Dalam tugas akhir ini, peneliti melakukan analisa dinamik connecting rod.
Geometri connecting rod sepeda motor yang dianalisis berdasarkan parameter. Selanjutnya
geometri tersebut digambarkan di software solidworks. Peneliti mendapatkan referensi dari
buku, jurnal, dan internet. Menggunakan referensi - referensi sebagai dasar yang dapat
menunjang penelitian dan mengikuti bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing.
Setelah proses penggambaran geometri dan perhitungan selesai, peneliti
memasukkan kondisi-kondisi batas dan beban-beban dinamis yang bekerja untuk analisa
yang dilakukan. Kemudian proses analisa (dalam hal ini analisa dinamik connecting rod)
dijalankan dan software akan memperlihatkan hasil analisa yang sedang berlangsung. Hasil
analisa dengan software yang sudah selesai kemudian di bandingkan dengan perhitungan
manual dan hasil matlab. Setelah itu kita bisa membandingkan hasilnya.
Sebelum kita memulai suatu perancangan, akan lebih baik apabila kita membuat
langkah pengerjaan yang akan kita lakukan terlebih dahulu. Hal ini akan mempermudah
dalam melakukan suatu perancangan.
3.1
31
32
Mulai
Selesai
33
3.2
dan
menjadi :
=
(3.1)
(3.2)
Sudut
sin =
dan
menjadi :
(3.3)
dapat ditulis
34
, dan
terbentuk sudut , yaitu sudut antara crankshaft dan bidang horizontalnya di titik A dan
sudut , yaitu sudut antara connecting rod dan bidang horizontalnya di titik C.
Sudut connecting rod,
dihubungkan ke
adalah :
sin =
(3.4)
(3.5)
(3.6)
(3.7)
=1
(3.8)
=1
(3.9)
= 1
(3.10)
(3.11)
(3.12)
35
(3.13)
(3.15)
waktu untuk
(3.14)
(3.16)
(3.17)
(3.18)
(3.19)
Substitusi untuk persamaan Sin( ) dan Cos ( ) dari persamaan (3.3) dan (3.11) ke
persamaan (3.18) dan (3.19) :
=
(3.20)
(3.21)
36
differensial persamaan 8
(3.22)
(3.23)
differensial persamaan 9
(3.24)
(3.25)
Deferensial persamaan (3.23) terhadap waktu akan didapat dalam percepatan linier pada
pusat massa connecting rod pada arah X adalah
(3.26)
(3.27)
(3.28)
37
=lokasi piston
(3.29)
=
(3.30)
(3.31)
(3.32)
(3.33)
= (
(3.34)
(3.35)
(3.36)
38
(3.37)
(3.38)
39
(3.39)
, maka
=
=
(3.40)
) adalah,
+
(3.41)
adalah massa gabungan antara piston, pin piston, dan piston ring dan
adalah
jari-jari piston.
Kemudian subtitusi persamaan 3.38 (
), didapatkan gaya
( )
( )
( )
( )
(2 ) 1
( )
( )
( )
(3.42)
40
( )
( )
( )
( )
(2 ) 1
(3.43)
Secara keseluruhan gaya yang bekerja pada connecting rod dapat digambarkan
sebagai berikut liat gambar 3.4 di bawah ini.
dan
adalah gaya yang terjadi pada small end connecting rod pada sumbu x.
dan
dan
menjadi :
=
=
(3.44)
(
( )
( )
) (3.45)
dapat ditulis
41
dan
merupakan gaya yang digambarkan pada system koordinat secara umum, dimana
system koordinat ini tidak berputar dengan crankshaft. Sedangkan gaya yang system
koordinatnya terletak pada crankshaft dapat ditulis menjadi :
=
cos
sin
(3.46)
cos +
sin
(3.47)
dan
tertentu, tergantung jarak gaya tersebut dengan pusat rotasinya. Gambar 3.5 adalah arah
torsi yang dihasilkan dari gaya
dan
42
(3.48)
Torsi yang dimaksud disini adalah torsi keseluruan dari hasil kerja makanisme
slider crank. Persamaan (3.48) merupakan persamaan untuk menghitung torsi pada slider
crank single cylinder.
3.3
slider crank single-cylinder in-line menjadi model 3D berdasarkan data geometri aslinya.
Dari
43
44
45
Sifat Material
Nilai
Satuan
Modulus Elastisitas
1.32258e+008
N/m^2
Rasio Poisson
0.32
Shear Modulus
5.16128e+007
1.23e-005
Massa Jenis
0.283599
lb/in^3
Konduktivitas Termal
44.5
W/m.K
Kalor Jenis
475
J/kg.K
Tensile Strength
716128
N/in^2
Yield Strength
458064
N/in^2
3.4
N/m^2
kemudian diimport ke dalam file iges setelah itu di konversi kedalam simmechanic dalam
bentuk file xml. Penelitian ini seluruh system connecting rod dimodelkan menggunakan
Matlab/ Simulink. Seluruh pemodelan dibangun dari interkoneksi blok yang mewakili
perhitungan matematis dari system connecting rod.
46
angular,
torsi,
dan
gaya.
Dinamika
actuator
dimodelkan
dengan
Gambar 3.10 Rangkaian blok-blok hasil konversi solidwork kedalam simmechanic variasi
kecepatan 2000 rpm.
47
Gambar 3.11 Rangkaian blok-blok hasil konversi solidwork kedalam simmechanic variasi
kecepatan 3000 rpm.
Gambar 3.12 Rangkaian blok-blok hasil konversi solidwork kedalam simmechanic variasi
kecepatan 4000 rpm.
48
Gambar 3.13 Rangkaian blok-blok hasil konversi solidwork kedalam simmechanic variasi
kecepatan 5700 rpm.
49
Pada penelitian tugas akhir ini, blok Simmechanic yang digunakan terdiri dari 3
kelompok yaitu :
1.
dan disesuaikan. Komponen-komponen pada penelitian ini, yang dimodelkan menjadi blok
body adalah crankshaft, connecting rod, dan piston. Gambar 3.22 adalah salah satu contoh
parameter yang ada didalam blok body yang mewakili connecting rod.
50
Pada penelitian ini, model Simmechanic dibuat disepanjang sumbu y. titik awal
dari model blok ini adalah (0,0,0). CG dari connecting rod diasumsikan berada ditengah.
Sedangkan CS 2, 3, 4, dan 5 merupakan ujung dari connecting rod single-cylinder.
Blok machine yang digunakan pada penelitian ini adalah machine environment,
seperti gambar 3.17. Blok ini digunakan untuk mengatur lingkungan mekanis pada
mechanism slider crank. Parameter didalamnya tidak diubah. Blok ground, seperti gambar
3.16, digunakan sebagai titik referensi tetap pada mesin. Dikarenakan titik awalnya adalah
(0,0,0) maka parameter blok ini diisi sesuai CS1.
51
2.
Joint ( Sambungan )
Joint adalah blok yang memodelkan pergerakan benda dan derajat kebebasannya.
Pada penelitian tugas akhir ini menggunakan 2 jenis blok joint yaitu Revolute Joint dan
Prismatic Joint, dengan masing-masing 1 derajat kebebasan. Gambar 3.18 dan 3.19
menunjukkan parameter kedua joint tersebut.
Revolute joint adalah parameter yang mewakilkan gerak rotasi. Parameter yang
penting adalah axis of action [x y z]. Blok body crankshaft akan berotasi pada sumbu y
arah z, maka pada axis of action, nilai z adalah 1.ditunjukkan pada gambar 3.18.
Prismatic joint adalah blok parameter yang mewakilkan gerak translasi.
Parameter yang penting adalah axis of action [x y z]. Blok body crankchaft akan
52
bertranslasi pada arah x, maka pada axis of action, nilai x adalah 1. Ditunjukkan pada
gambar 3.19.
53
3.
Sensor
Sensor adalah alat penunjang untuk mengukur sinyal hasil simulasi. Pada
penelitian ini, menggunakan 3 jenis alat penunjang, yaitu joint initial condition, sensor joint
dan scope. Parameter ditunjukkan pada gambar 3.20, 3.21, dan 3.22.
Join initial condition (IC) adalah alat penunjang yang merupakan bagian dari
Sensor and Actuator untuk memberikan posisi dan kecepatan mesin pada penelitian tugas
akhir ini. Ditunjukkan pada gambar 3.20.
Scope adalah alat penunjang untuk memvisualisasikan sinyal hasil simulasi.
Ordinat hasil plot dari scope tergantung pada pemilihan sinyal pada joint sensor. Axis dari
scope adalah parameter waktu yang dapat disesuaikan kebutuhan, ditunjukkan pada gambar
3.21 dan 3.22.
54
55
56
5. Pengukuran sinyal hasil diasumsikan saat mesin bekerja, bukan saat mesin awal
dinyalakan.
Gambar 3.23 menunjukkan simulasi dengan menggunakan Simmechanic dimana
visualisasi 3D hanya tampak pada piston.