Portofolio 4 SH
Portofolio 4 SH
Manajemen
Masalah
Istimewa
Leher : dbn
Thoraks :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas
Edema -/-/-/-
Imunologi
HbsAg
Negatif
(N: 0,0-1,0%)
(N: 2,0-4,0%)
(N: 50,0-70,0%)
(N: 25,0-40,0%)
(N: 2,0-8,0%)
Premature: 25,0-80,0
Newborn: 30,0-90,0
Adult:
70,0-105,0
Negatif
DIAGNOSIS SEMENTARA :
Hipertensi
Catatan Perkembangan
Penurunan kesadaran
Diagnosis
Stroke Hemoragik
Rencana Pengelolaan
Nifedipin 2x10 mg
22/4/2014
S : Penurunan kesadaran
Stroke Hemoragik
Captopril 3x25 mg
Elevasi kepala 30o
Pkl. 13.06
O : GCS : E3M4V2
O2 5lt/mnt (NK)
pupil anisokor
St. Neurologis :
Pasang NGT
Stroke Hemoragik
Pkl. 14.00
(SAH + IVH)
Stroke Hemoragik
Sore
23/4/2014
Hemiparese dextra
Somnolen
(SAH+IVH)
Stroke Hemoragik
23/4/2014
E2V2M2
S: penurunan kesadaran,
(SAH+IVH)
Stroke Hemoragik
pkl 22.30
demam
(SAH+IVH)
nafas
GCS: E2M1V1
Kompres hangat
pupil isokor
Penurunan kesadaran
Stroke Hemoragik
Terapi lanjut
24/4/2014
S: koma
(SAH+IVH)
Stroke Hemoragik
Terapi lanjut
pkl. 12.30
GCS: E1M1V1
(SAH+IVH)
Motivasi keluarga
24/4/2014
S: Koma, demam
Stroke Hemoragik
sore
25/4/2014
S: apneu
(SAH+IVH)
Stroke Hemoragik
RJP + VTP
Pkl. 03.30
(SAH+IVH)
25/4/2014
Stroke Hemoragik
dilakukan RJP)
Pasien dinyatakan IWR di depan
pkl 03.40
EKG: asistol
(SAH+IVH)
SUBJEKTIF :
Pasien datang ke IGD dengan penurunan kesadaran. Keluhan yang lain tidak diketahui.
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tak terkontrol.
OBJEKTIF:
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan lab darah rutin, diagnosis mengarah ke stroke
perdarahan (hemoragik). Pada kasus ini, diagnosis berdasarkan:
Gejala klinis: penurunan kesadaran yang terjadi bersifat mendadak
Hasil pemeriksaan didapatkan GCS awal masuk IGD = 14. Kemudian pada saat perawatan
kesadaran semakin menurun.
Tekanan darah di IGD 210/110 mmHg
ASSESSMENT :
Stroke adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan gejala dan/atau tanda fokal dan
pada suatu saat bisa global (untuk pasien SAH) hilangnya fungsi serebral yang berkembang
dengan cepat, dan gejala tersebut bertahan >24 jam atau langsung menyebabkan kematian,
tanpa ditemukan penyebab lain selain vaskuler.
Terapi umum pada stroke:
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
Stabilisasi hemodinamik
Pengendalian Tinggi Tekanan Intrakranial
- Tinggikan posisi kepala 20-30o
- Posisi pasien hendaklah menghindari penekanan vena jugularis
- Hindari penggunaan cairan glukosa atau hipotonik
- Hindari hipertermia
- Mempertahankan normovolemia
Pengendalian kejang
Pengendalian suhu tubuh
Terapi khusus pada stroke:
Manajemen cairan dan elektrolit
Manajemen peningkatan TIK
Manajemen tekanan darah pada stroke akut
Pedoman tatalaksana hipertensi pada stroke hemoragik:
- Bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) > 200 mmHg atau Mean Arterial Pressure (MAP) >
150 mmHg, turunkan tekanan darah secara agresif sesuai dengan protokol hipertensi
emergensi
- Bila TDS > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg dan ada bukti peningkatan TIK, turunkan
TD dengan target Cerebral Perfusion Pressure (CPP) > 60-80 mmHg
- Bila TDS > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg dan tidak ada bukti peningkatan TIK,
turunkan tekanan darah dengan target 160/90 mmHg atau MAP 110 mmHg dan monitor
tekanan darah tiap 15 menit
- Bila TDS < 180 mmHg dan TDD < 105 mmHg, tunda pemberian anti hipertensi
- Pada pasien dengan riwayat hipertensi, penurunan tekanan darah harus dipertahankan pada
MAP < 130 mmHg
- Bila TDS < 90 mmHg harus diberikan obat untuk meningkatkan tekanan darah
(vasopressor)
PLAN:
Diagnosis Definitif
Stroke Hemorragik (Subarachnoid Haemorrhage & Intra Ventricle Haemorrhage)
Pendidikan
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyebab, kondisi
pasien, dan pengobatan yang akan diberikan. Perlu juga di jelaskan mengenai
komplikasi yang mungkin akan terjadi.
Konsultasi
Konsultasi ditujukan kepada Dokter Spesialis Syaraf (Sp.S) untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
Rujukan
Rujukan ditujukan kepada Dokter Spesialis Syaraf (Sp.S)