BENDUNGAN
BENDUNGAN URUGAN DAN BENDUNGAN
GRAVITY
TANTI ARIDIPA
3114030002
KELAS G
1. Bendungan Homogen
Bendungan homogen yaitu apabila bahan yang membentuk tubuh bendungan
tersebut terdiri dari tanah dengan kasifikasi yang hampir sejenis dan gradasinya
(susunan ukuran butirannnya) hampir seragam. Tubuh bendungan secara
keseluruhannya berfungsi ganda,yaitu sebagai bangunan penyangga dan sekaligus
sebagai penahan rebesan air. Bendungan homogen di bagi 2 tipe yaitu: bendungan
urugan tanah dan bendungan urugan pasir dan kerikil.
A. Bendungan urugan tanah (earthfill dams)
adalah bendungan yang lebih dari setengah volumenya terdiri atas tanah atau
tanah liat. Bendungan di bagi menjadi 4 bedasarkan tipe drainase, yaitu:
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kaki (toe drainage earthfill
dams).
Bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air miring (inclined
core gravel pebble fill dams).
Bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air tidak simetris
(asimetris core gravel pebble fill dams).
2. Bendungan Zonal
Bendungan urugan digolongkan dala tipe zonal atau bendungan urugan batu
berlapis, apabila timbunan yang membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan
dengan gradasi (susunan ukuran butiran) yang berbeda-beda dalam urutan pelapisan
tertentu. Bendungan ini dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu: lapisan kedap air tegak,
lapisan kedap air miring, dan lapisan kedap air tegak tidak simetris.
Contoh potongan gambar bendungan urugan batu berlapis dengan lapisan kedap air tegak.
Salah satunya yang terdapat Bendungan Ouchi di Jepang
Keuntungan
Waktu pelaksanaan lebih cepat karena lapisan lulus air dan filter dapat dilaksanakan
lebih dahulu walaupun lapisan edap airnya belum selesai.
Sementasi pondasi dapat dilaksanakan bersamaan dengan pengurugan bahan
bendungan.
Lapisan filter di antara lapisan kedap air dan apisan batu penyangga di sebelah hulu
maupun hilir dapat lebih tipis, jadi relatif lebih murah
Untuk lokasi yang lulus air, yang ada kemunginan perlu ditambah lapisan kedap
airnya lebih pendek dibandng denggan lapisan kedap air tegak.
Kekurangan
Apabila kedalaman pondasi meragukan dan di dalam pelaksanaan ternyata
pondasinya harus diperdalam, maka akan menggalami kesulitan guna menentukan
letak sementasi.
C. Bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air tegak yang
tidak simetris (asymmmetrical imprevious core rockfill dams).
Bendungan ini merupakan kombinasi antara kedua tipe yaitu: Bendungan
urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air tegak dan Bendungan urugan batu
berlapis-lapis dengan lapisan kedap air miring. Biasanya digunakan apabila tanah liat
yang terdapat kualitasnya kurang bagus dan terdapat di daerah gempa sehingga
dikhawatirkan penurunannya besar.
Berikut gambar Bendungan-bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan
kedap air tegak yang tidak simetris
3. Bendungan Urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face
rockfill dams, impermeable membrane facing rockfill dams, decked rockkfill
dams)
Bendungan tipe ini memiliki lapisan kedap airnya terdapat di bagian muka
(hulu). Tipe ini banak dipakai apabila di sekitar lokasi bendungan terdapat bana batu,
koral atau pasir, tetapi tanah liatnya hanya sedikit. Atau di daerah yang waktu kerja
efektifnya hanya pendek sebagai akibat curah hujan yang cukup tinggi dan lama.
Untuk menghindarkan terjadinya rembesan air, lapisan kedap airnya harus di
buat sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan tidak mudah retak. Caranya adalah
dengan membuat bidang dibawahnya merupakan bidang yang hampir rata betul-betul.
Apabila ada yang menonjol harus dipotong, sedang untuk bagian yang lebih rendah
harus diisi bahan seperti pada lapisan kedap airnya. Misal untuk lapisan kedap air dari
aspal diisi dengan aspal sedang untuk lapisan kedap air dari beton bertulang diisi
dengan beton.
Dengan mengusahakan bidang rata di bawah lapisan kedap air dapat
dihindarkan terjadinya penurunan deferensial. Penurunan diferensial harus dicegah
untuk menghindarkan terjadinya risiko keretakan yang dapat menimbulkan rembesan
air.
Bendungan urugan dengan lapisan kedap air di muka dapat dibagi menjadi 3
tipe yaitu: lapisan kedap air dari aspal, lapisan kedap air dari beton bertulang, dan
lapisan kedap air dari geotextile.
A. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari aspal
(asphaltic impermeable facerockfill dams, asphaltic membrane facing rockfill
dams, asphaltic decked rockfill dams).
Digunakan lapisan aspal yang dicampur secara panas yang kuat dan kedap air.
Karena aspal sifatnya elastis maka dapat mengikuti perubahan kecil sebagai akibat
penurunan bendungan.
Pada umumnya terdiri atas 7 lapisan yaitu :
Lapisan aspal permukaan (sheet asphalt protective membrane) yang merupakan
campuran antara aspa dengan pasir halus. Ini bekerja sebagai lapisan pelindung
dengan tebal minimum 3 cm.
Lapisan aspal yang dicampur secara panas (hotmix)yang merupakan campuran antara
kricak dan pasir yang memenuhi gradasi tertentu dengan aspal. Ini digunakan sebagai
lapisan kedap air dengan tebal minimal 10 cm.
Lapisan aspal yang agak kasar yang merupakan campuran antara kricak dan pasir
yang memenuhi gradasi tertentu dengan aspal (pesentase aspal biasanya 7% dari berat
kricak dan pasir). Ini bekerja sebagai lapisan pengering (drain layer) dengan tebal
minimal 8 cm.
Lapisan aspal yang dicampur secara panas (hotmix)yang merupakan campuran antara
kricak dan pasir yang memenuhi gradasi tertentu dengan aspal. Ini digunakan sebagai
lapisan kedap air dengan tebal minimal 10 cm.
Lapisan dasar dapat terdiri atas 1 lapisan atau 2 lapisan.
Lapisan peralihan (transition zone) seperti pada bendungan urugan batu berlapis-lapis.
Lapisan batu penyangga seperti pada bendungan urugan berlapis-lapis.
Berikut gambar bendungan- bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di
muka dari aspal
B. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari beton
bertulang (reinforced concrete impermeable face rockfill dams, reinforced
concrete membrane facing rockfill dams, reinforced concrete decked rockfill
dams).
Untuk bendungan yang agak tinggi, tebal beton bertulang minimal 30 cm di
puncak bendungan dan di bawah lebih tebal lagi. harus digunakan campuran beton
yang kedap air. Tugas dari tulangan adalah untuk menahan tegangan tarik sebagai
akibat penurunan dari bendungan.
C. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari geotextile
(geotextile impermeable face rockfill dams, geotextile membrane facing rockfill
dams, geotextile decked rockfill dams).
Lapisan kedap air di muka ini relatif masih baru karena mulai dicoba pada
tahun 1970 yaitu Bendungan Vilacros di Perancis dengan tinggi 18 m.
Bahan geotextile dapat pula digunakan untuk saluran pengering, dan untuk
mengatasi semmbulan pasir (boil) dan gejala pembuluh. Pada saat ini dipaai untuk
bendungan yang relatif tidak tinggi.
Berikut gambar bendungan- bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka
dari geotextile.
2. Bendungan beton berdasar berat sendiri penuh (beton berdasar berat sendiri
berongga (concrete hollow gravity dams).
Adalah bendungan beton berdasar berat sendiri ang ada rongganya sehingga tidak
terisi beton secara penuh. Ukuran bendungan beton berdasar berat sendiri adalah sedemikkian
rupa sehingga stabil terhadap bahaya penggulingan (overturning), penggeseran (sliding),
tegangan tanahnya tidak dilampaui (bearing capacity) dan air rembesan yang timbul masih
dapat dikendalikkan.
Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut biasana dasar pondasi bendungan dibuat
lebar. Akkan tetapi semakin lebar dasar pondasinya, berat sendiri bendungan akan semakin
besar dan gaya tekan ke atas yang timbul akan bertambah besar. Sehingga pada tinggi
bendungan tertentu tidakk akkan ekonomis lagi. oleh karena itu diadakan rongga-rongga yang
selain memperecil gaya tekan ke atas juga mengurangi volume beton sehingga menjadi lebih
ekonomis. Agar lebih ekonomis, betonnya di buat menjadi beberapa tipe di bagian-bagian
bendungan seperti contoh di gambar berikut.