehatan
Adapun pengertian kesehatan menurut berbagai litertur yang ada sebagai berikut :

Menurut WHO (1947), sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik , mental ,dan
social, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

Menurut Perkins (1938), sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai factor yang mempengaruhinya.

Menurut White (1977), sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu
diperiksa tidak mempunyai keluhan apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu
penyakit dan kelainan.

Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri( self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care
action) merupakan pengetahuan ketrampilan dan sikap. Self care action merupakan
perilaku

yang

sesuai

dengan

tujuan

diperlukan

untuk

memperoleh

mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun
1983, kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial yang dimiliki

manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunanNya, dan memelihara serta mengembangkannya.

Menurut UU No.23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.

Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
5

menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan
sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
2.3.

Pengertian Pembiayaan Kesehatan


Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari ekonomi kesehatan

(health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari batasan ini segera
terlihat bahwa biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni :
1)

Penyedia Pelayanan Kesehatan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan (health provider)
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.
Dengan pengertian yang seperti ini tampak bahwa kesehatan dari sudut penyedia pelayanan
adalah persoalan utama pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan
menyelenggarakan upaya kesehatan.
2)

Pemakai Jasa Pelayanan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer)
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.
Berbeda dengan pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi persoalan utama
para pemakai jasa pelayanan. Dalam batas-batas tertentu, pemerintah juga turut

mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan


kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Dari batasan biaya kesehatan yang seperti ini segera dipahami bahwa pengertian biaya
kesehatan tidaklah sama antara penyedia pelayanan kesehatan (health provider) dengan
pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer). Bagi penyedia pelayanan kesehatan,
pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan,
6
pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan untuk dapat
memanfaatkan upaya kesehatan. Sesuai dengan terdapatnya perbedaan pengertian yang
seperti ini, tentu mudah diperkirakan bahwa besarnya dana yang dihitung sebagai biaya
kesehatan tidaklah sama antara pemakai jasa pelayanan dengan penyedia pelayanan
kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk padaa seluruh biaya
investasi (investment cost) serta seluruh biaya operasional (operational cost) yang harus
disediakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan besarnnya dana bagi
pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of
pocket) untuk dapat memanfaatka suatu upaya kesehatan.
Secara umum disebutkan apabila total dana yang dikeluarkan oleh seluruh pemakai jasa
pelayanan, dan arena itu merupakan pemasukan bagi penyedia pelayan kesehatan (income)
adalah lebih besar daripada yang dikeluarkan oleh penyedia pelayanan kesehatan (expenses),
maka berarti penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut mengalami keuntungan (profit).
Tetapi apabila sebaliknya, maka berarti penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut
mengalami kerugian (loss).
Perhitungan total biaya kesehatan satu negara sangat tergantung dari besarnya dana yang
dikeluarkan oleh kedua belah pihakk tersebut. Hanya saja, karena pada umumnya pihak
penyedia pelayanan kesehatan terutama yang diselenggrakan oleh ihak swasta tidak ingin
mengalami kerugian, dan karena itu setiap pengeluaran telah diperhitungkan terhadap jasa
pelayanan yang akan diselenggarakan, maka perhitungan total biaya kesehatan akhirnya lebih
banyak didasarkan pada jumlah dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan
kesehatan saja.

Di samping itu, karena di setiap negara selalu ditemukan peranan pemerintah, maka dalam
memperhitungkan jumlah dana yang beredar di sektor pemerintah. Tetapi karena pada upaya
kesehatan pemerintah selalu ditemukan adanya subsidi, maka cara perhitungan yang
dipergunakan tidaklah sama. Total biaya kesehatan dari sektor pemerintah tidak dihitung dari
besarnya dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa, dan karena itu merupakan
pendapatan (income) pemerintah, melainkan dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh
pemerintah (expenses) untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
7
Dari uraian ini menjadi jelaslah untuk dapat menghitung besarnya total biaya kesehatan yang
berlaku di suatu negara, ada dua pedoman yang dipakai. Pertama, besarnya dana yang
dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan untuk sektor swasta. Kedua, besarnya dana
yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan kesehatan untuk sektor pemerintah. Total
biaya kesehatan adalah hasil dari penjumlahan dari kedua pengeluaran tersebut.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, bahwa :
a)

Pembiayaan kesehatan adalah suatu sistem yang mengatur tentang besarnya dan
alokasi dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

b)

Pembiayaan kesehatan menurut (WHO, 2002) merupakan sekumpulan dana dan


penggunaan dana tersebut untuk membiayai kegiatan kesehatan yang dilakukan secara
langsung serta memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
baik itu dalam lingkup Kabupaten, Provinsi maupun Negara.

c)

Azwar (1996) mendefinisikan pembiayaan kesehatan yaitu besarnya dana yang harus
disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat guna menyediakan dan
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan baik itu oleh perorangan,
keluarga.

B.

POKOK UTAMA PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pokok utama dalam pembiayaan kesehatan adalah:
1.

Mengupayakan kecukupan/adekuasi dan kesinambungan pembiayaan


kesehatan pada tingkat pusat dan daerah

2.

Mengupayakan

pengurangan

pembiayaan

OP

dan

meniadakan

hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama


kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan jaminan.
3.
C.

Peningkatan efisiensi dan efektifitas pembiayaan kesehatan.

SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN


Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yaitu:
8
1.

Jumlah
Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup.

Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua


upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin
memanfaatkannya.
2.

Penyebaran
Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika

dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan
menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan .
3.

Pemanfaatan
S e k a l i p u n j u m l a h d a n p e n ye b a r a n d a n a b a i k , t e t a p i j i k a

p e m a n f a a t a n n ya t i d a k m e n d a p a t pengaturan yang optimal, niscaya akan


banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutanakan menyulitkan masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Untuk dapat melaksanakan syarat syarat pokok tersebut perlu dilakukan beberapa hal,
antara lain :
1.

Peningkatan efektifitas yaitu dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi


penggunaan sumber dana. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi
tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang
lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit.

2.

Peningkatan efisiensi yaitu dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme


pengawasan dan pengendalian.

Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan efisiensi antara lain:

a.

Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah menghindari pemborosan. Pada dasarnya

ada dua macam standar minimal yang sering dipergunakan yakni:

standar minimal sarana, misalnya standar minimal rumah sakit dan standar minimal
laboratorium.

standar minimal tindakan, misalnya tata cara pengobatan dan perawatan penderita,
dan daftar obat-obat esensial. Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan
saja pemborosan dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan efisiensinya,
9

tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
b. Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah
memperkenalkan konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Terdapat dua
bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni :

Kerjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan


kedokteran yang mahal dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian dan pemakaian
bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari
penggunaan peralatan yang rendah. Dengan demikian efisiensi juga akan meningkat.

Kerjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni adanya hubungan kerjasama timbal
balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.

D.

PENGERTIAN PENGANGGARAN
Adapun pengertian penganggaran menurut berbagai litertur yang ada sebagai

berikut:

Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk
mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang
diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas
organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi
mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan

tersebut.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan
perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan
perusahaan untuk periode yang akan datang.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan

yang dinyatakan dalam

ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,

pengendalian, dan pembuatan keputusan.


Penganggaran disektor pemerintahan merupakan suatu proses yang kompleks dan
panjang serta tidak dapat dilepaskan dari sektor politis. Kompleksitas disebabkan
karena belum adanya kesempatan yang dapat diterima semua pihak tentang
bagaimana pengalokasian sumber dana pemerintah secara tertib.
10

E.

FUNGSI ANGGARAN
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu

manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga


sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun penjelasan fungsi anggaran sebagai berikut :

Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah

satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut :
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu
untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya,
pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa
yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan
tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas
akan dapat terlaksana dengan baik.

Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan.

Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun
sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja
dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan
antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para
manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan

pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang
lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan
pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

11
Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu

atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat
menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang
berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai
bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya.
Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan
bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

Anggaran Sebagai Pedoman Kerja


Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan

dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi
setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk
membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak
dibenarkan oleh undang-undang.
Menurut Nafirin (2004:20) anggaran memiliki tiga fungsi:

Fungsi perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena

anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang.

Fungsi pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat


dilaksanakan secara selaras dalam pencapaian tujuan (laba).
12

Fungsi pengendalian
Anggaran merupakan alat pengendalian atau pengawasan (controlling). Pengendalian

berarti

melakukan

evaluasi

(menilai)

atas

pelaksanaan

pekerjaan

dengan

cara

membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan


apabila dipandang perlu.
E.

MANFAAT ANGGARAN
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat
anggaran adalah :
Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi
mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki
karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen
(divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun
dengan manajemen puncak.
Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan
bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen
untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja
dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan
perusahaan dengan tujuan karyawan.

E.

TIPE ANGGARAN
Adapun tipe-tipe anggaran sebagai berikut :
a)
Master budget/profit plan, merupakan anggaran komprehensif yang mencakup
semua fase operasi perusahaan untuk periode waktu tertentu, jangka pendek
biasanya satu tahun.

b)

13
Budget financial statements/proforma financial statement, memperlihatkan
bagaimana laporan keungan perusahaan akan terlihat pada periode waktu

c)

tertentu, apakah hasil kegiatan operasi sesuai dengan rencana.


Capital budget, merupakan sebuah perencanaan untuk akuisisi aset kapital
seperti gedung dan peralatan. Anggaran yang dipersiapkan untuk proyek-

d)

proyek khusus.
Financial budget, merupakan sebuah perencaan yang memperlihatkan
bagaimana perusahaan akan menghasilkan sumber daya keuangannya, seperti

e)

dengan cara mengeluarkan saham atau surat hutang.


Rolling budget/revolving budget/continous budget, merupakan anggaran yang
secara periodik dan terus-menerus terbaharui dengan menambah periode
waktu baru tambahan, seperti kwartal dengan tidak menggunakan lagi periode
yang sudah selesai. Anggaran ini sejenis master budget yang mana selalu
tersedia anggaran untuk yang akan datang.

14

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari ekonomi kesehatan
(health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang
harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara
kuantitatif dan lebih spesifik memperlihatkan bagaimana sumber daya dan didapat
dan digunakan pada periode tertentu dengan mengidentifikasi tujuan dan tindakan
yang diperlukan untuk mencapainya.

B.

Saran
Sebagai calon seorang tenaga kesehatan, kita sudah seharusnya memahami tentang

masalah apa saja yang terlibat dengan pembiayaan dan penganggaran kesehatan, karena kita
akan selalu terlibat dengan masyarakat dan terlebih lagi jika dapat mengusulkan penyelesaian
terhadap masalah yang terjadi. Dengan memahami yang terjadi kita akan tetap dapat
memberikan pelayanan secara professional tanpa menguntungkan salah satu pihak.

15

DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/124740114/Sistem-Pembiayaan-Kesehatan-Indonesia

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/penganggaran-definisi-fungsimanfaat.html#

http://herman-mamank.blogspot.co.id/2013/01/makalah-akk.html

https://www.scribd.com/doc/124740114/Sistem-Pembiayaan-KesehatanIndonesia

https://delfistefani.wordpress.com/2013/06/19/makalah-pembiayaankesehatan/

http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-pembiayaandan-jenis-jenis.html

http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-unsur-tujuan-jenispembiayaan.html

http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-kesehatansecara-umum-dan.html

http://bangvandawablog.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-anggaran-danpenganggaran.html

https://kinanzahirah.wordpress.com/2012/10/03/penganggaran/

Anda mungkin juga menyukai