RUMAH SAKIT
PENDAHULUAN
Sistem penilaian melalui indicator merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk menilai suatu proses kegiatan rumah sakit secara terus menerus yang dilaksanakan
secara self assessment. Sebagai Badan layanan umum, rumah sakit harus mampu
memberikan informasi yang menggambarkan kinerja rumah sakit pada suatu periode tertentu.
Pengertian dan Jenis Indikator yang digunakan.
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan suatu kinerja rumah sakit
dengan menggunakan instrument. Indikator merupakan variabel yang digunakan untuk
menilai suatu perubahan secara periodik.
Kriteria indicator,yaitu:
1. Sahid (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan
dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable) yaitu mampu menunjukan hasil yang benar pada penilaian
yang dilakukan secara berulsng kali, artinya komponen indicatornya tetap.
3. Sensitif, yaitu peka untuk digunakan sebagai bahan pengukur.
4. Spesifik, yaitu mampu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas pada suatu
jenis kegiatan tertentu.
5. Dapat diukur secara kuantatif.
Dalam kaitan dengan kinerja operasional rumah sakit maka indicator kinerja yang digunakan
dengan pendekatan 3 (tiga) aspek penilain, yaitu :
1. Indikator kinerja keuangan dengan bobot.
20%
2. Indikator kinerja pelayanan dengan bobot
40%
3. Indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat
dengan bobot
40%
Tingkat kinerja/kesehatan rumah sakit digambarkan dari hasil penjumlahan nilai riil
Masing-masing indicator dari 3 aspek tersebut diatas.
Adapun penilaian tingkat kesehatan rumah sakit digolongkan menjadi :
1. SEHAT, yang terdiri dari:
AAA apabila total skor (TS) lebih besar dari 95
AA
apabila TS lebih besar dari 80 atau kurang/atau sama dengan 95
A
apabila TS lebih besar deri 65 atau kurang/atau sama dengan 80
2. KURANG SEHAT, yang terdiri dari :
BBB
apabila TS lebih besar dari 50 atau kurang/atau sama dengan 65
BB
apabila TS lebih besar dari 40 atau kurang/atau sama dengan 50
B
apabila TS lebih besar dari 30 atau kurang/atau sama dengan 40
3. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :
CCC
apabila TS lebih besar dari 20 atau kurang/atau sama dengan 30
CC
apabila TS lebih besar dari 10 atau kurang/atau sama dengan 20
C
apabila TS lebih kecil dari 10
Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja BLUD
INDIKATOR
BOBOT
NILAI
2
3
4
5
6
7
3
3
3
2
2
4
20**
HAPER*)
NILAI
RIIL
LAMPIRAN
Cara Perhitungan rasio keuangan
Rasio Likuiditas
No. URAIAN
1.
Cash Ratio ( % )
2.
PERSAMAAN
Kas
x 100 %
Kewajiban Lancar
Acid Test Ratio ( % ) ( Quick Kas + Efek + Piutang
Ratio )
................x 100 %
Kewajiban lancar
3.
Current Ratio
4.
Rasio Aktivitas.
No. URAIAN
1.
Inventory Tirn Over ( kali )
2.
3.
Aktiva Lancar
x 100 %
Kewajiban Lancar
Modal kerja bersih
x 100 %
Pendapatan
PERSAMAAN
Pendapatan Bruto
..
Persediaan
Pendapatan Bruto
..
Piutang
Piutang x 360 hari
...
Pendapatan Netto
4.
Pendapatan Bruto
.
Aktiva Lancar
5.
Pendapatan Bruto
.
Aktiva Lancar
6.
Pendapatan Bruto
Total Aktiva
7.
Pendapatan Bruto
Rasio Leverage
No. URAIAN
1.
Debt Total Asset ( % )
2.
Rasio Solvabilitas
No. URAIAN
1.
Solvabilitas ( % )
2.
Rasio Rentabilitas
No. URAIAN
1.
Gross Profit Margin ( % )
2.
3.
4.
PERSAMAAN
Total Hutang
.x 100 %
Total Aktiva
EBIT
x 100 %
Bunga
PERSAMAAN
Total Aktiva
x 100 %
Total Hutang
Total Hutang
.x 100 %
Equity
PERSAMAAN
Suplus Operasional
x 100 %
Pendapatan Netto
Biaya Pelayanan + Biaya Umum & Adm
..x 100 %
Pendapatan Bruto
Laba Sebelum pajak
..x 100 %
Total Asset
Laba sebelum Pajak
..x 100 %
Total Asset
EBIT
x 100 %
Capital Employed
6.
ROI =
EBIT + Penyusutan
Capital Employed
X 100%
Definisi :
EBIT adalah kenaikan atau penurunan aktiva bersih sebelum bunga dan pajak dikurang laba
dari hasil penjualan, aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif.
Penyusutan adalah Depresiasi dan Amortisasi
Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku, total Aktiva dikurangi Aktiva tetap dalam
pelaksanaan.
Daftar Skor penilaian ROI :
ROI %
18
15
13
12
10,5
9
7
5
3
1
0
< ROI
< ROI < = 18
< ROI < = 15
< ROI < = 13
< ROI<=12
< ROI<=10,5
< ROI < = 9
< ROI < = 7
< ROI < = 5
< ROI < = 3
< ROI < = 1
< ROI < 0
BOBOT
3,0
2,7
2,4
2,1
1,8
1,5
1,2
1,0
0,8
0,6
0,4
0.2
Contoh perhitungan :
Rumah Sakit A memiliki ROI 14%, maka sesuai table skor untuk indicator ROI adalah 2,4
2. Rasio Kas/ Cash Ratio
Rumus
Cash Ratio =
X 100%
Definisi :
Kas, Bank dan surat Berharga Jangka pendek adalah posisi masing-masing pada akhir
tahun buku.
Current Liabilities adalah posisi seluruh kewajiban lancar pada akhir tahun buku.
=
=
=
=
=
35
X< =
X< =
X< =
X< =
X< =
BOBOT
3,0
2,4
1,8
1,2
0,6
0,0
35
25
15
10
5
Contoh perhitungan :
Rumah Sakit A memilliki cash ratio sebesar 32%, Maka sesuai table, skor untuk indicator cash ratio
adalah 2.4
3. Rasio Lancar/Current Ratio
Rumus
Current Asset
Current Liabilities
Current Ratio =
X 100%
Definisi :
Current Assets adalah posisi total aktiva lancar akhir tahun buku.
Current Liabilities adalah posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun
buku.
=
=
=
=
=
X
X
X
X
X
X
<
<
<
<
<
125
110
100
95
90
BOBOT
3,0
2,4
1,8
1,2
0,6
0.0
Contoh perhitungan :
Rumah Sakit A memiliki Current ratio sebesar 115%, maka sesuai table, skor untuk indicator Current
Ratio adalah 2,4
4. Collection Periods ( CP )
Rumus
Collection Periods =
X 365 hari
Definisi :
Total Piutang Usaha adalah posisi Piutang Usaha setelah dikurangi Cadangan penyisihan
piutang pada akhir tahun buku.
Total Pendapatan Usaha adalah jumlah pendapatan Usaha selama tahun buku.
Perbaikan = X ( hari )
BOBOT
X < = 60
60 < X < = 90
90 < X < = 120
120 < X < = 150
150 < X < = 180
180 < X < = 210
210 < X < = 240
240 < X < = 270
270 < X < = 300
300 < X
X > = 35
30 < X < = 35
25 < X < = 30
20 < X < = 25
15 < X < = 20
10 < X < = 15
6 < X < = 10
3<X<= 6
1<X<=3
0 < X < =1
3,00
2,70
2.40
2,10
1,80
1,44
1,08
0,72
0,36
0,00
Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut table diatas.
Contoh perhitungan :
Contoh 1 :
Rumah Sakit A pada tahun 1999 memiliki periode 120 hari dan pada tahun 1998 sebesar 127 hari.
Sesuai table di atas, maka skor tahun 1999 menurut :
- Tingkat Collection periods
- Perbaikan Collection periods ( 7 hari )
Dalam hal ini, dipilih skor yang lebih besar yaitu
2,4
1,08
2,4
Contoh 2 :
Rumah Sakit A pada tahun 1999 memiliki Collection periods 240 hari dan pada tahun 1998 sebesar
272 hari
Sesuai table di atas, maka skor tahun 1999 menurut :
- Tingkat Collection Periods..
- Perbaikan Collection periods ( 32 hari )..
Dalam hal ini, dipilih skor yang lebih besar yaitu..
1,08
2,70
2,70
5. Perputaran Persediaan ( PP )
Rumus Perputaran Persediaan =
Total Persediaan
Total Pendapatan Usaha
X 365 hari
Definisi :
Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir
tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku persediaan barang setengah jadi dan
persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang
Total pendapatan Usaha adalah Total pendapatan Usaha dalam tahun buku yang
bersangkutan.
Daftar Skor penilaian perputaran persediaan :
Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja BLUD
PP = X ( hari )
Perbaikan ( hari )
X < = 60
60 X < = 90
90 < X < = 120
120 < X < = 150
150 < X < = 180
180 < X < = 210
210 < X < = 240
240 < X < = 270
270 < X < = 300
300 < X
35 < X
30 < X < = 35
25 < X < = 30
20 < X < = 25
15 < X < = 20
10 < X < = 15
6 < X < = 10
3 < X < =6
1 < X < =3
0 < X < =1
BOBOT
2,0
1,8
1,6
1,4
1,2
0,96
0,72
0,48
0,24
0,0
Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut table di atas
Contoh 1 :
Rumah sakit A pada tahun 1999 memiliki perputaran 180 hari dan pada tahun 1998 sebesar 195 hari.
Sesuai table di atas, maka skor tahun 1999 menurut :
tingkat perputaran persediaan .. 1.2
perbaikan perputaran persediaan (15 Hari)... 0.96
Dalam hal ini, dipilih skor yang lebih besar : yaitu... 1.2
Contoh 2 :
Rumah sakit A pada tahun 1999 memiliki perputaran persediaan 240 hari dan pada tahun 1998
sebesar 272 hari.
Sesuai table di ata, maka skor tahun 1999 menurut :
- Tingkat perputaran persediaan.. 0.72
- Perbaukan tingkat persediaan perputaran (32 Hari). 1.8
Dalam hal ini, dipilih skor yang paling besar yaitu 1.8
6. Perputaran total asset / Total Asset Turn Over (TATO)
Rumus
Total Pendapatan
Capital Employed
TATO =
X 100%
Definisi :
o Total pendapatan adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk
pendapatan hasil penjualan aktiva tetap.
o Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi Aktiva
tetap dalam pelaksanaan
Daftar skor penilaian perputaran Total Asset :
Tato = X ( %)
120 < X
105 < X
90 < X
75 < X
60 < X
40 < X
20 < X
<
<
<
<
<
<
=120
= 105
= 90
= 75
= 60
= 40
Perbaikan = X
20
15
10
5
0
<
<
<
<
<
<
<
X
X
X
X
X
X
X
<
<
<
<
<
<
=20
=15
=10
=5
=3
=0
Bobot
2.0
1.8
1,6
1,4
1,2
1.0
0.8
7
X < = 20
< X < =0
0.6
Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut table di atas.
Contoh perhitungan :
Contoh 1 :
Rumah Sakit A pada tahun 1999 memiliki perputaran total asset sebesar 70% dan pada tahun 1998
sebesar 60%.
Sesuai table di atas, maka skore tahun 1999 menurut :
- Tingkat perputaran total asset 1,2
- Perbaikan perputaran Total Asset ( 10%). 1,4
Dalam hal ini, dipilih Skor yang lebih besar yaitu... 1,4
Contoh 2 :
Rumah Sakit A Pada tahun 1999 memiliki Perputaran total Asset sebesar 108 % dan pada tahun 1998
sebesar 89 %.
Sesuai table di atas , maka skor tahun 1999 menurut :
- Tingkat perputaran Total Asset. 1,8
- Perbaikan Perputaran Total Asset (10 %). 1,4
Dalam hal ini, dipilih skor yang lebih besar yaitu... 1,8
7. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset ( TMS terhadap TA )
Rumus
TMS terhadap TA =
X 100%
Definisi :
Total Modal sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri pada akhir tahun buku di luar dana-dana
yang belum ditetapkan statusnya.
Total Asset adalah Total Asset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada
posisi akhir tahun buku yang bersangkutan.
Daftar skor penilaian Ratio Modal sendiri terhadap total Asset.
Daftar Skor Penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset :
TMS terhadap TA (%) = X
X<0
0 < = x < 10
10 < = x < 20
20 < = x < 30
30 < = x < 40
40 < = x < 50
50 < = x < 60
60 < = x < 70
70 < = x < 80
80 < = x < 90
90 < = x < 100
BOBOT
0,0
1,6
2,4
2,9
4,0
3,6
3,4
3,2
3,0
2,8
2,7
Contoh :
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN
Rasio Kinerja Pelayanan / Kinerja Operasional yang dipergunakan untuk penilaian indicator kinerja
operasional meliputi berbagai indicator dengan total score 40. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut :
NO.
INDIKATOR
A.
PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS
1
2
3
4
5
6
7
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C.
1
D.
1
2
E.
1
2
3
F.
1
2
3
BOBOT
NILAI
HAPER
NILAI
RIIL
2
2
2
1,5
1,5
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
40
Uraian
A.
Pertumbuhan produktivitas
Pertumbuhan rata-rata kunjungan
rawat jalan
Pertumbuhan rata-rata Kunjungan
rawat darurat
Pertumbuhan hari perawat rawat Inap
1
2
3
4
5
6
7
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C.
1
D.
1
Persamaan
Rata-Rata Kunjungan RJ/hari tahun berjalan
Rata-Rata Kunjungan RJ/hari tahun lalu
Rata-Rata Kunjungan RD/hari tahun berjalan
Rata-Rata Kunjungan RD/hari tahun lalu
Jml hari perawatan pasien rawat inap tahun berjalan
Jml hari perawatan pasien rawat inap tahun lalu
Rata-Rata pemeriksaan radiologi/hari tahun berjalan
Rata-Rata Pemeriksaan radiologi/hari tahun lalu
Rata-Rata Pemeriksaan Lab/hari tahun berjalan
Rata-Rata Pemerksa Lab/hari tahun lalu
Rata-Rata Operasi/hari tahun berjalan
Rata-Rata Operasi/hari tahun lalu
Rata-Rata Rehab Medik/hari tahun berjalan
Rata-Rata Rehab Medik/hari tahun berjalan
Rata-Rata Jumlah pasien Rawat jalan/hari
Jumlah dokter yang melayani /hari
Rata-Rata Jumlah pasien rawat jalan/hari
Jumlah perawat yang melayani/hari
Rata-Rata Jumlah pasien rawat darurat/hari
Jumlah dokter yang melayani /hari
Rata-Rata jumlah pasien rawat darurat/hari
Jumlah perawat yang melayani/hari
Rata-Rata jumlah pasien rawat inap/hari
Jumlah dokter yang melayani/hari
Rata-Rata jumlah pasien Rawat inap/hari
Jumlah perawat yang melayani/hari
Jumlah hari Perawatan/tahun
Jumlah hari (365)x tempat tidur
X 100%
Jumlah hari Perawatan pasien keluar/tahun
Jumlah pasien keluar
Jumlah pasien keluar (H&M) / tahun
Jumlah tempat tidur
(365 x TT) Hari Perawatan riil/ tahun
Jumlah Pasien keluar
PENGEMBANGAN SDM
Program Pendidikan dan Latihan
Cukup Jelas
10
2
E.
1
2
3
F.
1
2
3
Cukup jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
11
2.00
>1.25
Hasil Perhitungan
<0.85
0.85 s.d 0.94
0.95 s.d 1.04
1.05 s.d 1.14
1.15 s.d 1.24
>1.25
12
0.25
0.50
1.00
0.50
0.25
< 5 orang
5 s.d 9 orang
10 s.d 12 orang
13 s.d 20 orang
>20 orang
Hasil Perhitungan
< 50 %
50 s.d 59 %
60 s.d 69 %
70 s.d 85 %
86 s.d 95 %
96 s.d 100 %
> 100 %
Hasil Perhasilan
< 2 hari
2 s.d < 4 hari
4 s.d < 6 hari
6 s.d < 9 hari
10 s.d < 12 hari
12 s.d < 15 hari
> 15 hari
13
b. Pasien Kebidanan
Nilai
0.50
1.00
1.50
2.00
1.50
1.00
0.50
Hasil Perhitungan
< 1 hari
1 s.d < 2 hari
2 s.d < 3 hari
3 s.d < 5 hari
6 s.d < 8 hari
8 s.d < 10 hari
> 10 hari
Hasil Perhitungan
< 20 kali
20 s.d < 30 kali
30 s.d < 40 kali
40 s.d < 50 kali
50 s.d < 60 kali
60 s.d < 70 kali
>70 kali
Hasil Perhitungan
< 1 hari
1 s.d < 2 hari
2 s.d < 3 hari
3 s.d < 4 hari
4 s.d < 5 hari
> 5 hari
Hasil Perhitungan
< 0.85
0.85 s.d 0.94
0.95 s.d 1.04
1.05 s.d 1.14
1.15 s.d 1.24
> 1.25
D. Pengembangan SDM
1. Program Diklit
Nilai
0.00
0.75
1.50
Hasil Pelaksanaan
Tidak ada program Diklat
Ada program tidak dilaksanakan
Ada program sebagian dilaksanakan
14
2.00
RBA
Hasil Pelaksanaan
Terlambat 1 bulan
Terlambat 2 Mg s.d 1 Bln
Terlambat 1 Mg s,d 2 Mg
Terlambat s.d 1 minggu
Tepat waktu
Hasil Pelaksanaan
Terlambat lebih dari 3 bulan
Terlambat > 2 bln s.d 3 bln
Terlambat > 1 bln s.d 2 bln
15
1,50
2,00
Contoh Perhitungan :
Laporan periodic triwulan Rumah Sakit S periode anggaran 1 januari sampai dengan
31 Desember untuk tahun penilaian diterima Dewan pengawas sebagai berikut :
Triwulan :
I
II
III
IV
Berakhir Periode
31 Maret 2001
30 Juni 2001
30 Desember 2001
31 Desember 2001
Tanggal diterima
15 Mei 2001
10 Agustus 2001
10 November 2001
5 Februari 2001
Triwulan I
15 hari
Triwulan II
10 hari
Triwulan III
10 hari
Triwulan IV
5 hari
Jumlah hari keterlambatan 40, sehingga rata-rata keterlambatan laporan per triwulan = 10
hari. Dengan demikian nilai ketepatan menyampaikan laporan triwulan = 1.5
3. Ketepatan Menyampaikan Laporan Tahunan
Standar waktu penyampaian perhitungan tahunan yang telah di audit oleh akuntan public
atau Badan pengawas keuangan dan pengembangan harus sudah diterima oleh Dewan
pengawas paling lambat akhir bulan ke lima sejak tanggal tutup buku yang bersangkutan.
Penentuan nilai :
Nilai
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
Hasil pelaksanaan
Terlambat lebih dari 3 bulan
Terlambat > 2 bln s.d 3 bln
Terlambat > 1 bln s.d 2 bln
Terlambat s.d 1 bulan
Tepat waktu
Contoh Perhitungan :
Laporan audit terhadap laporan perhitungan tahunan Rumah Sakit S ( periode tahun buku 1
Januari 2001 sampai dengan 31 Desember 2001 ) diterima oleh Dewan pengawas ( sesuai
tanggal agenda diterima ) pada tanggal 2 Juli 2002. terlambat lebih 1 bulan
Sesuai table diatas nilai RS S untuk ketepatan waktu penyampaian laporan tahunan adalah 1.
INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT
BOBOT
No.
INDIKATOR
HAPER
NILAI
A
MUTU PELAYANAN
1
Emergency response time rate
3
2
Angka kematian di gawat darurat
3
3
Angka kematian > 48 jam
3
4
Angka pasien RI yang dirujuk
3
5
Post Operative Death Rate
3
6
Angka infeksi nosokomial
3
Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja BLUD
NILAI
RIIL
16
7
8
3
3
B
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
C
1
2
3
KEPUASAN PELANGGAN
Prosentase Komplain
Lama waktu tunggu di poliklinik
Kemudahan pelayanan
2
2
2
D
1
2
2.5
2.5
TOTAL
40
5.
6.
7.
8.
B.
Uraian
Mutu Pelayanan
Emergency
Responsce
time rate
Angka kematian
UGD
Angka kematian
netto
( NDR )
Prosentase pasien
rawat inap yang
dirujuk
Post Operative
Death
Rate
Angka infeksi
Nosokomial
Kecepatan
pelayanan resep
obat jadi
Waktu tunggu
operasi efektif
Kepedulian
kepada
masyarakat
Persamaan
X 100%
X 100
X 100%
X 100%
X 100%
( menit)
17
1.
2.
3.
4.
5.
C.
1.
2.
3.
D.
1.
2.
Pembina kepada
puskesma dan
sarana kesehatan
lainnya.
Penyuluhan
kesehatan
(PKMRS)
Rasio tempat tidur
kelas 3
Pemanfaatan
tempat tidur (BOR)
kelas 3
Proporsi pelayanan
pasien tidak
mampu dirawat
jalan
KEPUASAN
PELANGGAN
Penanganan
komplain
Lama waktu tunggu
di URJ
Kemudahan
pelayanan
KEPEDULIAN
TERHADAP
LINGKUNGAN
Kebersihan
lingkungan
Hasil uji amdal
Cukup jelas
Cukup jelas
Prosentase jumlah tempat tidur yang dialokasikan untuk kelas 3
Jumlah Hari Perawatan Kelas 3
Jumlah TT Kelas 3 x hari
X 100%
X 100%
Cukup jelas
Rata-Rata lama waktu tunggu pasien sampai mendapatkan pelayanan di
unit rawat jalan ( menit )
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Hasil Perhitungan
> 30 menit
16 s.d 30 menit
8 s.d 15 menit
< 8 menit
Hasil Perhitunagan
> 10 %
8 s.d 10 %
5 s.d 7 %
<5%
Hasil perhitungan
> 65 0/00
40 s.d 65 0/00
25 s.d 40 0/00
18
3.00
< 25 0/00
Hasil perhitungan
> 10 %
6 s.d 10 %
2 s.d 7 %
<2%
Hasil Perhitungan
> 15 %
10 s.d 15 %
2 s.d 9 %
<2%
Hasil Perhitungan
> 5 hari
3 s.d 5 hari
2 s.d 3 hari
< 24 jam
2.
19
Nilai
0.00
0.251
0.50
1.00
3.
Hasil Pelaksanaan
Tidak ada program
Ada program belum dilaksanaan
Ada program dilaksanakan sebagian
Ada program dilaksanakan semua
Rasio TT kelas 3
Nilai
0.00
0.25
0.50
1.00
4.
5.
Hasil Pelaksanaan
> 10 %
10 s.d 20 %
21 s.d 30 %
< 30 %
Hasil Pelaksanaan
> 40 %
40 s.d 59 %
60 s.d 58 %
< 85 %
C. Kepuasan Pelanggan
1. Penanganan Komplain
Nilai
0.00
0.25
0.50
1.00
Hasil Pelaksanaan
Tidak ada program
Ada Program belum dilaksanakan
Ada program dilaksanakan sebagian
Ada program dilaksanakan semua
2.
3.
Kemudahan pelayanan
Nilai
0.00
1.00
2.00
Hasil Pelaksanaan
Tidak ada petunjuk
Ada petunjuk kurang lengkap
Ada petunjuk lengkap
20
Hasil Pelaksanaan
Tidak ada Amdal
Tidak ada tindak lanjut hasil Amdal
Ada tindak lanjut, belum selesai
Ada tindak lanjut sampai selesai
Catatan :
Untuk rumah sakit khusus instrument indicator penilaian agar disesuaikan dengan kondisi
rumah sakit masing-masing.
21