Anda di halaman 1dari 8

SMK Negeri 5 Padang

Jurusan : TKJ
Waktu : 4x45 Menit
Kode
:

Lembaran
Mata Pelajaran
Judul
Guru

: Jobsheet 5
: Administrasi Server dalam Jaringan
: DNS Server
: Wici Aan Savitri, S.Pd

A. TUJUAN
Siswa mampu menjelaskan fungsi dan cara kerja Domain Name System, dan mampu
menginstallasi dan mengkonfigurasi DNS Server.
B. ALAT DAN BAHAN
1.

Personal Computer

2. CD Installer Linux Debian


3. Devices Jaringan
4. Koneksi Internet
C. TEORI SINGKAT
Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang
melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari
FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet
sererti Web Browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP address. Selain digunakan di internet, DNS juga dapat di implementasikan ke
private network.
Manfaat menggunakan DNS
1. Mudah, DNS memberikan kemudahan bagiuser karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.
Cara Kerja DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address. Client DNS
disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client

mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.

1. Resolvers mengirimkan queries ke name server


2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika
ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message.
3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan
name server
Struktur DNS
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Berikut ini
adalah contoh dari top-level domains:
com : Organisasi Komersial
edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer

num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)

D. LANGKAH KERJA

Sebelum memulai praktikum, persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yakni Personal
Computer, CD Installer Linux Debian 5.0 ata 6.0 atau versi yang lainnya, devices jaringan
seperti Router dan Switch serta kabel-kabel sesuai kebutuhan, serta sumber koneksi ke
jaringan internet.
1. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

DNS :10.1.1.5
10.1.1.189

Eth 0 192.168.193.65/26

Router Linux

DNS Server Local


Eth1 : 192.168.101.1/24

2. Pastikan PC Router telah terinstall SO Debian Server


3. Konfigurasi IP Address sesuai kebutuhan baik pada router maupun host.
Konfigurasi pada Router:
Debian:~# nano /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.193.65
network 192.168.193.64
netmask 255.255.255.198
broadcast 192.168.193.127
gateway 10.1.1.189
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.101.1
network 192.168.101.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.101.255

Restart servis networking agar konfigurasi IP Address tersebut di implementasikan pada


system.
debian:~# /etc/init.d/networking restart
Lalu lanjut pada konfigurasi NAT
Ada dua hal yang harus di konfigurasi, yakni :
Konfigurasi IP Forward
Aktifkan IP FORWARDING, agar transfer data dapat berjalan antara dua jaringan yang
berbeda. IP Forwarding ini berfungsi sama seperti halnya bridge. Namun dalam konsep
ini, debian berfungsi menjadi router.
Untuk mengaktifkan IP Forwarding dapat dilakukan dengan cara:
debian:~# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Namun proses konfigurasi seperti cara itu akan hilang ketika komputer direstart. Agar
proses konfigurasinya tidak hilang saat komputer di restart atau di Shutdown, perlu diedit
file sysctl.conf.
debian:~# nano /etc/sysctl.conf
# Uncomment the next line to enable packet forwarding
for IPv4
net.ipv4.ip_forward=1 #hilangkan # pada bagian ini
#. . .
Ketikkan lagi perintah berikut :
debian:~# sysctl p
Konfigurasi IP Tables (ip eth1)
debian:~#

iptables
t
nat
A
POSTROUTING
s
192.168.1.0/24 -j MASQUERADE
debian:~# iptables-save > /etc/iptables
debian:~#
echo
up
command
iptables-restore
<
/etc/iptables >> /etc/network/interfaces
4. Langkah berikutnya adalah installasi paket aplikasi DNS Server, pada praktikum ini kita
menggunakan Bind9 (Barkeley Internet Name Domain versi 9). Berikut adalah cara
installasi paket Bind9 :
debian:~# apt-get install bind9

5. Selanjutnya adalah melakukan proses konfigurasi. Berikut adalah file-file penting yang
akan dikonfigurasi dalam DNS Server:

/etc/bind/named.conf

file forward

file reverse

/etc/resolv.conf

Membuat Zone Domain


Proses ini bertujuan untuk menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita
nantinya. Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file
named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di
bawah ini.
debian:~# nano /etc/bind/named.conf
#. . .
zone "kelompok1.edu" {
type master;
file "db.kelompok1";
};
zone "192.in-addr.arpa" {
type master;
file "db.192";
};
Include /etc/bind/named.conf.local;

//Zone Domain anda


//lokasi file FORWARD, default di
/var/cache/bind/
//1 blok ip paling depan
//lokasi file REVERSE, default di
/var/cache/bind/
//membuat file named.conf.local di
process

Nb : Ketikan zone diatas include


Konfigurasi File Forward
Forward berfungsi untuk mengkonversi dari domain name ke IP Address. Misalnya
ketika anda mengetik www.informatika.edu melalui Web Browser, maka akan muncul
website dari server Debian yang memiliki IP Address 192.168.101.1. Berikut adalah
proses konfigurasinya :
debian:~# cd /etc/bind/
debian:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.kelompok1
debian:/etc/bind# nano /var/cache/bind/db.kelompok1

$TTL 604800
@ IN SOA kelompok1.edu. root.kelompok1.edu. (
2
; Serial
604800
; Refresh
86400 ; Retry
2419200
; Expire
604800 )
; Negative Cache TTL
;
@
IN
NS
kelompok1.edu. ; tambahkan titik di akhir
domain
@
IN
A
192.168.1.2
www
IN
A
192.168.1.2
ftp
IN
A
192.168.1.2
sub-domain IN
A
192.168.1.2 ;jika ingin membuat sub-domain
mail
IN
A
192.168.1.2
streaming
IN
A
192.168.1.2 ;alamat untuk streaming server
Konfigurasi File Reverse
Reverse berfungsi untuk mengkonversi IP Address ke DNS. Misalnya jika anda
mengetikkan IP Address http://192.168.101.1 pada Web Browser, secara otomatis akan
redirect ke alamat www.informatika.edu. Berikut adalah cara konfigurasinya :
debian:/etc/bind# cp db.127 / var/cache/bind/db.192
debian:/etc/bind# nano /var/cache/bind/db.192
$TTL 604800
@ IN SOA kelompok1.edu. root. kelompok1.edu. (
1
; Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200
; Expire
604800 )
; Negative Cache TTL
;
@ IN NS kelompok1.edu.
;ingat titik
1.1.168 IN PTR kelompok1.edu. ;3 blok ip terakhir, dan dibalik
2.1.168
Menambah DNS-NAME-SERVER
Tambahkan DNS dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar
dapat diakses melalui komputer localhost. Berikut adalah cara konfigurasinya :

debian:/etc/bind# nano /etc/resolv.conf


search kelompok1.edu
nameserver 192.168.1.2
atau,
debian:/etc/bind# nslookup kelompok1.edu
atau,
debian:/etc/bind# dig kelompok1.edu
Melalui komputer client dapat dilakukan melalui web browser dengan mengetikkan IP
Address DNS Server maupun Domain Name pada address bar.

E. KESIMPULAN
Buat kesimpulan dari hasil praktek yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai