Anda di halaman 1dari 9

1.

Dalam metode evaluasi kualitas dan biaya negosiasi biaya dilakukan


agar mendapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang
memenuhi HPS tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis
terhadap :
a. Total penawaran yang melebihi pagu anggaran.
b. Total penawaran yang tidak melebihi pagu anggaran.
c. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran.
d. Total penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi pagu
anggaran.
2. Siapa yang berwenang melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan
pengadan barang/ jasa pemerintah:
a. Pokja ULP.
b. PPHP.
c. Pejabat pengadaan.
d. PPK.
3. Pekerjaan pembangunan kompleks perkantoran baru yang bukan
satu kesatuan konstruksi senilai Rp. 18, 5 miliar dapat dipaketkan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Dijadikan satu paket pengadaan agar lebih mudah dalam
pelaksanaannya.
b. Dipecah menjadi beberapa paket antara lantai pertama dengan
lantai kedua.
c. Dipecah menjadi paket untuk usaha kecil semua.
d. Dipecah menjadi beberapa paket seperti gedung utama, pagar,
gerbang, jalan masuk, dan area parkir.
4. Apabila dalam evaluasi pemilihan penyedia ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan / atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta dengan tujuan
untuk memenangkan adalah satu peserta, yang harus dilakukan
terhadap proses evaluasi ialah :
a. Tidak dilanjutkan dan dinyatakan gagal.
b. Tetap dilanjutkan dengan mengundang peserta baru.
c. Dihentikan sementara, dan tetap dilanjutkan karena anggaran
tetap harus berjalan.
d. Apabila semua peserta terlibat, lelang / seleksi dinyatakan gagal.
5. Yang merupakan ketentuan kontrak harga satuan ialah :
a. Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/
jasa
b. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga.
c. Volume atau kuantitas oekerjaannya masih bersifat perkiraan
pada saat kontrak ditandatangani.
d. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk / keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.

6. Tim swakelola dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh


instansi penanggung jawab anggaran dapat terdiri dari :
a. Tim Perencana, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas yang diangkat
oleh PA/KPA/PPK sesua dengan struktur organisasi swakelola.
b. Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas yang hanya
dapat diangkat oleh PA/KPA sesuai dengan struktur organisasi
swakelola.
c. Tim Perencana, dan Tim Pengawas, yang diangkat oleh PPK
sesuai dengan struktur organisasi swakelola.
d. Tim Perencana dan Tim Pengawas, yang diangkat oleh PA/KPA
sesuai dengan Struktur organisasi swakelola.
7. Evaluasi kualifikasi untuk jasa konsultansi badan usaha dilakukan
sebagai berikut:
a. Penilaian persyaratan kualifikasi dan evaluasi pernyataan teknis
kualifikasi menggunakan sistem gugur.
b. Penialain persyaratan kualifikasi dan evaluasi persyaratan teknis
kualifikasi menggunakan sistem nilai.
c. Penilain persyaratan kualifikasi menggunakan sistem gugur,
sedangkan evaluasi persyaratan teknis kualifikasi menggunakan
sistem nilai.
d. Penilaian persyaratan kualifikasi menggunakan sistem nilai,
sedangkan evaluasi persyaratan teknis kualifikasi menggunakan
sistem gugur.
8. Peserta pemilihan penyedia yang merasa keberatan terhadap
jawaban sanggah dari Pokja ULP, dapat mengajukan :
a. Sanggahan banding kepada kepala K/L/D/I
b. Sanggahan banding kepada PA/KPA.
c. Pengaduan kepada instansi terkait.
d. Tuntutan Pra Pengadilan.
9. Berita acara serah terima hasil pekerjaan dibuat oleh:
a. Konsultan Pengawas.
b. Pokja ULP.
c. PPHP.
d. Tim teknis pengawas hasil pekerjaan.
10.
Suatu Pokja ULP mengadakan Barang dengan metode
pelelangan umum prakualifikasi dan evaluasi sistem nilai dan akan
menyusun berita acara hasil pelelangan (BAHP) penyedia barang.
Informasi yang tidak diperlukan dalam penyusunan BAHP adalah:
a. SPPBJ.
b. Nama-nama peserta.
c. Metode evaluasi penawaran yang digunakan.
d. Unsur unsur yang dievaluasi dalam evaluasi penawaran.
11.

Berita acara yang tidak memuat hal berikut ini:

a.
b.
c.
d.

Jumlah dokumen penawaran yan masuk.


Tempat dan tanggal acara pembukaan.
Tanda tangan pokja ULP.
Alasan ketidakhadiran sebagai peserta.

12.
Proses penunjukan langsung yang tidak sesuai dengan
ketentuan ialah:
a. Untuk paket pengadaaan bernilai 100 juta dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan.
b. Untuk paket pengadaan jasa konsultansi bernilai Rp. 50 juta
dilakukan oleh pejabat pengadaan.
c. Untuk paket pengadaan jasa konsultansi bernilai Rp. 100 juta
dilakukan oleh Pokja ULP.
d. Untuk paket pengadaan barang bernilai Rp. 300 juta dilakukan
oleh Pejabat Pengadaan.
13.
Penunjukan langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan
konstruksi berupa:
a. Pekerjaan di daerah berbahaya (wilayah konflik)
b. Pembangunan posko di daerah bencana.
c. Pemeliharaan hutan.
d. Pembuatan tanaman kota bertaraf internasional.
14.
Untuk mencegah Penyedia barang/ jasa melakukan korupsi,
kolusi dan nepotisme dalam pengadaan barang/ jasa maka
dibutuhkan penyataan berupa :
a. Surat jaminan penawaran.
b. Surat Perjanjian.
c. Fakta integritas.
d. Formulir isian kualifikasi
15.
Bila penawaran yang lulus dalam tahapan evaluasi teknis
hanya satu, maka pelelangan:
a. Diulang.
b. Dilanjtkan ke tahap evaluasi harga.
c. Dilanjutkan dengan evaluasi ulang.
d. Digagalkan.
16.
Untuk keperluan serah terima pekerjaan pengadaan barang/
jasa maka perlu dibentuk panitia penerima hasil pekerjaan, dalam
hal ini ditetapkan oleh:
a. PA/KPA
b. PA atas usul PPK.
c. PPK.
d. Penetapan bersama PA/ dan PPK.

17.
Yang bukan termasuk tujuan pengkajian ulang penganggaran
biaya pengadaan ialah :

a. Memastikan kode akun yang tercantum dalam dokumen


anggaran sesuai dengan peruntukan dan jenis pengeluaran.
b. Memastikan perkiraan jumlah anggaran yang tersedia untuk
paket pekerjaan dalam dokumen anggaran mencukupi kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan atau biaya paket pekerjaan.
c. Memastikan bahwa biaya pengadaan berlebih sehingga
menghasilkan sisa anggaran pada akhir kegiatan pengadaan.
d. Memastikan tersedia biaya pendukung pelaksanaan pekerjaan.
18.
Dalam pelaksaan kontrak jasa konsultansi hal-hal yang
dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
antara lain adalah:
a. Program mutu, rencana kerja, dan rencana penyelesaian
pekerjaan lapangan.
b. Program mutu, rencana kerja dan rencana pelaksanaan
pemeriksaan lapangan bersama.
c. Program mutu, organisasi kerja dan rencana pelaksanaan
pemeriksaan lapangan bersama.
d. Program mutu, organisasi kerja dan rencana pencairan tagihan
(termin).
19.
Dalam evaluasi penawaran harga melalui pelelangan yang
diikuti oleh paling sedikit tiga peserta, HPS tidak berfungsi sebagai :
a. Acuan untuk menilai kewajaran harga terhadap penawaran yang
masuk.
b. Batas tertinggi penawaran yang sah.
c. Dasar penerapan preferensi harga penggunaan produksi dalam
negeri .
d. Alat negosiasi.
20.
Informasi yang tidak dapat dipertimbangkan dalam menyusun
HPS ialah:
a. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
badan pusat statistik (BPS).
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
asosiasi terkait dari sumber yang dapat di pertanggungjawabkan.
c. Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh calon peserta
dalam pengadaan.
d. Biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
memperhitungkan faktor perubahan biaya.
21.
Yang tidak termasuk kegiatan dalam penyusunan RUP ialah:
a. Mengidentifikasi kebutuhan barang / jasa yang diperlukan.
b. Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran.
c. Menyusun KAK.
d. Menetapkan HPS.
22.
Ketetapan waktu penetapan pemenang jasa konsultansi
dengan menggunakan metode pemilihan seleksi umum ialah :

a. Paling lama 5 hari kerja setelah berita acara evaluasi administrasi


.
b. Paling lama 3 hari kerja setelah berita acara evaluasi teknis.
c. Paling lama 1 hari kerja setelah berita acara evaluasi biaya.
d. Diserahkan sepenuhnya oleh pokja ULP.
23.
Dalam mengkaji ulang spesifikasi barang. Pokja ULP
menemukan bahwa spesifikasi tersebut sudah tidak diproduksi dan
tidak ada di pasar, tindakan apa yang harus dilakukan oleh pokja
ULP:
a. Perubahan dituangkan oleh Pokja ULP dalam kontrak.
b. Perubahan diusulkan kepada PPK.
c. Perubahan dilakukan oleh pokja ULP. Karna perubahan dokumen
spesifikasi ialah wewenang dari Pokja ULP.
d. Perubahan diusulkan kepada PA/KPA.
24.
Yang bukan merupakan tujuan utama PPK menyusun HPS
ialah:
a. Sebagai bahan negosiasi dan klarifikasi.
b. Barang/ jasa yang akan diadakan telah diketahui harga pasarnya.
c. Penyedia barang/jasa tidak menawar diatas harga tersebut.
d. Alat untuk menetapkan besaran nilai jaminan pelaksanaan untuk
semua penawaran.
25.
Proses pemilihan penyedia pada pengadaan barang/jasa
lainnya berniali paling tinggi Rp 200 juta tidak dapat dilakukan
dengan metode:
a. Pengadaan langsung.
b. Penunjukan langsung.
c. Pemilihan langsung.
d. E- purchasing.
26.
Metode pemilihan yang dapat digunakan untuk pekerjaan
desain pakaian seragam senilai Rp. 60 juta ialah:
a. Pengadaan langsung.
b. Seleksi umum.
c. Seleksi sederhana.
d. Pemilihan langsung.
27.
HPS jasa konsultansi terdiri dari biaya langsung personel,
biaya langsung non- personel, dan pajak pertambahan nilai (PPN)
hal yang diperhitungkan dalam biaya langsung personil ialah:
a. Billing rate untuk setiap kualifikasi personil.
b. Sewa kantor.
c. Perjalanan dinas.
d. Pajak penghasilan.
28.
Dalam mengikuti suatu proses pengadaan di suatu LPSE,
ternyata seorang penyedia mengalami kesualitan untuk melakukan
akses ke SPSE. Maka penyedia paling tepat menghubungi:

a. Ketua Pokja ULP.


b. Verifikator LPSE.
c. Help Desk LPSE
d. Bagian konsultasi LKPP.
29.
Rapat pelaksanaan kontrak, selain membahas rencana
mobilisasi, juga membahas tentang :
a. Amandemen dokumen pengadaan.
b. Gambar desain yang kurang jelas.
c. Pengantian pimpinan penyadia barang/ jasa.
d. Serah- terima pekerjaan.
30.
Pokja ULP menyatakan pelelangan/ pemilihan langsung gagal
apabila:
a. Sangahan dari peserta terhadap hasil prakualifikasi ternyata
salah.
b. Terdapat penawaran yang lulus evaluasi penawaran.
c. Seluruh harga penawaran yang masuk untuk kontrak lumpsum
dibawah HPS.
d. Sanggahan hasil pelelangan /pemilihan langsung dari peserta
ternyata benar.
31.
Dalam seleksi umum dengan metode evaluasi kualitas,isi file 1
antara lain:
a. Jaminan pelaksanaan.
b. Daftar kuantitas dan harga.
c. Surat penawaran.
d. Harga penawaran.
32.
Pengadaan langsung tidak dapat dilakukan terhadap
pengadaan barang yang bernilai sampai dengan Rp. 200 juta
dengan alasan:
a. Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I.
b. Menggunakan teknologi sederhana.
c. Memiliki resiko kecil.
d. Memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket untuk
menghindari pelelangan.
33.
Penyusunan dokumen pemilihan penyedia jasa konsultansi
diatas Rp. 200 juta dilakukan oleh:
a. Pejabat Pengadaan.
b. PPK.
c. Pokja ULP.
d. PPHP.

34.
Penyedia telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
berakhir, bila:
a. Memiliki NPWP.
b. Telah menyerahkan SPT tahunan.
c. Memiliki surat keterangan fisikal.

d. Menyerahkan laporan bulanan PPh.


35.
Pengadaan bahan , jasa lainnya, peralatan suku cadang dan
atau tenaga ahli perseorangan dalam pelaksanaan kegiatan
swakelola yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pemerintah
penanggung jawab anggaran dilakukan oleh:
a. Tim pelaksana swakelola dengan menggunakan metode
pelaksanaan yang sesuai.
b. Pokja ULP/ pejabat pengadaan dengan menggunakan metode
pengadaan yang sesuai.
c. PPK dengan mengggunakan metode pengadaan yang sesuai.
d. Tim perencana swakelola dengan menggunakan metode
pengadaan yang sesuai,
36.
Dalam evaluasi biaya seleksi jasa konsultansi, pokja ULP
melakukan koreksi aritmatik terhadap penawaran biaya. Total
penawaran biaya terkoreksi yang melibihi pagu anggaran:
a. Menggugurkan penawaran.
b. Tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negoisasi
biaya.
c. Tidak menggugurkan penawaran selama harga penawaran
dibawah pagu anggaran.
d. Tidak menggugurkan penawaran karena yang akan
dipertimbangkan ialah harga penawaran yang diajukan.
37.
Yang merupakan tanda bukti perjanjian dalam proses
pengadaan adalah:
a. Surat perintah mulai kerja (SPMK).
b. Surat perintah kerja(SPK).
c. Surat perjanjian Kontrak.
d. Surat pesanan.
38.
Pekerjaan jasa konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1
penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan melalui cara yang paling
tepat yaitu:
a. Seleksi.
b. Sayembara.
c. Penunjukan langsung.
d. Pemilihan langsung.
39.
Penetapan pemenang pemilihan penyedia barang dengan nilai
paket Rp. 110 miliar di suatu kabupaten/ kota, dilakukan oleh:
a. PPK.
b. Pejabat pengadaan.
c. Pokja ULP.
d. PA/KPA.
40.
Selain uraian kegiatan swakelola, hal yang dimuat dalam KAK
adalah:
a. Jadwal pemlilihan penyedia barang jasa

b. Rincian biaya tahunan.


c. Produk yang akan dihasilkan.
d. HPS.
41.
Untuk SPK jasa konsultansi, tanggal mulai kerja dapat
ditetapkan:
a. Sebelum tanggal penandatanganan SPK.
b. Sebelum tanggal penandatanganan SPK atau tanggal dikeluarkan
SPMK.
c. Sebelum tanggal dikeluarkannnya SPMK.
d. Sama dengan tanggal penadatanganan SPMK atau tanggal
dikeluarkannnya SPMK.
42.
Pada pelaksanaan seleksi umum, metode evaluasi biaya
terendah satu. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas
semua sanggahan. Penetapan peringkat teknis paling lambat:
a. 3 (tiga) hari kerja setelah menerima surat sanggahan.
b. 5 (lima) hari kerja setelah menerima surat sanggahan.
c. 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima surat sanggahan.
d. 14(empat belas) hari kerja setelah menerima surat sanggahan.
43.
Dalam hal Pokja ULP akan melakukan seleksi setelah rencana
kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui DPR/DPRD, tetapi DIPA/DPA
belum disahkan :
a. Belum boleh diumumkan.
b. Pengumuman dilakukan dengan mencantumkan kondisi DIPA/DPA
belum disahkan.
c. Pengumuman dilakukan dengan tanpa mencantumkan kondisi
DIPA/DPA belum disahkan.
d. Pengumuman dilakukan secara terbatas di papan pengumuman.
44.
Siapa yang berwenang menetapkan spesifikasi barang/ jasa:
a. PA/KKPA.
b. PPK.
c. Pokja ULP.
d. Pejabat Pengadaan.
45.
Yang tidak termasuk dalam uraian kegiatan yang akan
dilaksanakan didalam KAK kegiatan ialah:
a. Latar belakang.
b. Maksud dan tujuan.
c. Sumber pendanaan.
d. Nilai HPS.

46.
Jika terjadi perubahan paket pekerjaan maka yang dilakukan
ialah:
a. Pokja ULP mengusulkan perubahan paket pekerjaan kepada PA/
KPA untuk ditetapkan.
b. Pejabat Pengadaan mengusulkan perubahan paket pekerjaan
kepada PA/KPA untuk ditetapkan.

c. PPK mengusulkan perubahan paket pekerjaan kepada PA/KPA


untuk ditetapkan.
d. Pejabat penerima hasil mengusulkan perubahan paket pekerjaan
kepada PA/KPA untuk ditetapkan.
47.
Dalam pemberian penjelasan, yang tidak boleh dijelaskan
kepada peserta ialah:
a. Metode pemilihan.
b. Cara penyampaian dokumen penawaran.
c. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama dokumen
penawaran.
d. Rincian HPS.
48.
Pemasukan /penyampaian dokumen penawaran melalui fitur:
a. Apendo
b. Agregasi data penyedia.
c. Form isian elektronik.
d. User ID dan Pasword.
49.
Yang dimaksud dengan pengertian metode evaluasi kuantitas
pengadaan jasa konsultansi adalah dengan mendapatkan
pemenang dengan ketentuan:
a. Penawaran kualitasnya terbaik walaupun biayanya melebihi
anggaran.
b. Kualitas yang terbaik seimbang dengan biaya yang paling murah.
c. Kualitas yang terbaik dan telah lulus ambang batas nilai teknis
dan penawaran biaya terkoreksi dapat melebihi pagu anggaran.
d. Kualitas yang terbaik dengan batas penawaran biaya yang paling
murah dan hasil yang terbaik.
50.
Sebagai pengenal unik atau identitas diri dalam penggguna
aplikasi adalah:
a. Password.
b. NPWP.
c. User ID.
d. SIUP.

Anda mungkin juga menyukai