Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SERAYU LARANGAN
Alamat : Jl. Raya Serayu Larangan Km 5 Mrebet ,Purbalingga
Email : puskesserayu@gmail.com
PEDOMAN
KEGIATAN PELAYANAN GIGI DAN MULUT
DI PUSKESMAS SERAYU LARANGAN
KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh negara.Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 93 dan 94,dinyatakan bahwa pelayanan gigi dan mulut
dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam
bentuk
peningkatan
kesehatan
gigi,pencegahan
penyakit
kesehatan
gigi
perorangan,pelayanan
kesehatan
gigi
pembangunan
yang
kesehatan
kecamatan.Pelayanan
bertanggungjawab
di
satu
kesehatan
tidak
atau
hanya
menyelenggarakan
sebagian
mencakup
wilayah
pelayanan
B.Tujuan
Tujuan Pedoman layanan klinis poli gigi ini adalah untuk menjadi acuan
bagi pelaksanaan pelayanan poli gigi di Puskesmas Serayu Larangan .
C.RuangLingkup
Lingkup pedoman pelayanan BP gigi diperuntukan khusus untuk kegiatan di
poli gigi Puskesmas Serayu Larangan .
D.Batasan Operasional
1.BP Gigi dan Mulut
Balai Pengobatan Gigi dan mulut adalah tempat/unit pelayanan yang
bertugas penanganan dan perawatan kesehatan gigi serta seleksi terhadap
pasien. Balai pengobatan gigi merupakan salah satu dari jenis layanan yang
ada di Puskesmas Serayu Larangan yang memberikan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dasar, seperti pemeriksaan gigi dan mulut, konsultasi gigi dan
mulut, premedikasi, pencabutan gigi anak-anak, pencabutan gigi dewasa,
penambalan dengan glass ionomer, pembersihan karang gigi, terapi
periodontal
tindakan rujukan.
Selain itu juga memberikan penyuluhan kepada pasien mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga
kesehatan
pribadi,
serta
meningkatkan
pengetahuan
dan
kesadaran
ruang
yang
baik
sesuai
alur
pelayanan
dan
memperoleh
sinar
menunjukkan
dipersyaratkan
dan
harus
kemampuan
memenuhi
atau
memenuhi
spesifikasi
yang
kriteria
yang
sesuai
untuk
E.Landasan Hukum
1. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang
kuat untuk pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor:296/Menkes/SK/III/2008 tentang
Pengobatan Dasar puskesmas
5. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Untuk menjalankan pelayanan poli gigi dan mulut didukung oleh tenaga
profesional dan tenaga perawat gigi
pelayanan
Memanggil pasien
Memastikan data pasien yang masuk ke poli gigi dan mulut sesuai
Memastikan kuitansi pembayaran pasien benar
Melakukan tindakan sesuai kompetensinya sesuai SPO yang ada
Meregister pasien yang masuk ke poli gigi dan mulut
Menginput data ke simpus/P-care
Memberikan
data
laporan
bulanan
secara
berkala(bulanan,triwulan,tahunan)
B. Distribusi Ketenagaan
N
Jabatan PNS
o
1
2
Dokter Gigi
Perawat Gigi
D3
S1
S2/spesiali
s
1
1
C. Jadwal pelayanan
Senin Sabtu : 07.30 14.00
Dokter gigi
: Selasa , Kamis, jumat 07.30 14.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Poli Gigi Puskesmas Serayu Larangan
Keterangan :
= meja dokter
= kursi pasien
= dental unit
= almari alat
=sterilisator
= pintu masuk
=kompresor
= wastafel
= Lemari dokumen
= Meja perawat
= Meja keramik
B. Standart fasilitas
Poli Gigi Puskesmas Bandar I memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :
1 dental unit
unit meja administrasi untuk meletakkan rekam medis yang masuk ke
poli gigi,melayani konsultasi pasien,mengisi rekam medis dan
administrasi lainnya
1 unit meja dokter
1 unit kursi duduk untuk pasien
1 unit kursi beroda duduk drg
1 unit kursi untuk perawat gigi
1 buah jam dinding
1 unit kaca tempel dinding
1 buah tempat sampah medis
1 buah tempat sampah non medis
2 lampu bolam
1 unit wastafel
1 unit pengharum ruangan
1 unit sterilisator
1 unit almari dokumen
1 unit almari kaca untuk meletakkan peralatan/instrument
1 unit komputer
1 buah dental unit
1 unit scaler ultrasonic
1 unit kipas angin
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A.Persiapan Pelayanan
B.Saat Pelayanan
spesialis atau tidak tersedia alat dan bahan di poli gigi dan mulut
Apabila sudah dilakukan pemeriksaan, konsultasi maupun tindakan,
dibuatkan tanda pembayaran untuk paien yang tidak memiliki jaminan
kesehatan.
Apabila pasien mempunyai kartu jaminan, diperhatikan menggunakan
kartu
jaminan
apa(BPJS/Jamkesda),
kemudian
data
pasien,
C.Sesudah pelayanan
BAB V
LOGISTIK
Keperluan logistik di poli gigi dan mulut meliputi bahan medis habis pakai yang
ada di instalasi farmasi Puskesmas Serayu Larangan
I) Alur permintaan bahan medis dan non medis
Penanggung
jawab poli Gilut
mengajukan
permintaan
Pengadaan
barang
Bag. pengadaan
logistik farmasi
Poli gilut
2).Perencanaan
Pengadaan bahan medis poli gigi dan mulut harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut
a. Tingkat persediaan di gudang obat Puskesmas maupun POAK,ada dan
tidaknya stok bahan medis maupun non medis
b. Perkiraan jumlah kebutuhan
Menghitung pemakaian bahan medis non medis setiap bulannya,untuk
memperkirakan kebutuhan dalam satu tahun,melalui kartu stok yang ada
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang
Terhitung 30 hari setelah ada perintah kerja dari petugas pengadaan
barang
3).Permintaan
Untuk permintaan bahan medis non medis dilakukan melalui LPLPO
Untuk bahan medis non medis yang buffer stoknya sudah mulai berkurang,
segera mengajukan ke petugas pengadaan, dengan menuliskan pada buku
permintaan barang
4).Penyimpanan
Stok bahan medis non medis kebutuhan poli gigi dan mulut penyimpanan
ada di gudang obat.
Untuk stok harian bahan medis non medis disimpan di poli gigi .
5)Penggunaan
Disesuaikan dengan kebutuhan
10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety)di Unit Pelayanan gigi adalah suatu
sistem dimana membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
11
atas
pasien
latar
sudah
menjadi
belakang
itulah
tuntutan
maka
masyarakat
pelaksanaan
dan
program
masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Unit Pelayanan Gigi
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
Sebagai acuan yang jelas bagi petugas di Unit Pelayanan Gigi didalam
mengambil keputusan terhadap keselamatan pasien.
Sebagai acuan bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi untuk dapat
meningkatkan keselamatan pasien.
C. MANFAAT :
1. Dapat meningkatkan mutu pelayananan yang bekualitas dan citra yang
baik bagi Unit Pelayanan Gigi
2. Agar seluruh personil Unit Pelayanan Gigi memahami tentang tanggung
jawab dan rasa nilai kemanusian terhadap keselamatan pasien.
12
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A.Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) poli gigi dan mulut merupakan
bagian dari pengelolaan poli gigi dan mulut secara keseluruhan. Tenaga
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk
selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran gigi di
Indonesia,yaitu melaksanakan Kesehatan Keselamatan (K3).
13
menyesuaikan
diri
baik
fisik
maupun
mental
terhadap
pelatihan
atau
promosi/penyuluhan
14
3. Pananganan adminisratif
Disetiap penyimpanan, penggunaan dan pengelolaan B3 harus diberi tanda
sesuai dengan potensi bahaya yang ada dan lokasi tersebut tersedia SPO
untuk menangani B3 antara lain:
a. Cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi
b. Cara penangggulangan bila terjai kedaruratan
c. Cara penanganan B3
15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Agar upaya peningkatan mutu di poli gigi dan mulut Puskesmas Bandar
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan
bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.
A.Mutu Pelayanan
1) Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan(komitmen) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2) Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen/pasien
b. Pembayar/asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3) Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
16
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek sosial budaya
4) Mutu terkait dengan input,proses dan output
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3
variabel,yaitu:
a. Input adalah segala daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan,seperti: tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan,
teknologi,
organisasi
dll.
Pelayanan
kesehatan
yang
bermutu
peningkatan
mutu
pelayanan
dilakukan
melalui
upaya
17
sebelum
BAB IX
PENUTUP
Pedoman
Ppelayanan
gigi
dan
mulut
yang
sudah
disusun
bersama,sebaiknya menjadi dasar setiap SDM di poli gigi dan mulut khususnya,
dan SDM Puskesmas Serayu Larangan dalam menjalankan organisasi demi
tercapainya kinerja yang optimal. Pedoman ini bertujuan pada akhirnya untuk
kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Seiring perjalanan
waktu,sesuai perkembangan dan tuntutan Pedoman pelayanan organisasi ini
akan direvisi apabila diperlukan.
18