Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA

PROF.KAELAN
BAB 2
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN PANCASILA
Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan
jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asa hidup bersama
demi kesejahteraan hidup bersama, yaitu negara yang berdasarkan Pancasila.

A. ZAMAN KUTAI
Masyarakat Kutai memebuka sejarah Indonesia pertama kalinya menampilkan nilai sosial
politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan kenduri serta sedekah pada para Brahmana.

B. ZAMAN SRIWIJAYA
Tiga tahap pembentukan negara Indonesia :
1. Sriwijaya/ syailendra (600-1400) - kedatuan
2. Majapahit (1293-1525) - keprabuan
3. Modern (17 Agustus 1945-sekarang)
Marvuat vanua criwijaya siddhayatra subhiksa berarti suatu cita-cita negara yang adil dan
makmur, hal ini merupakan cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara
yang sudah tercermin sejak zaman kerajaan Sriwijaya.

C. ZAMAN KERAJAAN SEBELUM MAJAPAHIT


Banyak kerajaan kecil yang mendukung akan lahirnya kerajaan Majapahit seperti Isana,
Kalasan, Darmawangsa,dll.

D. ZAMAN MAJAPAHIT
Empu Prapanca menilis Negarakertagama yang memuat istilah Pancasila. Begitu juga
Empu Tantular yang mengarang kitab Sutasoma yang memuat Bhineka Tunggal Ika Tan
Hana Dharma Magrua yang berarti walau berbeda namun satu jua adanya sebab tidak ada
agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal ini menunjukkan adanya realitas
kehidupan agama pada saat itu, yaitu Hindu dan Budha.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang Ratu dan
Menteri-menteri di paseban keprabuan Majapahit tahun 1331, yang berisi cita-cita
mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut : "Saya barua akan berhenti
berpuasa makan pelapa, jikalau seluruh nusantara bertakluk di bawah kekuasaan

negara.Impian ini telah mempersatukan silayah nusantara dalam sebuah kesatuan menjadi
kenyataan hingga saat ini.

E. ZAMAN PENJAJAHAN
Belanda terbukti menindas rakyat Indonesia melalui berbagai cara, namun berkat
kegigihan para pejuang untuk bebas dari penjajah, kerajaan dan pemerintahan yang ada
saat itu melakukan perundingan silih berganti.
Namun, semua perlawanan senantiasa kandas karena tidka disertai rasa persatuan dan
kesatuan dalam menaklukkan penjajah.

F. KEBANGKITAN NASIONAL
Terjadinya pergolakkan kebangkitan dunia timur mendorong bangkitnya semangat
kesadaran berbangsa yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo, disusul dengan lahirnya
SDI, SI, Indische Partij, PNI, dll.
Munculnya organisasi kepemudaan menunjukkan bahwa persatuan untuk melawan
penjajah mulai terealisasikan.

G. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG


Indonesia jatuh ke tangan Jepang karena Belanda takluk pada Jepang. Tak ada bedanya
dengan Belanda, Jepang pun memeras tenaga rakyat untuk kepentingan Jepang.
Janji merdeka diberikan pada Indonesia berkali-kali melalui BPUPKI dan PPKI. BPUPKI
mengadakan sidang untuk mewujudkan keinginan merdeka, yaitu pada :
1. 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945
Membahas usulan0usulan rumusan dasar negara. Sidang ini dihadiri oleh beberapa tokoh
penting, seperti :
Mr. Muh. Yamin
Prof. Dr. Soepomo
Ir. Soekarno
2. 10 Juli 1945 - 16 Juli 1945
Membentuk "Panitia Sembilan" untuk membuat pembukuan hukum dasar yang lebih kita
kenal dengan istilah Undang-Undang Dasar.

H. SIDANG BPUPKI
1. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai
berikut :
Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yang kemudian berfungsi
sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan Penyelidik pada
tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan karena berkaitan dengan
perubahan Piagam Jakarta, kemudian berfungsi sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan musyawarah
darurat.
2. Sidang Kedua (19 Agustus 1945)

Pada sidang kali ini, PPKI berhaisl menetapkan daerah Propinsi sebagai berikut :
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sumatera
Borneo
Sulawesi
Maluku
Sunda Kecil
3. Sidang Ketiga (20 Agustus 1945)
Sidang ketiga ini dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang 'Badan Penolong
Keluarga Korban Perang', adapun keputusan yang dihasilkan adalah terdiri atas delapan
pasal. Salah satu dari pasal tersebut yaitu, pasal 2 dibentuklah suatu badan yang disebut
' Badan Keamanan Rakrat' (BKR)
4. Sidang Keempat (22 Agustus 1945)
Pada sidang keempat PPKI membahas agenda tentang Komite Nasional Partai Nasional
Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta.

I. PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN SIDANG PPKI


Proklamasi Jepang kalah perang melawan tentara sekutu, Jepang terdesak memberikan
kemerdekaan Indonesia melalui PPKI sebagai tim perncang kemerdekaan Indoensia.
PPKI beranggotakan 21 orang, yang tidak satupun anggotanya dari pihak Jepang
sehingga dapat leluasa merundingkan proklamasi untuk kemerdekaan Indonesia.

J. MASA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN


Arti proklamasi kemerdekaan bagi Indonesia :
1. Secara yuridis, Proklamasi menjadi awal tidak berlakunya hukum kolonial, dan mulai
berlakunya hukum masional.
2. Secara politis ideologis, Proklamasi berarti bahwa Indonesia terbebas dari penjajahan
dan memiliki kedulatan untuk menentukan nasib sendiri.

Pembentukan Negara RIS


Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memeliki kedaulatan. Oleh karena itu,
persetujuan KMB bukanlah penyerahan kedaulatan, melainkan pengalihan atau
pengakuan kedaulatan.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Ketidakstabilan negara disegala bidang membuat Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden yang berisi :
Membubarkan Konstituante
UUDS 1950 tidak berlaku lagi dengan diberlakukannya UUD 1945
Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Landasan hukum Dekrit adalah hukum darurat :


Hukum tata negara darurat subjektif
Hukum tata negara darurat objektif
Masa Orde Baru
Muncul Tritura akibat adanya peristiwa pemberontakan PKI yang berisi :
Pembubaran PKI
Pembersihan kabinet dari unsur PKI
Penurunan harga kebutuhan pokok
Pemerintahan orde baru melaksanakan program-programnya dalam upaya merealisasikan
pembangunan nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen.

Anda mungkin juga menyukai