BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Taman Penitipan Anak (child care center) adalah wahana asuhan kesejahteraan
sosial yang berfungsisebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak
yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu untuk memberikan
pelayanan kebutuhan pada anaknya. Selain itu, Taman Penitipan Anak juga disebut
sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi
sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya
berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya
karena bekerja atau sebab lainnya. Luluk Asmawati, dkk (2011).
Kebutuhan akan adanya Taman Penitipa Anak dimulai dengan munculnya
kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan pendidikan sejak dini pada
kelas menengah ke bawah. Kebutuhan akan keberadaan lembaga tersebut karena
dapat membantu orang tua membentuk kepribadian, penanaman nilainilai agama,
norma, budi pekerti, karakter, kecerdasan, toleransi, etika, dan estetika dalam diri
anak.
Penyenggaraan TPA memberikan layanan yang terintegrasi dalam bidang gizi,
kesehatan, dan psikososial kepada anak usia dini usia lahir sampai 6 tahun. Hal ini
sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
TPA Nurusy Syamsi Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang
merupakan salah satu TPA yang ada di Kabupaten Malang. Munculnya TPA ini atas
inisiatif para pengelola dan penyelenggara dari yayasan tersebut karena anak
didiknya ada yang tidak mau pulang. Selain itu karena ada orang tua yang bekerja
kebingungan untuk menitipkan anaknya. Sehingga berdirilah TPA Nurusy Syamsi
tersebut.
TPA Nurusy Syamsi memegang peran yang sangat penting untuk mengembangkan
bakat kreatif yang dimiliki anak dan juga dapat menanamkan nilainilai moral agama
secara mendalam. Untuk mengetahui hal tersebut penulis melakukan penelitian
di TPA Nurusy Syamsi yang bertujuan mengumpulkan data untuk mengetahui
masalah yang ada di dalam pendidikan anak usia dini terutama di TPA. Manfaat dari
observasi tersebut untuk meningkatkan kemampuan guru yang lebih profesional
dalam membimbing anak usia dini sehingga menghasilkan pendidikan yang lebih
optimal bagi anak usia dini.
2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu TPA Nurusy Syamsi, maka penelitian
berfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan Melipat Bentuk Tisu Dengan
Media Kertas Lipat Yang Dipandu Oleh Pendidik.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai :
1) Alasan pendidik melakukan kegiatan melipat bentuk tisu dengan media kertas
lipat yang dipandu oleh pendidik.
2) Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebutagar perkembang fisik motorik dan
sosial emosional pada anak berkembang sesuai dengan tahap usianya.
Saya berkeyakinan dengan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan berseni
kepada anak usia dini dengan cara mendemonstrasikannya akan lebih cepat dapat
menguasai kemampuan tersebut nantinya. Dengan demikian anak akan lebih cepat
belajar yang lainnya juga karena kalau anak sudah mampu berseni, akan semakin
cepat anak belajar yang lain dan berpikir kritis. - Dalam rencana kegiatan tertulis
bahwa anak anak melakukan kegiatan seni yaitu melipat bentuk tisu dengan media
kertas lipat.
- Dalam dokumen pendirian lembaga tercantum bahwa salah satu tujuan pendirian
TPA adalah mengembangkan kecerdasan majemuk anak. Salah satunya adalah
kecerdasan kinestetik.
Guru mendemons-trasikan cara melipat bentuk tisu dengan media kertas lipat
sebagai alat peraga edukatif Melipat bagi seorang anak mempunyai arti penting.
Apalagi melipat merupakan salah satu konsep yang dibutuhkan dalam
perkembangan seni. Anak usia dini harus diajarkan mengenal kegiatan seni dengan
cara melipat bukan hanya menggambar dan mewarna saja. Sebagai guru dalam
taman kanak-kanak harus mengetahui cara memperkenalkan kegiatan melipat
kepada anak-anak yaitu dengan cara mendemonstrasikannya.
. Kami lebih menekankan pada pengembangan potensi anak sejak dini yang kami
rancang sedemikian rupa sehingga anak bukan hanya sekedar bermain tetapi
terarah pada suatu pencapaian perkembangan yang optimal. Dalam rencana
kegiatan tertulis bahwa salah satu alat peraga edukatif yang digunakan adalah
kertas lipat.
Guru meminta anak melakukan kegiatan melipat bentuk tisu dengan media kertas
lipat. Kertas lipat bagi seorang anak mempunyai arti penting. Apalagi kertas lipat,
bagi seorang anak merupakan benda yang mempunyai banyak warna sehingga
anak akan tertarik untuk memegangnya. Kami berkeinginan agar anak-anak
mendapat pendidikan yang benar sejak dini sehingga anak-anak akan lebih mandiri
dan berkembang sesuai dengan usia perkembangannya. Hasil kegiatan anak yang
kami bukukan setiap hari.
Dinding kelas ditempel jadwal kegiatan anak. - Banyak cara lain yang kami lakukan,
misal untuk melatih motorik halusnya anak kami ajak menggaambar, mewarna,
menggunting, menempel, mencocok, dan sebagainya.
- Ya... agar pendidik mengetahui jadwal kegiatan anak dengan mudah setiap
harinya.
1. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan melipat bentuk tisu dengan
media kertas lipat yang dipandu oleh pendidik merupakan suatu kegiatan yang
bermaksud mengembangkan kemampuan berkarya seni pada anak.
Pengembangan kemampuan berkarya seni pada anak di TPA NURUSY SYAMSY
merupakan prioritas program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian
lembaga. Pelaksanaan pengembangan kemampuan berkarya seni di TPA NURUSY
SYAMSY tidak seperti di sekolah dasar, tetapi hanya menanamkan dasar-dasar
kemampuan berseni karya yaitu menggambar, mencetak, mewarna, dan melipat.
Apa yang dilakukan di TPA NURUSY SYAMSY yaitu menanamkan dasar-dasar
kemampuan berkarya seni melalui kegiatan melipat. Kegitan melipat yang
dikembangkan oleh para pendidik di PA NURUSY SYAMSY, akan meningkatkan
kemampuan berkarya seni pada anak.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI TEMPAT PENITIPAN ANAK
TPA : NURUSY SYAMSY
HARI/TANGGAL : SELASA/28 OKTOBER 2013
USIA : 1,5 5 TAHUN
No. Hal-hal Unik yang
Ditemukan Dalam Ada Keterangan/Uraian/Pertanyaan
Ya Tidak
1. Model pengembanangan kegiatan Model pengembangan yang digunakan yaitu
model BCCT.
2. Penatan ruang Dinding kelas di tempal gambar dan jadwal kegiatan anak.
3. Kegiatan yang dilakukan Anak melipat bentuk tisu dengan media kertas lipat
yang di pandu oleh pendidik.
4. Alat Peraga Edukatif yang digunakan Kertas lipat
5. Pengaturan/Pengelompokan anak Anak-anak dibagi dua kelompok yang terdiri
dari kelompok kelompok putra dan putri.
6. Cara pemimpin memimpin kegiatan. Pendidik mendemonstrasikan mengenai
cara melipat kertas sehingga menjadi bentuk tisu.
7. Jenis permainan di dalam dan di luar ruangan. Bermain peran yang ada di
sentra peran.
8. Metode pembelajaran Metode yang digunakan pada kegiatan tersebut adalah
metode demonstrasi.
9. Alat penilaian. Penilaian yang digunakan yaitu dengan melihat hasil karya anak.
10. Respon anak terhadap kegiatan. Anak merasa senang karena dapat
membentuk tisu dari kertas lipat.
Catatan secara umum:
Kegiatan anak-anak melipat bentuk tisu dari kertas lipat merupakan fenomena yang
unik, karena dengan melipat bentuk tisu dengan menggunakan media kertas lipat
dapat memberikan belajar yang sehat dan memungkinkan anak memahami konsepkonsep yang dibutuhkan dalam berkarya seni, selain itu juga dapat mengembangkan
aspek sosial, emosional, serta keindahan pada anak. Lebih unik lagi anak berhasil
mengolah kertas lipat tersebut menjadi bentuk tisu.
INSTRUMEN WAWANCARA
DILAKUKAN TERHADAP PENDIDIK TPA NURUSY SYAMSY
DESA TANGGUNG KECAMATAN TUREN
KABUPATEN MALANG
Risma :Selamat siang Bu.
Pendidik :Selamat siang.
Risma :Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam TPA yang Ibu
Pendidik :Di TPA ini mengasuh anak yang berusia 1,5 - 5 tahun.
asuh?
Risma :Apa perbedaan/ keistimewaan program di TPA yang Ibu asuh dibanding TPA
lainnya?
Pendidik :Wah..apa ya? Mungkin di TPA kami, kami lebih memfokuskan
perkembangan akhlak, sosial, agama, dan kemandirian
Risma :Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan untuk Anak di TPA yang Ibu
asuh?
Pendidik :Kami menggunakan rencana pengembangan kegiatan anak dengan dasar
pedoman Permendiknas 58, yang kami olah dengan kondisi yang sedang terjadi.
Risma :Reperensi apa yang Ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan
anak?
Pendidik :Kami menggunakan referensi mengenai buku-buku tentang panduan
metode pembelajaran yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan kami juga
menggunakan rencana pengembangan yang kami dapat dari pelatihan-pelatihan
yaitu tentang perencanaan silabus.
Risma :Apa saja yang Ibu manfaatkan dari referensi tersebut?
Pendidik :Dari referensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan dari
hasil pelatihan pembuatan perencanaan silabus kami lebih mudah untuk merancang
RKH setiap harinya.
Risma :Tadi saya melihat kegiatan Ibu melipat bentuk tisu dengan media kertas lipat.
Mengapa Ibu melakukan kegiatan tersebut?
Pendidik :Karena dengan belajar melipat kertas kami dapat mengembangkan
kecerdasan kinestetik pada anak usia 0 5 tahun
Risma :Apa dasar pemikirannya sehingga Ibu melakukan kegiatan seperti itu?
Pendidik :Anak-anak agar bisa mempelajari mengenai apa itu keindahan dalam
kegiatan berkaya seni.
Risma :Kesulitan apa yang Ibu alami dalam melaksanakan kegiatan tersebut?
Pendidik :Biasanya anak saat kegiatan melipat banyak yang tidak bisa
mengerjakannya sendiri.
Risma :Bagaimana cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang Ibu hadapi tersebut?
Pendidik :Saya mempunyai alternatif yaitu saat kegiatan melipat saya
mendemonstrasikan cara melipatnya secara bertahap, kemudian saya memberika
garis mana saja yang akan dilipat, sehingga anak akan bisa mengerjakannya sendiri
meski hasilnya masih kurang.
Risma :Bagaimana respon anak terhadap kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan?
Pendidik :Anak meresponnya dengan senang, karena meski hasil lipatan mereka
kurang memuaskan tapi mereka bisa mengerjakannya sendiri, sehingga dapat
menumbuhkan anak untuk membentuk sesuatu.
Risma :Wah.tanpa terasa kita sudah banyak mengobrol.Saya sangat berterima
kasih telah diberi penjelasan oleh Ibu mengenai kegiatan belajar di TPA ini.
Pendidik :Sama-sama saya juga senang berdiskusi tentang kegiatan belajar di
dalam kelas.
HASIL WAWANCARA
DENGAN PIMPINAN TPA NURUSY SYAMSY
DESA TANGGUNG KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG
Risma :Selamat siang Bu.
Pimpinan TPA :Selamat siang.