PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Velg adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah
terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi
lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban
dan tabung. Zaman sekarang, velg alloy banyak digunakan dan dijadikan sebagai fitur
utama oleh manufaktur mobil. Velg alloy, sebagai lawan dari velg baja (steel wheel)
menandai perbedaan model dan spesifikasi kendaraan. Velg alloy sendiri merupakan
velg yang terbuat dari bahan alumunium yang dicampur dengan bahan lainnya seperti
besi. Velg Alloy mulai terkenal sejak tahun 1980-an, namun sebenarnya sejarahnya
sudah dimulai sejak tahun 1924. Sebelum velg Alloy berkembang, pelek merupakan
model two pieces yang berasal dari bahan baja yang di-press. Ada juga yang dibuat
dengan bagian tapak berbahan alumunium atau baja, dengan palang terbuat dari bahan
metal. Sejarah velg mobil bergeser ketika pelek kombinasi baja dan alumunium
digunakan. Bagian disc pada pelek menggunakan bahan baja, sementara bagian tapak
menggunakan alumunium untuk membuat pelek lebih ringan. Desain seperti ini
diterapkan oleh Porsche dan Jaguar pada tahun 1950-an. Saat ini, teknik pembuatan
pelek melalui proses forging atau casting dijadikan sebagai cara untuk mengurangi
berat pelek sekaligus membuatnya lebih kuat daripada pelek yang dibuat dengan
metode stamping (cetak). Di sisi lain, metode forging dan casting memungkinkan
desainer pelek lebih bebas dalam mendesain velg. Penggunaan velg alumunium
dengan metode casting pada masa-masa awal terutama bisa dilacak pada tahun 1924.
BAB II
ISI
2.1 Sejarah Velg Alloy
Penggunaan velg alumunium dengan metode casting pada masa-masa awal
terutama bisa dilacak pada Ettore Bugatti Tipe 35 di tahun 1924. Velg ini terus
berkembang hingga produksi pelek mobil ukuran 24 inci dengan 8 lubang yang
diterapkan pada Tipe 41 Royale. Pada tahun 1954, Cadillac memperkenalkan velg
alumunium bernama Sabre Spoke, yang dibuat oleh Kelsey-Hayes. Pelek ini menjadi
standar pada mobil Eldorado keluaran tahun 1955. Model ini diproduksi hingga tahun
1958, setelah itu Cadillac tidak lagi membuat velg Alloy hingga tahun 1981. 6 tahun
setelah Cadillac memperkenalkan velg alloy mereka. Pontiac merilis versi velg
alumunium yang menyatu dengan brake drum. Velg ini tersedia di pasaran hingga
tahun 1968. Ia merupakan salah satu pelek mahal dan langka, sekaligus banyak dicari
oleh para kolektor.Tahun 1961 OSCA memulai produksi mobil 1600 GT yang
menggunakan velg magnesium dari Armadori. Variasi velg magnesium kemudian
diperkenalkan pada mobil Carlo Abarth keluaran tahun 1962. Velg ini merupakan
buatan Capagnolo. 3 tahun kemudian Ferari memperkenalkan pelek alloy pertama
mereka yaitu velg berbahan magnesium Cromodora Starbust yang dipasangkan pada
mobil 275 GTB. Di tahun yang sama, 1964, Corvette juga memperkenalkan velg
alumunium Kelsey Hayes. Sejarah pelek alloy terus berkembang, hingga akhirnya velg
alloy yang pertama kali dikeluarkan pabrikan dan tersedia untuk berbagai mobil
diperkenalkan pada awal tahun 1974. Velg ini merupakan velg alumunium yang dibuat
dengan metode casting, memiliki 12 palang, dengan diameter 13 ini, tersedia sebagai
alternatif/aftermarket untuk mobil-mobil seri Volkswagen, Scirocco, Passat, dan Audi
80.
2.2
b.
BESI (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang
merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.
Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling
banyak dan paling beragam penggunaannya.
2.3
2.4
Penggunaan
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang
dipakai dan keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang
(JIS), pelek dibagi menjadi lima kategori sebagai berikut :
Nama
Singkatan
Divided Type Rim
D.T.
Drop Center Rim
D.C.
Wide Drop Center Rim
W.D.C.
Semi Drop Center Rim
S.D.C.
I.R.