Aspek Geomorfologi
Aspek Geomorfologi
Aspek Geomorfologi
Menurut Ahmad Imam A.,SSi., M.T (2014 : 1) pada hakekatnya
aspek-aspek
yang
mempengaruhinya.
Kata
geomorfologi
(geomorphologi) berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari tiga kata
yaitu :Geos(earth/bumi), marphos (shape/bentuk), logos (knowledge atau
ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian
geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan
bumi.
Geomorfologi adalah mempelajari bentuk lahan (landfrom), proses-proses
yang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap
bentuk lahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat
didasar laut/samudra.Geografi fisik mempelajari tentang bentang lahan
(landscape), yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh
adanya
interaksi
dan
interdependansi
bentuk
lahan.
Kajian
utama
dari
suatu
daerah
dan
tingkat
perkembangan
tanah.
Faktor
pembentukan tanah seperti batuan induk, iklim, relief, vegetasi, waktu, dan
organisme sebagian merupakan aspek geomorfologi
nyaman.Dari
pengertian
tersebut
dapat
diketahui,
bahwa
yang
terjadi
dimanapun
bentuk
lahan
tersebut
terdapat.
dipahami
secara
baik
untuk
mempelajari
Geomorfologi
dalam
Klasifikasi
Datar
A
Landai
Atau B
Kelas
Berombak
8 15
Agak Miring
C
15 30
Miring
D
30-45
Agak Curam
E
45-65
Curam
F
>65
Sangat Curam
G
Sumber : klasifikasi kemiringan lereng (1989)
2.
Aspek Geologi
Menurut Whitten dan Brooks (1972) dalam Ir. Soetoto, S.U (2001 : 1)
yaitu
Geologi
Fisik
dan
Geologi
Dinamis.
Geologi
Fisik
Mineral
Mineral adalah materi penyusun bumi, yang merupakan unsusr atau
Batuan
Batuan adalah massa materi mineral, baik yang kompak keras maupun
tidak, yang membentuk bagian kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari satu
macam mineral atau kumpulan berbagai macam mineral.
Berdasarkan cara terbentuknya di alam, batuan dapat dibagi menjadi tiga
jenis yaitu :
a. Batuan beku atau batuan magma
metamorfik
bertambahnya
adalah
tekanan
dan
batuan
yang
telah
temperature.Batuan
berubah
karena
metamorfik
juga
3.
Hidrologi
Menurut Hefni Effendi(2003) dalam Erwidya Rasyid dkk, (2013 :
didefinisikan
sebagai
ilmu
yang
mempelajari
tentang
perairan
6)
darat
(misalnya danau, situ, waduk, danau, rawa dan lahan basah), terdiri atas
kompoenen biotik dan abiotik, serta pengungkapan proses-proses interaksi
diantara komponen-komponen itu . Debit air adalah jumlah air yang mengalir
dari suatu penampang tertentu (sungai, saluran, mata air) persatuan waktu
(ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Ada beberapa cara mengukur debit air yaitu
dengan Emboys Float Method dan metode Weir yang menggunakan papan
bercelah.Air merupakan pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan
mendominasi komposisi kimia dari semua organisme. Terdapatnya dimana-
kemampuan
badan
air
tersebut
untuk
mengasimilasi
dan
Jeffries dan Mills, (1996) dalam Erwidya Rasyid dkk, (2013 :8)
yang
terlarut
akibat
erosi
pada
akhirnya
akan
mengalami
ini
memiliki
kadar
unsur
hara
nitrogen
dan
fosfor
produktifitas
primer
dan
bimassa
sedang.
Perairan
ini
hara
dan
(2013 : 10)
Aspek Iklim
a.
Suhu
Menurut Hefni Effendi(2003) dalam Erwidya Rasyid dkk,
(2013 : 10)
pembatasannya
dapat
agak
berubah
sesuai
dengan
Kelembaban Udara
Menurut Lakitan, (1994) mendefinisikan kelembaban udara dalam ruang
Handoko,
(1994)
mendefinisikan
kelembaban
udara
menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini
sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap
air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi
cuaca.Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang
dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)
maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap
air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatuan
volume. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap
air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk
menampung uap air.Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut
(pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara.Sedangkan defisit tekanan
uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap
aktual.Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai
arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah.
5.
Tanah
Menurut Hanafiah, (2005) dalam Frisca Panjaitan, dkk, (2015 : 1447)
sehingga
membentuk
lapisan berpartikel
halus
gaya-gaya
atau
yang
alam,
disebut
tanah
ilmu
kelas-kelas
tertentu berdasarkan
atas
kesamaan
sifat
yang
dimiliki.
Menurut Darmawijaya, (1997) dalam Frisca Panjaitan, dkk, (2015 : 1448),
Tujuan umum klasifikasi tanah adalah menyediakan suatu susunan yang
teratur (sistematik) bagi pengetahuan mengenai tanah dan hubungannya
dengan
tanaman,
baik
mengenai
produksi
maupun
perlindungan
kesuburan tanah. Tujuan ini meliputi berbagai segi, antara lain peramalan
pertanian di masa yang akan datang.
Menurut Kemas Ali Hanafiah (2005), dalam Erwidya Rasyid dkk, (2013 :
15) Sifat dan karakteristik fisik, kimia, dan biologi tanah merupakan hasil dari
proses pembentukan tanah yang bekerja pada bahan induk tanah. Proses
pembentukan tanah merupakan hal yang mendasar dalam kajian geografi
tanah. Pemahaman atas faktor faktor tanah yang saling berinteraksi secara
kompleks
dibawah
kondisi
lingkungan
alami
adalah
penting
dalam
membentuk pola pikir geografis. Sifat dan karakteristik tanah secara fisik,
kimia, biologi, dan morfologi adalah yang khas pada tubuh tanah yang
diidentifikasi atas perbedaan perbedaan dalam hal sifat dan karakteristik
fisik, kimia, dan biologi.
Profil tanah adalah penampang vertikal tanah yang dimulai dari
permukaan tanah sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk
di permukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batubatuan melalui proses pelapukan, baik secara fisik maupun kimia yang
dibantu oleh pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat
empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air
tanah. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang
dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran tertentu dan kedalaman
yang tertentu pula sesuai dengan keadaan-keadaan tanah dan keperluan
penelitian.
Menurut Kemas Ali Hanafiah (2005), dalam Erwidya Rasyid dkk, (2013 :
15) Profil tanah terdiri dari horizon-horison O-A-E-B-C-R. Empat lapisan
teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horison O-A
disebut lapisan tanah atas dan horison E-B disebut lapisan tanah bawah.
Huruf kapital O, A, E, B, C, R merupakan simbol-simbol untuk horizon
utama dan lapisan utama tanah.Huruf-huruf kapital ini merupakan simbol
dasar, yang dapat diberi tambahan karakter-karakter lain untuk melengkapi
penamaan horizon dan lapisan. Sifat Fisik Tanah yaitu :
a) Warna tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan
menunjukkan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran
komponen lain yang terjadi karena mempengaruhi berbagai faktor atau
persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah adalah hitam,coklat, karat, abuabu, kuning dan putih.
Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip
warnanya.Dalam menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan
Munsell Soil Colour Chart sebagai pembeda warna tersebut.Penentuan ini
meliputi penentuan warna dasar atau matrik, warna karatan atau kohesi dan
humus.Warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan dengan
kandungan bahan organik yang terdapat di dalam tanah tersebut, iklim,
drainase tanah dan juga mineralogi tanah.
Mineral-mineral
yang
terdapat
dalam
jumlah
tertentu
dalam
tanah
pasir,
plastisitas,
permeabilitas,
produktivitas
tanah
debu
dan
pada
liat.Tekstur
keras
daerah
dan
erat
hubungannya
kemudahan,
geografis
dengan
kesuburan
tertentu.Tekstur
dan
dapat
dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi
:
1) Pasir : butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2
mm.
2) Debu : butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan
0,050 mm.
3) Liat : butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm.
Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya serap air,
ketersediaan air di dalama tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan
air (perkolasi).Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah
juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan
tanaman serta efisien dalam pemupukan.Tekstur dapat ditentukan dengan
metode, yaitu dengan metode pipet dan metode hydrometer, kedua metode
tersebut ditentukan berdasarkan perbedaan kecepatan air partikel di dalam
air.
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel-partikel
tanah seperti pasir , debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan
yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat
yang terbentuk secara alami disebut dengan ped.Struktur yang daapat
memodifikasi pengaruh terkstur dalam hubungannya dengan kelembaban
porositas,
tersedia
unsur
hara,
kegiatan
jasad
hidup
dan
pengaruh
permukaan akar.
Tipe struktur terdapat empat bentuk utamanya yaitu :
1)
2)
3)
4)
bentuk
bentuk
bentuk
bentuk
lempung
prisma
gumpal
spheroidel atau bulat
Struktur
hubungannya
kegiatan
tanah
dalam
jasad
dapat
memodifikasi
kelembaban,
hidup
dan
pengaruh
porositas,
pertumbuhan
tekstur
tersedianya
akar.
Struktur
dalam
unsur
hara,
lapisan
olah
tanaman,
sistem
pertanaman
yang
mampu
menjaga
kemantapan agregat tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi
pertanian.
Metode umum yang biasa dipakai untuk menentukan jumlah air yang
dikandung oleh tanah adalah persentase terhadap tanah kering. Bobot tanah
yang lembab dalam hal ini dipakai karena kedaaan lembab sering bergejolak
dengan keadaan air.