Anda di halaman 1dari 3

Revaluasi Aset Tetap (Penilaian Kembali Aset Tetap)

REVALUASI ASET TETAP


Revaluasi adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan
adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena rendahnya
nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh
devaluasi atau sebab lain, sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan
tidak

lagi

mencerminkan

nilai

yang

wajar.

Tujuan penilaian kembali :


Tujuan

penilaian

kembali

aset

tetap

perusahaan

dimaksudkan

agar

perusahaan dapat melakukan perhitungan penghasilan dan biaya lebih wajar


sehingga

mencerminkan

kemampuan

dan

nilai

perusahaan

yang

sebenarnya.
Manfaat :
(1) Neraca menunjukan posisi kekayaan yang wajar.
(2) Kenaikan niali aset tetap, mempunyai konsekuensi naiknya beban
penyusutan aset tetap yang dibebankan ke dalam laba rugi, atau dibebankan
ke harga pokok produksi.
Kendala
Kendala yang dihadapi untuk melakukan revaluasi ini :
Kegiatan

revaluasi

ini

tergolong

kegiatan

yang

tidak

mudah

untuk

dilaksanakan dan memerlukan biaya yang besar untuk membayar jasa


penilai.
Aset Tetap yang Dapat Dinilai Kembali
Aset tetap perusahaan yang dapat dinilai kembali adalah aset tetap
berwujud yang terletak atau yang berada di Indonesia yang dimiliki dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
yang

merupakan

ojek

pajak.

Nilai Pasar atau Nilai Wajar


Penilaian kembali aset tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai

pasar atau nilai wajar aset tetap tersebut yang berlaku pada saat penilaian
kembali yang ditetapkan oleh perusahaan jasa atau ahli penilai yang diakui/
memperoleh izin pemerintah.
ALASAN REVALUASI
Ketentuan revaluasi diatur khusus akibat terjadi devaluasi dan depresiasi
rupiah yang menyebabkan distorsi nilai aktiva serta nilai transaksi yang
dicatat dalam laporan keuangan. Dalam perkembangannya, Wajib Pajak
memiliki alasan lain dalam melakukan revaluasi yaitu:
1. Meningkatkan

nilai

perusahaan (mark-up) sehingga

memudahkan

perusahaan dalam proses pencarian dana, baik melalui pinjaman bank


maupun peniualan saham (go public).
2. Meningkatkan biaya penyusutan aktiva

tetap

dimasa

datang

sehinggadeductible expense dimasa datang semakin besar dan beban


pajak samakin kecil.
3. Meningkatkan keakuratan penghitungan penghasilan maupun biaya
sehingga mencerminkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya
dalam menghasilkan laba.
4. Agar neraca perusahaan menunjukan posisi kekayaan perusahaan
yang sebenarnya.
SUBYEK DAN OBYEK REVALUASI
1) Wajib Pajak yang berhak melakukan revaluasi (subyek revaluasi) adalah
WP Badan dalam negeri. Contohnya PT, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, BUMN/D dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan,
perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi yang sejenis,
lembaga, dana pensiun, dan bentuk usaha lainnya.
2) WP orang pribadi dalam negeri, walaupun menggunakan pembukuan,
tidak diperkenankan melakukan revaluasi karena tidak terjadi pemisahan
harta antara harta pribadi dan harta perusahaan. BUT serta WP Luar Negeri
juga tidak termasuk WP yang dapat melakukan Revaluasi karena relatif tidak
terkena dampak depresi rupiah.

3)

WP Badan dalam negeri diijinkan melakukan revaluasi jika, telah

memenuhi kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum


dilakukan revaluasi. Contohnya melaporkan SPT Masa PPh dan PPN, dan
membayar semua tunggakan pajak (SPT dan SKPKB maupun SPPT PBB).
4) Aktiva Tetap yang dapat direvaluasi adalah semua aktiva tetap berwujud
(tanah, kelompok bangunan dan non bangunan) yang tidak dimaksudkan
untuk dijual. Aktiva lancar (piutang, persediaan) maupun aktiva tidak
berwujud (goodwill, patent) tidak dapat direvaluasi. Demikian juga dengan
aktiva leasing Finance Lease. Lessor maupun lessee boleh melakukan
revaluasi setelah periode leasing berakhir saat lessee menggunakan hak opsi
atau saat lessor mengambil kembali aktiva leasing.
5) Revaluasi dapat dilakukan untuk seluruh aktiva ataupun hanya untuk
aktiva-aktiva tertentu yang dianggap menguntungkan jika direvaluasi.
Dengan demikian manfaat revaluasi menjadi lebih besar serta biaya jasa
penilai (Appraisal) menjadi berkurang.
Sumber:
http://www.mitrakonsultindo.co.id/pajak-penghasil-badan/konsultan-pajak-jakarta-jasa-revaluasi-aktivatetap/

http://ropeng-watun.blogspot.co.id/2011/06/revaluasi-aset-tetap-penilaiankembali.html

Anda mungkin juga menyukai