TUGAS
PENGARUH PENGAMBILAN DATA LAPANGAN TERHADAP
PROSES PENGOLAHAN, VERIFIKASI, DAN VALIDASI DATA
Disusun Oleh :
Satria Ega Putra (10070113045)
1436 H / 2015 M
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.
Industri pertambangan merupakan suatu aspek yang sangat penting
dalam suatu Negara. Dengan adanya kegiatan ini mampu menyumbang devisa
bagi Negara yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian bagi
Negara. Kegiatan penambangan ini dilakukan dengan mengambil bahan galian
didalam bumi agar dapat diolah dan dimanfaatkan bagi masyarakat.
Salah satu kegiatan yang mengawali kegiatan pertambangan adalah
sampling. Sampling merupakan suatu proses pengambilan sebagian kecil contoh
dari suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakili
keseluruhan
material.
Kegiatan
ini
sangat
perlu
dilakukan
dan dalam
persiapan
penambangan,
penambangan,
pengolahan
dan
karena akan berdampak pada kerugian jika tidak dilakukan secara benar. Oleh
karena itu pada proses sampling diperlukan verifikasi dan validasi data.
1.3.
1.3.1. Maksud
Maksud dari penulisan makalah ini untuk memenuhi syarat mata kuliah
Geostatistika bagi mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam
Bandung selain itu untuk ilmu pengetahuan mengenai kegiatan penambangan
khususnya pada tahan pengolahan bahan galian.
1.3.2. Tujuan
Dapat mengetahui pengaruh pengambilan data terhadap pegolahan,
verifikasi, dan validasi data.
Dapat mengetahi cara pengambilan data yang baik.
Dapat mengetahui perbedaan perlakuan tiap gejala- gejala struktur.
BAB II
3
LANDASAN TEORI
2.1
Sampling
Kegiatan sampling adalah suatu proses pengambilan sebagian kecil contoh dari
suatu material sehingga karakteristik contoh material tersebut mewakili
keseluruhan material. Secara garis besar sampling dibagai menjadi 4 golongan
dilihat dari tempat pengambilan dimana batubara berada dan tujuannya yaitu;
Explorasi sampling, Pit sampling, Production sampling, dan loading sampling
(barging dan transhipment).
Foto 1
Sampling
2.2. Pemboran
Pemboran merupakan metode eksplorasi dengan biaya mahal, oleh karena
itu dalam penentuan program pemboran harus direncanakan secara cermat.
Lokasi pemboran (titik bor) ditentukan berdasarkan peta geologi, penampang
geologi, hasil interpretasi geofisika, dan peta topografi serta sekaligus ditentukan
target pemboran (kedalaman dan titik yang direncanakan).
Foto 2
Pemboran
2.3 Modeling
Modeling merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui gambaran endapan
bahan galian serta mencakup batas- batasnya. Kegiatan ini didapatkan dari data
hasil pemboran.
2.4 Desain tambang
Kegiatan ini merupakan kegitan lanjutan dimana data yang telah benar
dilakukan pendesainan dari tambang yang akan dibuat, Sebelum kegiatan ini ada
pengukuran atau perkiraan mengenai cadangan yang mengangkut ekonomis
tidaknya jikadilakukan penamabngan,
Foto 3
Desain tambang
BAB III
6
PEMBAHSAN
Untuk kegiatan sampling harus didapatkan data yang benar dan akurat.
Hal ini dilakukan agar kegiatan lanjutan berjalan lancar. Olehkarena itu
diperlukan verifikasi dan validasi dari data. Verifikasi data adalah pencocokan
data kerhadap keadaan sebenarnya sedangkan validasi data proses yang
memastikan bahwa data yang telah diambil adalah valid atau benar.
Dalam melakukan samplingpun harus efektif dan data yang diambil cukup
mewakili ata representative. Dalam hal ini sampling pun mempunyai metode,
sebagai contoh Pengambilan sampel batubara dapat dilakukan dengan metode
channel atau trenching, membuat testpit yang disesuaikan dengan kondisi dan
posisi singkapan.
batubara melalui proses pemboran inti dan pemboran non coring atau
open hole. Pemboran inti merupakan proses pengambilan conto core
sedangkan pemboran non coring atau open hole adalah pemboran tanpa
mengambil sampel core tetapi hanya mengambil sampel cutting untuk
mengetahui kedalaman, ketebalan lapisan penutup (soil) dan ketebalan
batubara. Langkah-langkah pengambilan sampel batubara berdasarkan
standar Joint Ore Reserves Committee (JORC)
1.
batubara.
2. Pembuatan titik pemboran dari hasil peta lintasan trevers.
3. Pada setiap titik pemboran dipakai metode pilot hole atau open hole.
4. Melakukan pemboran dengan kedalaman 100-150 meter sesuai
dengan standart JORC.
5. Melakukan logging geofisika untuk mengkorelasi ketebalan batubara
6.
8.
Coring dilakukan setiap run atau sepanjang core barrel 1,5 meter
BAB III
KESIMPULAN
dilakukan pengolahan data, verifikasi, dan validasi data. Hal ini dilakukan untuk
sebagai kegiatan cek benar atau tidaknya suatu data dan kesesuaian terhadap
keadaan sebenarnya. Hal ini memacu kepada sifat setiap endapan mineral tidak
sama sehingga diperlukan perlakuan yang berbeda tiap bahan galian.
Dalam melakukan kegiatan ini proses berupa sampling, pemboran,
modeling, dan desain tambang. Proses ini saling berkelanjutan sehingga proses
awal berupa sampling sangat mempengaruhi hasil desain tambang yang
memacu pada sukes atau tidaknya suatu tambang.
DAFTAR PUSTAKA
10
10