Tugas PPKN
Tugas PPKN
PerdamaianDunia
Latar belakang
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang terletak di atara benua asia
dan benua
Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat majemuk yang hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai
ras suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari
berbagai perbedaan tersebut sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan
adanya konflik antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan
kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya
untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk
menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi tersebut dala masyarakat
Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi.
Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.
Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan
dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman, dan sebagainya. Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pemmbangunan nasional
Pengertian Geostrategi
Istilah
"strategi"
ditempa
dari
kata-kata
Yunani,
yaitu stratgos dan stratos(tentara) serta agein (menjalankan). Walaupun strategi
sendiri lahir dari kancah peperangan, tatapi pada masa sekarang strategi bukan hanya
kiat atau cara berperang malainkan setiap kegiatan yang berkisar pada suatu tujuan
dan cara/jalan pencapaiannya atau, lebih sederhana lagi, setiap usaha yang membidik
sebuah sasaran.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi
disusun
secara
bertahap
dengan
memperhitungkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional
dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial,
budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun Internasional.
Strategi juga dapat diartikan suatu upaya memanfaatkan kondisi geografi Negara
dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional
(pemanfaatan
kondisi
lingkungan
dalam
mewujudkan
tujuan
politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan citacita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Strategi merupakan keseluruhan operasi intelektual dan fisik yang disusun untuk
menanggapi, menyiapkan, dan mengendalikan setiap kegiatan kolektif di tengah-tengah
konflik. Mengingat konflik yang diprakirakan terjadi itu melibatkan aneka macam
kekuatan, strategi cepat terkait dengan politik, yang secara esensial berurusan dengan
kekuatan dalam kiatnya mengendalikan pemerintahan masyarakat manusia, merespons
aspirasi fundamental dari suatu kolektivitas, yaitu sekuriti dan kemakmuran. Berhubung
konflik yang diprakirakan terjadi di muka bumi, lalu strategi dibuat "membumi", menjadi
"geostrategi".
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara
untuk menentukan tujuan, kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan
untuk mencapai tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan citacita proklamasi.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan
sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya pelaksanaan,
maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari
oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga merupakan ilmu yang
langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu
digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam
suatu rencana dan tindakan (Drs. H. Endang Saelani Sukarya dkk, 2002:41-42).
Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini
mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat
meledak dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu tampak jelas
pada tahun 1998 dimana timur-timur lepas dari Negara kesatuan Rebublik Indonesia.
Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah karena sedang berada dalam suasana
tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan kehormatan dengan mudah
menjadi bahan tertawaan di forum internasional. Disitulah ketidakberdayaan kita
menjadi tontonan masyarakat internasional, yang sekaligus, apabila kita sekalian sadar,
seharusnya menjadi pelajaran berharga.
Apabila dikehendaki agar hal itu tidak akan terulang lagi, maka jangan sekali-kali
memberi peluang pada anasir-anasir pemecah belah untuk berkesempatan mencabikcabik persatuan dan kesatuan nasional. Sentimen SARA yang membabi buta harus
ditiadakan, yang mayoritas harus berlapang dada sedangkan minoritas haruslah
bersikap proporsional tanpa harus mengurut dada. Sekali lagi terbukti bahwa pemimpin
yang kuat dan diseganiserta mengenal betul watak dari bangsa Indonesia amatlah
diperlukan. Dilain pihak masyarakat perlu menjadi arif serta pandai menahan diri dalam
menghadapi provokasi maupun rongrongan/iming-iming melalu money politics. Atas
dasar adanya ancaman yang laten, terutama dalam bentuk SARA, maka
geostrategi Indonesia sebagai
doktrin
pembangunan
mengandung
metode pembentukan keuletan dan pembentukan ketangguhan bangsa dan negara.
Kedua kualita yang harus dibangun dan dimanfaatkan secara konsisten itu tidaklah
hanya ditujukan kepada individu warga bangsa akan tetapi juga kepada sistem,
lembaga dan lingkungan.
Masyarakat bangsa berikut segala prasarananya harus terus dibina keuletannya
agar mampu memperlihatkan stamina dalam penangkalan terhadap anasir-anasir
pemecah belah bangsa dan negara. Dapat diantisipasikan bahwa hanya anasir-anasir
tersebut bersifat laten atau hadir sepanjang masa, maka aspek atau kualita keuletan
haruslah dikedepankan. Pembinaannyapun perlu berlanjut agar setiap generasi yang
muncul faham akan pentingnya kedua kualita tersebut. Kita dapat saksikan bersama
bahwa tiap generasi baru merupakan lahan yang subur bagi upaya-upaya yang tidak
sejalan dengan visi kebangsaan, dan ini tidak hanya terjadi di Indoensia saja.
Kemajuan yang bersifat kebendaan, apalagi yang datang dari luar, saat ini lebih
memiliki daya tarik terhadap generasi muda dibandingkan dengan hal-hal yang sifatnya
falsafah dan konsepsional.
Dilain pihak masyarakat harus dibina ketangguhan/kekuatannya agar secara
aktif serta efektif mampu menghadapi bahaya/ancaman yang sifatnya laten tadi.
Setidak-tidaknya secara bergotong-royong dalam lingkungannya masing-masing
istilah Tanas tetapi dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga
identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat
tercapai.
Yang
ke
empat
Tahun
1978
disebutkan
bahwa
geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional
sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Katahanan Nasional sebagai Wujud dari Geostrategi Indonesia
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap
kehidupan rasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan hambatan baik yang datang
dari dalam maupun dari luar untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Kondisi atau keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan-tantangan
selalu berubah, maka ketahanan nasional juga harus dikembangkan dan dibina agar
memandai dengan perkembangan tersebut. Melihat hal itu ketahanan
nasional Indonesiaharuslah dinamis bukan statis.
Sunarso dan Kus Edi Sartono (dalam Drs. H. Endang Saelani Sukarya dkk,
2002:68-69) mengatakan bahwa unsur-unsur ketahanan nasional meliputi hal-hal
sebagai berikut :
A. Ketangguhan
Ketangguhan merupakan sebuah kekuatan yang membuat seseorang dapat bertahan,
kuat menderita, atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
B. Keuletan
Merupakan usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut di atas uneuk mencapai tujuan.
C. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan (holistik). Negara
dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh
wilayah, dengan penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional serta dengan
peran internasional.
D. Integritas
Merupakan kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsure
sosial maupun alamiah, baik yang bersifat potensial maupun fungsional.
E. Ancaman
Usaha yang bersifat merubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan
secara konseptual, criminal dan politis.
F .Tantangan
Yaitu hal atau usaha yang bersifat menggugah kemampuan. Biasanya ini terjadi karena
sesuatu kondisi yang memaksa sehingga menyebabkan seseorang atau kelompok
orang merasa harus berbuat sesuatu untuk menghadapi keadaan yang disebabkannya.
G .Hambatan
Adalah hal atau usaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.
H .Gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar, bersifat dan bertujuan melemahkan dan
atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Seperti yang telah disebutkan bahwa ketahanan nasional merupakan kondisi
dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina secara dini terus
menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain. Pemikiran
konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi yang
merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi
bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan
nasional.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap
kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah
(TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA).
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a.
bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan
batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan.
Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia
yaitu antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia.
Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala
pengaruh dan aliran sosial.
b.
sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri,
mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam
pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati
(flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat
diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir,
di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya
alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi
penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi
alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia
(global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.
c.
Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang
sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai.
BangsaIndonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir
dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi
kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideology negaranya, maka
semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b.
Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan Negara.
Pusat kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan
memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah.
Jika dianaligikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional dibidang
politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara.
Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politikmasih banyak
masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan,
kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan inisiatif
pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka tingkat
ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam
menghadapi dan menanggulangi problemnya.
c.
Ekonomi
Pengertian ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat yang
berhubungan dengan pengelolaan factor praduksi. Ketahanan nasional dibidang
ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara.
Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan
pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi
dan pembinaan factor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi
serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun
didalam hubungannya dengan luar negeri.
d.
Sosial budaya
Factor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah
tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang
terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta
memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan
setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat membantu ketahanan
nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara berlebihan
masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
e.
Militer HANKAM
b.
1)
Peran Indonesia dalam hal HAM yaitu, telah meratifikasi Konvenan Internasional
tentang Hak ekonomi sosial dan budaya dan Konvenan internasional tentang hak Sipil
dan politik. Kemudian, kepercayaan Internasional kepada Indonesia menjadikan
Indonesia sebagai ketua Komisi HAM tahun 2006 dan terpilih kembali menjadi Dewan
HAM dalam periode satu tahun 2006-2007. tetapi sangat disayangkan
karena Indonesia sendiri belum menegakkan HAM secara tegas. Hal itu terkait dengan
belum terungkapnya kasus-kasus seperti, Tragedi Tanjung Priok, Talangsari, kerusuhan
Mei 1998, tragedi Semanggi dan kematian aktivis HAM (Munir).
Di badan PBB Indonesia terpilih bersama Qatar dari kawasan Asia menjadi DK
tidak tetap di PBB, namun Indonesia tidak menunjukkan Independensinya dengan ikut
menyetujui sanksi terhadap Iran yang dituduh Amerika Serikat (AS) mengoperasikan
reaktor nuklir untuk membuat senjata nuklir yang dirasa AS akan mengancam
keamanan negerinya. Saya berpendapat Indonesia melakukan itu karena mendapat
tekanan dari AS dimana kepentingan nasional Indonesia banyak bergantung kepada
AS. Sebagai anggota PBB Indonesia juga telah banyak ikut serta dalam Peace Keeping
Operation salah satunya di Lebanon setelah penyerangan Israel baru-baru ini. Dibidang
pertahanan Indonesia telah menjajaki kerjasama dalam bidang produksi senjata dengan
India dalam pertemuan Komite Bersama Kerja Sama Pertahanan RI-India di Jakarta,
12-14 Juni 2007, yang diharapkan Indonesia mampu menciptakan alat utama sistem
persenjataan secara mandiri yang diperlukan dalam menjaga kedaulatan negara dari
ancaman pihak luar. Pembelian pesawat tempur dan kapal selam Rusia juga ditempuh
agar tidak tergantung dengan negara Barat khususnya Amerika Serikat
Semua peran internasional Indonesia diatas merupakan poin penting untuk
meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat internasional dalam ikut menyelesaikan
masalah internasional. Bila masyarakat internasional telah hormat dan segan
kepadaIndonesia, diyakini pihak-pihak luar enggan mengusik Indonesia. Dengan modal
kepercayaan itulah Indonesia akan mempunyai nilai tawar yang tinggi untuk mencapai
kepentingan
nasional
dalam
hubungannya
dengan
negara
lain
dan
bangsa Indonesia dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa didikte pihak lain.
Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia merupakan amanah dari
pembukaan UUD 1945, yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kesimpulan
Geostrategi merupakan uapaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan
sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya pelaksanaan,
maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari
oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga merupakan ilmu yang
langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu
digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam
suatu rencana dan tindakan. Pada hakekatnya geostrategi Indonesia berawal dari
kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung sekian banyak anasir-anasir
pemecah belah yang setiap saat dapat mengganggu keutuhan Negara kesatuan
republic Indonesia. Tentu masih belum hilang dari ingatan kita bagaimana timur-timur
lepas dari Negara kesatuan republicIndonesia serta pulau Sipandan dan Ligitan
menjadi milik Negara tetangga yaitu Malaysia. Oleh karena itu perlu adanya integrasi
bangsa yang mampu memadukan berbagai unsur kekuatan bangsa ke dalam satu jiwa
kebangsaan dengan aspirasi berbangsa dan bernegara yang sejalan dengan ketentuan
konstitusi.
Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional yang
mampu menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
membahayakan keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia. Seperti yang telah
dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa konsepsi ketahanan nasional merupakan
suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan
ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah (TRIGATRA), dan aspek social
(PANCAGATRA). Trigatra meliputi : posisi dan lokasi geografi Negara, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk sedangkan pancagatra meliputi :
Ideology, Politik, Ekonomi, Social Budaya, dan HANKAM. Hal tersebut ditujukan untuk
menjaga keutuhan Negara kesatuan republicIndonesia.
Selain itu Indonesia juga ikut serta dalam upaya mencapai perdamaian dunia.
Hal tersebut sebagaiman tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
NegaraIndonesia tahun 1945 alenia ke IV yang berbunyi mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Pembukaan UUD 1945 tersebut
menjadi acuan dasar pelaksanan politik luar negeri indonesi yaitu politik luar negeri
bebas aktif, dimana Indonesia selalu ikut serta dalam usaha-usaha perdamaian dunia
seperti seperti pengiriman pasukan garuda ke timur tengah (jalur Gaza), selain itu
Indonesia juga aktif dalaml organisasi internasional yang bertujuan menjaga ketertiban
dan perdamaian dunia.