Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
Dayang Kory Vianti Khairunnisa
1505065086
Konsentrasi Pendidikan Akuntansi
yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri
dari dua sisi yakni;
Dorogan Pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya
nonpraktis atau teritis guna memenuhi kurioritas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya, yang selajutnya melahirkan pure science ( ilmu pengetahuan
murni ).
Doronga keua adalah dorongan yang siatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan
dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebihh tinggi, dan selanjutnya disebut
dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu yang mungkin sulit untuk ditetapkan
tetapi yang jelas sesuatu dnyatakan pegetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran
tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional
dapat dimengeerti dan dipahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan
ilmiah.
Filsafat Ilmu Alamiah
1. Vitalisme: merupakan suatu doktrin yg menyatakan adanya kekuatan di luar alam.
Kekuatan itu memiliki peranan yg esensial yg mengatur segala sesuatu yg terjadi di alam
semesta ini. Kekuatan itu disebut dengan nama sebutan Mis: Tuhan, Yang Maha Kuasa.
2. Mekanisme:merupakan suatu pandangan yg menyatakan bahwa penyebab yg mengatur
semua gerakan di alam semesta ini adalah Hukum Alam. Mis: Hukum Fisika, Hukum
Kimia.
3. Agnotisme yaitu aliran hanya mempelajari gejala-gejala alam tidak memperdulikan ada
atau tidaknya Sang Pencipta.
4. Pancasila yang berarti menganut Teisme. Hukum Alam adalah Hukum Tuhan.
Kebenaran yang ditemukan Manusia tidak pernah merupakan kebenaran mutlak hanya
bersifat tentatif. Misalnya:
Sebagai manusia para ilmuwan tetap bersikap rendah hati, karena mereka yakin masih sedikit
yang mereka ketahui.
Torrance (1965) mendefenisikan kreativitas sebagai proses pertumbuhan hingga peka akan
masalah kekurangsempurnaan, kekurangtahuan, ketidaklengkapan, ketidakharmonisan,dst,
mengenal kesulitan, mencari pemecahan, membuat dugaan,merumuskan, menguji, dan
mengubah hipotesis, serta melaporkan hasil penelitian.
B.
Kriteria Ilmiah
Kriteria atau ukuran merupakan faktor penting untuk menentukan benar tidaknya sesuatu
masuk kedalam status tertentu. Pengetahuan termasuk kategori ilmu jika memenuhi kriteria
berikut : secara berurutan (teratur), berobjek, bermetode, berlaku umum dan besistem.
Ilmu alamiah mempelajari semua alam yang berada disekitar kita. Jadi benda-benda alam
itulah objek Ilmu alamiah. Sesuai dengan tujuan ilmu, ilmu alamiah ingin memperoleh
kebenaran mengenai objeknya. Kebenaran yang sedalam-dalamnya yang hendak dicakup oleh
ilmu, karena ilmuwan baru merasa puas jika ilmu yang diperolehnya sesuai dengan objek.
Persesuaian antara pengetahuan dengan objek yang diselidiki itulah yang disebut kebenaran.
Alam sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat luas, misalnya aspek
fisis, aspek biologis, aspek psikologis, aspek ekonomis dan sebagainya. Oleh sebab itu, dapat
dikatakan mustahil bahwa ilmu dapat mencapai seluruh kebenaran mengenai objeknya. Untuk
mencapai kebenaran, yakni adanya persesuaian antara pengetahuan dengan objeknya, biasanya
tidak secara kebetulan, walaupun tidak menutup kemungkinan adanya peluang untuk itu. Kekule
seorang sarjana kimia dalam menentukan rumus bangunan senyawa bensena yang melingkar itu
dianalogikan dengan seokor ular yang dipergoki Kekule didalam kebunnya. Tetapi hal seperti itu
tidak sering terjadi. Biasanya ilmuan menggunakan suatu metode untuk menjamin agar tidak
terjadi kekeliruan.
Dengan metode yang tepat, ilmu akan mencapai kebenaran. Kebenaran yang bersifat
umum mengenai suatu objek walaupun hanya salah satu dari objek, yang akan dicapai dengan
metode ilmiah, dengan kebenaran itu telah dirumuskan perlu diorganisasikan dan
diklarifikasikan.
Metode Keilmuan berguna Untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu
memerlukan pencarian pengetahuan yang dapat dilakukan secara non ilmiah dan ilmiah dengan
mengacu pada kerangka filsafat. Pencarian ilmu pengetahuan ilmiah (metode ilmiah) dilakukan
berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta), maupun referensi pengalaman
sebelumnya. Cara untuk mendapatkannya harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut
1. Objektif, pengetahuan itu harus sesuai objeknya.
2. Metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur
dan terkontrol.
3. Sistimatis, pengetahuan ilmiah yang tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri,
satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga keseluruhannya
merupakan satu kesatuan yang utuh.
4. Berlaku Umum, pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseoramg
atau sekelompok orang, tetapi dengan pengalaman itu diperoleh hasil yang sama atau
konsisten.
Keseluruhan langkah ini harus ditempuh agar suatu penelaahan dapat disebut ilmiah,
lewat metode inilah nantinya akan melahirkan ilmu-ilmu baru yang menjadi cikal bakal lahirnya
ilmu alamiah modern terutama Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode Ilmiah Dan Implementasinya
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah
pemecahan atau prosedur ilmiah dapat sebagai berikut :
Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap
suatu objek tertentu.
Masalah dan problema, menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan mengemukakan
pertanyaan apa dan bagaimana.
Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode
ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat
diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak
dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak
bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa
KESIMPULAN
Ilmu alamiah lahir dari rasa ingin tahu manusia yang kemudian memanfaatkan ilmu
tersebut untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Yang kemudian melahirkan berbagai ilmu
pengetahuan. Dan kemudian ilmu tersebut digunakan dan terus dipakai untuk berbagai macam
dalam kehidupan manusia. Dan ilmu tersebut terus di teliti oleh para ilmuwan, walaupun
ilmuwan tetap tahu bahwa tidak ada yang mutlak, dan mereka tetap rendah hati karena banyak
yang sebenarnya yang mereka tidak ketahui dan ilmu itu tidak terbatas.
REFERENSI