Anda di halaman 1dari 19

Persamaan Hiperbola

Posted on 20 Januari 2014by Yosep Dwi Kristanto

Seperti kita ketahui, hiperbola merupakan salah satu keluarga irisan kerucut yang
dibentuk akibat irisan bidang yang tegak lurus dengan selimut kerucut. Suatu hiperbola
memiliki 2 bagian simetris yang disebut cabang, yang terbuka ke arah yang saling
berlawanan. Walaupun cabang-cabang tersebut terlihat menyerupai parabola, nantinya
kita akan menginvestigasi bahwa cabang-cabang tersebut dan parabola merupakan
kurva yang sangat berbeda.
Perhatikan bahwa persamaan Ax + By = F merupakan persamaan suatu
lingkaranapabila A = B dan juga merupakan persamaan suatu elips jika A B. Dua
kasus tersebut memuat penjumlahan suku-suku berderajat dua. Selanjutnya mungkin
kita akan bertanya-tanya, bagaimana jika persamaannya berupa pengurangan sukusuku berderajat dua. Perhatikan persamaan 9x 16y = 144. Dari persamaan tersebut
kita dapat mengetahui bahwa titik pusatnya adalah titik asal (0, 0) karena tidak ada
pergeseran pada variabel x dan y (a dan b keduanya adalah 0). Dengan menggunakan
metode perpotongan kurva, kita dapat menggambar grafik tersebut dan menghasilkan
suatu grafik hiperbola.
Contoh 1: Menggambar Grafik Hiperbola Pusat
Gambarlah grafik persamaan 9x 16y = 144 dengan menggunakan perpotongan kurva
dan beberapa titik tambahan jika diperlukan.
Pembahasan Dengan substitusi x = 0, kita akan menentukan perpotongan kurva
tersebut dengan sumbu-y.
2

Karena nilai y tidak pernah negatif, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva tersebut
tidak memiliki titik potong terhadap sumbu-y. Selanjutnya, kita substitusi y = 0 untuk
menentukan titik potongnya terhadap sumbu-x.
2

Dengan mengetahui bahwa grafik tersebut tidak memiliki titik potong terhadap sumbuy, kita pilih nilai x yang lebih dari 4 dan kurang dari 4 untuk membantu sketsa grafik
tersebut. Dengan menggunakan x = 5 dan x = 5 menghasilkan,

Dengan memplot titik-titik yang telah kita temukan di atas kemudian


menghubungkannya dengan kurva halus, dan karena kurva tersebut tidak berpotongan
dengan sumbu-y, maka grafik dari persamaan yang diberikan dapat digambarkan
sebagai berikut.

Karena hiperbola di atas memotong sumbu simetri horizontalnya, maka hiperbola di


atas disebut sebagai hiperbola horizontal. Titik-titik (4, 0) dan (4, 0) disebut
sebagai titik-titik puncak, dan titik pusat dari hiperbola selalu berada di tengahtengah titik puncak parabola tersebut. Jika titik pusat hiperbola berada pada titik (0, 0),
maka hiperbola tersebut disebut sebagai hiperbola pusat. Sebagai catatan, titik pusat
hiperbola bukan merupakan bagian dari kurva, sehingga titik pusat hiperbola di atas,
titik yang berwarna biru, digambarkan sebagai titik yang terbuka. Garis yang melewati
titik pusat dan titik-titik puncak hiperbola disebut sebagai sumbu transversal,
sedangkan garis yang melalui titik pusat dan tegak lurus dengan sumbu transversal ini
disebut sebagai sumbu konjugasi.
Pada contoh 1, koefisien dari x merupakan bilangan yang positif kemudian dikurangkan
dengan 16y : 9x 16y = 144. Hasil yang diperoleh merupakan hiperbola horizontal.
Jika suku-y positif kemudian dikurangkan dengan suku yang memuat x , hasilnya
merupakan suatu hiperbola vertikal. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
2

Fokus dari Suatu Hiperbola


Posted on 27 Januari 2014by Yosep Dwi Kristanto

Seperti pada elips, fokus dari suatu hiperbola banyak diterapkan dalam berbagai
bidang. Sistem navigasi radio jarak jauh (yang biasa disebut LORAN, kependekan
dari long distance radio navigation system), dapat digunakan untuk menentukan letak
dari suatu kapal laut dan pesawat terbang karena menerapkan karakteristik dari
hiperbola. Cermin hiperbolis juga digunakan pada beberapa teleskop, karena cermin
tersebut memiliki sifat bahwa setiap berkas cahaya yang datang dari satu fokus akan
dipantulkan ke fokus lainnya. Untuk memahami beberapa contoh penerapan sifat
hiperbola di atas, kita akan mendefinisikan hiperbola secara analitis.
Definisi Hiperbola
Diberikan dua titik f dan f pada suatu bidang, hiperbola adalah himpunan semua
titik (x, y) sedemikian sehingga selisih jarak antara f ke (x, y) dan f ke (x, y)
merupakan suatu konstanta positif. Apabila disimbolkan,
1

Dua titik f dan f disebut sebagai fokus-fokus hiperbola, dan titik-titik (x, y) berada
pada grafik hiperbola.
Untuk lebih memahami definisi hiperbola di atas, perhatikan gambar hiperbola berikut.
1

Seperti halnya pada definisi analitis dari elips, dapat ditunjukkan bahwa nilai dari
konstanta k adalah 2p (untuk hiperbola horizontal). Untuk menentukan persamaan
hiperbola dalam bentuk p dan q, kita gunakan pendekatan yang serupa dengan elips,
yaitu dengan menggunakan rumus jarak.

Dengan f adalah jarak fokus ke titik pusat hiperbola. Selanjutnya kita manipulasi
persamaan di atas.

Dari definisi hiperbola, kita mendapatkan 0 < p < f, sehingga f > p dan f p > 0. Agar
persamaan di atas menjadi lebih sederhana, kita dapat memisalkan q = f p kemudian
kita substitusi persamaan tersebut ke dalam persamaan hiperbola di atas. Diperoleh,
2

Dari persamaan tersebut, dengan mudah kita dapat menentukan titik potong grafik
persamaan hiperbola horizontal tersebut dengan sumbu-x adalah (p, 0). Selain itu,
kita juga dapat mengetahui bahwa grafik persamaan tersebut tidak berpotongan dengan
sumbu-y. Semoga bermanfaat, yos3prens.

5 Soal dan Pembahasan Permasalahan Fokus


Suatu Hiperbola
Posted on 29 Januari 2014by Yosep Dwi Kristanto

Permasalahan yang melibatkan fokus suatu hiperbola banyak kita jumpai di berbagai
bidang. Seperti permasalahan fokus pada elips, hanya beberapa informasi hiperbola
yang nantinya akan diketahui. Untuk itu, kita harus memanipulasi persamaan hiperbola
yang diberikan atau bahkan membangun persamaan hiperbola dari suatu informasi
tertentu untuk menentukan selesaian yang diberikan.
Soal 1: Menerapkan Karakteristik HiperbolaLintasan dari Suatu Komet
Komet-komet yang memiliki kecepatan yang sangat tinggi tidak dapat dipengaruhi oleh
gravitasi matahari, dan akan mengitari matahari dengan lintasan berbentuk hiperbola
dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Jika lintasan komet yang

diilustrasikan oleh gambar di bawah dapat dimodelkan oleh persamaan 2.116x


400y = 846.400, seberapa dekatkah komet tersebut dengan matahari? Anggap
satuannya dalam jutaan mil.
2

Pembahasan Pada dasarnya, dalam permasalahan ini kita diminta untuk menentukan
jarak antara fokus dengan titik puncak hiperbola. Dengan menuliskan persamaan yang
diberikan ke dalam bentuk standar,

Sehingga, kita peroleh p = 20 (p = 400) dan q = 46 (q = 2.116). Dengan menggunakan


persamaan fokus untuk menentukan f dan f , kita mendapatkan,
2

Karena p = 20 dan |f| = 50, jarak komet tersebut dengan matahari adalah 50 20 = 30
juta mil atau sekitar 4,83 10 kilometer.
Soal 2: Lokasi dari Suatu Badai
Dua orang ahli meteorologi melihat badai dari tempat mereka tinggal. Tempat tinggal
dua orang ahli meteorologi tersebut berjarak 4 km (4.000 m). Ahli meteorologi
7

pertama, yang jaraknya lebih jauh dari badai, mendengar suara petir 9 detik setelah ahli
meteorologi kedua. Jika kecepatan suara 340 m/s, tentukan persamaan yang dapat
memodelkan lokasi dari badai tersebut.

Pembahasan Misalkan M merupakan ahli meteorologi pertama dan M merupakan


ahli meteorologi kedua. Karena M1 mendengar petir 9 detik setelah M , maka lokasi M ,
9 340 = 3.060 m lebih jauh dari M terhadap lokasi badai. Atau apabila disimbolkan, |
M S| |M S| = 3.060. Himpunan semua titik S yang sesuai dengan persamaan ini akan
membentuk suatu grafik hiperbola, dan kita akan menggunakan fakta ini untuk
membangun suatu persamaan yang memodelkan semua kemungkinan dari lokasi badai
tersebut. Selanjutnya, mari kita gambar informasi-informasi di atas pada koordinat
Cartesius sehingga M dan M terletak pada sumbu-x dan titik asal (0, 0) kita buat
sebagai pusatnya.
1

Dengan selisih konstannya 3.060, kita mendapatkan 2p = 3.060 sehingga p = 1.530.


Karena jarak antara M dan M adalah 4.000, maka jarak antara pusat
1

dengan M atau M adalah f = 1/2 4.000 = 2.000. Dengan menggunakan persamaan


fokus, kita mendapatkan
1

Sehingga, persamaan lokasi dari badai tersebut adalah

BUKTI PERSAMAAN HIPERBOLA


by ilmuhitung Leave a Comment

Hiperbola adalah himpunan semua titik (x, y) pada bidang sedemikian hingga selisih
positif jarak titik (x, y) terhadap pasangan dua titik tertentu yang disebut
titik fokus (foci) adalah tetap.
Untuk

menentukan

persamaan

hiperbola,

misalkan

kita

pilih

titik-titik

fokus F dan Fterletak pada sumbu-x. Sedangkan sumbu-y diletakkan di tengah-tengah


segmen garis FF.
Misalkan kita tentukan titik fokusnya adalah F(-c, 0) dan F(c, 0) sedangkan selisih jarak
konstan tertentu adalah 2a. (lihat gambar di bawah ini).

Jika (x, y) merepresentasikan titik pada hiperbola, maka dari definisi diperoleh

x2 2cx + c2 + y2 = a2 2cx +
x2 y2 = c2 a2

Dalam segitiga PFF terlihat bahwa

2a < 2c
a<c
c2 a2 > 0
Karena c2 a2 adalah positif, maka bisa diganti dengan bilangan positif lain,
sebut b2sehingga

dimana b2 = c2 a2. Ini merupakan bentuk baku persamaan hiperbola.


Kedua sumbu koordinat sumbu-x dan sumbu-y adalah sumbu simetri pada hiperbola
dan ( a, 0) adalah titik-titik potong dengan sumbu-x. Dalam hal ini tidak memotong
sumbu-y, sebab untuk x = 0 diperoleh

yang mana tidak ada bilangan real y yang memenuhi persamaan di atas.
Sumbu-x (yang memuat dua titik dari hiperbola) disebut sumbu tranversal (transverse
axis) dan sumbu-y disebut sumbu sekawan (conjugate axes). Titik potong hiperbola
dengan sumbu trasversal disebut titik ujung (dalam hal ini ( a, 0)) dan perpotongan
kedua sumbu simetri disebut pusat hiperbola. Jarak antara kedua titik ujung adalah
2adan disebut sumbu mayor dan besaran 2b disebut sumbu minor. Dalam hal ini
panjang sumbu mayor tidak harus lebih besar dari sumbu minor. Hal ini berbeda
pada persamaan ellips. Sketsa grafik persamaan hiperbola
titik ( a, 0), ( c, 0), dan (0, b) dapat dilihat pada gambar berikut.

dan posisi titik-

Garis ax

by = 0 disebut persamaan garis asimtotik dari hiperbola

Teorema 1:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai fokus ( c, 0) dan titik-titik ujung (
a, 0) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

dimana b2 = c2 a2.
Peranan sumbu-x dan sumbu-y dalam bentuk grafik akan dinyatakan dalam teorema
berikut.
Teorema 2:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai fokus (0,
(0,

a) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

dimana b2 = c2 a2.

c) dan titik-titik ujung

Dari teorema 1 dan 2 di atas, disimpulkan bahwa sumbu mayor sejajar dengan sumbu
yang variabelnya berharga positif.

Contoh 1:

Selidiki dan buat sketsa grafik dari persamaan


Jawab:
Jika kita perhatikan terlihat bahwa a2 = 9, b2 = 16, dan c2 = a2 + b2 = 25. Hiperbola ini
mempunyai pusat (0, 0), titik-titik ujung ( 3, 0), dan titik fokus ( 5, 0). Persamaan garis
asimtotik hiperbola di atas adalah 3x
4y = 0. Panjang sumbu mayor = 6 sejajar
sumbu-x dan panjang sumbu minor = 8. Sketsa grafik dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Contoh 2:
Selidiki dan buat sketsa grafik persamaan 16x2 9y2 + 144 = 0.
Jawab:
Kita ubah persamaan 16x2 9y2 + 144 = 0 ke dalam bentuk baku, yaitu

16x2 9y2 + 144 = 0


9y2 16x2 = 144

Dari persamaan terakhir terlihat bahwa a2 = 16, b2 = 9, dan c2 = a2 + b2 = 25. Hiperbola


ini mempunyai pusat (0, 0), titik-titik ujung (0, 4), dan titik fokus (0, 5). Persamaan garis
asimtotik hiperbola di atas adalah 4x 3y = 0. Panjang sumbu mayor = 8 sejajar sumbuxdan panjang sumbu minor = 6. Sketsa grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Contoh 3:
Tentukan persamaan hiperbola yang fokus ( 4, 0) dan titik-titik ujung ( 2, 0).
Jawab:
Karena fokus yang diberikan terletak pada sumbu-x maka bentuk baku dari persamaan
hiperbola yang dicari seperti pada teorema 1.
Dari titik fokus yang diberikan maka diperoleh c = 4, titik ujung diperoleh a = 2
dan b2 =c2 a2 = 16 4 = 12.

Jadi persamaan yang dicari adalah

3x2 y2 = 12
Untuk memperoleh persamaan hiperbola yang lebih umum, misalkan diadakan translasi
pusat sumbu koordinat ke titik (h, k), maka diperoleh persamaan hiperbola
menjadi

Untuk c2 = a2 + b2, persamaan di atas adalah persamaan hiperbola dengan pusat di (h,
k), titik-titik fokus (h
teorema berikut.

c, k) dan titik-titik ujung (h

a, k) Hal ini dinyatakan dalam

Teorema 3:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai pusat (h, k), fokus (h
titik-titik ujung (h

a, k) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

dengan b2 = c2 a2 (lihat gambar di bawah ini ).

c, k) dan

Teorema 4:
Titik (x, y) berada pada hiperbola yang mempunyai pusat (h, k), fokus (h, k
titik-titik ujung (h, k a) jika dan hanya jika memenuhi persamaan

c) dan

dengan b2 = c2 a2 (lihat gambar di bawah ini).

Contoh 4:
Sebuah hiperbola mempunyai persamaan
9x2 4y2 36x 8y + 68 = 0
Tentukan pusat, titik ujung, titik fokus dan gambar grafik hiperbola tersebut.
Jawab:
Kita ubah bentuk persamaan di atas ke dalam bentuk baku seperti pada teorema 3 atau
teorema 4.
9x2 4y2 36x 8y + 68 = 0
9x2 36x 4y2 8y = 68

9(x2 4x + 4) 4(y2 + 2y + 1) = 68 + 36 4
9(x 2)2 4(y + 1)2 = 36
4(y + 1) 2 9(x 2)2 = 36

Dari persamaan terakhir diperoleh informasi h = 2, k = 1, a2 = 9, dan b2 = 4. Dengan


demikian c2 = a2 + b2 = 9 + 4 = 13.
Menurut teorema 4 dapatlah disimpulkan bahwa hiperbola yang terjadi berpusat di (2,
1), titik-titik ujungnya (2, 1 + 3) = (2, 2) dan (2, 1 3) = (2, 4), titik fokusnya adalah
(2, 1 +

) dan (2, 1

).

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA


HIPERBOLA
by ilmuhitung Leave a Comment

Sama seperti pada lingkaran, parabola dan elips, hiperbola juga memiliki garis
singgung. Untuk menentukan persamaan garis singgung pada hiperbola kita melihatnya
dari beberapa keadaan yaitu :
Persamaan garis singgung hiperbola yang melalui suatu titik pada hiperbola
Bagaimanakah caranya ?. pasti sulit. Hehe tenang dulu teman. Cara menentukan
persamaan garis singgungnya hamper sama dengan cara menentukan persamaan garis
singgung yang melalui suatu titik pada lingkaran, parabola, dan elips yaitu kita hanya
melihat bentuk umum persamaan hiperbola. Wahhhjadi bingung !. ga usah bingung,
simak uraian berikut !.
Persamaan hiperbola yang berpusat di O (0,0) adalah :

Maka persamaan garis singgung yang melalui titik (x1 , y1 ) adalah :

Sedangkan persamaan hiperbola yang berpusat di P (p,q) adalah :

Maka persamaan garis singgung yang melalui titik (x1 , y1) adalah :

Baiklah,, biar tidak terlalu lama menjelimet kita langsung saja bahas contoh soalnya.
Contoh 1 # :
Tentukanlah persamaan garis singgung pada hiperbola
6) !.

di titik (-1,

Jawab :
Pertama, kita perhatikan persamaan hiperbola tersebut :

Ini berarti hiperbola tersebt berpusat di titik (-7,1) atau p = -7 dan q = 1. Sedangkan
a2 = 24 dan b2 = 50. Hiperbola tersebut melalui titik (-1,6) berarti x1 = -1 dan y1 = 6.
Berarti persamaan garis singgung kita tentukan dengan memakai rumus sebagai
berikut :

Masukkan nilai x1, y1, p, q, a2 dan b2 ke rumus di atas, sehingga :

Kemudian kedua ruas kita kalikan dengan 40 (KPK antara 4 dan 10), sehingga :
10(x + 7) 4(y 1) = 40
10x + 70 4y + 4 = 40

10x 4y + 74 40 = 0
10x 4y + 34 = 0
Kemudian kedua ruas dibagi dua, sehingga persamaan garis singgungnya menjadi :
5x 2y + 17 = 0
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah 5x 2y + 17 = 0.
Saya rasa satu contoh soal sudah cukup untuk memahami materi ini. Sekarang kita
lanjut ke keadaan yang kedua, yaitu :
Persamaan garis singgung pada Hiperbola dengan gradient tertentu
Teman temanku yang baik hatinya dan tidak sombong . !. bagaimanakah persamaan
garis singgung pada hiperbola yang gradiennya diketahui?. Jawabannya adalah seperti
di bawah ini :
Jika persamaan hiperbolanya

, maka persamaan garis singgungnya adalah :


persamaan 1

Jika persamaan hiperbolanya adalah

, maka persamaan garis singgungnya

adalah :
y = mx
jika persamaan hiperbolanya
adalah :
y q = m (x p)
Jika persamaan hiperbolanya

persamaan 2
maka persamaan garis singgungnya

.. persamaan 3.
, maka persamaaan garis singgungnya

adalah :
y q = m(x p)
Contoh 2 # :
Tentukalah persamaan garis singgung pada hiperbola 16y2 9x2 = 9 yang tegak lurus
terhadap garis

x + y = 0 !.

Jawab :
Kita perhatikan

x+y=0

Ini berarti gradient m1 =


Dan yang akan kita cari adalah gradient m2 yang tegak lurus dengan m1 .
Berarti : m1 . m2 = -1
m2 =
m2 =
kemudian kita perhatikan persamaan hiperbola :
16y2 9x2 = 9
Kita ubah ke bentuk baku agar kita dapat menentukan nilai a2 dan b2.
Kemudian ruas kita bagi dengan 9 agar ruas kanannya bernilai satu sehingga
persamaan hiperbola terebut menjadi :

Dari persamaan hiprbola ini terlihat bahwa persamaan garis singgung ang memenuhi
adalah persamaan 2. Sehingga persamaan garis singgungnya adalah :
y = mx

y=

y=
y=
jadi persamaan garis singgung hiperbola terebut adalah y =

Anda mungkin juga menyukai