BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan anak pada saat ini belum bisa dikatakan baik karena
masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah. Menurut
WHO (1948) kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Dalam UU No. 23
Tahun 1992 disebutkan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan pemahaman, kemampuan, peserta didik akan arti hidup sehat.
Apabila lingkungan hidup anak sehat dan kondusif, maka anak dapat belajar
dengan baik, serta tumbuh dan berkembang secara harmonis. Kondisi seperti ini
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia terutama dibidang kesehatan
yang lebih berkualitas (WHO, 1948).
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga
kesehatannya, sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk
mempromosikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), baik di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Sekolah juga diharapkan dapat berperan
aktif dalam upaya memberdayakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Lingkungan sekolah yang sehat akan meningkatkan kualitas siswa-siswi yang akan
menjadi contoh dan panutan belajar hidup sehat bagi masyarakat disekitarnya.
Institusi pendidikan dianggap sebagai tempat yang strategis sebagai tempat untuk
mempromosikan kesehatan sekolah karena munculnya berbagai penyakit yang
menyerang anak usia sekolah umumnya berkaitan dengan rendahnya PHBS yang
dapat menyebabkan angka kejadian penyakit semakin meningkat dari tahun ke
tahun sehingga menjadi kejadian luar biasa (KLB)(Judarwanto, 2008).
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia Sekolah Dasar biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, ternyata umumnya berkaitan
dengan PHBS. Masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah semakin
memperjelas bahwa nilai-nilai PHBS di sekolah masih minimal dan belum
mencapai tingkat yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian
tentang PHBS pada anak sekolah (Judarwanto, 2008).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehatpada siswa-siswi SD
Negeri 2 Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin,
kelas.
b. Mendeskripsikan pengetahuan siswa-siswi kelas 5 mengenai
Perilaku
4. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah di
bidang kesehatan masyarakat dalam bentuk penelitian ilmiah mengenai PHBS
tatanan sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah tangan menjadi
harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus,
tangan yang menjadi wangilah yang membuat mencuci tangan dengan sabun
menjadi menarik untuk dilakukan (Depkes RI, 2006).
Pengertian
akan
pentingnya
kebiasaan
mencuci
tangan
oleh
untuk mayat), rhodamin B (pewarna merah pada tekstil) dan methanol yellow
(pewarna kuning pada tekstil) (Judarwanto, 2008).
Makanan jajanan dapat menyumbang asupan energi bagi anak sekolah
sebanyak 36%, protein 29% dan zat besi 52%. Oleh karena itu, makanan
jajanan memiliki peranan penting pada pertumbuhan dan prestasi belajar anak
sekolah. Jadi, untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan
jajanan yang tidak sehat dan tidak aman, perlu dilakukan usaha promosi
keamanan pangan baik kepada pihak sekolah, guru, orang tua, murid, serta
pedagang (Judarwanto, 2008).
Anak-anak sekolah umumnya setiap hari menghabiskan waktunya di
sekolah, demikian halnya berpengaruh pada pola makan anak. Sebagai orang
tua mungkin perlu kita sadari bahwa makanan dari luar rumah (di sekolah)
memberikan konstribusi terhadap pemenuhan kebutuhan energi sebesar 3l,l%
dan protein sebesar 27,4%. Hasil survei juga menunjukkan bahwa sejumlah
78% anak sekolah jajan di lingkungan sekolah, baik di kantin maupun dari
penjaja sekitar sekolah (Badan POM, 2008).
Karena itu dapat difahami peran penting makanan jajanan pada
pertumbuhan dan prestasi belajar anak sekolah. Makanan jajanan yang tidak
sehat dan tidak bermutu mengakibatkan timbulnya risiko bagi kesehatan dan
memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap pembentukan generasi
bangsa. Sungguh ironis, jika kita menganggap makanan jajanan anak sekolah
hanya sebagai masalah kecil karena dampaknya yang begitu besar terhadap
kelangsungan bangsa di masa depan. Peningkatan perhatian kesehatan anak
usia sekolah melalui makanan jajanan yang sehat ini diharapkan dapat
menciptakan peserta didik yang sehat, cerdas dan berprestasi yang merupakan
aset bangsa di masa mendatang.
c. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat
Tindakan yang paling penting dan dapat dilakukan oleh sekolah untuk
mencegah penyebarluasan penyakit menular seperti diare adalah membuang
kotoran manusia secara aman yaitu dengan menggunakan jamban. Letak
jamban sebaiknya tidak terlalu dekat dengan ruangan kelas. Jamban antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan harus dipisahkan agar kebersihan jamban
dapat terjaga dan jamban dilakukan pemeriksaan kebersihan setiap hari.
10
11
12
13
14
teori
Lawrence
Green
dan
kawan-kawan
(1980)
predisposisi
(predisposing
factors),
yang
mencakup
penginderaan
terhadap
suatu
obyek
tertentu.
15
.Pengetahuan
yang
dicakup
didalam
domain
kognitif
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
yang
dapat
16
b. Sikap
Sikap
adalah
reaksi
atau respon
yang masih
tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuain reaksi terhadapi stimulus tertentu yang sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial
(Notoatmodjo, 2010).
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidaklangsung
dan tidak langsung.Secara langsung dapat ditanyakanbagaimana pendapat
atau pertanyaan responden terhadap suatu obyek.Misalnya, bagaimana
pendapat responden tentang kegiatan posyandu,atau juga dapat dilakukan
dengan cara memberikan pendapat denganmenggunakan setuju atau tidak
setuju terhadap pernyataan-pernyataanobyek tertentu, dengan menggunakan
Skala Likert (Notoatmodjo, 2005).
Skala Likert merupakan metode yang lebih sederhana bila
dibandingkan dengan Skala Thurstone.Skala Thurstone yang terdiri dari 11
poindisederhanakan menjadi 2 kelompok yaitu favorabledan unfavorable
sedangkan item yang netraltidak disertakan. Untuk mengatasi hilangnya
netral tersebut, Likert menggunakan teknik konstruksi testyang lain. Masingmasing responden diminta melakukan agreementdandisagreement untuk
masing-masing item dalam skalayang terdiri dari 5 poin (sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju,sangat tidak setuju).Semua item yang
favorable kemudian diubahnilainya dalam angka sangat setuju adalah 1
sedangkan untuk yang sangat tidak setuju nilainya (Wawan dan Dewi, 2010).
c. Tindakan / Perilaku
Tindakan atau perilaku adalah kecenderungan untuk bertindak.Suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk terwujudnya
sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
kondisi yang memungkinkan (Notoatmodjo, 2003). Tindakan terdiri dari
empat tingkatan, yaitu:
1. Persepsi (perception)
Praktek tingkat pertama adalah mengenal dan memilih berbagai objek
sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.
2. Respon Terpimpin (guided response)
17
mengamati
tindakan
dari
subjek
dalam
rangka
memelihara
kebutuhan fisik dan mental seperti; makan - makanan bergizi, olahraga secara teratur,
istirahat, manajemen stress, dan aktivitas ibadah. Notoatmodjo (2010) menyatakan
bahwa perilaku kesehatan adalah semua aktivitas yang dilakukan oleh seseorang,
baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati, yang berhubungan dengan
upaya pemeliharaan termasuk pencegahan, perlindungan diri dari penyakit/masalah
kesehatan dan mencari penyembuhan, serta peningkatan kesehatan. Menurut
L.Green, hal-hal yang mempengaruhi PHBS di sekolah adalah pengetahuan, sikap,
kepercayaan dan tradisi (Notoatmodjo, 2007).
18
Suryadi
(2012),
melakukan
penelitian
tentang
faktor-faktor
yang
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
20
1. Predisposisi
a. Karakteristikresponden
1) Umur
2) JenisKelamin
3) Tingkatan Kelas
b. Pengetahuan
c. Sikap
2. Pendukung
a. SaranaPrasarana di sekolah
3. Penguat
a. Persepsiperan guru di
sekolah
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 DefinisiOperasional
DefinisiOper
No
Variabel
asional
Parameter
Kategori
Skala
21
1.
Karakteristik
Responden
a. Umur
b.Jenis
kelamin
2.
3.
Pengetahuan
Perilaku
Kuesioner
terbuka
Lama hidup
dalam tahun
dihitung sejak
lahir
Identitas seksual
yang dibawa
siswa sejak lahir
Proses tahu atau
pemahaman
siwa-siswi SD
Negeri 2
Sumampir
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat di sekolah
yang meliputi,
mencuci tangan
yang baik,
jajanan sehat,
jamban bersih,
olahraga teratur,
bahaya
merokok,
pengukuran
berat badan dan
tinggi badan,
membuang
sampah yang
baik, dan
pemberantasan
jentik nyamuk.
Tindakan siswasiswi SD N 2
Sumampir
tentang PHBS di
sekolah yang
meliputi,
mencuci tangan
yang baik,
konsumsi
jajanan sehat,
penggunaan
jamban yang
bersih dan sehat,
olahraga yang
teratur, perilaku
tidak merokok,
Diukur
dengan
kuesioner
yang terdiri
dari 20
pertanyaan.
Untuk
pertanyaaan
positif
jawaban
benar skor 1
jawaban
salah skor
0. Untuk
pertanyaan
negatif
jawaban
benar skor 0
dan
jawaban
salah skor
1.
Kuisioner ,
yang terdiri
dari 12.
Untuk
pertanyaan.
positif
jawaban iya
skor 2,
kadangkadang skor
1, tidak skor
0. Untuk
petanyaan
negatif
jawaban iya
skore 0,
Tergantung
dari
responden.
1. Laki-laki
2. Perempuan
Data
berdistribusi
tidak normal
maka
menggunakan
median yaitu
15,00.
Data
berdistribusi
nomal
mengunakan
meanyaitu
20,04.
Nominal
Ordinal
Ordinal.
22
Sikap
5.
Persepsi
peran guru
pengukuran
berat badan dan
tinggi badan
oleh dokter kecil
secara teratur,
membuang
sampah yang
baik serta,
pemberantasan
jentik nyamuk.
Persepsi siswasiswa SD N 2
Sumampir
mengenai PHBS
meliputi
mencuci tangan
yang baik,
konsumsi
jajanan sehat,
penggunaan
jamban yang
bersih dan sehat,
olahraga yang
teratur, perilaku
tidak merokok,
pengukuran
berat badan dan
tinggi badan
oleh dokter kecil
secara teratur,
membuang
sampah yang
baik dan
pemberantasan
jentik nyamuk.
kadangkadang
skore 1 dan
tidak skor 2.
Kuisioner ,
yang
terdiridari
15
pertanyaan.
Untukpertan
yaaanpositif
Sangat
setuju skor
3, setuju
skor 2, tidak
setuju 1,
dan sangat
tidak setuju
skor 0.
Untuk
petanyaan
negatif
sangat
setuju skor
0, setuju
skor 1, tidak
setuju skor
2, sangat
tidak setuju
skor 3.
Data
berdistribusi
normal maka
menggunakan
meanyaitu35,0
2.
Pemberian
makna atassuatu
informasi
terhadap
stimulus,
mengenai peran
guru terkait
dengan Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat di
tatanan sekolah
meliputi anjuran
Diukur
dengan
kuesioner
yang terdiri
dari 10
pertanyaan.
Untuk
pertanyaaan
positif
jawaban iya
skor 1
jawaban
Data
berdistribusi
tidak normal
maka
menggunakan
medianyaitu
10,00
Ordinal.
Ordinal
23
6.
Sarana
Prasarana
mencuci tangan,
melarang
membuang
sampah di
sembarang
tempat, melrang
adanya perilaku
merokok,
melarang
konsumsi jajan
sembarangan,
menganjurkan
untuk buang air
di jamban yang
sehat,
memberikan
pengetahuan
mengenai
bahaya nyamuk
dan cara
pemberantasann
ya secara
sederhana,
mengajak untuk
mengukur tinggi
dan berat badan
secara teratur.
Ketersediaannya
sarana prasarana
yang
mendukung
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat di sekolah
meliputi jamban
sehat, air bersih,
tempat sampah,
SPAL, ventilasi
ruangan,
kepadatan runag
kelas tersandar,
warung sehat,
UKS berserta
peralatannya,
taman sekolah
dengan
pepohonan
rindang, sabun,
tempat cuci
tangan, lapangan
tidak skor 0.
Untuk
pertanyaan
negative
jawaban iya
skor 0 dan
jawaban
tidak skor 1.
Lembar
observasi ,
yang terdiri
dari 16
kriteria.
Dilihat dari
ketersediaan
dan tidak
tersedia.
Nominal
24
olahraga, poster
PHBS, alat
kebersihan
kamar mandi
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam praktikum ini adalah
(descriptive research) dengan menggunakan pendekatan crossectional
dengan
variabel
bebas
(karakteristik
responden,
sampel
yang
digunakan
adalah
purposive
sampling.
E. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian praktikum adalah di
SD N 2 Sumampir,
Purwokerto Utara.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam praktikum ini adalah data
kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah SD N 2
Sumampir.
2. Sumber Data
Data primer diperoleh dari siswa-siswi SD N 2 Sumampir,
Purwokerto Utara sebagai responden. Data primer diperoleh
25
yang
akan
diperoleh
melalui
wawancara
dengan
wawancara
pada
praktikum
ini
adalah
wawancara
menggunakan
teknik
wawancara
tertutup,
26
1. Kuesioner
Kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengetahuan,
sikap, dan perilaku mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
tatanan sekolah.
2. Lembar observasi
Lembar observasi dalam praktikum ini digunakan untuk pengamatan tersedia
atau tidaknya sarana pra sarana pendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di SD Negeri 2 Sumampir.
3. Alat perekam gambar
Dokumentasi dilakukan dengan alat perekam gambar ketika melakukan
wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi dengan menggunakan
lembar observasi di SD Negeri 2 Sumampir.
I. Analisis Data
Teknik statistik dengan menggunakan SPSS 16.0 untuk analisis univariat, berfungsi
memberikan gambaran karakteristik populasi dan penyajian hasil deskriptif melalui
frekuensi dan distribusi dari variabel bebas dan variabel terikat.
J. Jadwal Penelitian
1. Tahap Persiapan (30 Mei - 3 Juni 2014)
Tahap persiapan dimulai dengan melakukan kegiatan meliputi:
a. Membuat kuesioner
b. Melakukan uji coba pedoman wawancara
2. Tahap Pengambilan Data (6 Juni 2014)
a. Menentukan jadwal pelaksanaan pengumpulan data dan menanyakan
kesediaan responden yang akan dilakukan wawancara mendalam serta
membuat janji temu.
b. Pelaksanaan pengumpulan data.
3. Tahap Input Data Software (11 Juni-16 Juni 2014)
a. Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari hasil kuesioner yang disebar dan wawancara
mendalam. Hasil wawancara mendalam ditulis dalam bentuk catatan
lapangan dan disalin dalam bentuk transkrip.
b. Reduksi data dengan pembuatan koding dan kategori Koding dimaksudkan
untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan
mendetail sehingga dapat memunculkan gambaran tentang topik yang sedang
dipelajari.
c. Penyajian data
27
Penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk teks,
naratif, tabel, gambar, atau bagan.
d. Pemilihan kesimpulan atau verifikasi
Sajian data dibahas dengan membandingkan hasil-hasil penelitian terdahulu.
4. Tahap Penyelesaian Laporan (17 Juni 2014)
Memperesentasikan hasil praktikum dan mengumpulkan laporan pada hari yang
sama.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian PHBS
Praktikum penelitian mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tatanan sekolah ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada
siswa siswi SD Negeri 2 Sumampir. SD Negeri 2 Sumampir merupakan salah
satu dari dua sekolah dasar negeri di Keluarahan Sumampir, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. SD negeri 2
Sumampir terletak di Jl.Riyanto Nomer 10, Sumampir, Purwokerto Utara.
28
a. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur, dapat dilihat dari tabel :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur
Umur
Jumlah
Presentase
10
11
23.4 %
11
30
63.8 %
12
6.4 %
13
4.3 %
14
2.1 %
47
100.0 %
Total
29
Jumlah
Presentase
laki-laki
26
55.3%
perempuan
21
44.7%
Total
47
100.0%
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin
Jumlah
Presentase
Baik
26
55.3%
kurang baik
21
44.7%
Total
47
100.0%
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat disimpulkan
Jumlah
47
Percent
100.0
30
mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun sebesar 100%
(47 siswa), serta tentang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sebesar
100% (47 siswa).
Tabel 4.3.3 Pertanyaan Pengetahuan 3 dan 4
Pengetahuan 3
Jumlah
Percent
Benar
47
100.0
Pengetahuan 4
Jumlah
Percent
Benar
47
100.0
31
Pengetahuan 7
Salah
Benar
Total
Jumlah
9
38
47
Percent
19.1
80.9
100.0
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak
47 siswa (100%) dapat disimpulkan bahwa mayorita ssiswa siswi di SDN
02 Sumampir memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS data ini
mendukung indikator menimbang berat badan dan pengukuran tinggi badan.
Tabel 4.3.9 Pertanyaan Pengetahuan 10
Pengetahuan 10 Jumlah
Percent
Benar
11
23.4
Salah
36
76.6
Total
47
100.0
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak
11 siswa (23,4%) menjawab benar, sedangkan sebanyak 36 siswa (76,6%)
menjawab salah dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa siswi di SDN 02
Sumampir memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang PHBS data ini
kurang mendukung indikator membuang sampah pada tempatnya.
Tabel 4.3.10 Pertanyaan Pengetahuan 2
32
Pengetahuan 11
Salah
Benar
Total
Jumlah
3
44
47
Percent
6.4
93.6
100.0
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak
44 siswa (93,6%) menjawab benar, sedangkan sebanyak 3 siswa (6,4%)
menjawab salah dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa siswi di SDN 02
Sumampir memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS data ini
mendukung indikator memberantas jentik nyamuk.
4. Sikap
Hasil analisis gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan
variabel sikap mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan sekolah pada
siswa-siswiw SD Negeri 2 Sumampir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap
Sikap
Jumlah
Presentase
Mendukung
20
42.6%
Kurang
mendukung
27
57.4%
Total
47
100.0%
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat disimpulkan
33
Sikap 2
ss
s
ts
sts
Total
Jumlah
2
9
31
5
47
Percent
4.3
19.1
66.0
10.6
100.0
Sikap
siswa-siswi
SDN
02
Sumampir
dengan
indicator
mengkonsumsi jajanan sehat sudah sangat bagus. Dari hasil kuesioner yang
dibagikan, sebanyak 24 siswa atau 51.1% menyatakan tidak setuju untuk
membeli jajanan sembarangan dan sebanyak 23 siswa atau 48.9%
menyatakan sangat tidak setuju untuk membeli jajanan sembarangan.
Tabel 4.4.4 Pertanyaan Sikap 4
Sikap 4 Jumlah Percent
sts
12
25.5
ts
10
21.3
s
9
19.1
ss
16
34.0
Total
47
100.0
34
Sikap 5
Ts
sts
Total
Jumlah
23
24
47
Percent
48.9
51.1
100.0
Jumlah
1
31
15
47
Percent
2.1
66.0
31.9
100.0
35
36
Perilaku
Jumlah
Presentase
Baik
19
40.4%
kurang baik
28
59.6%
Total
47
100.0%
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat disimpulkan
ya mencuci tangan di
ya mencuci tangan di
37
47
100.0
38
Tabel 4.5.7 Pertanyaan Perilaku 7
Perilaku 7
Jumlah
Percent
Tidak
5
10.6
kadang-kadang
31
66.0
Ya
11
23.4
Total
47
100.0
yaitu 1 siswa
39
6. Peran Guru
Hasil analisis gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan
variable persepsi siswa-siswi mengenai peran guru berkaitan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat tatanan sekolah pada siswa-siswi SD Negeri 2
Sumampir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Persepsi Peran Guru
Peran Guru
Jumlah
Presentase
Mendukung
26
55.3%
Kurang
mendukung
21
44.7%
Total
47
100.0%
Berdasarkan data yang didapat dari tabel diatas dapat disimpulkan
Sarana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ketersediaan
Tidak
Tersedia
tersedia
Skore
40
8.
Keberadaan UKS
Keberadaan peralatan P3K di ruang
9.
UKS
10
.
11.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
Keberadaan sabun
41
42
43
responden menunjukan bahwa sebagian besar yang berperilaku hibup bersih dan
sehat tinggi sebanyak 105 responden (66,5%) dan yang berperilaku hidup bersih
dan sehat rendah sebanyak 53 responden (33,5%).
5. Persepsi Guru
Persepsi guru di SDN 02 Sumampir terkait perilaku hidup bersih dan
sehat pada tatanan rumah tangga berdasarkan tabel menunjukkan bahwa 21 dari
47 siswa atau sebesar 44.7% mengangap bahwa peran guru kurang mendukung
terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Sedangkan 26
dari 27 siswa atau sebesar 55.3% menganggap bahwa peran guru mendukung
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
Berdasarkan penelitian Sendy Wowor (2013) di SDN GMIM Lemoh,
Minahasa, perilaku dikategorikan sangat baik 80%-100%, baik 60%-80%, cukup
41%-60%, kurang 21%-40%, dan sangatkurang 0%-20%. Hal ini diperkuat
dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Novia, 2011) menurut
hasil penelitian menunjukkan seperti dalam tabulasi silang
hubungan antara peran guru dengan tindakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
guru yang tinggi dan perilaku yang baik, serta peran guru
tingkat sedang dan perilaku yang baik yaitu masing-masing
sebanyak
19
responden
(21,11%).
Berdasarkan
hasil
diperlukannya syarat kesehatan pada sarana dan prasarana yang dapat dijadikan
acuan untuk meningkatkan status kesehatan lingkungan di Sekolah. Sarana dan
prasarana itu
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden yang berada di SDN 2 Sumampir berada pada range
range umur 11-14 tahun karena mereka sedang duduk di kelas 5 dan yang
menajdi responden mayoritas adalah berjenis kelamin laki-laki.
2. Pengetahuan para responden dapat disimpulkan bahwa siswa siswi di
SDN 02 Sumampir memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS yaitu
sebanyak 26 siswa (53.3%), sedangkan sebanyak 21 siswa (44.7%) masih
memiliki pengetahuan PHBS yang kurang baik
3. Sikap yang ada pada responden disimpulkan bahwa siswa siswi di SD
Negeri 2 Sumampir memiliki sikap yang kurang mendukung tentang PHBS,
yaitu sebanyak 27 siswa (57.4%). Sedangkan sebanyak 20 siswa (42.6%)
memiliki sikap yang sudah cukup mendukung terhadap PHBS pada tatanan
sekolah.
4. Perilaku yang ditunjukkan oleh responden disimpulkan bahwa siswa siswi
di SD Negeri 2 Sumampir memiliki perilaku yang kurang baik tentang
45
B. Saran
1. Masyarakat
sebaiknya
lebih
diperdayakan
untuk
mendukung
46
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Basuki. 2004. Modeling dan Simulasi. IPTAQ Mulia Media. Surabaya.
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Kesehatan :Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Ahmadi, A.dan Uhbiyati, N. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta
Aksara. Jakarta.
Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka. Jakarta
Andriadi, Wisnu. 2011. Faktir-faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Anak Remaja Kelas VII dan VIII di SMP 258 Kelurahan Cibubur
Jakarta Timur Tahun 2011. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
Jakarta
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka. Jakarta.
Badan POM RI.2008. Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Serta Upaya
Penaggulangannya.INFOPOM . Indonesia.
Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Creswell, John W. 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Penerjemah: Achmad Fawaid. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Danim, Sudarwan. 2003. Riset Keperawatan : Sejarah dan Metodologi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Depkes RI. 2002. Profil Kesehatan. Depkes RI. Jakarta.
47
48
49
Lampiran 1
KUESIONER PHBS di SDN 2 SUMAMPIR
PURWOKERTO KELOMPOK 3 (UNSOED)
Petunjuk pengisian : berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang adik pilih.
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama
:
Umur
:
Kelas
:
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
B. PENGETAHUAN
No
1
Pertanyaan
Menggunakan air mengalir dan sabun adalah
cara yang tepat untuk mencuci tangan.
Jawaban
BENAR
SALAH
50
8
Membeli jajanan dipinggir jalan diperbolehkan.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
51
18
19
20
C. SIKAP
N
o
1
Pertanyaaan
Menurut saya mencuci tangan sebelum
makan hanya dilakukan jika diingatkan
oleh guru.
Jawaban
SS
TS
STS
52
10
11
12
13
14
15
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
53
D. PERILAKU
Jawaban
No
Pertanyaan
menggunakannya?
Apakah adik melakukan olah raga,
minimal seminggu sekali?
YA
KADANGKADANG
TIDAK
54
10
11
12
A. PERSEPSI GURU
NO
1
Pertanyaan
Apakah guru memberikan pengarahan
sembarangan?
Apakah guru mengajar olahraga secara
teratur?
Apakah guru memberikan pengetahuan
oleh nyamuk?
Apakah guru mengajarkan tentang cara
11
Jawaban
YA
TIDAK
55
12
13
Lampiran 2
Lembar Observasi Sarana-Prasarana
No
Sarana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
Ketersediaan
Tidak
Tersedia
tersedia
Skore
56
Lampiran 3
Dokumentasi
Gambar 2. Ventilasi
57