Jawab:
1. GFR
Laju filtrasi glomerulus menunjukkan fungsi filtrasi ginjal. Cara yang paling sering
dipakai untuk menghitung LFG dalam klinik adalah dengan menggunakan prinsip klirens.
Klirens suatu zat adalah volume plasma yang dibutuhkan untuk membersihkan suatu zat dari
glomerulus dalam suatu periode waktu.8 Marker yang digunakan untuk mengukur LFG dengan
prinsip ini haruslah bebas filtrasi dalam glomerulus dan tidak direabsorbsi maupun disekresi oleh
tubulus renal. Bila marker dengan karakteristik seperti tersebut diatas diberikan, jumlah marker
yang difiltrasi oleh glomerulus dalam 1 menit (LFG x P) harus sama dengan jumlah marker yang
diekskresi dalam kemih dalam 1 menit (U x V). Maka rumus tersebut dapat ditulis sebagai
berikut:
LFG x P = U x V
LFG
P
U
V
Sehingga, bila volume kemih (V) diukur selama masa uji dan kadar marker dalam plasma
(P) dan kemih (U) diketahui, maka LFG dapat dihitung dengan mudah.
2. Tetanus neonatorum
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi neorutoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan bakteri
Clostridium tetani pada masa neonatal. Umumnya infeksi terjadi akibat proses partus dan
penanganan tali pusat yang kurang steril. Penyakit ini khususnya terjadi pada bayi dengan ibu
yang belum mendapatkan imunisasi tetanus sebelumnya.
Anamnesis
Persalinan yang kurang higienis terutama yang ditolong oleh tenaga nonmedis yang tidak
terlatih
Perawatan tali pusat yang tidak higienis, pemberian, dan penambahan suatu zat pada tali
pusat
Bayi sadar, sering mengalami kekakuan (spasme), terutama bila dirangsang atau tersentuh
Bayi malas minum
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis dan gejala cukup khas sehingga tidak diperlukan pemeriksaan penunjang kecuali
dalam keadaan meragukan untuk membuat diagnosis banding.
Pemeriksaan yang dapat membedakan tetanus neonatorum dengan sepsis neonatal atau
meningitis adalah
Pungsi lumbal
Pemeriksaan darah rutin, preparat darah hapus atau sensitivitas
Tabel 1. Klasifikasi tetanus oleh Ablett berdasarkan tingkat keparahannya
Stadium
Gejala Klinis
1. Ringan
2. Sedang
Trismus sedang, spasme mulai muncul, disfagia ringan, mulai ada gangguan
Trismus berat, spastic dan spasme seluruh tubuh, disfagia berat, jumlah
napas >140x/menit, mulai muncul apneu dan sistem simpatis mulai tergang
ditandai takikardi >120x/menit
4. Sangat berat