Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan
baru, yaitu habitat darat dan udara , tipe pembelahannya adalah tipe meroblastik
diskoidal, yaitu pembelahannya terjadi pada sebagian telur dan bagian yang
membelah tersebut seperti discus atau cawan atau perisai (Wallace, 1991).
Telur ayam yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah telur
ayam yang berumur 1-3 hari, hal ini karena pada usia tersebut tahap pembentukan
awal embrio sudah mulai. Terlihatnya suatu bangunan tipis, berbentuk agak
membulat atau sedikit oval dan berwarna keputih-putihan dipermukaan plasma
telur yang disebut blastodikus atau embrioblast. Blastodikus ini sudah mulai
tampak, tapi ukurannya sangat kecil sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran
yang tinggi agar blastodikus tidak rusak ataupun masuk kedalam yolk pada saat
dipindahkan pada petridisk. Telur ayam yang berumur 1-3 hari juga akan terlihat
bahwa otak dan sumsum tulang belakang yang merupakan bagian paling
terkemuka dari semua organ, pada ketiga bagian otak tadi terjadi diferensiasidiferensiasi prosencephalon menjadi telenchephalon dan diensepalon. Ayam juga
mempunyai spinal cord.. Spinal cord ayam merupakan salah satu model yang baik
untuk mempelajari awal perkembangan syaraf pada vertebrata (Lu et al, 2009).
Apikasi Wholemount selain embrio ayam yaitu pada tumbuhan lumut
(Bryophyta). Hal ini karena lumut memilki struktur organ yang lengkap. Selain
itu, sel-selnya mudah diamati dibawah mikroskop, bentuk stomata yang khas dan
bila di inkubasi tidak rusak (Saunders, 1982).
Pada praktikum pengamatan embrio ini menggunakan embrio ayam karena
mudah diamati untuk setiap perkembangannya, mudah didapatkan, dan ekonomis.
B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah Mengamati perkembangan embrio ayam
dengan mengidentifikasi morfologi dan dan struktur embrio ayam umur 24-72 jam
inkubasi pada preparat Wholemount embrio ayam.
II.
B. Metode
1. Preparat Wholemount embrio ayam umur 24-72 jam yang telah disediakan
diamati.
2. Morfologi embrio ayam diamati dan diidentifikasi struktur yang telah
terbentuk. Struktur yang telah dibentuk digambar dan dicatat.
3. Gambar yang diberikan oleh asistem dijadikan acuan untuk membantu
identifikasi struktur pada masing-masing embrio.
III.
A. Hasil
1. Umur Inkubasi 24 jam
1
3
2
11
7
10
8
9
Gambar Mikroskopis
Keterangan :
1. Cranial neuro pore
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pro-amnion
Neural fold
Neural groove
Anterior Internal Portal (AIP)
Notochord
Somites
Primitive streak
9. Area pellucida
10. Area opaca
11. Margin of foregut
Gambar Skematis
Gambar Mikroskopis
Keterangan :
1. Cranial neuro pore
2. Head fold
3. Prosencephalon
4. Mesencephalon
5. Rhombencephalon
6. Optic vesicle
7. Foregut
8. Heart
9. Lateral mesoderm
10. Somites
11. Notochord
12. Primitive streak
13. Area pellucida
14. Area vasculosa
15. Anterior intestinal portal
Gambar Skematis
Gambar Mikroskopis
Keterangan :
1. Amnion
2. Prosencephalon
3. Mesencephalon
4. Metencephalon
5. Optic cup + lens
6. Otic vesicle
7. Branchial archus
8. Heart
9. Lateral fold
10. Lateral mesoderm
11. Vena / arteri vetillen
12. Somites
13. Notochord
14. Posterior intestinal portal
15. Tail fold
Gambar Skematis
Gambar Mikroskopis
Keterangan :
1. Telencephalon
2. Diencephalon
3. Mesencephalon
4. Metencephalon
5. Myelencephalon
6. PIP
7. Leg bud
8. Tail bud
9. Pharyngeal cleft
10. Optic cup + lens
11. Heart
Gambar Skematis
B. Pembahasan
Menurut Syahrum (1994), inkubasi selama 24 jam dapat dibedakan antara
daerah intra embrional dengan daerah ekstraembrional. Epiblast bagian tengah
yang lebih terang disebut area pelusida, bagian tepi yang lebih gelap disebut
daerah opaca. Daerah intra embrional yakni terdiri dari daerah pellusida dan
daerah opaka. Daerah kepala akan mengalami perkembangan yang cepat, namun
karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan
kepala (head fold), mula-mula ke ventral. Setelah ke ventral daerah agak terangkat
melipat ke posterior. Organ yang dapat terlihat dalam stadium 24 jam inkubasi
adalah: area embrional, area pellusida, area opaka vaskulosa, area ovaka vitelin,
lipatan neural (neural fold), usus depan, somit dan daerah primitive, proamnion,
notokor dan keping darah.
Fase sebelas somit terbentuk setelah masa pengeraman 33 jam. Pada embrio
ayam 11 pasang somit, jantung sudah membelok kekanan dan sudah terbentuk
aorta dan vena vitelina 1 pasang. Bagian ujung terdapat vesikulla yaitu perubahan
di daerah mesencephalon. Sistem saraf mulai berdiferensiasi dan lateral
prosencepalon menunjukkan penebalan yang disebut vesiculla opticus. Bagian
posterior bumbum neciral masih berupa penebalan keping yang disebut sinus
noboidalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior. Pada pengeraman setelah
30 jam beberapa bagian tubuh yang sudah mulai terbentuk antara lain
yaitu Jantung di daerah ventral anterior intestinal. Pembentukanya dimulai dari
perapatan median sepanjang kapiler sub intestinal di ventral foregut diikuti
selandus mesoderm spinalis mesoderm yang membentuk lapisan epicardium
direntang mesoderm yang membentuk lipatan ke dalam. Tiga lapisan utama
(ektoderm, endoderm dan mesoderm) yang sudah terlihat perbedaannya.
Sepasang aorta dan vena vitelina Somit-Somit berikutnya akan terbentuk pada
bagian posterior dari yang pertama dalam setiap jam. Lipatan kepala yang diikuti
oleh pembentukan usus depan. Bagian bumbung neural masih berupa keping yang
terdiri atas neural groove dan neural fold. Sistem syarafnya mulai berdiferensiasi.
Terlihat penebalan yaitu vesicular optic yang berbeda pada lateral prosensefalon.
Bumbung neural masih berupa keping yang disebut sinus fobbidalis. Porta usus
depan sudah lebih ke posterior. Pada daerah ini coelom disebut sebagai daerah
VI.
DAFTAR REFERENSI
Balinsky, B. I. 1970. An Introduction to Embryology. WB Saunder Company,
London.