Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat
ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Ada beberapa hal yang
mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron
valensi, dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia
dikelompokan menjadi logam, semilogam, nonlogam, dan gas mulia.
Berdasarkan
elektron
valensinya
unsur
kimia
dikelompokan
menjadi
golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA.
IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi
menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah
kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7
periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri
kekanan semakin bersifat nonlogam.
Dalam hal ini, Unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan
sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga
adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P),
Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai kanan
(Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas
elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan
sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si),
nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya membentuk
struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk struktur
molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur nonlogam cenderung
membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia
cenderung
dalam
keadaan
gas
monoatomik.
Variasi
inilah
yang
Rumusan Masalah
Apa saja unsur-unsur periode yang ada di alam?
Jelaskan sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!
Bagaimana cara menguji unsur-unsur periode ketiga?
Apa saja manfaat dari unsur periode ketiga?
C.
Tujuan
1.
2.
3.
Metaloid
Si
Nonlogam
P-S-Cl
Gas Mulia
Ar
Tingkat oksidasi
tertinggi
Afinitas elektron
(KJ/mol)
keelektronegatifan
Na
11
2
8
1
496
Mg
12
2
8
2
738
Al
13
2
8
3
578
97,8
883
Kristal
logam
649
1.090
Krista
l
logam
660
2.467
Krista
l
logam
+1
+2
-53
0,9
Si
Cl
Ar
14
2
8
4
786
15
2
8
5
1.012
16
2
8
6
1.000
17
2
8
7
1.251
18
2
8
8
1.527
44
280
Molekul
poliato
m
113
445
Molekul
poliatom
-101
-35
Molekul
diatom
-184,2
-185,7
Molekul
monoatom
+3
1.410
2.680
Kristal
kovale
n
raksasa
+4
+5
+6
+7
230
-44
-134
-72
-200
-349
35
1,2
1,5
1,8
2,1
2,5
3,0
Mg
Logam
Al
IA,IIA,IIIA
Cl
Si
Al
Si
Metaloid
IVA
Mg
S
Cl
Nonlogam
Ar
Gas mulia
VA,VIA,VIIA
Na
Ar
VIIIA
P
Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang
termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia
sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di
kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran
(alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau
"magnelium".
C.
Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan IIIA,
merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium
dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi,
bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.
d. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7%
mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering
digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silikone.
e. Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi
walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa
logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau
perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling
umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the
dark).
f. Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan
komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan
fungisida.
g. Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan
nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam
bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam
dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat
beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.
h. Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom
18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah
referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap
(delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan
unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala
Suhu Internasional 1990.
B.
1.
Na
Mg
Al
Si
Cl
Ar
Senyawa
Nomor atom
11
12
13
14
15
16
17
18
Elektron
35
352
valensi
Jari-jari
1,86
1,6
3523p1
352p
3523p 3523
3523p 3523p
1,43
32
1,17
1,10
p4
1,04
0,99
0,97
atom
Energi
495,
737
ionisasi(Kj/
,7
ma)
Keelektrone
0,93
1,3
97,8
1
648
,8
gatifan
Titik leleh
(0C)
Titik didih
903,
1,1
05
577,6
786,
1011,
999,
1,61
1,90
2,19
2,58
3,16
660,37
1,41
44,1
119,0
0
2467
2,35
1251, 1520,
100,9 189,2
280
44,6
8
-34,6
185,7
Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah
elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom
semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga
keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar
karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C).
Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na
>Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
2.
sebagai berikut :
a.
Na
Mg
Al
Si
-2,711
-2,375 -1,706 -
Cl
Ar
Senyawa
0,13
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih
lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2H O (l)
sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g) Si O2 (5)
b.
unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki
sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam).
Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak
dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
c. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan
logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan
harga ionisasi unsur - unsur tersebut.
Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin
besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan
kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi
berkurang.
Contoh :
M OH M+ + OHJadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x, dengan M= unsur
periode ketiga ( kecuali argon ), dan x =nomor golongan. Hidroksida unsur periode ketiga terdiri
atas NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. Namun Si(OH)4,
P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak stabil. Hidroksida-hidroksida itu melepas satu, dua, atau tiga
molekul air.
Si(OH)4
P(OH)5
S(OH)6
Cl(OH)7
Sifat hidroksida unsur ketiga bergantung pada pebedaan keelektronegatifan dari unsur
periodeketiga dan oksigen. Jika perbedaan itu besar, maka ikatanM-O bersifat ionikdan
hidroksida bersifat basa, dalam air melepas ion OH.
M+ + OH
MOH
Sebaliknya, jika perbedaan itu kecil, maka ikatan ion M-O akan bersifat kovalen dan tidak dapat
lagi melepas ion OH. Oleh karena ikatan O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat mengalami
hidrolisis, sehingga melepas ion H+ dan larutannya bersifat asam.
MO + H+
MOH
Dari natrium ke klorin energi ionosasi bertambah. Oleh karena itu, sifat basa berkurang dan sifat
asam bertambah. Sifat asam basa unsur periode ketiga dapat disimpulkan sbb:
Rumus kimia
hidroksida
NaOH
Mg(OH)2
Al(OH)3
Jenis ikatan
ionik
ionik
Ionikkovalen
Sifat asam-basa
Basa
kuat
Si(OH)4
P(OH)5
S(OH)6
Cl(OH)7
(H2SiO3)
(H3PO4)
(H2SO4)
(HclO4)
kovalen
Kovalen kovalen
kovalen
Asam
sangat
lemah
Asam
lemah
Asam sangat
kuat
Asam
kuat
Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin
mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga
semakin kuat.
Contoh :
M OH MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H 2SiO3) asam fosfat (H3DO4)
asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah
sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
C. Pengujian Unsur Unsur Periode Ketiga
1.
2.
Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar
dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin
akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng
magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada
lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam
uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium
oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada
logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4.
Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak
reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang
akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5.
6.
Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau.
Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.
Reaksi dengan Oksigen
1.
Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya
yang
kuat
pada
alumunium
cenderung
menghambat
reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan.
Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2.
Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon
dioksida.
3.
Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan
asap
putih
campuran
fosfor
(III)
oksida
dan
fosfor
(V)
oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk
yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru
pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5.
1.
Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2.
Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor
menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat
menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan. Silikon. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di
dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan
yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
3.
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna
yang berasap dan dapat terkondensasi.
4.
Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III)
klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida
adalah cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir
kuning).
5.
Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan
cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
6.
D.
1.
2.
3.
4.
Magnesium (Mg)
Manfaat :
Alumunium (Al)
Manfaat :
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
Silikon (Si)
Manfaat :
Untuk membuat IC
5.
6.
7.
8.
Fosforus (P)
Manfaat :
Sulfur (S)
Manfaat :
Klorin (Cl)
Manfaat :
Argon (Ar)
Manfaat :
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis
dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak
bersinggungan
dengan
udara,
karena
akan
terbakar.
Hasil
samping
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Unsur periode ketiga yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg),
Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat unsur
periode ketiga diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di manfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
B.
SARAN
Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
C.
PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca khususnya kita semua. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR
%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-sifat%20Fisik
%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia
%20Indonesia%20%20.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/3.%20Manfaat%20Unsur%20dan%20Senyawanya
%20%20%20Reni%20Kimia.htm
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://pandapkrui.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-kimia-unsur-unsur-periode.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
http://www.nuryanto.net/2010/11/unsur-unsur-periode-ketiga.html