TINJAUAN PUSTAKA
A. Tumbuh Kembang Anak
1. Pengertian tumbuh kembang anak
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan
ukuran dan struktur. Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan
kuantitatif, yang bersifat progresif dari perubahan yang teratur dan koheren
(Hurlock,1999). Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologiknya.
2. Faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil interaksi
beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu :
a. Faktor Genetik
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Termasuk faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin,
suku bangsa.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkunagn bio-fisik-psikososial dan perilaku antara lain perilaku atau pola pengasuhan anak, misal
stimulasi dari ibu ke anak. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi
menjadi faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masih didalam
Development
Screening
Test)
mengemukakan
parameter
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah
dan berbicara spontan.
d. Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
antara
lain
perkembangan
motorik,
perkembangan
bahasa,
persiapan mereka menuju periode yang besar selanjutnya yaitu masa sekolah.
Keberhasilan penerimaan tahap tumbuh kembang selanjutnya adalah penting
bagian anak usia 3-4 tahun, untuk memperbaiki tugas-tugas yang sudah dikuasai
pada masa toddler.
2. Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan dari unsur
kematangan, pengendalian gerak tubuh serta perkembangan tersebut erat
kaitannya dengan perkembangan pusat motorik diotak. Perkembangan motorik
kasar bila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan
memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot yang besar.
a. Anak umur 3 tahun
Anak dapat mengendarai roda tiga, dapat melompat dari langkah dasar,
mereka dapat berdiri pada satu kaki
mempuyai
perbendaharaan
kata
kira-kira
2100
kata,
dapat
5. Perkembangan sosial
Perkembangan
sosial
adalah
aspek
yang
berhubungan
dengan
a. Umur 3 tahun
Anak bisa berpakaian sendiri hampir lengkap bila di bantu dengan kancing
belakang dan mencocokkan sepatu kanan dan kiri. Mereka mengalami
peningkatan rentang pertahian dapat menyiapkan makan sederhana, seperti
sereal dan susu dingin, dapat membantu mengatur meja, dapat mengeringkan
piring tanpa pecah. Dapat mengetahui jenis kelamin sendiri dan jenis
kelamin orang lain.
b. Umur 4 tahun
Anak sangat mandiri cenderung untuk keras kepala dan tidak sabar. Mereka
cenderung agresif secara fisik serta verbal, mendapat kebanggaan dalam
pencapaian. Mereka mengalami perpindahan alam perasaan, memamerkan
secara dramatis, menikmati pertunjukan orang lain. Anak menceritakan
cerita keluarga kapada orang lain.
c. Anak umur 5 tahun
Anak kurang memberontak dibandingkan dengan sewaktu berusia 4 tahun,
lebih tenang dan berhasrat untuk menyelesaikan urusan. Mereka tidak
seterbuka dan terjangkau dalam hal pikiran dan perilaku seperti pada tahuntahun sebelumnya, dapat lebih bertanggung jawab dan mandiri.
C. Pola Pengasuhan
Pola pengasuhan (parenting) atau perawatan anak sangat bergantung pada
nilai-nilai yang dimiliki keluarga (Supartini, 2002). Pola asuh merupakan proses
dari tindakan yang mempunyai tujuan untuk dicapai sedang masa tersebut dimulai
dari masa kehamilan (Wong, 2003). Menurut kamus Bahasa Indonesia asuh adalah
menjaga dan memelihara anak sakit (Chaniago, 1995).
Pada dasarnya tujuan utama pengasuhan orang tua adalah untuk
memepertahankan
kehidupan
fisik
anak
dan
meningkatkan
kesehatannya,
menyesuaikan diri pada awal masuk sekolah dan memiliki prestasi belajar yang
rendah
dibandingkan
dengan
anak-anak
lain.
Adapun
dampak
dari
serta
mempertimbangkan
keinginan
anak.
Dampak
perkembangan motorik terhadap pola asuh demokratis yaitu rasa harga diri yang
tinggi, memiliki moral yang standar, kematangan psikologisosial, kemandirian
dan mampu bergaul dengan teman sebayanya.
3. Pola asuh permisif
Menurut Stewart dan Koch (1983) dalam Tarmudji (2001) menyatakan
bahwa pola asuh permisif anak dituntut sedikit sekali tanggung jawab tetapi
mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk
mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya.
a.
b.
c.
dan upaya penyembuhan serta pemulihan dalam pelayanan kesehatan anak dapat
dioptimalkan. Upaya tersebut dilakukan sesuai dengan umur perkembangan anak
sehingga tercapai kondisi optimal. Pada umumnya terdapat pola-pola tertentu dlam
perkembangan anak. Namun pada hakekatnya perkembangan anak adalah bersifat
individual akibatnya tidak mungkin untuk mengukur perkembangan anak secara
keseluruhan yang dapat diukur hanyalah gejala atau tanda-tanda tertentu dsri
perkembangannya atau secara umum (Satoto cit Eviana, 1998)
Kegiatan
pemantauan
perkembangan
psikomotor
anak
terutama
keluarga.
Pemantauan
yang
dilakukan
di
sekolah
misalnya
2. Berhasil / O.K
Bila anak gagal melakukan tugas yang terletak disebelah kanan garis umur
dinilai normal, karena umur anak lebih dari 25% anak normal yang dapat
melakukan tugas.
Bila anak lulus, gagal melakukan tugas yang diterjang garis umur dimana 2575% anak normal dapat mlakukannya pada umur yang lebih muda dinilai
normal.
3. Peringatan / Caution
Bila anak gagal atau menolak melakukan tugas yang diterjang garis umur
dimana 75-90% anak normal dapat melakukannya pada umur yang lebih muds
dinilai sebagai peringatan ditandai dengan C pada sebelah kanan balok tugas.
4. Keterlambatan / Delay
Bila anak gagal atau menolak melakukan tugas yang terletak disebelah kiri garis
umur dimana 90% anak normal dapat melakukannya pada umur yang lebih
muda. Anak dinyatakan mengalami keterlambatan. Ditandai dengan mengaksir
gelap sebelah kanan balok tugas.
5. Tidak / No opportunity
Bila orang tua melaporkan anaknya tidak mempunyai kesempatan mencoba
suatu tugas dinilai nol. Namun tidak dimasukkan dalam interpretasi tes secara
keseluruhan.
Interpretasi tes secara keseluruhan :
a. Abnormal
1) Bila didapatkan dua atau lebih keterlambatan pada dua sektor atau lebih
2) Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan dua atau lebih
keterlambatan plus satu sector atau lebih dengan satu sektor atau
keterlambatan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada
kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan
1) Bila pada satu sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
2) Bila pada satu sector didapatkan 1 keterlambatan dan pada sector yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertical usia.
c. Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
atau meragukan
d. Normal
Apabila tidak ada keterlambatan, paling banyak 1 perhatian. Tes ini mudah
dan cepat (15-20 menit ), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang
tinggi (Soetjiningsih, 1995).
Menurut Anwar (2002) agar keluarga atau orang tua mampu melakukan
fungsinya dengan baik maka orang tua perlu memahami tingkat perkembangan
anak, menilai pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempunyai motivasi yang
kuat untuk memajukan tumbuh kembang anaknya dengan cara memberi pola
pengasuhan yang baik terhadap anak.
Gerakan motorik terdiri dari tiga komponen besar yaitu reseptor sensorik,
otak dan alat gerak. Tiap rangsangan yang diterima oleh reseptor diteruskan ke otak
melalui saraf sensorik setelah itu otak mengambil suatu keputusan untuk melakukan
tindakan melalui saraf motorik (Tandyo, 2002).
Kesempatan untuk menggerakkan semua bagian tubuh, rangsangan dan
dorongan
kepada
anak
mempercepat
tercapainya
kemampuan
motorik.
terutama untuk pertumbuhan sel otaknya. Pertumbuhan sel otak sangat cepat dan
akan berhenti atau mencapai taraf sempurna pada usia 4-5 tahun. Makanan
memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang
tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa, kekurangan
makanan yang bergizi akan menyababkan retardasi pertumbuhan anak.
3. Kecerdasan
Kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan, anak yang kecerdasannya
tinggi menunjukkan perkembangan yang lebih cepat ketimbang anak yang
kecerdasannya normal atau dibawah normal (Hurlock,1999).
F. Kerangka Teori
Kemampuan Motorik
Anak Prasekolah
G. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Pola Asuh
Variabel Dependen
H. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini sebagai variable independen adalah pola asuh. Pola asuh
merupakan sebab timbulnya atau berubahnya variable dependen.
2.
Variabel Dependen
Dalam penelitian ini sebagai variable dependen adalah kemaumpuan motorik
anak, variable tersebut dipengaruhi atau yang menjadi akibat variable bebas
(Nursalam, 2003).
I. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan motorik anak
usia prasekolah.