Kebijakan kemkes
Tentang PPI
Meningkatnya kasus-kasus
Emerging diseases
MRSA (Methicillin Resistant
Staphylococcus Aureus),
VRE (Vancomycin Resistant Enterococcus),
ESBL (Extended Spectrum Beta-Lactamase )
Healthcare Associated Infections (HAIs)
UNDANG-UNDANG RI NO 36
TENTANG KESEHATAN
Pasal 5 (2)
Setiap
Pasal 6
Setiap
UNDANG-UNDANG RI NO 36
TENTANG KESEHATAN
Pasal 10
Setiap
orang berkewajiban
menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh lingkungan yang
sehat, baik fisik,biologik maupun sosial
Pasal 11
Setiap
UNDANG-UNDANG RI NO 36
TENTANG KESEHATAN
Pasal 53 (3)
Pelaksanaan
Pasal 54 (1)
Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara bertanggung
jawab, aman, bermutu serta merata dan
non diskriminatif
UNDANG-UNDANG RI NO 36
TENTANG KESEHATAN
Pasal 24 (1)
Tenaga
Pasal 25 (1)
Pengadaaan
UNDANG-UNDANG RI NO 44
TENTANG RUMASAKIT
Pasal 32 (a)
Pasal 32 (c)
Pasal 32 (d)
Pasal 32 (n)
TUJUAN
Kebijakan Kemkes tentang PPI bertujuan
Agar semua RS dan Fanyankes lainnya
dapat melaksanakan PPI sesuai standar
yang sudah ditrtapkan
4.
5.
Komite PPI
Tim PPI
Komite dibawah koordinasi Direktur.
STUKTUR ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR
KOMITE
PPI
TIM PPI
DIREKTORAT
DIREKTORAT
KOMITE LAIN
TIM PPI
Tim PPI terdiri dari IPCN dan IPCD,
1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima) IPCN.
RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu,
dengan rasio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 150 TT.
IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection
Prevention and Control Link Nurse) dari tiap
Unit yang berisiko
Setiap 1000 tt, memiliki 1(satu)Epidemiologi
KOMITE PPI
KRITERIA:
1. Mempunyai minat dalam PPI.
2. Pernah mengikuti Diklat dasar PPI.
Ketua, sebaiknya dokter (IPCO), berminat,
peduli, memiliki pengetahuan, pengalaman,
mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik,
atau epidemiologi klinik.
Sekretaris, sebaiknya perawat senior (IPCN),
disegani, berminat, mampu memimpin, aktif.
Anggota,terdiri dari
Dokter, epidemiologist, Mikrobiologist,
Patologist,Farmasist,IPCN,CSSD,
Laundry,Sanitasi,K3
TUGAS DIREKTUR
Antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
IPCO
(Infection Prevention and Control Officer)
Kriteria :
1.
2.
3.
Tugas IPCO :
Antara lain :
Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang
benar.
Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika
dan surveilans.
Mengidentifikasi dan melaporkankpeta pola kuman
patogen dan pola resistensi antibiotika
Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan
surveilans infeksi & mendeteksi serta menyelidiki KLB.
Tugas IPCO :
Antara lain :
Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur
PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi.
IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse)
Kriteria :
1.
2.
3.
4.
5.
PELAKSANA PPI RS
IPCLN
(Infection Prevention and Control Link Nurse)
Kriteria :
1.
2.
3.
28
Tugas IPCLN
Sarana Kesekretariatan
Ruangan
Dukungan manajemen
SK
Anggaran/dana
Monitoring
Dilakukan oleh IPCN, IPCLN
Dilakukan setiap hari check list
Ada fomulir
Evaluasi
Dilakukan oleh Tim PPIRS setiap 1 bulan
Dilakukan oleh Komite PPIRS setiap 3 bulan
Pelaporan
Laporan tertulis kepada Direktur 1 bulan
Laporan rutin harian, mingguan, bulanan, triwulan,
semester, tahunan.
KESIMPULAN
Kebijakan Kemenkes bahwa setiap RS
dan Fasilitas kesehatan lainnya harus
melaksanakan PPI
Direktur RS harus membentuk Komite dan
Tim PPI dalam pelaksanaan PPI dan
menempatkan IPCN purnawaktu
costypandjaitan@yahoo.com