Anda di halaman 1dari 1

BNN Gerebek Rumah Sabu di Tangerang

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah rumah industri sabu di Perumahan
Binong Permai, Kelurahan Curug, Tangerang, Sabtu (14/6). Selain Produksi sabu, rumah ini
dijadikan sebagai pemurnian dan daur ulang sabu.
Kepala Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan, tersangka mengaku usaha ilegal
tersebut sudah berjalan satu bulan terakhir. Selama itu, mereka telah enam kali berproduksi
sabu, katanya di Jakarta, Minggu (15/6).
Saat penggerebekkan, LKF alias D (48) dan TAH alias Ay (45) tengah memproduksi sabu.
Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti satu kilogram sabu yang
sudah dimurnikan. Petugas pun turut mengamankan sejumlah peralatan yang digunakan
tersangka untuk pemurnian sabu.
Sumirat melanjutkan, dari hasil produksi barang terlarang itu, mereka sudah mengedarkannya
sebanyak lima kali. Keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan itu sangat fantastis,
Bisa saja mencapai miliaran rupiah, ungkapnya.
Tersangka mengaku, dalam memproduksi sabu bisa memakan waktu empat hari. Produksi itu
sudah mencakup pemurnian dan proses mendaurulang sabu. Proses daur ulang dapat
menghasilkan sabu dengan kualitas terbaik.
Sementara itu, kata Sumirat, pihaknya masih akan memeriksa kedua tersangka terkait kasus
yang mereka hadapi. Kasus ini masih dalam penyelidikan. Petugas terus mengembangkan
kasus ini, tambahnya.
Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Deddy Fauzi El-Hakim mengatakan, modus
yang digunakan dalam operasi usaha produksi sabu tersebut adalah kitchen lab. Terkait
prosesnya, bandar narkoba sengaja mengecilkan image rumah produksi barang ilegal itu
selayaknya industri rumah tangga. Hal ini menjadikan industri itu tak terpantau oleh petugas
keamanan.
Rumah yang terletak di Blok H itu kerap disaksikan warga tanpa aktivitas rumah tangga.
Kondisi ini seakan menutupi kegiatan terlarang yang terjadi di dalamnya. Memang setiap
hari rumah itu tampak sepi. Pagar dan pintu rumah selalu tertutup. Pemilik rumah jarang
terlihat, ujar Sekar (40), seorang warga di kompleks itu.
Keterkejutan pun dirasakan masyarakat ketika penggerebekan berlangsung. Banyak yang
tidak menyangka rumah sepi itu ternyata dijadikan industri produksi sabu. Kurang bergaulnya
tersangka tak membuat mereka curiga sedikitpun.
Enggak nyangka rumah itu dijadikan untuk produksi sabu. Selama ini, kompleks ini amanaman saja. Enggak nyangka ada orang jahat secara diam-diam telah bersembunyi di dalam
kompleks ini, ujar Nur, tetangga.
Warga pun turut menyaksikan penggerebekan itu demi menutupi rasa penasaran mereka.
Hingga petugas selesai mengeksekusi rumah tersebut, warga pun mulai kembali pulang ke
rumah mereka masing-masing.
Akhirnya, pasangan suami istri itu pun harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Perbuatan memproduksi barang terlarang itu membuat mereka mendekam di balik jeruji besi
BNN hingga mereka melangkah ke proses hukum selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai