Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

Fisiologi Pasca Panen


KERAPATAN JARINGAN

NAMA

: RIVANANDA

NIM

: G111 14 536

KELOMPOK

: II (DUA)

ASISTEN

: HIJRIANI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

KERAPATAN JARINGAN
Rivananda (G111 14 536)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2016
poppirivananda@yahoo.co.id
Abstrak
Kerapatan merupakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu
senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa, makin kecil
kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin kecil volume dan massa suatu
senyawa, kerapatannya makin besar. Tujuan dari praktikum Kerapatan jaringan
buah dan sayur ini, yaitu untuk mengetahui tingkat kerapatan jaringan khususnya
pada buah jeruk dan alpukat serta sayur kangkung dan bayam. Bahan yang
digunakan yaitu buah jeruk, buah alpukat, sayur kangkung, sayur bayam dan air.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan menimbang
kemudian memisahkan bagian-bagian yang dikomsumsi dan yang tidak
dikonsumsi pada buah maupun sayuran. Kemudian dimasukkan kedalam gelas
ukur volume 1000 ml, yang telah diisi dengan 400 ml air sebagai volume awal,
kenaikan volumenya kemudian dikurangkan dengan nilai volume awal, hasil
kurang tersebut menentukan kerapatan jaringannya. Hasil yang diperoleh yaitu
nilai kerapatan jaringan untuk jeruk bagian konsumsi yaitu 330 ml. Nilai
kerapatan jaringan untuk alpukat bagian konsumsi yaitu 410 ml. Nilai kerapatan
jaringan untuk kangung bagian konsumsi yaitu 200 ml. Nilai kerapatan jaringan
untuk bayam bagian konsumsi yaitu 140 ml.
Kata kunci : kerapatan jaringan, jeruk, alpukat, kangkung, bayam, volume
konsumsi, volume limbah
PENDAHULUAN

sklerenkim.

Jaringan tumbuhan dikategorikan


menjadi

tiga

epidermis

jaringan.

adalah

Jaringan

jaringan

yang

melapisi daun dan bagian tumbuhan


yang

masih

pengangkut

muda.
Komponen

Jaringan
utama

jaringan pengangkut adalah xilem dan


floem. Jaringan penyokong Jaringan
penyokong meliputi tiga jaringan
dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan

Pada

bunga

dinding

ovarium terdiri dari selsel parenkim,


jaringan

pembuluh,

dan

lapisan

epidermis dalam dan luar. Selama


pemasakan, perikarpium bertambah
jumlah selnya. Perikarpium mungkin
terdiferensiasi menjadi 3 bagian yang
secara

morfologi

eksokarpium,
endokarpium.

berbeda

yaitu

mesokarpium

dan

Masingmasing

merupakan lapisan terluar, bagian

tengah dan lapisan terdalam. Kadang

dilakukan dengan cara memasukkan

eksokarpium

endokarpium

benda tersebut kedalam gelas ukur

merupakan epidermis luar dan dalam

yang di isi dengan air dengan volume

dinding ovarium. Dinding ovarium

tertentu, kemudian diamati selisih

menyelubungi ovarium dimana biji

volumenya. Selisih volume tersebut

dihasilkan (Amiana, 2011).

adalah

dan

Kerapatan

jaringan

perbandingan

antara

merupakan
massa

dan

volume

benda

dimasukkan ke dalam gelas ukur.


Setelah itu dapat dihitung massa jenis

volume dari suatu jaringan tanaman.

benda

Makin besar volume dan massa dari

(Mutiarawati. 2010).

suatu

senyawa,

makin

yang

yang

dapat

diamati

kecil

Pohon buah Alpukat berasal dari

kerapatannya. Begitu juga sebaliknya,

Amerika tengah, tumbuh liar di hutan-

makin kecil volume dan massa suatu

hutan, banyak juga ditanam dikebun,

senyawa, kerapatannya makin besar.

dan di pekarangan yang lapisan

Kebanyakan zat padat dan cairan

tanahnya gembur dan subur serta tidak

mengembang sedikit bila dipanaskan

tergenang air. Pohon kecil, berakar

dan menyusut sedikit bila dipengaruhi

tunggang,

batang

berkayu,

penambahan

warnanya

coklat

kotor,

tekanan

eksternal

(Pantastico, 1997).

bulat,
banyak

bercabang, ranting berambut halus.

Untuk menentukan volume benda

Daun tunggal, letaknya berdesakan di

dapat dilakukan dengan berbagai cara

ujung

ranting,

sesuai

dengan

bentuk

bendanya.

sampai bundar telur memanjang, tebal

Untuk

benda

yang

beraturan

seperti kulit ujung dan pangkal yang

bentuknya dapat dilakukan dengan

runcing.

rumusan yang sesuai, missal untuk

menggulung

bentuk

menyirip,

kubus

maka

yang

harus

bentuknya

Tepi

rata

kadang

keatas,
daun

jorong

agak

betulang

muda

warnanya

dilakukan adalah mengukur panjang

kemerahan dan berambut rapat, daun

sisi kubus, kemudian menghitungnya

tua

dengan rumusan sisi pangkat tiga.

Bunganya majemuk, buahnya buah

Sedangkan

untuk

tidak

buni, bentuk bola dan bulat telur,

beraturan

pengukuran

volume

warnanya hijau atau hijau kekuningan,

benda

warnaya

hijau

dan

gundul.

daging buah jika sudah masak lunak,

tubuh,

warnaya hijau kekuningan. Biji bulat

kerusakan sel akibat aktivitas molekul

seperti

radikal bebas (Kusuma retno dkk,

bola,

keping

biji

putih

yang

2013).

dagingnya lunak, berlemak biasanya

mengandung 40-70 mg vitamin C per

dimakan sebagai es campur atau

100 ml, tergantung jenis jeruknya.

dibuat

Makin tua buah jeruk, umumnya

Minyaknya

dignakan

buah

mencegah

kemerahan. Buah alpukat yang masak

jus.

Sari

dapat

kandungan

(Yuniarti,2008).

berkurang, tetapi rasanya semakin

mempunyai

ciri

semakin

manis (Anonim, 2016).

perdu

Jeruk manis pacitan berkulit hijau

dengan ketinggian 3- 10 meter, ranting

dengan sedikit semburat kuning. Jeruk

berduri; duri pendek berbentuk paku.

manis pacitan memiliki rasa paling

Tangkai daun panjang 0,5 3,5 cm.

manis, bahkan sudah terasa manis

helaian daun bulat telur, elliptis atau

sebelum

memanjang, dengan ujung tumpul

diberikan kepada bayi dan mendapat

atau meruncing tumpul. Mahkota

julukan jeruk baby (Sutopo, 2011).

bunga putih atau putih kekuningan.

Buah jeruk manis pacitan memiliki

Buah bentuk bola, atau bentuk bola

bentuk bulat dengan bagian atas

tertekan berwarna kuning, oranye atau

hampir meruncing dan bagian bawah

hijau dengan kuning. Daging buah

mendatar (gambar 1). Kulitnya lebih

kuning muda, oranye kuning atau

tebal dibandingkan dengan jeruk siam.

kemerah-merahan dengan gelembung

Daging buahnya berwarna kuning atau

yang

merah

bersatu

tanaman

manis

antara lain untuk keperluan kosmetik


Jeruk manis (Citrus sinensis),

vitamin

jeruk

dengan

yang

lain

(Steenis, 1992).

matang

sehingga

oranye,

sering

rasanya

manis,kandungan air dalam dagingnya

Jeruk manis mempunyai rasa yang

banyak dan buahnya sangat rapat satu

manis, kandungan air yang banyak

sama lain. Bagian dalam kulit buah

dan memiliki kandungan vitamin C

jeruk manis (gambar 2) yang berwarna

yang tinggi (berkisar 27-49 mg/100

putih

gram daging

buah). Vitamin C

makanan, seperti manisan, selain itu

bermanfaat sebagai antioksidan dalam

dapat dibuat menjadi alkohol dan gula

(albedo)

dapat

dijadikan

tetes serta dapat diekstrak kandungan

berwarna

pektin

mengandung

di

dalamnya.

berbagai

macam

Kulit

dari

jenis

jeruk

putih.

dan

tinggi (Kenastino, 2003).

mengandung

sampai

ke

(tersusun

dalam

atas

adalah

flavedo,

kulit

kelenjar

banyak

fenol.

banyak

senyawa

flavon

hesperiodes seperti hesperitin dan


naringin

serta

limonin yang
flavedo

segmen-segmen

Senyawa-senyawa

segmen,

selulosa,

Albedo

minyak, albedo dan ikatan pembuluh),


(dinding

albedo

hemiselulosa, lignin, senyawa pektat

mengandung pektin dalam konsentrasi


Bagian utama buah jeruk dari luar

Bagian

senyawa-senyawa
lebih banyak dari

maupun

membran

buah.
tersebut

rongga cairan, biji), core( bagian

menyebabkan timbulnya rasa pahit

tengah

ikatan

pada produk sari buah jeruk. Senyawa

pembuluh dan jaringan parenkim).

pektin dan enzim-enzim yang bekerja

Kulit jeruk secara fisik dapat dibagi

pada pektin, enzim oksidase dan

menjadi

dua bagian utama yaitu

peroksidase sebagian besar ada pada

flavedo

dan albedo ( kulit bagian

kulit bagian dalam (Albrigo dan

yang

terdiri

dalam yang beruoa


Flavedo

dicirikan

dari

jaringan busa).
adanya

Tanaman bayam sangat mudah

warna hijau, kuning atau orange.

dikenali, yaitu berupa perdu yang

Pigmen yang terdapat pada flavedo

tumbuh

adalah

berserat dan ada beberapa jenisnya

kloroplas

dengan

Carter, 1997).

dan

karetenoid

(Albrigo dan Carter, 1977).


Albedo

merupakan

tegak,

batangnya

tebal

mempunyai duri. Daunnya biasa tebal


jaringan

atau tipis, besar atau kecil, berwarna

seperti spon berwarna putih yang

hijau atau ungu kemerahan (pada jenis

berhubungan dengan core ditengah-

bayam merah). Bunganya berbentuk

tengah

pecut, muncul di pucuk tanaman atau

buah. Albedo

mempunyai

fungsi mensuplai air dan nutrisi dari

pada

pohon

berukuran

untuk

pertumbuhan

dan

ketiak

daunnya.

sangat

kecil

Bijinya
berwarna

perkembangan buah. Pada albedo

hitam atau coklat dan mengilap.

tidak

Tanaman

terdapat

kromoplas

kloroplas

sehingga

ataupun

bagian

ini

bayam

sangat

toleran

terhadap perubahan keadaan iklim.

Bayam banyak ditaman di dataran

Kangkung air (Ipomea aquatic

rendah hingga menengah, terutama

forsk), yang mempunyai daun panjang

pada ketinggian antara 5-2000 meter

dengan

dari atas permukaan laut. Kebutuhan

berwarna hijau kelam dan bunganya

sinar matahari untuk tanaman bayam

berwarna

adalah tinggi, dimana pertumbuhan

Kangkung air memiliki warna bunga

optimum dengan suhu rata-rata 20-30

putih

C, curah hujan antara 1000-2000 mm,

batang

dan kelembaban di atas 60 %. Oleh

dibandingkan dengan kangkung darat,

karena itu, bayam tumbuh baik bila

berbatang hijau dan berbiji sedikit.

ditanam di lahan terbuka dengan sinar

Buah kangkung memiliki diameter 7

matahari penuh atau berawan dan

9 mm, halus, berwarna kecoklatan dan

tidak tergenang air/becek (Yusni B,

berisi 2 4 biji (Westphal, 1994

Nurudin Azis, 2001).

dalam Maryam, 2009). Kangkung

ujung yang agak tumpul


kekuning-kuningan/ungu.

kemerah-merahan,
dan

daun

ukuran

lebih

besar

Berdasarkan klasifikasi tanaman

darat memiliki karakteristik warna

kangkung, maka secara morfologi

bunga putih hingga merah muda, daun

tanaman

agak

kangkung

memiliki

dua

kecil,

warna

batang

putih

varietas yaitu kangkung air dan

kehijauan hingga keunguan (Palada

kangkung darat. Kangkung darat,

dan Chang, 2003 dalam Maryam

yang mempunyai daun-daun yang

(2009).

panjang dengan ujung yang runcing,


berwarna hijau keputih-putihan dan
bunganya
sutera,

berwarna
Bangkok,

putih.
dan

Misal,

lain-lain.

METODOLOGI
Tempat dan Waktu
Praktikum

Kerapatan

Kangkung darat biasanya ditanam di

dilaksanakan

tempat-tempat

kering,

Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian,

sedangkan kangkung air biasa ditanam

Universitas Hasanuddin. Praktikum

di pinggir-pinggir kolam, rawwa dan

ini dilakukan pada hari Senin, 19

lain-lain. Misal: Sukabumi, Biru, dan

September 2016 pukul 13.00 wita

lain-lain (Sumaryono, 1984).

sampai selesai.

yang

agak

di

Jaringan

Laboratorium

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu pisau,

Menimbang berat yang di


konsumsi dan limbah dari

timbangan, gelas ukur (volume 1000

masing-masing

ml), kantong plastik, ember, alat tulis


5

sayur.
Mengisi gelas ukur dengan air

hingga volume 400 ml.


Memasukkan bagian buah dan

menulis,

kamera.

Bahan

yang

digunakan yaitu buah jeruk, buah


alpukat, sayur kangkung, sayur bayam

buah

dan

sayur (yang di konsumsi) ke

dan air.

dalam gelas ukur (satu per satu

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini

masing-masing

ialah:
1

Menyiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan


Menimbang berat awal pada

masing-masing buah dan sayur


Memisahkan bagian yang di
konsumsi

dan

jenis buah atau sayur)


Mengukur
volume

bayam).
Menghitung data yang telah di
peroleh dengan menggunakan
rumus.

(masing-masing bahan)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel.1 Kerapatan Jaringan
Volume (ml)
Kerapatan
Komoditi
Awal
Akhir
.
Jaringan
1.
Jeruk
400 ml
730 ml
330 ml
2.
Alpukat
400 ml
810 ml
410 ml
3.
Kangkung
400 ml
600 ml
200 ml
4.
Bayam
400 ml
540 ml
140 ml
Sumber, data primer yang telah diolah 2016

Analisis Perhitungan Kerapatan Jaringan

perlakuan

(jeruk, alpukat, kangkung dan

limbahnya

No

dari

Keterangan

konsumsi
konsumsi
konsumsi
konsumsi

Kerapatan jaringan = Volume akhir Volume awal (air)


Kerapatan Jaringan (jeruk konsumsi) : 730 400 = 330 ml.
Kerapatan Jaringan (alpukat konsumsi) : 810 400 = 410 ml
Kerapatan Jaringan (kangkung konsumsi) : 600 400 = 200 ml
Kerapatan Jaringan (bayam konsumsi) : 540 400 = 140 ml
Pembahasan

Dari hasil uraian diatas, dapat

Dari hasil uraian data diatas, di

disimpulkan bahwa kerapatan jaringan

ketahui bahwa pada sampel buah

dari jeruk ialah 330 ml, alpukat 410

(alpukat dan jeruk) diperoleh nilai

ml, kangkung 200 ml dan bayam 140

kerapatan jaringan alpukat yaitu 410

ml. Perbedaan ini disebabkan oleh

ml lebih besar dibanding kerapatan

perbedaan

jaringan buah jeruk yakni 330 ml.

penunjang dari tiap komoditi.

Sedangkan

pada

sampel

sayur

(kangkung dan bayam), diperoleh nilai


kerapatan jaringan kangkung yaitu
200 ml lebih besar dibanding bayam
yaitu

140

ml.

Perbedaan

ini

disebabkan oleh perbedaan penyusun


jaringan dari tiap komoditi atau
sampel. Hal ni sesuai dengan pendapat
Lestari

(2015),

jaringan

pada

bervarasi,

yaitu
buah

bentuk,

keterikatan

sel-sel

komponen-komponen

PENUTUP
Kesimpulan

dan

sayur

tergantung

ketegangan,

penunjang.

kerapatan
pada

ukuran
serta

dan

adanya
jaringan

komponen-komponen

Saran
Sebaiknya

dalam

praktikum

selanjutnya, dianalisis juga kerapatan


jaringan limbah tiap komoditi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Klasifikasi Dan
Morfologi Tanaman Jeruk.
Http://Agroteknologi.Web.Id/Kl
asifikasi-Dan-MorfologiTanaman-Jeruk/. Diakses Pada
Tanggal 22 September 2016.
Albrigo, L. G Dan Carter , R.D. 1977.
Structure Of Citrus Fruits In
Relation To Processing . Di
Dalam Nagy, S. Shaw, P.E Dan
Veldhius,
M.K.
Citrus
Scienceand
Technology
Volume I. Avi . Publ. Co. Inc.
Westport Connecticut.

Kenastino,
P.S,.
2003.
Kadar
Kolesterol Darah Mencit (Mus
Musculus) Setelah Pemberian
Pektin Kulit Jeruk Bali Dan
Korelasinya Terhadap Berat
Hati Dan Sekum. Skripsi.
Fmipa Upi. Jakarta.
Kusuma, H, Retno. Dkk, 2013.
Pengaruh
Pasteurisasi
Terhadap Kualitas Jus Jeruk
Pacitan. Widya Teknik Vol.
6(2): 142 143.
Lestari, Noer Ayu. 2015. Susunan
Selular Buah Dan Sayur.
Online.
Http://Www.Academia.Edu/48
43054/Susunan_Selular_Buah
_Dan_Sayur. Diakses Pada
Tanggal 22 September 2016.
Maria.

2009
.
Http://Tipspetani.Blogspot.Co
m/2013/10/Cara-BudidayaTanaman Kangkung_23.Html.
Diakses Pada Tanggal 22
September 2016.

Mutiarawati. 2010.
Penanganan
Pasca Panen Hasil Pertanian.
Unpad Press. Bandung.

Pantastico, 1997. Fisiologi Pasca


Panen Penaganan Buah Dan
Sayur
Tropika
Dan
Sutropika.Gadjah
Mada
University Press: Yogyakarta
Sumaryono, W., 1984, Analisis Profil
Metabolit Sekunder Beberapa
Kultivar
Orthosiphon
Aristatus, Badan Pengkajian
Dan Penerapan Teknologi,
Jakarta.
Steenis. C.G.G. J. Van. 1992. Flora
Untuk Sekolah Di Indonesia.
Edisi 6. Jakarta
Sutopo. 2011. Panduan Budidaya
Jeruk
Manis
Pacitan.
Http://Kpricitrus.Wordpress.C
om/2011/12/29/Budidaya_Jeru
k_Manispacitan.Diaks
Stanggal 15 Desember 2013.
Yuniarti, T., 2008, Ensiklopedia
Tanaman Obat Tradisional,
Medpress, Yogyakarta.
Yusni Bandini, Nurudin Azis. 2001.
Bayam.
Jakarta.
Penebar
Swadaya.

LAMPIRAN
1

Keterangan Gambar; 1) volume konsumsi alpukat , 2) volume konsumsi jeruk, 3)


Volume konsumsi kangkung 4) volume konsumsi bayam ,5) bagian konsumsi
kangkung , 6) bagian konsumsi bayam, 7) bagian konsumsi jeruk 8) bagian
konsumsi alpukat.

Anda mungkin juga menyukai