Entingnya Desain Pembelajaran
Entingnya Desain Pembelajaran
(2012: 64), kompetensi awal peserta didik ditingkatkan menjadi kompetensi lulusan melalui
proses pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem. Istilah
kompetensi sebenarnya berbeda dengan kemampuan. Dimana letak perbedaannya? Perbedaan
antara kompetensi dan perbedaan diuraikan melalui tabel 1. Proses pembelajaran yang baik
bertujuan mengembangkan kompetensi peserta didik, tidak hanya mengembangkan
kemampuan peserta didik.
Tabel 1. Contoh Perbandingan Kemampuan dan Kompetensi
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
kegiatan satu hari atau beberapa hari lokakarya, atau pengembang kurikulum suatu program
studi; 4) desain adalah proses interaktif dengan melibatkan peserta didik (prinsip learnercentered); 5) desain instruksional itu sendiri adalah suatu proses yang terdiri dari sejumlah
sub proses, mulai dari perumusan tujuan sampai evaluasi terhadap program atau produk
instruksional; dan 6) berbeda jenis hasil belajar yang diharapkan menuntut perbedaan jenis
kegiatan instruksional, artinya bahwa hasil belajar merupakan acuan untuk mendesain
kegiatan instruksional. Dari keenam asumsi di atas, dapat dijelaskan bahwa desain
instruksional adalah suatu proses pengembangan dengan pendekatan sistem (system
approach) yang melibatkan satu tim pendesain (designer), ahli materi, ahli evaluasi, dan
personalia produksi, serta bertujuan untuk membantu peserta didik dalam proses dan hasil
belajar.
Proses Desain Pembelajaran
Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa ada cukup banyak model
pengembangan desain pembelajaran yang dapat digunakan dalam perancangan proses
pembelajaran. Dua model pengembangan desain pembelajaran terkini yang masih
bersesuaian adalah The Systematic Design of Instruction (gambar 1), karya Walter, Lou and
Carey (2009), dan Model Pengembangan Instruksional (gambar 2), karya Suparman (2012).
Gambar 1. The Systematic Design of Instruction
Sumber: Walter, Lou and Carey (2009: 1)
Desain pembelajaran memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini
dimungkinkan karena dengan merancang desain pembelajaran, seorang desainer (dalam hal ini guru) memiliki
peran vital dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memiliki kesadaran akan
pentingnya tujuan pembelajaran, maka guru akan berupaya untuk melakukan berbagai aktifitas dalam rangka
mewujudkan tujuan pembelajaran, seperti merumuskan bahan instruksional, memilih strategi instruksional,
memilih media dan alat pembelajaran, merancang alat evaluasi, dan lain sebagainya.
Dengan kesadaran dan keinginan dari guru untuk merancang desain pembelajaran yang berkualitas, diharapkan
proses pembelajaran akan berlangsung secara menyenangkan, menarik, dan tentu saja berorientasi pada tujuan
umum yang ingin dicapai. Dampaknya, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Amin.
Selamat belajar dan merancang desain pembelajaran terbaik untuk peserta didik dimanapun kita berada.