a.
b.
c.
d.
12.
Proses penunjukan langsung yang tidak sesuai dengan
ketentuan ialah:
a. Untuk paket pengadaaan bernilai 100 juta dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan.
b. Untuk paket pengadaan jasa konsultansi bernilai Rp. 50 juta
dilakukan oleh pejabat pengadaan.
c. Untuk paket pengadaan jasa konsultansi bernilai Rp. 100 juta
dilakukan oleh Pokja ULP.
d. Untuk paket pengadaan barang bernilai Rp. 300 juta dilakukan
oleh Pejabat Pengadaan.
13.
Penunjukan langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan
konstruksi berupa:
a. Pekerjaan di daerah berbahaya (wilayah konflik)
b. Pembangunan posko di daerah bencana.
c. Pemeliharaan hutan.
d. Pembuatan tanaman kota bertaraf internasional.
14.
Untuk mencegah Penyedia barang/ jasa melakukan korupsi,
kolusi dan nepotisme dalam pengadaan barang/ jasa maka
dibutuhkan penyataan berupa :
a. Surat jaminan penawaran.
b. Surat Perjanjian.
c. Fakta integritas.
d. Formulir isian kualifikasi
15.
Bila penawaran yang lulus dalam tahapan evaluasi teknis
hanya satu, maka pelelangan:
a. Diulang.
b. Dilanjtkan ke tahap evaluasi harga.
c. Dilanjutkan dengan evaluasi ulang.
d. Digagalkan.
16.
Untuk keperluan serah terima pekerjaan pengadaan barang/
jasa maka perlu dibentuk panitia penerima hasil pekerjaan, dalam
hal ini ditetapkan oleh:
a. PA/KPA
b. PA atas usul PPK.
c. PPK.
d. Penetapan bersama PA/ dan PPK.
17.
Yang bukan termasuk tujuan pengkajian ulang penganggaran
biaya pengadaan ialah :
34.
Penyedia telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
berakhir, bila:
a. Memiliki NPWP.
b. Telah menyerahkan SPT tahunan.
c. Memiliki surat keterangan fisikal.
46.
Jika terjadi perubahan paket pekerjaan maka yang dilakukan
ialah:
a. Pokja ULP mengusulkan perubahan paket pekerjaan kepada PA/
KPA untuk ditetapkan.
b. Pejabat Pengadaan mengusulkan perubahan paket pekerjaan
kepada PA/KPA untuk ditetapkan.