Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin besar suatu perusahaan industri, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan
segala cara untuk memenangkan persaingan oleh karena itu, diharapkan manajer dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral maupun
norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki
tanggung jawab social terhadap masyarakat.
Berita yang menggembirakan dari kalangan dunia usaha dewasa ini adalah
semakin banyaknya jumlah organisasi yang menciptakan jabatan-jabatan baru yang
berkaitan dengan lingkungan dalam jajaran pimpinan puncak mereka. Yang menjadi
pusat perhatian para pimpinan tersebut adalah segala kegiatan perusahaan, dari program
daur ulang yang dilakukan sampai ke kebijaksanaan jangka panjang perusahaan terhadap
lingkungan. Ini semua menuntut keterampilan dari manajer ditambah kemampuan
mereka dalam mengatasi berbagai macam isu tentang peraturan dan hal-hal teknis yang
berkaitan dengan lingkungan. Kemampuan melakukan diplomasi juga akan sangat
membantu karena mereka juga berbicara atas nama lingkungan alam, dan rakyat, dalam
berbagai forum eksekutif. Pada perusahaan DuPont, misalnya, setiap tahun dilakukan
penilaian terhadap para line manajer tentang seberapa baik mereka mengelola tanggung
jawab yang berkaitan dengan lingkungan. Salah satu contoh hadirnya bentuk organisasi
dalam mengatur hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat sekitar yaitu adanya
Corporate Social Responsibility (CSR).
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah konsep yang tidak hadir
secara langsung. CSR merupakan hasil dari proses panjang dimana konsep dan aplikasi
dari konsep CSR pada saat sekarang ini telah mengalami banyak perkembangan dan
perubahan dari konsep-konsep terdahulunya.
PT Adaro Energy Tbk yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan merupakan
salah satu perusahaan industri tambang batubara yang telah melakukan CSR, mulai dari
peminaan lingkungan, pendidikan, kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat
sekitar daerah perusahaan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana PT Adaro Energy Tbk menjalankan program CSR nya?
2. Apa saja program CSR yang PT Adaro Energy Tbk Jalankan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana PT Adaro Energy Tbk menjalankan program CSR
2. Mengetahui apa saja program CSR yang PT Adaro Energy Tbk Jalankan?
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memenuhi Menajemen Tambang jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Negeri Padang.
2. Bagi peneliti sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
bidang Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB II
TEORI DASAR
A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan
dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan
kesukarelaan (Nuryana, 2005). Menurut Zadek, Fostator, Rapnas CSR adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang yang berorientasi pada
avokasi pendampingan & kebijakan publik. CSR (Program Corporate Social
Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan
sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru.
Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.

Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan


lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2
mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi,
dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa Setiap penanam modal
berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur
secara tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undangundang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta
lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat
mengundang polemik. Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut
sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal
tersebut.
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar
kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik
bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti
perusahaan ataupun penanam modal

dibenarkan mencapai keuntungan dengan

mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.


B. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)
Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini
menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa jadi
penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih dari
itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak kemiskinan
dan kerusakan lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR
pengusaha tidak perlu diganggu perasaan bersalah.
CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial kemasyarakatan yang tidak
berorientasi profit. John Elkington dalam buku Triple Bottom Line dengan 3P tipe
yaitu:
Profit Mendukung laba perusahaan
People Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Planet meningkatkan kualitas lingkungan

Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial,
tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan
berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering
diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate
community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau
pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate
philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan
tebar pesona, community development lebih bernuansa pemberdayaan.
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan
semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple
Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington. Mengembangkan
tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental
protection, dan social equity yang digagas the World Commission on Environment and
Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke
dalam tiga fokus: 3P (profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya
memburu keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
C. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)
Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam: UU. 40 tahun 2007
yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi yang
bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan & CSR.
Penjelasan pasal 15 huruf b UU Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada
setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
D. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka
panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. Manfaat bagi masyarakat dan
keuntungan bagi perusahaan Manfaat bagi masyarakat dan perusahaan itu sangat bagus
dengan adanya CSR ini. Karena di dalam CSR ini terdapat point-point seperti :

a. Pengembangan Ekonomi misalnya kegiatan di bidan pertanian, peternakan,koperasi dan


Usaha Kecil Menengah (UKM).
b. Kesehatan dan Gizi Masyarakat misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian gizibagi
balita, program sanitasi masyarakat dan sebagainya.
c. Pengelolaan Lingkungan misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah rumah
tangga, reklamasi dan penanganan dampak lingkungan lainnya.
d. Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan misalnya pemberian beasiswa bagi siswa
berprestasi dan siswa tidak mampu, magang atau job training, studi banding,peningkatan
ketrampilan, pelatihan dan pemberian sarana pendidikan.
e. Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur misalnya kegiatan bakti sosial, budayadan
keagamaan serta perbaikan infrastruktur di wilayah masyarakat setempat.
f. Dari point-point tersebut jadi bisa diambil kesimpulannya bawa manfaat CSR bagi
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

masyarakat itu ialah


Masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan hak nya sesuai dengan sila-4,
Dapat membantu masyarakat apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,
Meningkatkan tingkat kesehatan,
Mengurangi tingkat penggangguran dan
Mengurangi tingkat putus sekolah masyarakat.
Kemudian manfaat bagi perusahan adalah
Perusahaan lebih mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui kegiatan
pemberian kredit bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan ekonomi seperti

(KUR)
n. Dapat meningkatkan penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup masyarakat
maju maka daya beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang akan menjadi
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.

bertambahnya penghasilan bagi perusahaan.


Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan;
Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara sosial;
Mereduksi risiko bisnis perusahaan;
Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha;
Membuka peluang pasar yang lebih luas;
Mereduksi biaya misalnya terkait dampak lingkungan;
Memperbaiki hubungan dengan stakeholders;
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan;
Peluang mendapatkan penghargaan
Lalu jika dikelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap
perusahaan (Wikipedia, 2008) :
a. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa
memberikan citra perusahaan yang khas, baik dan etis di mata publik yang pada
gilirannya menciptakan customer loyalty. The Body Shop dan BP (dengan bendera
Beyond Petroleum-nya), sering dianggap sebagai memiliki image unik terkait isu
lingkungan.

b. Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru,
terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interview, calon karyawan yang
memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika
bisnis perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama,
CSR juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja.
c. License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah
dan publik memberi ijin atau restu bisnis. Karena dianggap telah memenuhi
standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
d. Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan.
Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh
skandal korupsi, kecelakaan karyawan atau kerusakan lingkungan. Membangun
budaya doing the right thing berguna bagi perusahaan dalam mengelola resikoresiko bisnis.
E. Alasan Terkait CSR dengan Bisnis
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh
Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales
Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara
menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan
bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang
merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan.
Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling
memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor
bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau
manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan
CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari
perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan
perusahaan tersebut.
F. Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR
Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan berarti
perusahaan akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat. Tetapi,
program yang dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR berbeda
dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat di prediksi. Itu
menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.

Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan mesti


menyadari bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari
lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah wujud pemeliharaan
relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat untuk mendongkrak
popularitas atau mengejar profit.
Prinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik secara
ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan
mempertimbangkan sampai kedampaknya.
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam cost
structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan
ditransformasikan ke harga jual produk. CSR yang benar tidak membebani konsumen.
G. Indikator Keberhasilan CSR
Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari
sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi
masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan
melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Satu hal yang perlu diingat, Salah satu ukuran penting keberhasilan
CSR adalah jika masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada
pertolong orang lain.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Perusahaan PT. Adaro Indonesia
PT Adaro Energy Tbk adalah kelompok perusahaan energi di Indonesia yang berfokus
pada bisnis pertambangan batubara. PT Adaro Indonesia berdiri sejak tahun 1982.
Lokasi operasional Adaro yang utama terletak di provinsi Kalimantan Selatan. Adaro
beroperasi di bawah naungan PKP2B (Perjanjian Karya Pengusaha Batubara) generasi
pertama yang berlaku sampai tahun 2022.

Gambar 1. Peta Konsesi Area Penambangan PT. Adaro Indonesia


Dari tiga lokasi penambangan di provinsi Kalimantan Selatan yaitu di daerah
Paringin, Tutupan dan Wara, Adaro memproduksi salah satu batubara terbersih di
dunia yang dikenal dengan nama Envirocoal. Batubara ini merupakan batubara jenis
subbituminus dengan nilai kalori sedang dan kandungan sulfur, abu dan NOx yang
sangat rendah.
Pada tahun 2014, PT. Adaro Indonesia

mengirimkan 56,2 juta ton

batubara, dan pada tahun 2015 Adaro berencana untuk menambang batubara dengan
skala produksi 54-56 juta ton. Sebagian besar batubara Adaro dijual kepada

perusahaan pembangkit listrik, dan secara rata-rata, 25% penjualan batubara Adaro
adalah untuk konsumen domestik di Indonesia dan 75% untuk konsumen luar negeri.

Gambar 2. Produk Batubara Bersih PT. Adaro (Envirocoal)


Hingga saat ini ada 21 negara tujuan pemasaran batubara PT. Adaro Indonesia.
Dan Produk yang terkenal dari Perusahaan ini adalah Envirocaol 4000 dan envirocoal
5000.

Gambar 3. Negara Tujuan Pemasaran Batubara PT. Adaro Indonesia

B. Pengelolaan CSR yang Dilakukan PT. Adaro Indonesia


PT. Adaro Indonesia berkonsentrasi pada 4 aspek pengelolaan antara lain:
1. Pembinaan lingkungan
Untuk mendukung pelaksanaan program rehabilitasi lahan, PT Adaro
Indonesia memiliki pusat pembibitan yang mampu menghasilkan 60.000-200.000
bibit tanaman setiap tahun. Sebagian besar bibit tanaman yang dibudidayakan
merupakan tanaman lokal Kalimantan sebagai kelanjutan dari kerjasama dengan
Universitas Lambung Mangkurat dan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.
Sampai dengan akhir periode pelaporan, realisasi biaya lingkungan sebesar
Rp57.303.067.767, naik dibandingkan tahun 2009, yakni Rp 47.901.200.679.
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilakukan di setiap lokasi tambang, dari
hulu hingga hilir maupun Kelanis, dan kualitas udara juga dipantau di sepanjang
hauling road.

Gambar 4. Pusat Pembibitan tanaman di PT. Adaro Indonesia


Kebutuhan air sebagian besar digunakan dalam kegiatan penyemprotan untuk
mengurangi debu pada saat menurunkan (unloading) batubara di Pelabuhan Kelanis.

Gambar 5. Penyemprotan Debu dengan Water Tank

a. Pengelolaan Air Limbah


Air dan air bekas pakai di kolam pengendapan yang ada di Tambang Paringin
diolah secara gravitasi dengan penambahan aluminium sulfat. Air hasil olahan ini
dipantau secara harian untuk memastikan kualitasnya sesuai baku mutu yang
ditentukan Pemerintah. Selanjutnya air yang ada diolah dengan beberapa tahapan,
yakni netralisasi pH, proses koagulasi dan proses flocculasi yang berfungsi sebagai
penjernihan atau mengendapkan partikel-partikel terlarut
Meski air WTP T.300 sebagai bahan baku yang diolah bukan berasal dari air
bersih, namun kualitasnya telah diuji dan memenuhi baku mutu yang ditentukan
Pemerintah, yaitu Keputusan MenKes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Karenanya Adaro juga menyalurkan
sebagian air hasil olahan WTP T.300 untuk digunakan masyarakat sebagai air bersih
yang layak dikonsumsi.

Gambar 6. Pengelolaan Air dan Air Limbah PT. Adaro Indonesia


b. Pengelolaan Limbah
Penanganan limbah di PT. Adaro Indonesia yaitu terhadap sampah domestik
dan Limbah B3. Selama tahun 2010 ada 11.140 ton sampah domestik yang diolah
untuk dijadikan kompos dengan hasil akhir 4.180 ton kompos siap pakai.
Limbah B3 yang diolah dan dimanfaatkan sendiri adalah oli bekas berdasarkan
izin dari Kementerian Lingkungan Hidup yakni SK No. 20 tahun 2010 tentang Izin
Pemanfaatan Limbah Berbahaya dan Beracun. Perusahaan memanfaatkan oli bekas
sebagai campuran alumunium nitrat fuel oil (ANFO), dengan komposisi solar 50%

dan oli bekas 50%. Dengan pemakaian oli bekas maka pemakaian solar dapat
dihemat.

Gambar 7. Proses Pembuatan Kompos di PT. Adaro Indonesia


Berikut adalah program kegiatan pengeloaan yang dilakukan di PT. Adaro Indonesia:

2. Pembinaan Pendidikan

a.
b.
c.
d.

Untuk bidang Pendidikan, Adaro menjalankan beberapa program diantaranya :


Program peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah.
Pengadaan perpustakaan keliling untuk memenuhi minat baca pelajar.
Pemberian beasiswa bagi pelajar kurang mampu dan beasiswa prestasi.
Penyempurnaan dan penyediaan fasilitas pendidikan.
Para guru diberikan beasiswa dan pelatihan dengan proses pembelajaran efektif yang
berbasis penelitian. Di sisi lain, beasiswa pelajar juga diberikan untuk siswa sekolah
dasar sampai universitas. Untuk beasiswa tingkat universitas, Adaro telah bekerja
sama dengan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Lambung Mangkurat dan
menambah

jumlah

program

studi

maupun

calon

siswa

yang

memenuhi

persyaratannya. Saat ini, sebanyak 84 siswa sedang mengikuti program belajar di dua
universitas.
Adaro memulai suatu program untuk memperkuat pendidikan sains di
sekolah dengan mempromosikan bahwa sains adalah hal yang menyenangkan.
Sebagai hasilnya, lebih dari 800 siswa setempat mengikuti Olimpiade Sains Kuark
(OSK), dimana tiga di antara mereka berhasil masuk ke babak final. Saat ini,
sebanyak 500 guru dan 1.250 siswa sekolah dasar dan menengah (lebih dari 54
sekolah) telah berpartisipasi dalam program ini.

Gambar 8. Pembinaan terhadap Pendidikan


3. Pembinaan Kesehatan
Pengelolaan di bidang kesehatan yang dilakukan oleh PT. Adaro Indonesia
antara lain lewat program:
a. Operasi Katarak gratis.
b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat:
c. Memberikan perhatian khusus pada kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak
(Kibilla).Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian bayi dan angka
kematian ibu saat melahirkan. pelaksanaan kelas ibu sadar kehamilan atau kelas
ibu darlan.
d. Penyediaan Sarana Air Bersih

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Bantuan Peralatan/ Infrastruktur


Renovasi RSUD Balangan
Pengasapan demam berdarah
Pemberian makanan tambahan balita
Pemberian makanan tambahan anak sekolah
Sunatan massal
Pembuatan sarana MCK
Senam lansia
Pemeriksaan kesehatan penyakit degeneratif
Operasi bibir sumbing
Dan kegiatan penyuluhan-penyuluhan lainnya.

Gambar 9. Pembinaan di Bidang Kesehatan


4. Pembinaan Ekonomi
Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan maupun kualitas hidup melalui
program Departemen CSR dan dibantu Yayasan Adaro Bangun Negeri. Kegiatan di
bidang ekonomi ditujukan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan
dilaksanakan melalui beberapa program, yakni pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM), lembaga keuangan mikro (LKM), dan pertanian terpadu.
PT. Adaro juga memberikan pinjaman melalui lembanga keuangan mikro
(LKM) sebesar Rp10.000.000 sebagai modal awal untuk membuka usaha air minum

isi ulang. Penghasilan rata-rata yang diperoleh dari usaha air minum isi ulang bisa
mencapai Rp2juta hingga Rp2,5 juta setiap bulan.

Gambar 10. Pembinaan Ekonomi Masyarakat


Selain itu PT. Adaro juga membantu petani dimana setiap tahun dilakukan
pembinaan serta pendampingan kepada petani kebun dan kelompoknya. Bantuan yang
diberikan berupa hibah bibit karet, pupuk, herbisida dan alat pertanian kecil. Selain itu
Perusahaan juga memfasilitasi penyuluhan perkebunan bekerjasama dengan Dinas
Perkebunan setempat.

Gambar 11. Pembinaan Terhadap Petani Karet


5. Pembinaan Sosial dan Budaya
Untuk Sosial dan Budaya PT. Adaro Indonesia melakukan pembinaan pada:
a. Pembinaan Olah Raga
Di bidang olahraga, Adaro telah memberikan pembinaan dan fasilitas olahraga
untuk 11 cabang yang berkembang di enam kabupaten, dalam lingkup area kerja
Perusahaan. Kegiatan 11 cabang olahraga tersebut dikelola oleh 27 klub yang
bergabung dalam binaan PT Adaro Indonesia.
b. Pembinaan Keagamaan
PT. Adaro Indonesia membantu pembangunan, renovasi dan pemeliharaan 72 unit
masjid/ musholla, serta bantuan kepada pondok pesantren maupun lembaga

pendidikan lainnya. Selain itu kami juga membantu renovasi dan pembangunan
gereja serta berbagai kegiatan keagamaan lain seperti sinode umum dan pesta
paduan suara gerejawi (Pesparawi).
Salah satu realisasi pembinaan keagamaan ialah Tabalong Islamic Center.
Tabalong Islamic Center mulai difungsikan tahun 2013. Sarana ini direncanakan
untuk menjadi pusat budaya Islam dan kegiatan keagamaan bagi masyarakat
wilayah Tabalong dan sekitarnya, dan terdiri dari masjid agung, tempat manasik
haji yang terdiri dari Tawaf, Jumroh dan Sai, dan fasilitas pendukung lainnya untuk
kegiatan keagamaan islam.

Gambar 12. Pembangunan Tabalong Islamic Center


Salah satu pondok pesantren yang menerima bantuan pada tahun 2010 adalah
Pondok Pesantren Hidayatullah, di Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak,
Kabupaten Tabalong. Total dana bantuan yang diberikan mencapai Rp37.630.000,
yang kemudian dimanfaatkan untuk membangun enam kolam ikan yang terdiri dari 2
kolam keramba ulin dan 4 keramba jaring. Seluruh ikan yang dipanen nantinya dijual
dan dananya dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pondok pesantren dalam
meningkatkan kesejahteraan para santrinya.

Gambar 13. Bantuan Untuk Pesantren Hidayatullah

c. Pembinaan Seni Budaya


Anggota masyarakat setempat dan para relawan membuat penelitian yang
mendalam mengenai budaya suku Dayak Deah, dan kemudian akan merencanakan
acara dengan panduan dari Adaro. Acara ini direncanakan untuk diselenggarakan
secara rutin dan dikembangkan menjadi acara yang akan menarik wisatawan supaya
dapat menumbuhkan industri pariwisata dan berkontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi di wilayah setempat.

Gambar 14. Pengenalan Budaya Suku Dayak Deah

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSATAKA
http://subaripemuda.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-corporate-social.html
https://upnyk.academia.edu/SufianAchmadVarianto
Laporan Keberlanjutan PT. Adaro Indonesia Tahun 2012
Laporan Keberlanjutan PT. Adaro Indonesia Tahun 2013
Sustainability Report PT. Adaro Indonesia Tahun 2014-2015

KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjukNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul Penerapan
Corporate Social Responsibility (CSR) di PT Adaro Indonesia.
Didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa
dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun juga menyadari bahwa karya tulis yang disusun masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, segala masukan, kritik, dan saran yang membangun dari berbagai
pihak, sangat diharapkan penyusun guna memperbaiki karya tulis selanjutnya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi seluruh pihak
yang membutuhkan.

Padang,

Juni 2016

Penulis,

Anda mungkin juga menyukai