Anda di halaman 1dari 17

Dampak pemanasan global :

- Pertanian
Sementara CO2 sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, semua pertanian juga tergantung
pada pasokan air yang stabil, dan perubahan iklim cenderung merusak persediaan melalui
banjir dan kekeringan. Sudah dikemukakan bahwa lintang yang lebih tinggi - Siberia,
misalnya - bisa menjadi produktif karena pemanasan global, tapi tanah di Kutub Utara dan
wilayah yang berbatasan sangat miskin, dan jumlah sinar matahari yang mencapai tanah di
musim panas tidak akan berubah karena diatur oleh kemiringan bumi. Pertanian juga dapat
terganggu oleh kebakaran hutan dan perubahan periodisitas musiman, seperti yang sudah
terjadi, dan perubahan padang rumput dan persediaan air dapat mempengaruhi
penggembalaan dan kesejahteraan ternak dalam negeri. Peningkatan pemanasan juga
mungkin memiliki efek lebih besar pada negara-negara yang iklimnya sudah mendekati atau
pada batas suhu lebih yang menghasilkan pengurangan atau kegagalan panen - di daerah
tropis atau sub-Sahara, misalnya.

- Kesehatan
Musim dingin yang lebih hangat akan berarti kematian lebih sedikit, khususnya di kalangan
kelompok-kelompok rentan seperti manula. Namun, kelompok yang sama juga rentan
terhadap panas tambahan, dan kematian akibat gelombang panas diperkirakan sekitar lima
kali lebih besar dari pencegahan terhadap kematian di musim dingin. Hal ini secara luas
diyakini bahwa iklim yang lebih hangat akan mendorong migrasi penyebaran penyakit akibat
serangga seperti nyamuk dan malaria dimana sudah muncul di tempat-tempat yang belum
pernah terlihat sebelumnya.

- Pencairan Kutub
pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah
kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir
mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya
tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Mencairnya es saat ini
berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh
para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya
memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai
2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka
berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Para
ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan
dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta
model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA
membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan: HAMPIR SEMUA ES DI
KUTUB UTARA AKAN LENYAP ANTARA TAHUN 2008 - 2012!

Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya


kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414
kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.
Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu
mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat
daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana
sejak 1.500 tahun lalu. Ini akibat pemanasan global, ujar ketua peneliti NSIDC
Ted Scambos. Menurutnya, lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu
sangat jarang runtuh. Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es
yang tersisa tinggal 12.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan
es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. Sedikit lagi, bongkahan es
terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam
beberapa

tahun

mendatang,ujarScambos.

Beberapa kejadian akhir-akhir ini merupakan titik yang memicu dalam


perubahan sistem, ujar Sarah Das, peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole.
Perubahan di Antartika sangat kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian
dunia.
Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan
dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin
daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada
lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus
49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada
Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung
hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.

Sementara pembukaan sepanjang tahun bebas es Arktik antara


lautan Atlantik dan Pasifik akan memberi beberapa manfaat
komersial, ini jauh sebanding dengan negatifnya. Efek merugikan
termasuk hilangnya habitat beruang kutub dan meningkatnya
pergerakan es yang berbahaya untuk pengiriman. Hilangnya
es albedo (pantulan panas), menyebabkan laut menyerap lebih
banyak panas, juga merupakan umpan balik yang positif; perairan
hangat meningkatkan gletser Greenland dan mencairnya tudung
es, serta meningkatkan suhu tundra Arktik, yang kemudian
melepaskan metana, gas rumah kaca yang sangat kuat (metana
juga dilepaskan dari dasar laut, di mana ia terperangkap dalam es
kristal disebut clathrates). Mencairnya lapisan es Antartika
diperkirakan akan lebih menambah kenaikan permukaan air laut
dimana tidak ada manfaat yang diperoleh.
-

Pengasaman Laut

Sebuah masalah yang cukup memprihatinkan, tampaknya tidak


ada manfaat atas berubahnya pH lautan. Proses ini disebabkan
oleh bertambahnya CO2 yang diserap di dalam air, dan mungkin
memiliki efek destabilisasi parah bagi rantai makanan di seluruh
samudra.
-

Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia


Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada
jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan
sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair
hingga

titik

yang

mengkhawatirkan!

NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletsergletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter
kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya
es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga
meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang
terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab
untuk hal ini.

Efek dari mencairnya gletser sangat


merugikan, dampak prinsip adalah bahwa
jutaan orang (seperenam dari populasi dunia)
bergantung pada persdiaan air segar tiap tahun
dari mencairnya mata air alami dan
pertumbuhan kembali siklus dan pasokan air
tersebut - air minum, pertanian - kemungkinan
gagal.
-

Kenaikan Permukaan Air Laut

Mencairnya es di kutub utara dan


kutub

selatan

langsung

pada

berdampak
naiknya

level

permukaan air laut (grafik di


samping

menunjukkan

hasil

pengukuran level permukaan air


laut

selama

beberapa

tahun

terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level


permukaan

laut

akan

naik

sampai

dengan

meter!

Cukup

untuk

menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh


dunia.

Peningkatan Level Permukaan Laut yang diukur oleh satelit TOPEX/Poseidon


dan Jason-1 (Sumber: NASA)

Banyak bagian dunia merupakan dataran rendah yang akan sangat terpengaruh oleh kenaikan
laut sederhana. Sawah dibanjiri dengan air garam, yang merusak tanaman. Air laut
mencemari sungai karena bercampur dengan air tawar yang menuju hulu, dan akuifer
menjadi tercemar. Mengingat bahwa IPCC tidak memasukkan pencairan air dari Greenland
dan tudung es Antartika karena ketidakpastian pada waktu itu, perkiraan kenaikan permukaan
laut dikhawatirkan akan jauh meremehkan skala masalah. Tidak ada manfaat yang diusulkan
untuk kenaikan permukaan laut

Lingkungan

Efek positif dari perubahan iklim dapat mencakup hutan hujan hijau dan peningkatan
pertumbuhan tanaman di Amazon, peningkatan vegetasi di lintang utara dan kemungkinan
peningkatan biomassa plankton di beberapa bagian laut. Tanggapan negatif mungkin
termasuk pertumbuhan lebih lanjut dari zona laut yang miskin oksigen, kontaminasi atau
kejenuhan air tawar, peningkatan peristiwa kebakaran alami, meluasnya vegetasi yang mati
karena kekeringan, peningkatan risiko kepunahan karang, penurunan photoplankton global,
perubahan pola migrasi burung dan hewan, perubahan periodisitas musiman, gangguan rantai
makanan dan hilangnya spesies.
-

Ekonomis

Dampak ekonomi dari perubahan iklim dapat menjadi bencana besar, sementara hanya ada
sangat sedikit manfaatnya. Laporan Stern menegaskan pola keseluruhan kesulitan ekonomi,
dan sementara nomor tertentu dapat diperebutkan, biaya karena perubahan iklim jauh lebih
besar daripada biaya pencegahannya. Skenario tertentu diproyeksikan dalam laporan
IPCC AR4 akan menyaksikan migrasi besar-besaran pada negara-negara dataran rendah yang
tergenang banjir. Gangguan perdagangan global, transportasi, pasokan energi dan pasar
tenaga kerja, perbankan dan keuangan, investasi dan asuransi, semua akan mendatangkan
malapetaka pada stabilitas kedua negara maju dan berkembang. Pasar akan bertahan pada
peningkatan volatilitas dan institusi investor seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi
akan mengalami kesulitan yang cukup besar.Negara berkembang, beberapa di antaranya
sudah terlibat dalam konflik militer, dapat ditarik ke dalam perselisihan lebih besar dan lebih
berlarut-larut pada masalah air, pasokan energi atau makanan, yang semuanya dapat
mengganggu pertumbuhan ekonomi pada saat negara-negara berkembang dilanda
manifestasi yang lebih mengerikan karena perubahan iklim. Hal ini diterima secara luas
bahwa efek merugikan dari perubahan iklim akan dikunjungi terutama pada negara-negara
yang paling siap untuk beradaptasi, sosial maupun ekonomi.
Perubahan iklim yang semakin ekstrim
NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya
perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat
diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di
tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan
kecenderungan semakin lama semakin kuat. Tanpa diperkuat oleh pernyataan
NASA di atas pun Anda sudah dapat melihat efeknya pada lingkungan di sekitar
kita. Anda tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar Anda belakangan ini.
Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan
ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam
yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Anda juga
dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayahwilayah terntentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering

dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik


via laut maupun udara.
Bila fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi Anda, Anda dapat juga
mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam. Badai topan di
Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan rekor kecepatan angin, skala, dan
kekuatan badai dari tahun ke tahun, curah hujan dan badai salju di China juga terus
memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun. Anda dapat mencermati informasiinformasi ini melalui media massa maupun internet. Tidak ada satu benua pun di
dunia ini yang luput dari perubahan iklim yang ekstrim ini.
Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering
terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk
suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat.
Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi
mencapai 48o Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu
kota Surabaya yang terkenal panas hanya berkisar di antara 30o-37o Celcius).
Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47o
Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas
40o Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53o
Celcius! Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di
beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan
tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan
ratusan ikan air tawar, merusak hasil
pertanian, memicu kebakaran hutan
yang hebat, serta membunuh hewanhewan ternak.
Pada tahun 2003, daerah Eropa
Selatan

juga

pernah

mendapat

serangan gelombang panas hebat


yang mengakibatkan tidak kurang
dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802

jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak
siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas
sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal,
Spanyol, dan negara- negara Eropa
lainnya. Gelombang panas ini juga
menyebabkan

kekeringan

parah

dan

kegagalan panen merata di daerah Eropa.


Mungkin

kita

tidak

gelombang-gelombang

mengalami
panas

maha

dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa


dan Amerika Serikat, tetapi melalui
pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga
merasakan betapa panasnya suhu di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa
sering Anda mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti:
Panas banget ya hari ini! Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan berAC dari pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya
suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun
orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang yang
sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari
bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan
lebih jelas betapa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.

2. GEJALA PEMANASAN GLOBAL


Pemanasan global atau global warming telah mencapai titik yangsangat
mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara tepatuntuk mencegah dan mengurangi
pemanasan global ini. Sepertiyang telah dikemukakan bahwa penyebab pemanasan
globaladalah gas rumah kaca yang muncul secara alami maupun akibatulah manusia.
Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa pemanasan globalsebatas khayalan para
pencinta lingkungan.Adapula yangmengatakan bahwa pemanasan global sudah menjadi
takdir yangtidak dapat dihindari. Di kalangan ilmuwan pun, masalahpemanasan global masih
menjadi pro dan kontra.
Satu hal yang pasti adalah pemanasan global sudah bisa kitarasakan melalui beberapa
kejadian berikut ini.Tentu sajakejadian-kejadian ini bukan sebatas imajinasi maupun
khayalankarena semua penghuni bumi pasti telah merasakannya.
1. Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan
ketinggian.Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.Selama ratusan tahun, bobot lapisan
es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.Saat lapisan es meleleh, bobot ini
terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
2.Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar
ludes.Kebakaran hutan meluluhlantakkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama
juga.Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas
dan salju yang meleleh lebih cepat.Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh
lebih awal juga.Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
3.Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak
lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan
pasang laut menyebabkan itu semua.
4. Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang
angkasa.Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida

yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung
memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.Makin banyak karbondioksida
diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih
cepat.
5. Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang
bisa bertahan hidup.Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi
sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan,
sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua
makhluk hidup termasuk manusia.
6. Pelelehan besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua
lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak
menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api,
jalan raya, dan rumah-rumah, imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti
pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
http://1.bp.blogspot.com/_WO5-PpDgBPc/SukgvapF9I/AAAAAAAAAA0/9qWhrMtfxQ0/s320/Global_Warming_polar_bear.jpg

7. Keganjilan di daerah kutub


Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa
pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.Riset di sekitar sumber air yang hilang
tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
8. Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran
yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota
Kutub Utara. Tanaman yang dulunya terperangkap dalam es kini tidak lagi, dan mulai
tumbuh.Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah
tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
9. Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat
pemanasan global.
10. Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya level
CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.

3. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL


Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas
rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia,
kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon
dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan
penggundulan hutan serta pembakaran hutan.

Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan
disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan
ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus
dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah
gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari.
Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi
atap sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif
dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan
global.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan
emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis,
sehingga mempengaruhi kesuburan tanah
http://jurnalistyazania.files.wordpress.com/2012/01/pemanasan-global-jpg1.jpg

Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar
70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan
bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah
terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk
pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini
dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju
maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi
yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.

4. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL


Jika tidak segera diatasi, maka kenaikan temperatur karena pemanasan global hingga
tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang
mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 100
cm (4 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan
pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau di Indonesia, sekitar 4000 pulau akan tenggelam.
Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi,
tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan
menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan
bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan
musnah.
Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama
terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang.
Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang
luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983.
Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan produksi
gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.
Pada tahun 2006, akibat pemanasan global terlihat dengan terlambatnnya musim
penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober 2006. Namun hingga Desember 2006

hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan,
namun intensitasnya tinggi. Akibatnya banjir melanda Jakarta dan sekitarnya.
Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk
(dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi
akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah
menyebabkan jenis penyakit baru.
Dampak-dampak
lainnya
:
>Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati.
>Meningkatnya
>

frekuensi

Mencairnya

dan

intensitas

es

hujan

dan

badai,

angin

glasier

topan,

dan

di

banjir
kutub

>Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang
berkepanjangan
>Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100
diperkirakan
permukaan
air
laut
naik
hingga
15
95
cm.
>Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan
kerusakan
terumbu
karang
di
seluruh
dunia
>Meningkatnya

frekuensi

kebakaran

hutan

>Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena


bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
http://farrasoct.wordpress.com/2009/10/20/5-dampak-negatif-pemanasan-global/

>Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

5. UPAYA PENANGANAN PEMANASAN GLOBAL


Hemat Pemakaian Listrik :
Matikan
peralatan
listrik
jika
sedang
tidak
digunakan.
Hanya
menggunakan
peralatan
listrik
ketika
kita
membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan
dengan
tangan,
seperti
membuka
kaleng,
botol
dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel
sinar
matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis
lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika
akan pergi tidur.

Matikan
pemanas
air
sebelum
Anda
berangkat
untuk
pergi
berlibur.
Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros
listrik.
Hemat Pemakaian Air :
Jangan
mencuci
piring
dengan
air
yang
mengalir
terus
menerus.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang
dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower
dengan air mengalir atau berendam pada bath-tub. Demikian pula untuk mencuci mobil,
cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
Gunakan
air
dingin
pada
mesin
cuci
daripada
air
panas.
Flush
toilet
seperlunya
(jangan
terlalu
sering).
Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga
pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
Cuci
pakaian
dengan
air
dingin,
bukannya
air
panas.
Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air
bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :
Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
Gunakan
sinar
matahari
untuk
mengeringkan
pakaian
Anda.
Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu
listrik.
Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan
ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik
seperti AC.
Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat
listrik.
Jangan lupa setel timer pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika
sirkulasi angin belum maksimal.
Jika ingin, membangun rumah tinggal jangan lupa memanfaatkan sirkulasi udara angin dan
cahaya alamiah dari matahari secara optimal. Pada Negara yang sudah sangat peduli Bumi,
seperti Swedia, Denmark dan juga Jepang, pemakaian listrik sudah mulai memanfaatkan
tenaga kincir angin dan panel surya, mudah-mudahan di Indonesia bisa segera diterapkan
juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh peloksok
daerah terutama daerah terpencil. Sumber energi alam lain yang bisa dimanfaatkan adalah
tenaga air (mikrohidro) dan panas bumi (geothermal). Kesemuanya ini merupakan sumber

energi
alam
yang
ramah
Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.

lingkungan.

REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :


Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari
plastic
dan
Styrofoam.
Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau
catatan keperluan sehari-hari.
Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan
kertas
pembersih
sekali
pakai
lainnya.
Gunakan reusable piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai.
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya
aluminium
foil
dan
bahan
plastik
lainnya.
Reuse
kemasan
dari
bahan
karton
untuk
pengiriman
barang.
Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan mengepak barang.
Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan kantong plastik.
Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke
binatu.
Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat semprot
yang mengeluarkan emisi berbahaya.
REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon
di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.
Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan
daripada sering membeli baru.
Hanya
membeli perangkat
mebel.
yang
benar-benar
digunakan.
Beli dan gunakan baterai rechargeable untuk perangkat yang sering digunakan.
Prioritaskan
membeli produk
yang
berlabel
ramah
lingkungan.
Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari transportasi.
Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin
kesegarannya.
Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
Hindari produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup.
Dengan kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah dan
hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak kemasan. Contoh
pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran sachet kecil.
Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena
tidak
dapat
didaur
ulang.

Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu dan
sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
Hindari fast food karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia,
selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
Minimalkan
penggunaan
pestisida.
Hindari penggunaan racun tikus dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir
tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin misalnya.
Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu
lapisan
Ozon
Bumi.
Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
Jangan
membeli
produk
yang
dibuat
dari
hewan
langka.
Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.
RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Gunakan
tas
daur
ulang
untuk
menyelamatkan
lingkungan.
Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan
anorganik lainnya.
Bagi Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi
produk kerajinan tangan yang indah.
Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika
memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan
untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang
memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut
terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena bahan plastik
yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai
waktu 200 tahun ! Oleh karenanya, jangan buang sampah an organik secara sembarangan,
karena bisa mencemari lingkungan.
Barang plastik bekas seperti: ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya
bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang lain
atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak
digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan
memanfaatkannya lagi.
Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan
dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Kompos daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur
ulang sampah.
Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) Dan yang lainnya:

Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green). Pohon-pohon yang kita tanam di
halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir
CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai
menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias,
bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian
besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk
mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.
Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita
buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
Informasikan Bahaya Pemanasan Global, Dan yang lainnya:
Beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan
Global.
Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan.
Luangkan waktu Anda untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk
membantu
menyayangi
Bumi.
Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat didaur ulang
pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek konservasi alam
lingkungan.
Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :
Cari lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor tempat bekerja atau tempat anakanak sekolah.
Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti
busway dan kereta api.
Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian misalnya dengan teman atau saudara
yang kebetulan searah atau setujuan.
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/12/13544620051084195157.jpg

Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :


Gunakan mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.
Gunakan energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol (nama
dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).
Matikan mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang
batas
kecepatan
yang
dianjurkan.
Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
Periksakan mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
Periksa
tekanan
angin
pada
ban
mobil
secara
teratur
berkala.
Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran atau
kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil anda.
Rawat mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan mengganti oli mesin secara
berkala,
agar
kondisi
mesin
tetap
prima
saat
akan
digunakan.
Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.

Jaga kondisi roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan spooring &
balancing sehingga mobil nyaman dikendarai.
Jika harus mengemudi mobil untuk jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat misalnya
pada rest area di jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun kondisi mesin.
Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan menghasilkan emisi
buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak menyumbang CO2 ke udara.
Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang menggunakan
teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Upaya Lain yang Dapat Kita Lakukan Antaralain:
1. Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak
seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna
makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi
daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh
transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, Livestocks Long Shadow,
2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih
kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United
Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan Kick The Habit, 2008,
menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700
kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak
mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk
mengurangi makan daging.
http://infopemanasanglobal.files.wordpress.com/2009/12/tabel-emisi-gas-rumah-kaca-peternakan.jpg

2. Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh
masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment
Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas
rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila
mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan
dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar
Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan
seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila
Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per
tahunnya.
3. Bepergian Yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi
bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang
menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam
mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda
bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat
menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
4. Kurangi Belanja

Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil
sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas.
Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses
produksi barang menyumbang CO2.
5. Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional.
The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26%
CO2 yang disumbang oleh pertanian.
6. Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat
menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu
pijar biasa.
7. Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena
itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
8. Jemur Pakaian Di Bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur
pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak
menyebabkan polusi udara.
9. Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui
metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos
dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda
bisa membantu mengurangi masalah ini!
10. Pisahkan Sampah Kertas, Plastik dan Kaleng
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk
memproduksi kaleng aluminium yang baru menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium!
Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang
didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
http://www.sarjanaku.com/2011/09/pemanasan-global-dampak-bagi-kehidupan.html

Anda mungkin juga menyukai