Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Gesekan merupakan gerakan yang berimpit dan bergesek dengan benda lain
sehingga terjadi tumbukan antara benda satu dengan yang lainnya . Gesekan itu
terjadi ketika permukaan suatu benda bersentuhan dengan permukaan benda
lainnya. Misalnya saja gesekan yang terjadi antara lantai dengan kelereng yang
diluncurkan.
Gesekan dibagi menjadi dua, antara lain gesekan statis yaitu gesekan yang bekerja
pada benda diam setelah diberikan sedikit gaya, gaya gesek lainnya yaitu gaya gesek
kinetik yaitu ketika benda bergerak setelah diberikan gaya gesek. Dalam gaya
gesekan terdapat koefisien gesekan. Koefisien gesekan statis adalah rasio besarnya
gaya gesekan statis dan gaya normalnya. Dan juga koefisien gesekan kinetis yaitu
rasio gaya gesek yang kinetik dengan gaya normalnya.
Gesekan pada benda dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat, contohnya
ketika seseorang mengangkat beban pada bidang miring, meluncurkan kelereng pada
bidang miring, memberikan gaya pada gerobak, sehingga gesekan ini memerlukan
koefisien gesek agar lebih mudah untuk mengetahui seberapa besar gaya harus
diberikan pada suatu benda tersebut.
Pada penentuan koefisien gesek statis lebih dahulu untuk menimbang bahan,
kemudian meletakkan bahan pada bidang miring kemudian memperbesar sudut
kemiringan sehingga bahan tersebut terdorong sehingga meluncurkannya ke bawah.
Tinjauan Pustaka
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua
permukaan benda dengan arah yang berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak
benda (Fitriani, 2008).
Gaya gesekan adalah gaya yang bekerja pada benda dan arahnya selalu melawan arah
gerak benda. Gaya gesek hanya akan bekerja pada benda jika ada gaya luar yang
bekerja pada benda tersebut (Sunaryono, 2010).
Gaya gesek terjadi jika dua buah benda bergesekan, yaitu permukaan kedua benda
yang lain. Benda yang satu melakukan gaya terhadap benda yang kedua sejajar
dengan permukaan singgung dan dengan arah berlawanan terhadap gerak benda yang
lain. Gaya-gaya gesekan selalu melawan gerak benda. Bahkan meskipun tidak ada
gerak relatif antara dua benda yang bersinggungan, gaya gesekan dapat juga terjadi
(Sutrisno, 1997).
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda padat yang saling bersentuhan,
sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun
sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis . Ketika sebuah benda bergerak,
tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada tingkat atom,
sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan
permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk
ikatan kimia, sebagai penyatu di antara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika
sebuah benda bergerak, misalnya ketika anda mendorong sebuah buku pada
permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya
berhenti. Hal ini disebabkan karena terjadi pembentukan dan pelepasan ikatan
tersebut (Giancoli, 2001:102).
Jika permukaan suatu benda bergesekan dengan permukaan benda lain, masingmasing benda tersebut mengerjakan gaya gesek antara satu dengan yang lain. Gaya
gesek pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda
tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan
kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita
memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin
mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi minyak
pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini merupakan salah satu
kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek (Giancoli,2001: 102).
Permukaan sebuah benda meluncur di atas permukaan benda lain masing-masing
benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan
terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah geraknya relatif terhadap
benda lawannya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke kanan di atas
permukaan sebuah meja, suatu gaya gesek ke kiri akan bekerja terhadap meja. Gaya
gesekan juga ada bekerja dalam keadaan tidak terjadi gerak relatif. Suatu gaya
horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak di lantai mungkin saja tidak
cukup besar untuk menggerakkan peti itu. Karena gaya tersebut terimbangi oleh
suatu gaya gesekan yang besarnya sama dan berlawanan arah, yang dikerjakan oleh
lantai terhadap peti ( Francis, 1998).
Ketika sebuah benda berguling di atas sebuah permukaan ( misalnya bola yang
bergerak di atas tanah). Gaya gesekan yang bekerja tetap ada walaupun lebih kecil
dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain.
Gaya gesek yang bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lain
disebut gaya gesek rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang terjadi pada permukaan
benda yang meluncur di atas permukaan benda lain disebut gaya gesek transilasi
(Tipler, 1997).
Gaya gesek yang terjadi jika permukaan benda yang bersentuhan ketika benda
belum bergerak disebut gaya gesek statis (fs). Gaya gesek statis maksimum sama
dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda
telah bergerak, gaya gesek yang terjadi antara 2 benda tersebut berkurang. Gaya
gesek yang bekerja bekerja pada saat benda bergerak adalah gaya gesek kinetik
(fk). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesek yang
bekerja berlawanan arah terhadap gerak benda. Hasil eksperimen menunjukkan
benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya geseknya sebanding dengan gaya
normal ( Halliday, 2001 ).
PEMBAHASAN
Selain dipengaruhi oleh landasan permukaan yang dilewati, gaya gesek juga
dipengaruhi oleh sudut yang diguakan. Sebgaimana diketahui, pada percobaan gaya
gesek statis, di mana sudutnya dibuat bermacam-macam. Dari situ terlihat bahwa
semakin tinggi atau semakin besar sudut, maka benda akan meluncur semakin cepat
dari titik awal ke titik akhir. Berdasarkan dengan persamaan yang telah dibahas di
bab sebelumnya, dapat diketahui semakin besar sudut, maka koefisien geseknya
semakin besar pula. Begitupula sebaliknya. Sedangkan pada percobaan gaya gesek
kinetis, jika sudut diperbesar, maka benda akan lambat bergerak dari titik awal ke
titik acuan, sehingga waktu untuk sampai semakin lama.
KESIMPULAN
Gaya gesekan adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan kecenderungan arah
gerak. Gaya gesek juga melawan gerak pada suatu permukaan benda dengan benda
lain. Gaya gesek bersinggung dengan permukaan benda tersebut. Secara umum gaya
gesekan suatu benda dibagi menjadi 2 yaitu gaya gesek statis yang dilambangkan
dengan (s) dan gaya gesek kinetik yang dilambangkan dengan (k). Pada gaya gesek
statis, semakin besar sudut maka benda akan meluncur lebih cepat, sedangkan pada
gaya gesek kinetik, semakin besar sudut, semakin lama benda sampai dititik acuan.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcello dan Fien Edward J. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi
Kedua. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Tim Penyusun Praktikum Fisika Dasar. 2013. Petunjuk praktikum Fisika